Analisis Peramalan Permintaan Analisis Perhitungan Order Quantity

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Penentuan Jumlah Produksi

Penentuan jumlah produksi dimulai dari beberapa tahap yaitu pertama meramalkan permintaan dari setiap DC. Setelah didapatkan hasil peramalan permintaan 12 periode ke depan, maka jumlah produksi pada lantai produksi ditetapkan sesuai hasil peramalan permintaan. Lalu dilakukan perhitungan order quantity dan dihitung safety stock untuk masing-masing DC sesuai dengan data historis karena sistem yang diterapkan merupakan sistem tarik.

6.1.1. Analisis Peramalan Permintaan

Metode peramalan yang digunakan yaitu metode peramalan regresi yang merupakan salah satu metode time series yang hasilnya diperoleh berdasarkan data historis permintaan produk dalam 5 tahun yang dimulai dari bulan Februari 2011 – Januari 2016 pada masing-masing distribution centre seperti Aceh, Padang, Medan, Pekan Baru dan Siantar. Pemilihan trend peramalan yang digunakan dipilih berdasarkan nilai SEE terkecil dari dua alternatif trend yang dipergunakan pada perhitungan peramalan berdasarkan scatter diagram. Alternatif yang terpilih yaitu trend linear yang artinya hasil peramalan meningkat secara konstan dan tidak mengalami penurunan dan peningkatan yang signifikan. Universitas Sumatera Utara

6.1.2. Analisis Perhitungan Order Quantity

Order quantity dihitung untuk mengetahui jumlah order optimum yang harus dipesan dan dikirimkan untuk setiap kali pemesanan. Pada periode-periode sebelumnya perusahaan tidak menentukan jumlah pengiriman optimum sehingga hanya menggunakan sistem pemesanan yang berdasarkan jumlah produk yang diinginkan dari setiap distribution centre dan masih menggunakan trial dan error. Order quantity pada penelitian ini menggunakan metode economic order quantity yang memperhatikan faktor biaya holding cost, biaya distribusi dan jumlah permintaan produk setiap distribution centre. Dalam perhitungan jumlah order quantity untuk beberapa daerah distribusi seperti Padang, Medan dan Pekan Baru memiliki jumlah order quantity setiap pemesanan yang cukup tinggi yaitu 70.398 unit, 68.089 unit dan 96.441 unit dikarenakan jumlah permintaan dan biaya distibusi yang terlalu tinggi yang berbanding terbalik dengan biaya penyimpanan produk holding cost yang melatarbelakangi jumlah order quantity menjadi lebih tinggi. Dengan kata lain, demi menghemat biaya distribusi dibandingkan biaya penyimpanan maka setiap dilakukan pemesanan jumlah order quantity yang dikirimkan ke distribution centre menjadi lebih besar.

6.1.3. Analisis Perhitungan Frekuensi Pemesanan