Tabel 5.4. Hasil Peramalan 12 Periode ke Depan Periode Hasil Peramalan
Feb-16 1.619.095
Mar-16
1.623.120
Apr-16
1.627.146
May-16
1.631.171
Jun-16 1.635.196
Jul-16
1.639.222
Aug-16
1.643.247
Sep-16
1.647.272
Oct-16 1.651.298
Nov-16
1.655.323
Des-16
1.659.348
Jan-17
1.663.374
Feb-17 1.619.095
Sumber: Pengolahan Data
5.2.3. Perhitungan Order Quantity untuk Setiap Distribution Centre
Perhitungan order quantity untuk setiap distribution centre adalah dengan menggunakan metode economic order quantity. Perhitungan order
quantity juga digunakan untuk menjadwalkan aktivitas distribusi. Jumlah pemesanan yang optimal dapat melancarkan aktivitas distribusi sehingga pesanan
dapat sampai ke tangan konsumen tepat waktu. Perhitungan EOQ dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q optimal =
Keterangan : D = Jumlah Kebutuhan Barang selama satu periode tahun
k = Ordering cost setiap kali pesan h = Holding cost setiap 100 unit selama satu periode
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah perhitungan order quantity dengan menggunakan metode EOQ pada masing-masing distribution centre :
a. Distribution Centre Aceh
D = 2.957.000 lembar
k = Rp. 127.000 pesan
h = Rp. 500 tahun
Q optimal =
= 38.758 unit b.
Distribution Centre Padang D
= 2.711.057 unit k
= Rp. 457.000 pesan h
= Rp. 500 tahun
Q optimal =
= 70.398 unit c.
Distribution Centre Medan D
= 6.738.600 unit k
= Rp. 172.000 pesan h
= Rp. 5.000tahun
Q optimal =
= 68.089 unit
Universitas Sumatera Utara
d. Distribution Centre Pekan Baru
D = 6.798.917 unit
k = Rp. 342.000 pesan
h = Rp. 500 tahun
Q optimal =
= 96.441 unit e.
Distribution Centre Siantar D
= 242.351 unit k
= Rp. 212.000 pesan h
= Rp. 500 tahun
Q optimal =
= 14.336 unit Berikut adalah Tabel rekapitulasi order quantity pada tiap DC.
Tabel 5.5. Rekapitulasi Perhitungan Order Quantity No
Distribution Centre
Order Quantity UnitPesan
1 Aceh 38.758
2 Padang 70.398
3 Medan 68.089
4 Pekan Baru 96.441
5 Siantar 14.336
Sumber :Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Penentuan Jumlah Produksi
Penentuan jumlah produksi dimulai dari beberapa tahap yaitu pertama meramalkan permintaan dari setiap DC. Setelah didapatkan hasil peramalan
permintaan 12 periode ke depan, maka jumlah produksi pada lantai produksi ditetapkan sesuai hasil peramalan permintaan. Lalu dilakukan perhitungan order
quantity dan dihitung safety stock untuk masing-masing DC sesuai dengan data historis karena sistem yang diterapkan merupakan sistem tarik.
6.1.1. Analisis Peramalan Permintaan
Metode peramalan yang digunakan yaitu metode peramalan regresi yang merupakan salah satu metode time series yang hasilnya diperoleh berdasarkan
data historis permintaan produk dalam 5 tahun yang dimulai dari bulan Februari 2011
– Januari 2016 pada masing-masing distribution centre seperti Aceh, Padang, Medan, Pekan Baru dan Siantar. Pemilihan trend peramalan yang
digunakan dipilih berdasarkan nilai SEE terkecil dari dua alternatif trend yang dipergunakan pada perhitungan peramalan berdasarkan scatter diagram.
Alternatif yang terpilih yaitu trend linear yang artinya hasil peramalan meningkat secara konstan dan tidak mengalami penurunan dan peningkatan yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara