Fahma Sari : Penetapan Kadar Ciprofloxacin Dalam Sediaan Kaplet Dengan Nama Dagang Dan Generik Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, 2009.
Sanbe, Floxigra PT. Graha Farma, Floxifar PT. Ifars, Lapiflok PT. Lapi, Viflox PT. Tropica Mas Pharmaceutical.
3.5 Pola penelitian
3.5.1 Pembuatan fase gerak Asam Posfat 0,025 M : Acetonitril
Tambahkan 0,85 ml asam posfat 85 kedalam labu 500 ml, kemudian ditambahkan 450 ml aquabidestilata dan diatur pH hingga 3,0 dengan
penambahan trietylamin lalu di cukupkan hingga garis tanda. dibuat campuran asam posfat : acetonitril 80:20.
3.5.2 Penyiapan alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Masing - masing unit diatur, menggunakan kolom shimpac VP-ODS 4,6 mm x 25 cm. Sensitivitas 0,01 AUFS dan pengukuran menggunakan
detektor UVVis pada panjang gelombang 278 nm. Pada pompa dipilih mode aliran tetap dengan laju aliran 1,5 mlmenit.
3.5.3 Penentuan garis alas
Setelah diperoleh kondisi seperti 2.5.2 maka pompa dijalankan, Fase gerak dibiarkan mengalir selama 30 menit diperoleh garis alas yang cukup lurus
yang menandakan sistem tersebut telah stabil.
3.5.4 Penentuan kualitatif
Ciprofloxacin HCl BPFI dan Ciprofloxacin dalam sedian kaplet dengan nama dagang dan generik dengan konsentrasi 0,2 mgml masing-masing
disuntikka n ke sistem KCKT dengan volume penyuntikan 20 µ l. Puncak yang ditunjukkan diperhatikan dan dicatat waktu tambatnya kemudian waktu tambat
masing-masing kaplet dibandingkan dengan waktu tambat Ciprofloxacin HCl BPFI.
Fahma Sari : Penetapan Kadar Ciprofloxacin Dalam Sediaan Kaplet Dengan Nama Dagang Dan Generik Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, 2009.
3.5.5 Penentuan kuantitatif 3.5.5 .1 Pembuatan larutan induk baku Ciprofloxacin HCl BPFI
Ditimbang Seksama sejumlah 10,0 mg Ciprofloxacin HCl BPFI, dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dan diencerkan dengan
aquabidestilata hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 200 mcgml, disaring. Filtratnya digunakan sebagai larutan induk.
3.5.5.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Ciprofloxacin HCl BPFI
Dipipet larutan induk baku Ciprofloxacin sebanyak 0,5; 1; 2; 2,5 ml, masing-masing dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml, diencerkan dengan
aquabidestilata hingga garis tanda sehingga diperoleh konsentrasi 50, 100, 200, 250 mcgml, kemudian masing-masing konsentrasi diinjeksikan sebanyak 6 kali
ke sistem KCKT dengan volume penyuntikan 20 µ l. diukur pada panjang gelombang 278 nm dengan laju alir 1,5 mlmenit, lalu dicatat luas dan tinggi
puncaknya yang ditunjukkan pada kromatogram dan dibuat kurva kalibrasi serta dihitung persamaan garis regresinya.
3.5.5.3 Penetapan kadar sampel
Ditimbang 5 kaplet untuk masing – masing jenis kaplet, kemudian digerus sejumlah serbuk dan ditimbang seksama sejumlah kaplet setara dengan lebih
kurang 50 mg Ciprofloxacin, masukkan kedalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dan diencerkan dengan aquabidestilata hingga garis tanda sehingga diperoleh
larutan dengan konsentrasi 1000 mcgml, kocok selama 15 menit dan disaring, filtar pertama dibuang dan filtrat selanjutnya ditampung. Filtrat yang jernih
digunakan sebagai larutan uji. Kemudian dari larutan ini dipipet 2 ml dan dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml. ditambahkan dengan aquabidestilata
Fahma Sari : Penetapan Kadar Ciprofloxacin Dalam Sediaan Kaplet Dengan Nama Dagang Dan Generik Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, 2009.
hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 200 mcgml. Diinjeksikan 6 kali ke sistem KCKT dideteksi pada panjang gelombang 278 nm,
laju alir 1,5 mlmenit kemudian dihitung kadarnya.
3.5.5.4 Penentuan Limit of Detection LOD dan Limit of Quantitation LOQ
Batas deteksi atau Limit of Detection LOD adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi. Batas kuantitasi atau Limit of Quantitation
LOQ merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel. Batas deteksi dapat dihitung berdasarkan pada Standar Deviasi SD dari
kurva antara respon dan kemiringan slope dengan rumus :
SD =
1
2 _
− −
∑
n X
X
LOD =
slope SD
x 3
Sedangkan untuk penentuan batas kuantitasi dapat digunakan rumus : LOQ =
slope SD
x 10
Harmita, 2004
3.5.5.5 Analisis Statistik Penolakan Hasil Pengamatan
Kadar Ciprofloxacin sebenarnya dalam sampel dapat diketahui dengan menggunakan uji Q test. Cara untuk melakukan analisis terhadap data yang
menyimpang adalah dengan Dixon’s Q-test yang dirumuskan sebagai berikut:
terendah nilai
tertinggi nilai
terdekat yang
nilai dicurigai
yang nilai
Qhitung −
− =
Fahma Sari : Penetapan Kadar Ciprofloxacin Dalam Sediaan Kaplet Dengan Nama Dagang Dan Generik Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, 2009.
Jika nilai Q
hitung
lebih kecil dari nilai Q
kritis
maka hipotesis nol diterima berarti tidak ada perbedaan antara nilai yang dicurigai dengan nilai-nilai yang lain
Rohman, 2007. Hasil pengujian atau nilai Q yang diperoleh ditinjau terhadap daftar harga
Q pada Tabel 1, apabila QQ
0,99
maka data tersebut ditolak.
Tabel 1. Nilai Q
kritis
pada Taraf Kepercayaan 99 Banyak data
Nilai Q
kritis
4 0,926
5 0,821
6 0,740
7 0,680
8 0,634
Fahma Sari : Penetapan Kadar Ciprofloxacin Dalam Sediaan Kaplet Dengan Nama Dagang Dan Generik Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, 2009.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN