dan klasifikasi semacam ini akan menghasilkan piutang lancar atau janka pendek dan piutang tak lancar atau janka panjang”.
Dalam hal ini klasifikasi aktiva lancar sudah mencakup semua piutang yang diidentifikasikan dapat tertagih dalam janka waktu satu
tahun atau dalam satu siklus operasi normal, yang mana lebih panjang. Jadi untuk tujuan klasifikasi semua piutang dagang dianggap lancar,
sementara setiap piutang non dagang perlu dianalisi secara terpisah guna menentukan apakah layak untuk di asumsikan akan tertagih dalam janka
waktu satu tahun. Piutang tak lancar di bawah judul “ investasi” atau “aktiva tak lancar lainnya” atau sebagai pos tersendiri dari uraian yang
sesuai. Tetapi klasifikasi yang sering digunakan dalam praktek adalah piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain- lain yang disajikan terpisah
dengan identifikasi yang jelas.
B. Akuntansi Piutang
Pengertian akuntansi piutang adalah sistem dan prosuder pencatatan piutang yang dilakukan oleh setiap perusahaan. Menurut Mulyadi 2007 : 6
pengertian dari sistem dan prosedur adalah sebagai berikut : Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu
untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Universitas Sumatera Utara
Menurut IFRS International Financial Reporting Standart praktik akuntansi untuk mengukur pendapatan dan piutang akan berubah. Jika suatu
entitas kredit meluas kepada para pelanggan untuk waktu yang panjang, biasanya selama lebih dari enam bulan, PVdari akan lebih rendah daripada jumlah nominal.
Oleh karena itu, piutang dan pendapatan diakui pada nilai PV dan bukan pada jumlah yang disebutkan dalam faktur pilihan pada pelanggan. PV adalah present
value PV dari jumlah piutang dari pelanggan diskon pada suku bunga di mana pelanggan dapat meminjam dari pasar pada persyaratan dan kondisi yang sama
Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur yang merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal
terdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jumal dan buku besar yang meliputi : menulis, menggandakan, menghitung,
memberi kode, mendaftar, mensortir, memindahkan dan membandingkan. Sistem akuntansi piutang yang dimaksud di sini mencakup prosedur
pencatatan piutang. Prosedur piutang merupakan prosedur akuntansi untuk mencatat timbulnya piutang. Menurut Baridwan 2009 : 15 Untuk pencatatan
piutang dapat digunakan 3 cara mengerjakan jurnal dan piutang yaitu metode tangan, metode posting langsung dan metode tanpa buku pembantu.
Dalam sistem pencatatan piutang ini dilakukan menurut siklus akuntansi yang biasanya dilakukan yaitu dalam metode jurnal dan posting setelah ada bukti
atau dakumen yang sah yang dinyatakan bahwa transaksi itu telah terjadi. Untuk memiiih metode jurnal perlu pertimbangan segi frekuensi transaksi, jumlah
pegawai dan banyaknya perkiraan buku besar yang diperlukan. Metode jurnal
Universitas Sumatera Utara
yang diperbolehkan dalam sistem akuntansi untuk pembukuan piutang adalah metode posting langsung ke rekening dan metode tanpa buku pembantu.
1. Metode Posting Langsung Metode posting langsung ke dalam kartu piutang dibagi menjadi 2 dua golongan,
yaitu : a. Metode posting harian:
Posting langsung ke rekening atau surat pcrrryataan piutang, yang dilakukan dengan membuat surat pernyataan piutang bersama dcngan pekerjaan posting ke buku
pembantu piutang. Dengar cara infaktur yang diterima diposting ke buku pembantu piutang dan surat pernyataan piutang. Dapat juga dibuat tembusan ketiga yang
berfungsi sebagai jurnal. Posting langsung ini dapat dilakukan setiap hari. b. Metode posting periodik :
1. Posting ditunda, metode ini dilakukan sekaligus setelah faktur terkumpul dalam
jumlah yang banyak. Faktur penjualan diterima dari bagian penagihan kemudian oleh bagian piutang disimpan sementara menunggu beberapa hari dan pada
akhirnya secara sekaligus akan diposting ke dalam kartu piutang bersama-sama dalam sekali periode posting dengan menggunakan, mesin pembukuan.
2. Penagihan bersiklus cycle billing. Dalam metode ini selama sebulan media
disortir dan diarsipkan menurut nama pelanggan. Pada akhir bulan dilakukan kegiatan posting yang meliputi a posting media yang dikumpulkan selama
sebulan tersebut ke dalam perrlyataan piutang dan kartu piutang dan b menghitung dan mencatat saldo setiap kartu piutang.
Universitas Sumatera Utara
2. Metode Tanpa Buku Pembantu Metode ini dilakukan dengan menyimpan faktur penjualan dengan nama pelanggan.
Dalam hal ini tidak menggunakan buku pembantu piutang sehingga tidak ada pekerjaan posting ke buku pembantu. Simpanan faktur berfungsi sebagai buku pembantu piutang.
