e. Keterbatasan Teknologi
UMKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi yangtradisional, seperti mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang bersifat manual. Hal ini
membuat produksi menjadi rendah, efisiensi menjadi kurang maksimal, dan kualitas produk relatif rendah.
f. Kemampuan Manajemen
Kekurangmampuan pengusaha kecil untuk menentukan pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap pengembangan usahanya, membuat
pengelolaan usaha menjadi terbatas. Dalam hal ini, manajemen merupakan seni yang dapat digunakan atau diterapkan alam penyelenggaraan kegiatan UMKM,
baik unsur perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. g.
Kemitraan Kemitraan mengacu pada pengertian bekerja sama antara pengusaha dengan
tingkatan yang berbeda yaitu antara pengusaha kecil dan pengusaha besar. Istilah kemitraan sendiri mengandung arti walaupun tingkatannya berbeda,
hubungan yang terjadi adalah hubungan yang setara sebagai mitra kerja.
2.2 Modal
Dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta juga makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi
besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tak akan
berakhir, mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai rupa aspek. Dalam hubungan ini perlu disayangkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
hingga kini di ant ara para ahli ekonomi sendiri belum terdapat “communis
opinio” tentang apa yang disebut modal, sehingga karena begitu banyaknya pendapat-pendapat mengenai pengertian modal yang kadang-kadang
bertentangan satu dengan lainnya, hal ini akan dapat membingungkan kita Riyanto 2010:17.
Dalam hubungan ini dikemukakan beberapa pengertian modal menurut beberapa penulis. Modal merupakan hak yang dimiliki perusahaan, komponen
modal yang terdiri dari: modal setor, agio saham, laba ditahan, cadangan laba, dan lainnya. Kasmir 2010:311. Menurut Riyanto, pengertian modal dalam
artian yang lebih luas, dimana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang geldkapital, maupun dalam bentuk barang sachkapital, misalnya mesin,
barang-barang dagangan, dan lain sebagainya.
2.3 Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja 15 tahun ke atas atau 15 sampai dengan 64 tahun yang secara potensial dapat bekerja. Tenaga kerja adalah
jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang- barang dan jasa-jasa jika ada permintaan tenaga mereka. Tenaga kerja merupakan
salah satu faktor produksi selain faktor produksi tanah dan modal yang memiliki peranan dalam mendukung kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan
jasa. Pertambahan tenaga kerja disebut derivied demand Simanjuntak, 1998:74. Karena sebagai input perubahan permintaan tenaga kerja ditentukan oleh
perubahan permintaan outputnya. Semakin besar permintaan outputnya semakin besar pula tenaga kerja yang diminta. Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan
Universitas Sumatera Utara
bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari: golongan yang bekerja; dan golongan yang menganggur atau mencari pekerjaan. Kelompok bukan angkatan
kerja terdiri dari: golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga; dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan.Pengalaman empiris
menunjukkan bahwa negara-negara berkembang secara menyeluruh dimana jumlah penduduknya dan angkatan kerja bertambah seiring dengan laju
pertumbuhan penduduk yang pesat dibandingkan dengan perluasan lapangan kerja yang bersifat produktif penuh sehingga mengakibatkan masih meluasnya
pengangguran secara terselubung.
2.4 Lama Usaha