Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Kerugian-kerugian diatas akan mempengaruhi effesiensi dari siklus.
BAB III PENETAPAN SPESIFIKASI
3.1 Spesifikasi Teknis Perencanaan
Sebelum memulai perencanaan mengenai hal-hal yang spesifikasi, khususnya perencanaan turbin pada instalasi turbin gas, maka perlu sekiranya
untuk menganalisa sistem secara keseluruhan dengan analisa termodinamika guna mendapatkan suatu kondisi awal perencanaan.
Spsesifikasi teknis perencanan yang ditetapkan sesuai dengan data referensi dari buku yang disesuaikan data dari hasil survey study di PLTGU
Sicanang Belawan Sumatera Utara. Spesifikasi teknis dari sistem instalasi turbin gas sebagai berikut :
• Daya Keluaran Generator
: 135,2 MW •
Bahan Bakar : Gas
• Tipe Turbin
: V 94.2 •
Putaran Turbin : 3000 rpm
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
• Temperatur masuk Kompressor
: 30ºC •
Temperatur masuk turbin : 975 ºC
• Tekanan Barometer
: 1,013 bar Kondisi awal perancangan dapat dilihat pada gambar 3.1 jenis intalasi
turbin gas siklus terbuka, berikut:
Bahan Bakar
W net
K T
Udara Gas buang
Gambar 3.1 Siklus turbin gas rancangan Temperatur udara yang dihisap kompressor mempunyai pengaruh yang besar
terhadap daya efektif yang dapat dihasilkan pembangkit, sebab laju aliran masa udara yang dihisap kompressor akan berubah sesuai dengan persamaan gas ideal,
yaitu : M = PvRt, yaitu apabila temperatur masuk gas rendah maka massa aliran gas
akan naik dan sebaliknya.hal ini berarti bila temperatur atmosfer turun maka daya efektif sistem akan naik dan sebaliknya.
R B
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
3.2 Analisa Termodinamika
Gambar 3.2 Diagram T-s aktual Siklus Brayton
3.2.1 Analisa termodinamika pada kompressor.
Analisa termodinamika pada kompressor dimaksudkan untuk menentukan kondisi masuk dan keluar kompressor. Pengambilan asumsi untuk perhitungan
termodinamika kompressor adalah didasarkan pada efisiensi politrofik, yaitu efisiensi isentrofik dari sebuah kompressor dan turbin yang dibuat konstan untuk
setiap tingkat berikutnya dalam keseluruhan proses. Dalam proses ini terjadi stagnasi dimana enthalpy, tekanan, temperatur dianalisa pada kondisi stagnasi
yaitu kondisi fluida yang mengalir dengan suatu kecepatan, mengalami hambatan sehingga disaat itu kecepatan sama dengan nol isentropis.
1. Kondisi udara masuk Kompressor:
Pa= Tekanan Barometer 1,013 bar Ta = Temperatur lingkungan 30ºC
= 30+ 273 K = 303 K γ = Konstanta Adiabatik 1,4 untuk udara
Sehingga : P
1
= P
a
- P
f
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Dimana , P
f
= Proses tekanan pada saringan udara masuk kompressor = 0.01 bar hasil survey
Maka : P
1
= 1,013-0,01 P
1
= 1,003 bar Dengan demikian akan diperoleh suhu keluar saringan udara:
T
1
= 303
013
, 1
003 ,
1
4 ,
1 1
4 ,
1 −
……………….. lit 1 hal 226 T
1
= 302,14 K Sehingga dari table property udara lamp. 1 dengan cara interpolasi diperoleh :
h
1
= 302,34 kJkg
udara
2. Kondisi udara keluar kompressor
Untuk mendapatkan nilai efisiensi yang lebih tinggi, maka perbandingan tekanan yang digunakan adalah optimum yaitu :
r
p
=
k k
T T
1
min max
−
……………….. lit 1 hal 226 Dimana rp
1
= Perbandingan tekanan optimum Tmax= T
3
= Temperatur masuk Turbin= 1248 K Tmin= T
1
= Temperatur masuk Kompressor = 302,14 K Maka,
r
p
=
4 ,
1 1
4 ,
1
14 ,
302 1248
−
r
p
= 12 P
2
= r
p
.
