Gaya-Gaya Pada Sudu Tiap Tingkat Turbin Tegangan yang timbul pada sudu turbin

Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009. USU Repository © 2009

5.2 Gaya-Gaya Pada Sudu Tiap Tingkat Turbin

Adapun gaya-gaya yang dialami oleh sudu turbin adalah terdiri dari gaya tangensial dan gaya aksial. Untuk perencanaan ini gaya-gaya tersebut dihitung pada tengah-tengah sudu pada tinggi rata-rata sudu. Gambar 5.1 berikut adalah gaya-gaya yang terjadi pada sudu Gambar 5.1 Gaya-gaya pada sudu turbin Gaya-gaya yang timbul pada sudu-sudu tingkat 1 sesuai gambar 5.1 diatas dapat dihitung sebagai berikut:  Gaya tangensial sudu F t = P 2 – P 3 . C xr h R . Z ……….Lit.2 Hal. 281 Dimana: P 2 = Tekanan masuk sudu gerak Nm 2 P 3 = Tekanan keluar sudu gerak Nm 2 Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009. USU Repository © 2009 h R = Tinggi rata-rata sudu gerak m Z = Jumlah sudu tiap tingkat turbin buah Maka: Ft = 16,011-15,87. 10 5 .0,0823. 0,113.133 = 0,174.10 5 N  Gaya aksial sudu Fa Fa = P 2 – P 3 . 2 π . r m h R Fa = 16,011-15,87 .10 5 .2. 3,14. 1,184. 0,113 Fa =0,118.10 5 N Untuk tingkat selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut : Tabel 5.1 Gaya-gaya pada sudu gerak turbin Tingkat 1 2 3 P 2 10 5 Nm 2 P 3 105 m 2 C xr m h R 2 m Z buah r m m F t 10. 5 kN Fa10. 5 kN 16,011 15,87 0,0823 0,113 133 1,184 0,174 0,118 3,758 2,415 0.1539 0,4968 71 1,184 7,2904 635 1,666 1,016127 0,2992 0,9533 37 1,184 6,858 4,607 Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009. USU Repository © 2009

5.3 Tegangan yang timbul pada sudu turbin

Akibat adanya gaya sentrifugal dan tekanan gas yang terjadi pada sudu- sudu turbin menimbulkan terjadinya tegangan pada sudu-sudu tersebut. Tegangan -tegangan yang timbul tersebut yaitu: a. Tegangan tarik sentrifugal b. Tegangan lentur Gambar 5.2 Tegangan yang terjadi pada sudu turbin Gambar 5.3 Momen lentur pada sudu Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009. USU Repository © 2009 Tegangan bending gas σ gb akan menjadi tegangan tarik pada ujung trailing dan leading dan tegangan tekan pada belakang sudu, bahkan dengan sudut puntir yang bertaper untuk harga maksimum terjadi pada keduanya leading dan trailing. Karena M ω merupakan bending yang lebih besar maka sumbu principal tidak berdeviasi dengan lebar dari arch aksial sudut φ kecil. Maka perkiraan yang berguna diberikan pada persamaan berikut : 3 3 2 1 . 2 . ZC h z C C m r m m maks gb ω ω σ − = ... Lit.2 Hal.273 dimana: z’ = Jumlah sudu Z = Fungsi dari sudut chamber sudu dan thicknesschord ratio tc Z = I B 10 tc n diperoleh dari gambar 5.3 3 2 w C C − ω = Kecepatan tangensial dihitung pada diameter rata-rata Tegangan tarik dan tegangan lentur yang besarnya konstan dikenal sebagai tegangan statis tegangan yang timbul akibat gaya sentrifugal dan tegangan dinamis tegangan akibat tekanan gas. Sudu-sudu didesain berdasarkan pengaruh total tegangan statis dan dinamis karena sudu ini dibebani oleh keduanya secara serentak.

5.3.1 Tegangan tarik akibat gaya sentrifugal

ct σ Penampang yang paling berbahaya pada sudu dengan penampang yang konstan adalah penampang pada bagian root dasar sudu. Karena beban sentrifugal merupakan beban utama yang diterima secara kontinu oleh sudu, terutama pada dasar sudu yang menerima beban paling besar. Harga tegangan tarik sentrifugal maksimum yang muncul pada root dapat clihitung dengan menggunakan persamaan berikut: ct σ maks = ardr a r r b t ∫ 2 . ω ρ ... Lit 2. Hal 272 dimana : Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009. USU Repository © 2009 b ρ = Kerapatan bahan sudu ω = Kecepatan sudu a = Luas penampang sudu a r =jari-jari root Dengan mengasumsikan bahwa luas penampang sudu sama dari tiap puncak sampai root dasar sudu, dari [lit.2 Hal.272] diperoleh : ct σ maks = 2 2 .N π . b ρ .A Sudu rotor biasanya dipertajam dengan membentuk radius pada chord dan tebal dari root sampai ke tiap sedemikian, ata, antara 14 - 13. Untuk perhitungan desain awal sisi yang aman diasumsikan bahwa penajam sudu taper mereduksi tegangan menjadi 23 dari harga sudu yang tidak ditaper, sehingga rumus diatas menjadi: ct σ maks = 43 . π . N 2 . pb . A dimana: A = ½ A 2 + A 3 = ½ 1,044+ 0,642 = 0,843 m 2 Dengan N = 3000 rpm = 50 rps, maka : ct σ maks = 43 .3,14.50 2 . 4650. 0,843 = 41028810 Pa = 41,02881 MPa

5.3.2 Tegangan lentur akibat tekanan gas

gb σ Gaya yang muncul dan perubahan momentum sudut dari gas dalam arah tangensial menghasilkan torka yang berguna. yang juga menghasilkan momen bending gas pada sekitar arch aksial M ω Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009. USU Repository © 2009 Karena adanya kemungkinan akan terjadi perubahan momentum dalam arah. aksial Ca 3 = Ca 2 , maka kemungkinan akan terjadi momen bending gas dalam arah tangensial. Tegangan maksimum dapat dihitung dengan metode yang sesuai dengan bagian yang tidak simetris. Gambar 5.4 Grafik hubungan z dan sudut chamber sudu. Sumber : Gas Turbine Theory. Cohen H Menurut [lit 2] profil sudu C7 mempunyai harga tc sebesar 10. Dari gambar 5.4 untuk sudut chamber sudu U,, = 106.168 diperoleh harga-harga sebagai berikut : n = 1,156 B = 412,5 Z = 1412,5 10 . 0,1 = 1,424.10 -3 sehingga: gb σ maks = 133 106,67 - 537,38 619,326 . 3 3 0,00925 . 10 . 242 , 2 1 . 2 0,113 − = 000411978 , 738 , 30142 = 73,165892 Mpa Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009. USU Repository © 2009 Untuk tingkat selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.2. Tegangan yang timbul pada sudu gerak Tingkat 1 2 3 m kgs z buah r φ º Z c m h r m A m 2 ct σ maks Mpa gb σ maks Mpa 695,182 133 104,76 2,242.10 -3 0,0884 0,1995 0,843 41,02881 73,165892 629,326 71 107,32 2,242.10 -3 0,1656 0,4968 3,781 184,1214 85,4997 639,326 37 114,37 2,242.10 -3 0,3177 0,9533 7,117 346,572 43,509

5.4 Pemeriksaan kekuatan sudu