Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

3.8 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Analisa ini merupakan pendekatan yang akan mengambarkan karakteristik suatu permasalahan yang berasal dari data pengolahan data kualitatif. Untuk mengetahui prospek pengembangan industri kecil kerajinan bambu penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode analisis dengan mengumpulkan data secara sistematis, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai prospek pengembangan industri kecil kerajinan bambu di Kota Binjai. Ada beberapa alasan peneliti menggunakan metode deskriptif, salah satu di antaranya adalah bahwa metode ini telah digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih banyak segi dibanding dengan metode-metode penyelidikan lain. Menurut Umar 2003, teknik ini menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan merumuskan sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sementara menurut Consuelo 1993:71-72 penelitian dengan metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang sementara berlangsung. Adapun tahapan dalam melakukan analisis data sebagai berikut : a. Tabulasi Data, hasil kuesioner yang telah dilakukan akan diterjemahkan dalam bentuk angka, tabel-tabel yang terdiri dari masing-masing jawaban setiap responden terhadap aspek yang ingin diketahui. b. Reduksi Data, merupakan tahapan dalam melakukan analisa dari hasil proses pentabulasian data yang akan lebih menajamkan, menggolongkan dan Universitas Sumatera Utara memperluas data yang telah dikumpulkan yang pada akhirnya nanti akan memberi kemudahan untuk melakukan penarikan kesimpulan dari aspek yang diinginkan. c. Analisis Deskriptif, diartikan sebagai proses dalam mengungkap gambaran permasalahan yang diteliti melalui proses pengintrepertasian hasil data yang telah ditabulasikan yang berguna untuk mendukung analisis atas penelitian yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kota Binjai 4.1.1 Kondisi Geografis Secara geografis Kota Binjai berada pada 3’31’40’’-3’40’2”Lintang Utara dan 98’27’3’’-98’32’32’’ Bujur Timur dan terletak 28 m diatas permukaan laut.Wilayah Kota Binjai seluas 90.23km 2 , terletak 28 M diatas permukaan laut dan dikelilingi oleh Kab. Deli Serdang, Batas area di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sunggal Kab. Deli Serdang di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Bingei Kab. Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kab. Deli Serdang dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Selesai Kab. Langkat. Binjai adalah salah satu kota,dahulu daerah tingkat IIberstatuskotamadya, dalam wilayah provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak 22 km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatera Utara,Medan. Sebelum berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang kemudian dipindahkan keStabat. Binjai berbatasan langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara serta Kabupaten Deli Serdangdi sebelah timur dan selatan. Saat ini, Binjai dan Medan dihubungkan oleh jalan raya Lintas Sumatera yang menghubungkan antara Medan danBanda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari Provinsi Aceh. Binjai sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Universitas Sumatera Utara