Dalam melakukan pencatatan piutang anuntansi untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang yaitu seperti yang dijelaskan dibawah ini:
a. Jurnal Penjualan
b. Jurnal Umum
c. Jurnal Penerimaan Kas
d. Kartu Piutang
e. Buku Tambahan Piutang
Piutang yang mungkin tidak dapat ditagih pada periode yang akan datang dijadikan sebagai beban operasi. Menurut Niswonger - Fess - Warren terjemahan
Marianus 2005 : 238 Beban operasi yang timbul karena tidak tertagihnya piutang, disebut beban atau kerugian dari piutang yang tidak dapat ditagih uncollectible
accounts, piutang ragu-ragu doubtful accounts atau hutang tidak terbayar bad debts. Kutipan di atas memberi pengertian bahwa penaksiran piutang yang tidak tertagih
akan lebih akurat jika didasarkan pada umur piutang dan perkiraan piutang yang belum diselesaikan pada tanggal neraca serta kemungkinan dapat terkumpulnya piutang. Piutang
yang diperkirakan tidak tertagihnya dapat dihapuskan dengan menggunakan metode penghapusan langsung yang biasa dilaksanakan oleh perusahaaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Metode penghapusan langsung direct write off method Jika perusahaan menggunakan metode penghapusan langsung pencatatan
kerugian yang timbul karena tidak tertagihnya piutang dilakukan setelah piutang tersebut dinyatakan secara pasti tidak akan dapat ditagih. Tidak ada ketentuan umum satupun
yang merupakan pedoman menentukan kapan suatu piutang atau suatu wesel tidak dapat ditagih. Kenyataan bahwa seorang pelanggan gagal membayar kewajibannya sesuai
kontrak yang ditetapkan ataupun terpaksa menolak weselnya pada tanggal jatuh tempo belumlah berarti bahwa hutang tersebut tidak akan dapat ditagih. Apabila pelanggan
tersebut bangkrut barulah ada petunjuk pasti bahwa sebagian atau seluruh piutang pelanggan tersebut tidak dapat ditagih. Petunjuk lainnya ialah perusahaan pelanggan itu
ditutup, pelanggan kabur, penagihan berkali-kali yang terus saja gagal,pembatasan penagihan oleh ketentuan undang-undang. Selain atau debitur sendiri dapat langsung
memberitahukan pada perusahaan bila ia benar-benar tidak mampu untuk melunasi hutangnya. Pencatatan yang dapat dilakukan dalam metode penghapusan langsung ini ada
tiga. 1.
Pada saat jumlah piutang yang tidak tertagih diketahui pasti, jurnalnya : Beban kerugian piutang ..................... xxx
Piutang dagang ................... xxx 2.
Pada saat piutang yang telah dihapuskan dapat ditagih kembali pada periode yang sama jurnalnya :
Piutang dagang ............................. xxx Beban kerugian piutang............................... xxx
Universitas Sumatera Utara
3. Pada saat piutang yang telah dihapuskan dapat ditagih pada periode
berikutnya,jurnalnya : Piutang dagang ........................... xxx
Laba ditahan………………………… xxx 4. Analisis Rasio
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan analisis keuangan memerlukan tolok ukur. Tolok ukur yang sering dipakai adalah rasio dan indeks. Rasio
analisis keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama, analisis dapat memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk
perusahaan yang sama. Dan juga dapat diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan profoma atau proyeksi, dan di perbandingkan dengan rasio sekarang atau masa lalu.
Kedua, Perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata- rata industri pada satu titik yang sama perbandingan
eksternal. Rasio dapat di kelompokan kedalam lima kelompok dasar yaitu; 1. Analisis Likuiditas
Rasio Lancar = Aktiva lancar Utang lancar Rasio Cepat = Aktiva lancar – Persediaan Utang lancar
Rasio Kas = Kas + Sekuritas yang dapat dipasarkanUtang lancar 2. Analisis Leverage
Rasio utang = Total utangTotal aktiva Rasio Utang terhadap Ekuitas DER = Total UtangTotal Ekuitas
Rasio Laba terhadap Beban Bunga TIE = EBITBeban bunga
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis Aktivitas Perusahaan Rasio Perputaran Persediaan = PenjualanPersediaan
Periode Penagihan Rata- Rata = PiutanPenjualan per hari Rasio Perputaran Modal Kerja = Penjualan Modal kerja bersih
Rasio Perputaran Aktiva Tetap = PenjualanAktiva tetap Rasio Perputaran Aktiva Tetap = PenjualanTotal Aktiva
4. Analisis Ketidakmapuaan Perusahaan Margin Laba Kotor = Penjualan – HPPPenjualan
Margin Laba Bersih = Laba Bersih Penjualan Daya Laba Dasar = EBITTotal Aktiva
Hasil Pengembalian atas Total Aktiva ROA = Laba BersihTotal Aktiva Hasil Pengembalian Atas Ekuitas ROE = Laba BersihEkuitas
5. Analisis Penilaian Pasar Rasio Harga Terhadap Laba PER = Harga SahamLaba Per Saham
Rasio Harga Pasar Terhadap Nilai Buku = Harga PasarNilai Buku Per Saham
C. Kebijakan dalam Penjualan kredit