Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
p
Keterangan : K = Kompresor Ka = Katup
RB = Ruang Bakar Ku = Ketel Uap P = Pompa TU = Turbin Uap
TG = Turbin Gas G1 = Generator Uap
G = Generator Ko = Kondensor
R =Regenerator
Gambar 2.5. Skema instalsi siklus gabungan turbin gas — turbin uap Sumber : Arismunandar 2000
C.
Menurut arah aliran fluida kerjanya, turbin gas dibagi atas dua bagian, yaitu :
Turbin aksial , dimana arah aliran fluida kerjanya sejajar dengan poros Turbin radial , dimana arah aliran fluida kerianya menyilang poros atau
dalam arah tegak lurus dengan poros turbin.
2.2 Komponen – Komponen Utama Turbin Gas
Secara skematik, unit turbin gas dapat digambarkan sebagai berikut :
Bahan Bakar
K T T
Udara Fluida Kerja Gas keluar
Keterangan : K = Kompresor RB = Ruang Bakar
T = Turbin b = Beban
Gambar 2.6. Skema instalsi turbin gas sederhana Komponen-komponen pada gambar 2.6 di atas diterangkan, sebagai berikut :
1. Kompresor
R B
b
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
berfungsi sebagai alai untuk menghisap udara luar udara atmosfir dan
selanjutnya dikompresikan untuk mendapatkan tekanan yang lebih besar. 2. Ruang bakar
Fungsinya adalah untuk tempat pembakaran bahan bakar agar diperoleh fluida kerja berupa gas hasil pembakaran yang akan digunakan untuk
menggerakkan turbin. Bahan bakar terbakar akibat bercampur dengan udara kompresi serta dengan bantuan percikan nyala api dari busi.
3. Turbin
Turbin berfungsi merubah energi kinetik yang tersimpan pada gas hasil pembakaran menjadi energi berguna.
2.3. Sistem Kerja Dan Start Turbin Gas
Penggerak mula yang digunakan pada sistem ini adalah motor diesel. Motor diesel ini dihubungkan dengan accessory gear melalui torque converter dan
clute.Mula-mula motor diesel akan memutar kompresor, turbin dan generator sekaligus dalam keadaan idle tanpa beban sampai tercapai putaran 16-22
dari putaran kerja. Pada putaran ini kapasitas kompresor telah cukup untuk proses pembakaran sehingga proses pembakaaran telah dapat didalam ruang bakar. Gas
panas hasil pembakaran kemudian diekspansikan kedalam turbin secara kontinue. Jumah bahan bakar terus bertambah, sehingga mengakibatkan entalpi hasil
pembakaran semakin tinggi, demikian juga tenaga daya yang dihasilkan turbin semakin besar. Dengan semakin meningkatnya daya yang dihasilkan turbin, akan
membawa kompresor dan turbin itu sendiri semakin cepat berputar. Pada. putaran sekitar 65 – 75 dari putaran kerja maka motor diesel telah tertingga l
putarannya, sehingga terjadi slip pada kopling. Pada saat inilah kopling melepas hubungan antara motor diesel dan turbin. Kemudian motor diesel berjalan idle dan
akhirnya berhenti, sementara turbin berakselerasi sendiri dengan adanya tambahan bahan bakar sampai dengan putaran kerja. Pada saat putaran kerja telah tercapai,
governor telah berfungsi untuk mengatur bahan bakar dan program start telah
Fazar Muhammadin : Perencanaan Turbin Gas Sebagai Penggerak Generator Listrik Dengan Daya Terpasang 135,2 Mw, 2009.
USU Repository © 2009
selesai, sehingga turbin siap menerima beban dari generator dan operasi terus berjalan dengan bervariasi beban dari generator.
2.4. Siklus Kerja Turbin Gas