Skala Pengukuran Variabel Gambaran Umum

41 klasifikasi financial distress perusahaan ditentukan dengan menggunakan kriteria negatif Earnings before Income Tax EBIT.

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Tabel 3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Variabel Indikator Skala Financial distress Y  Perusahaan mengalami financial distress diberi skor 1  Perusahaan yang tidak mengalami financial distress diberi skor 0 Nominal Latar Belakang Pendidikan Prestise X1 manajemen puncak dan dewan komisaris yang lulus dari perguruan tinggi di luar negeri menggunakan variabel dummy dummy 0 = bukan lulusan luar negeri dan dummy 1 = lulusan luar negeri Nominal Strata Pendidikan Rata-rata X2 average education per firm rata-rata pendidikan tertinggi yang dimiliki oleh manajemen puncak dan dewan komisaris, dihitung dengan menggunakan skala perangkingan dari 1 sampai 4. Nilai 1 = tidak memiliki gelar sarjana, nilai 2 = memiliki gelar S1, nilai 3 = memiliki gelar S2, dan nilai 4 = memiliki gelar S3. Ordinal Ukuran Dewan Komisaris X3 Ukuran jumlah dewan komisaris pada sebuah perusahaan di periode t, termasuk komisaris independen Nominal Ukuran Dewan Direksi X4 Ukuran jumlah dewan direksi pada sebuah perusahaan di periode t, termasuk CEO Nominal Universitas Sumatera Utara 42 Leverage X5 Leverage Ratio = �� � � �� � � � � Rasio

3.8 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah metode statistik deskriptif dan analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 23.

3.8.1 Statistik Deskriptif

Deskripsi statistik digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, sum, range, kurtosis, skewness kecenderungan distribusi dari variabel-variabel yang akan diuji Ghozali, 2005.

3.8.2 Analisis Regresi Logistik

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi logistik logistic regression. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat variabel dependen dapat diprediksi oleh variabel bebasnya variabel independen. Dalam penggunaannya, regresi logistik tidak memerlukan distribusi yang normal pada variabel bebasnya variabel independen. Di samping itu, teknik analisis ini tidak memerlukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya Ghozali, 2006. Universitas Sumatera Utara 43

3.8.2.1 Menilai Kelayakan Model Goodness of Fit Test

Kelayakan model regresi diuji dengan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow lebih dari 0.05, maka model regresi layak diterima karena model dapat menjelaskan nilai observasinya atau bisa dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Sebaliknya Jika nilai probabilitas statistik Hosmer and Lemeshow sama dengan atau kurang dari 0.05 , maka model ditolak karena ada perbedaan siginifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Test Model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

3.8.2.2 Penilaian Keseluruhan Model Overall Fit Model Test

Dalam menilai overall fit model, kita dapat menggunakan tes statistik chi square χ2. Tes statistik chi square χ2 digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood pada estimasi model regresi. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. L ditransformasikan menjadi - 2logL untuk menguji hipotesis nol dan alternatif. Penggunaan nilai χ2 untuk keseluruhan model terhadap data dapat dilakukan dengan membandingkan nilai -2 log likelihood awal hasil block number 0 dengan nilai -2 log likelihood akhir hasil block number 1. Dengan kata lain, nilai chi square didapat dari Universitas Sumatera Utara 44 nilai-nilai 2logL1 – 2logL0. Selanjutnya jika terjadi penurunan, maka model tersebut menunjukkan model regresi yang baik. Universitas Sumatera Utara 45

3.8.2.3 Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square

Nilai Nagelkerke R Square digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen dalam model penelitian dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi bervariasi dari 0 sampai 1. Apabila nilai R2 kecil, hal ini berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan, apabila nilai R2 mendekati 1, hal ini berarti variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen.