P1
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
P
2
= 12. 1,003 P
2
=12.036 bar
1 2
T T
=
1 2
P P
k k 1
−
…………………….Cohen et al, 1989
T
2
=12
4 ,
1 1
4 ,
1 −
. 302,14 T
2
=614,53 K Maka setelah diinterpolasi dari table property udara diperoleh :
h
2
= 622,3046 kJkg 3.
Kerja Kompressor
Kondisi Ideal Kompressor Kerja Kompressor ideal adalah :
W ki = h
2
-h
1
=622,3046- 302,34 = 319,946 kJkg
Kondisi Aktual Perencanaan
Untuk menentukan keadaan pada titik 2, yaitu keadaan aktualnya maka ditetapkan
η
k
= 0,88 antara 0,85-0,90 untuk kompressor aksial Maka kerja aktual kompressor adalah :
Wka=
88 .
9646 ,
319
Wka=363,5961 KJkg Sehingga akan diperoleh h
a 2
: h
a 2
= Wka + h
1
h
a 2
=363,5961 +302,34 h
a 2
= 665,9361 kJkg
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Dari table property udara dengan cara interpolasi diperoleh temperatur aktual perencanaan keluar kompressor T
2
a yaitu sebesar : T
2
a = 655,73 K = 382,73ºC Dari perhitungan maka dapat digambarkan diagram h-s sebagai berikut.
Gambar 3.3 Diagram h-s pada kompressor
3.2.2 Proses Pada ruang bakar
Daya yang dihasilkan turbin tergantung dari entalphi pembakaran. Untuk itu perlu dianalisa reaksi pembakaran yang terjadi pada ruang bakar. Dari analisa
ini akan didapat perbandingan bahan bakar dengan udara yang dibutuhkan yang dipergunakan, sehingga diperoleh laju aliran massa yang dialirkan ke turbin.
Bahan bakar yanag dipakai adalah gas alam dengan komposisi pada table 3.2 berikut .
Tabel 3.2 Komposisi Bahan Bakar NO
Komposisi Volume
1 CO2
2,86 2
N2 1,80
3 CH4
88,19 4
C2H6 3,88
5 C3H8
2,1 6
C4H10 0,83
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
7 C5H12
0,25 8
C6H14 0,05
9 C7H16
0,04 Σ = 100
LHV 45.700 kjkg
Sumber PT PLN Persero Sicanang. Dengan reaksi pembakaran komponen bahan bakar adalah :
Untuk CH4 0,8819 CH4 + a O2 + 3,76 N2
→b CO2 + c H2O + d N2 Persamaan reaksi diatas disetarakan sebagai berikut :
Unsur C : b
= 0,8819 Unsur H
: 2c = 4b
C = 1,7638
Unsur O : 2a
= 2b+c A
= 1,7638 Unsur N2
: d = 3,76 a
D = 6,6318
Sehingga persamaan reaksi stoikiometri yang terjadi : 0,8819 CH4 + 1,7638 O2+3,76 N2
→ 0,8819 CO2 + 1,7638 H2O+6,631 N2 Maka akan diperoleh massa bahan bakar CH4 :
Untuk massa CH4 = 0,8819 x 16
= 14,1104 kgCH41mol bahan bakar Dengan cara yang sama akan diperoleh hasil pada table 3,3 berikut.
