Proses Pembentukan Proses pemesinan Proses produksi polimer

pengecoran dapat dipertimbangkan sebagai suatu proses yang cukup efisien dengan menghasilkan produk dengan kualitas yang dikendalikan sejak bahan berbentuk bahan baku yang diformulasikan secara sistematis, proses pembentukan melalui pemesinan serta memungkinkan diperbaiki sifatnya melalui proses perlakuan panas. Namun untuk itu pula diperlukan berbagai kemampuan serta senantiasa mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Gambar 2.1 Proses Teknik Cetak Tekan

2.1.2 Proses Pembentukan

Proses pembentukan adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis. Deformasi yang terjadi pada proses pembentukan memanfaatkan sifat material biasanya logam untuk mengalir secara plastis pada keadaan padat ke bentuk yang kita inginkan tanpa ada material yang terbuang dalam bentuk geram. Beberapa proses pembentukan yang dikenal luas antara lain adalah proses tempa tempa panas atau tempa dingin, ekstruksi, proses penarikan kawat, deep drawing, blanking, spinning, rolling, shearing, bending membengkokkan, stamping dan lain-lain.

2.1.3 Proses pemesinan

Proses pemotongan logam yang disertai dengan terbentuknya material sisa dalam bentuk geram chip. Pada proses pemesinan terjadi gerakan relatif antara pahat potong dan benda kerja. Secara prinsip pahat potong jauh lebih keras dari Universitas Sumatera Utara benda kerja sehingga dengan adanya gerakan relatif dan disertai dengan terjadinya gaya geser antara pasar dan benda kerja maka material benda kerja akan terpotong. Tujuan proses pemesinan secara umum adalah untuk menghasilkan benda kerja sesuai dengan ukuran bentuk dan kekasaran permukaan yang diminta. Tiga hal yang terakhir ini sering disebut dalam istilah manufaktur adalah keterpenuhan atas spesifikasi geometrik yang diminta pada produk. Proses pemesinan secara umum merupakan proses akhir dari proses pembuatan komponen. Proses pemesinan dewasa ini sering dikategorikan atas proses pemotongan dengan pahat, proses abrasif dan proses pemesinan non konvensional. Beberapa proses pemesinan yang dikenal luas adalah proses bubut turning, proses freis milling, proses gurdi drilling, memperbesar lubang boring, gergaji, pembuatan roda gigi gerinda grinding, EDM electric- discharge machining dan lain-lain.

2.1.4 Proses produksi polimer

Polimer atau dikenal sebagai plastik oleh banyak orang adalah material non logam yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian atau lebih dari satu monomer. Polimer memiliki sifat yang khas dibandingkan material lain yaitu polimer jauh lebih ringan tahan korosi cukup kuat murah dan mudah dibentuk menjadi bentuk yang kompleks. Dengan sifat ini banyak produk dibuat dengan memakai material polimer sebagai substitusi bahan logam. Tipe polimer secara garis besar dapat dibedakan antara polimer termoplastik polimer termoset dan polimer elastomer. Polimer termoplastik bersifat lunak dan viscos pada saat dipanaskan dan menjadi keras dan kaku pada saat didinginkan secara berulang-ulang. Sedangkan polimer termoset hanya melempar pada saat pertama kali dipanaskan dan selanjutnya mengarah secara permanen pada saat didinginkan. Polimer jenis elastomer misalnya karet alam memiliki daerah yang sangat besar. Umumnya produk dengan bahan polimer dibuat dengan menggunakan proses cetak tekan injection molding, ekstruksi proses ditekan panas melalui Universitas Sumatera Utara sebuah orifice, blow molding diekstruksi membentuk pipa kemudian ditiup di dalam cetakan ataupun thermoforming lembaran polimer yang dipanaskan ditekan kedalam suatu cetakan.

2.1.5 Proses Metalurgi Serbuk