BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses pembuatan knalpot metal komposit hybrida yang diperkuat serbuk limbah batang kelapa sawit. Tahap
pertama ialah tahap pemilihan variasi yang akan digunakan sebagai bahan knalpot komposit yang dipilih berdasarkan hasil pengujian tensile tarik dan impact.
Masa jenis juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan variasi komposisi. Setelah di dapatkan hasil dari masing-masing pengujian tersebut barulah dapat
diketahui variasi yang tepat untuk dijadikan knalpot komposit. Pada bab ini juga akan dibahas tentang proses pembuatan serbuk batang
kelapa sawit, proses pembuatan cetakan knalpot, dan proses pengecoran knalpot komposit. Dimensi dari knalpot yang dibuat dapat dilihat pada lampiran yang
dicetak pada kertas A0. Knalpot komposit ini dirancang dengan tujuan untuk mengurangi
kebisingan pada sepeda motor 4 tak 150 cc. Nantinya knalpot ini juga akan dipasangi dua sekat aliran pada bagian dalamnya dengan material aluminium.
4.2 Proses Pembuatan Serbuk Batang Kelapa Sawit
Untuk membuat knalpot komposit hybrida diperlukan bahan dasar sebagai penguatnya, yaitu serbuk batang kelapa sawit. Dan proses pembuatan serbuk
batang kelapa sawit dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini : 1.
Menyiapkan batang kelapa sawit Gambar 4.1 untuk kemudian dicacah menjadi potongan-potongan kecil. Setelah menjadi potongan-potongan
kecil, cacahan batang sawit tersebut direndam di dalam air bersih untuk waktu kurang lebih 24 jam. Hasil cacahan dengan menggunakan parang
tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Batang Kelapa Sawit
Gambar 4.2 Hasil cacahan batang kelapa sawit 2.
Merendam cacahan batang kelapa sawit dengan larutan NaOH 1M selama 72 jam 3 hari setelah sebelumnya ditiris dari rendaman air bersih. Proses
perendaman dengan NaOH ditunjukkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Cacahan batang kelapa sawit direndam larutan NaOH
Universitas Sumatera Utara
3. Mengeringkan cacahan batang kelapa sawit dengan cara menjemur di
bawah panas matahari setelah sebelumnya ditiris dari rendaman NaOH. Setelah mengering cacahan BKS akan terurai dan membetuk serat. Proses
pengeringan cacahan BKS ditunjukkan pada Gambar 4.4. Dan setelah kering, cacahan BKS membentuk serat seperti yang ditunjukkan pada
gambar 4.5
Gambar 4.4 Penjemuran cacahan batang kelapa sawit
Gambar 4.5 Serat BKS 4.
Melakukan proses penggilingan serat batang kelapa sawit dengan menggunakan mesin giling untuk mendapatkan serbuk batang sawit.
5. Melakukan proses pengayakan Gambar 4.6 menggunakan ayakan hasil
gilingan dengan Mesh 40 untuk mendapatkan serbuk halus dengan ukuran seragam. Ayakan dengan Mesh 40 digunakan karena merupakan ukuran
terkecil yang bisa dilewati serbuk BKS. Serbuk hasil ayakan ditunjukkan pada Gambar 4.7. Dan selanjutnya serbuk inilah yang akan digunakan
untuk menjadi bahan penguat komposit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Proses pengayakan
Gambar 4.7 Serbuk batang kelapa sawit hasil pengayakan
4.3 Pemilihan Variasi Campuran Komposit