Tabel 3.3 Kebutuhan udara pembakaran
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
No Komposisi
B.bakar Fraksi Mol B.Bakar
Volume Mol udara
yang dibutuhkan
Massa B. Bakar kgCmHn1
mol BB 1
CO2 0,0286
- 1,2584
2 N2
0,018 -
0,504 3
CH4 0,8819
1,7638 14,1104
4 C2H6
0,0388 0,1358
1,164 5
C3H8 0,021
0,105 0,924
6 C4H10
0,0083 0,05395
0,4814 7
C5H12 0,0025
0,02 0,18
8 C6H14
0,0005 0,00475
0,043 9
C7H16 0,0004
0,0044 0,04
Σ = 1 Σ = 2,08628
Σ =18,7052 Sedangkan massa udara yang dibutuhkan adalah :
Massa= Mol x Mr = 2,08628 x 32 + 3,76.28
= 286,4045 kg Maka, AFR TH
=
Bakar MassaBahan
MassaUdara
= 7025
, 18
4045 ,
286
=15,3137 kg Udarakg bahan bakar Untuk menghitung perbandingan bahan bakar aktual, dengan menghitung
temperatur udara keluar dari kompressor 382,73ºC dan dengan pertimbangan bahan yang dipakai sudu, ditetapkan temperatur gas masuk turbin 975ºC. Maka
dapat ditentukan faktor kelebihan udara excess air sebesar 3,334 sehingga :
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
λ =
AFRth AFRth
akt AFR
−
x 100
3,334 =
3137 ,
15 3137
, 15
− AFRakt
x 100 AFR akt
= 3,334 x 15,3137 + 15,3137 AFR akt
= 66,3741 AFR akt
= 0,015066
Gambar 3.4 Grafik faktor kelebihan udara Sumber : Turbin pompa dan compressor, Fritz Dietzel
Kerugian tekanan pada ruang bakar gambar 3.3 sebesar 2-3 lit 1, hal 198 diambil 2 , maka :
P
3
= P
a 2
-
∆
Pb = 12,0- 0,02 X 12,0
=11,8 bar
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 3.5 Kerugian tekan pada ruang bakar Sehingga tekanan pada titik 3 :
T
3
= 975 + 273 = 1248 K
Drai table property udara dengan cara interpolasi maka kan diperoleh : h
3
= 1334,354 kJkg
3.2.3 Analisa termodinamika pada Turbin 1. Temperatur dan tekanan udara keluar Turbin
Tekanan keluar turbin ideal sama dengan tekanan atmosfer, sehingga : P
4
=Pa= 1,013 bar
3 4
T T
=
k k
P P
1 3
4 −
T
4
=
4 ,
1 1
4 ,
1
013 ,
1 8
, 11
−
x 1248 T
4
= 618,8213 K Dengan cara interpolasi dari table udara diperoleh enthalpy keluar turbin
h
4
= 626,82944 kJkg
2. Kerja Turbin
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Kondisi Kerja Ideal Turbin
W
1 T
= 1334,354-626,82944 = 707,524558 kJkg
Kondisi Kerja Aktual Turbin
Untuk menentukan kerja turbin yang sebenarnya, maka ditentukan efisiensi isentropis turbin yakni dipilih 0,85 antara 0,82-0,89
η = effisiensi turbin = 0,85 Maka :
W
Ta
= 0,85 x 707,524558 kJkg = 601,3958 kJkg
Sehingga diperoleh entalphi dan temperatur perencanaan : h
a 4
= h
3
- W
Ta
= 1334,354-601,3958 = 732,9582 kJkg
Dari table property udara dengan cara interpolasi diperoleh temperatur udara keluar turbin secara aktual sebesar : T
a 4
=705,14 K= 432,14 ºC Dari perhitungan maka dapat digambarkan diagram h-s nya sebagai berikut.
h kJkg.
h3 = 1334,354
h4a =732,9582 h4 =626,8294
Gambar 3.6 Diagram h-s pada turbin
3.2.4. Generator Listrik
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam suatu poses pembebanan listrik arus bolak balik ada suatu unsur yang terlihat dalam proses konversi daya, yaitu :
1. Daya nyata yang diukur dengan Watt, dikatakan daya nyata, karena
besaran inilah yang terlibat dalam proses konversi daya. 2.