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik logistic regression. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini yaitu: ln P1-P = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan: ln P1-P = Financial distress a = Konstanta X1 = Latar Belakang Pendidikan Prestise X2 = Strata Pendidikan rata-rata X3 = Ukuran Dewan Komisaris Universitas Sumatera Utara 46 X4 = Ukuran Dewan Direksi e = Tingkat kesalahan standard error b1-b4 = koefisien regresi

3.8.3.1 Pengujian signifikan model secara simultan chi-square

Untuk melihat pengujian secara simultan variabel bebas variabel independen terhadap variabel terikat variabel dependen, digunakan perhitungan SPSS dengan memperhatikan tabel Omnibus Test of Model Coefficiens atau biasa yang disebut uji signifikansi Chi-Square. Dengan diperoleh nilai signifikansi 0.05 dan nilai chi-square hitung nilai chi-squaretabel, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel independen secarasimultanberpengaruh terhadap variabel dependen.

3.8.3.2 Pengujian signifikan model secara parsial

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen terikat. Pengujian hipotesis ini dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig dengan tingkat signifikansi α. H0: tidak ada hubungan secara parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen Ha: ada hubungan secara parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen Universitas Sumatera Utara 47 Untuk menentukan penerimaan atau penolakan H0 didasarkan pada tingkat signifikansi α 5 dengan kriteria: 1. H0 diterima apabila nilai probabilitas sig signifikansi α. Hal ini berarti Ha ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak. 2. H0 ditolak apabila nilai probabilitas sig signifikansi α. Hal ini berarti Ha diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima.

3.8.4 Uji Persamaan Moderasi Uji Moderating

Untuk melakukan pengujian pada Hipotesis 5, Hipotesis 6, Hipotesis 7, dan Hipotesis 8 maka akan dilakukan analisis regresi moderasi. Dalam penelitian ini uji regresi moderasi yang digunakan adalah uji interaksi, hipotesis moderating diterima jika variabel Moderasi Leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap hubungan antara Latar belakang pendidikan prestise, Strata pendidikan rata-rata, Ukuran dewan komisaris, ukuran dewan direksi dengan Financial Distress. Model pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini yaitu: Persamaan untuk model moderasi Hipotesis 5, yaitu: ln P1-P = a + b1 X1 + b2 X5 + b3 X1X5 + e Universitas Sumatera Utara 48 Keterangan: ln P1-P = Financial distress a = Konstanta X1 = Latar Belakang Pendidikan Prestise X5 = Leverage e = Tingkat kesalahan standard error b1-b3 = koefisien regresi Persamaan untuk model moderasi Hipotesis 6, yaitu: ln P1-P = a + b1 X2 + b2 X5 + b3 X2X5 + e Keterangan: ln P1-P = Financial distress a = Konstanta X2 = Strata Pendidikan rata-rata X5 = Leverage e = Tingkat kesalahan standard error b1-b3 = koefisien regresi Persamaan untuk model moderasi Hipotesis 7, yaitu: ln P1-P = a + b1 X3 + b2 X5 + b3 X3X5 + e Keterangan: ln P1-P = Financial distress a = Konstanta Universitas Sumatera Utara 49 X3 = Ukuran Dewan Komisaris X5 = Leverage e = Tingkat kesalahan standard error b1-b3 = koefisien regresi Persamaan untuk model moderasi Hipotesis 5, yaitu: ln P1-P = a + b1 X4 + b2 X5 + b3 X4X5 + e Keterangan: ln P1-P = Financial distress a = Konstanta X1 = Latar Belakang Pendidikan Prestise X4 = Ukuran Dewan Direksi e = Tingkat kesalahan standard error b1-b3 = koefisien regresi Universitas Sumatera Utara 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Dalam bab ini akan disajikan hasil dari analisis data dengan menggunakan model regresi logistik logistic regression untuk mengetahui apakah latar belakang pendidikan prestise, rata-rata pendidikan manajemen, ukuran dewan direksi, dan ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kondisi financial distress. Analisis data dimulai dengan mengolah data melalui Microsoft excel dan seluruh data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan SPSS versi 23. Objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Populasi penelitian berjumlah 24 perusahaan. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan, maka didapatkan jumlah sampel untuk penelitian ini sebanyak 14 perusahaan.

4.2 Hasil Penelitian