Daya reaktif yang sebenarnya tidak mempengaruhi suatu proses konversi daya, tetapi adalah suatu kebutuhan yang harus dilayani secara ekonomis
dapat dikatakan bahwa daya reaktif hanya membebani biaya investasi dan bukan biaya operasi.
Suatu beban membutuhkan daya reaktif yang besar karena dua hal, yaitu : a.
Karakteristik beban itu sendiri yang tidak biasa dielakkan b.
Proses Konversi daya didalam alat itu sendiri. Dari kesimpulan diatas diperoleh bahwa daya yang harus disuplai oleh turbin
kepada generator harus dapat memenuhi kebutuhan daya nyata dan daya reaktif.
Daya keluaran nyata generator : P
G
= 135,2 MW
Daya semu generator : P
S
= φ
Cos P
G
= 8
, 2
, 135
=169,2 MW
Daya netto turbin P
E
= φ
η η
Cos P
Tr G
G
. Dimana
: η
G
= Effisiensi generator direncanakan 0,98 η
Tr
= Effisiensi transmisi direncanakan 1 karena turbin dan generator dikopel langsung
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Cos φ = 0,8-0,9 dipilih 0,8
Maka P
E
= 8
, .
1 .
98 ,
2 ,
135
= 172,448 MW
Laju Aliran Massa Udara dan Bahan Bakar
Laju aliran massa udara dan bahan bakar ini akan dipergunakan untuk menentukan daya dari kompressor dan turbin, serta dalam perancangan sudu
turbin. Ma
= Wka
Wta ma
mf P
E
−
+ 1
Dengan : P
E
= 172,448 MW
ma mf
= FAR akt= 0,015066 Dan AFR akt = 66,3741
Sehingga m
a
=
[ ]
363,5961 -
601,3958 015066
, 1
172448 +
m
a
= 382
, 241
172448
m
a
= 714,419 kgs M
f
= m
a
x FAR akt = 714,419. 0,015066
= 10,7634 kgs
3.2.6 Kesetimbangan Energi Pada Ruang Bakar
Ruang bakar tidak menghasilkan dan tidak memerlukan energi mekanis, jadi w= 0, jika proses pembakaran dianggap adiabatik maka
∆
EP ≅ 0 karena
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
relative kecil dibanding dengan besaran lainnya. Maka persamaan untuk ruang bakar dapat dituliskan menurut lit.1 hal 74 :
Σ m produk x h produk = Σ m reaktan x h reaktan udara masuk
h
a 2
= 665,9361 m
a
=714,419 kgs Gas Pembakaran keluar
h
3
= 1334,354 B. Bakar masuk
m
f
= 10,7634 kgs
Maka, ma.h
a 2
+ mf LHV= ma+mf h
3
714,419. 665,9361 +10,7634.45700 = 714,419+ 10,7634 1334,354 967649,78
= 967650,036 967650
= 967650 Artinya dalam ruang bakar terjadi kesetimbangan energi
3.2.7 Udara Pembakaran
Udara pembakaran adalah perbandingan antara AFR akt dengan AFR TH yang digunakan untuk menentukan persentase udara pembakaran
τ =
AFRth AFRakt
= 3137
, 15
3741 ,
66
=4,334
3.2.8 Kerja Netto
Kerja spesifik netto adalah selisih antar kerja spesifik turbin dengan kerja spesifik kompressor yang digunakan untuk menentukan nilai effisiensi siklus.
Wnet = WTa- Wka lit.3 hal 478
RB
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
= 601,3958- 363,5961 = 237,7997 kJkg
3.2.9. Back work Ratio
Backwork ratio merupakan nilai persentase kerja spesifik turbin yang digunakan untuk menggerakkan kompressor.
r bw = Ta
W Wka
lit.3 hal 478
= 3958
, 601
5961 ,
363
=0,6045
3.2.10. Effisiensi Thermal siklus
Effisiensi thermal ini merupakan effisiensi total dari siklus yangterjadi pada analisa termodinamika tersebut.
η =
QRb Wnet
x 100 lit.3 hal 479
=
a h
h Wnet
2 3
−
= 100
9361 ,
665 354
, 1334
7997 ,
237 −
=35,5
3.2.11. Panas Masuk
Panas masuk adalah suplai panas dari ruang bakar sebesar : Q in = QRB
= h
3
- h
a 2
lit 3. hal 479 = 1334,354 kJkg-665,9361 kJkg
=668,4179 kJkg
3.2.12 Panas Keluar
Panas Keluar dari turbin gas sebesar :
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Q out = h
a 4
-h
1
lit.3 hal 479 = 732,9582 kJkg -302,34 kJkg
= 430,6182 kJkg
3.2.13. Daya Tiap Komponen Instalasi Turbin Gas 1. Daya Kompressor
Daya Kompressor dari instalasi turbin gas adalah : Pk
= m
a
.W
ka
= 714,419 kgs. 363,5961 kJkg = 259759,9 kW
= 259,759 MW
2.Daya Turbin Gas
Daya bruto dari instalasi turbin gas adalah : P
T
= P
K
+ P
E
= 259,759 MW +172,448 MW = 432,207 MW
Pembuktian Daya Turbin.
W
turbin
= m
a
+ m
f
. W
Ta
=714,419 kgs +10,7634 kgs . 601,3958 kJkg = 725,1824 kgs . 601,3958 kJkg
= 436121,64 kJs = 436121,64 kW
= 436,121 MW Hasilnya Mendekati dengan nilai Daya Turbin
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil Analisa Termodinamika
Setelah diadakan analisa termodinamika, sebagai langkah awal perencanaan, maka diperoleh hasil- hasil sebagai berikut :
Temperatur Lingkungan T
a
: 303 K Temperatur keluar kompressorT
2
: 614,53 K Kerja Kompressor Aktual W
ka
: 363,5961 kJkg
udara
Suplai panas dari ruang bakar Q
Rb
: 668,4179 kJkg
udara
AFR akt : 66,3741 kg
udara
kg
bahanbakar
FAR akt : 0,015066 kg
bahanbakar
kg
udara
Temperatur gas masuk turbin T
3
: 1248 K Temperatur gas buang turbin T
a 4
: 705,14 K Kerja turbin aktual W
Ta
: 601,3958 kJkg
udara
Laju Aliran massa udara m
a
: 714,419 kgs Laju aliran massa bahan bakar m
f
: 10,7634 kgs Daya kompressor P
K
: 259759,9 kW Daya Turbin P
T
: 432,207 MW Daya nyata generator P
G
: 135,2 MW Daya poros efektif turbin gas P
E
: 172,448 MW Efisiensi thermal siklus
η th sikl : 35,5
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV PERENCANAAN TURBIN
4.1. Parameter Perencanaan Turbin
Dalam perencanaan ini dipilih turbin aksial jenis turbin aksial karena mempunyai keuntungan antara lain: efisiensi yang lebih baik, perbandingan
tekanan dapat diubah lebih tinggi, konstruksi lebih ringan dan tidak membutuhkan ruangan yang terlalu besar. Turbin aksial yang direncanakan adalah bertingkat
banyak, dimana tiap tingkat terdiri dari satu baris sudu diam dan satu baris sudu gerak. Sudu diam berfungsi mempercepat aliran fluida kerja dan sudu gerak
berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin.
Turbin aksial terdiri dari turbin reteau turbin dengan tekanan bertingkat, turbin curtis turbin dengan kecepatan bertingkat, turbin reaksi turbin yang
proses ekspansinya terjadi tidak hanya pada laluan sudu diam, tetapi juga pada laluan sudu gerak sehingga penurunan seluruh kandungan kalor pada semua
tingkat terdistribusi secara merata