Pengawasan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Pengawasan Anggaran Biaya Overhead Pengawasan Pendapatan Pengawasan Anggaran Biaya Produksi

harus dapat memberikan laporan penyimpangan secepat mungkin, pengawasan harus menyatakan pola organisasi, pengawasan harus ekonomis tidak mengeluarkan biaya yang besar dan pengawasan haruslah mudah dimengerti maksud dan tujuannya. Pengawasan biaya produksi mempunyai manfaat bagi suatu organisasi. Manfaat tersebut adalah dapat menjamin diadakannya tindakan korektif, mencegah penyimpangan atau kesalahan dan dapat dengan segera melaporkan penyimpangan- peyimpangan biaya produksi, memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi meningkatkan rasa tanggung jawab setiap pegawai dalam menjalankan tugasnya. Agar perencanaan yang telah disusun dan dijalankan PT. Mopoli Raya berhasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap biaya produksi. Pengawasan ini berguna untuk mengendalikan pengeluaran biaya produksi, mencegah terjadinya pemborosan, melihat pembandingan seberapa jauh pelaksanaan rencana dan biaya tercapai serta mendorong kesadaran pengendalian biaya. Pengawasan biaya produksi pada PT. Mopoli Raya dilakukan dengan dua cara, yaitu pengawasan biaya melalui pembukuan, antara lain dengan pencatatan dan penggolongan berdasarkan pembukuan, kwitansi serta prosedur pengeluaran dan pengawasan biaya melalui perbandingan anggaran-anggaran biaya tahun lalu.

1. Pengawasan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum

Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan diluar kegiatan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya termasuk gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan dan administrasi kantor. Pengawasan yang dilakukan oleh PT. Mopoli Raya terhadap biaya administrasi dan umum adalah: a Membuat Laporan Laba Rugi pada awal periode b Mengalokasikan biaya tersebut secara tepat c Memeriksa bukti-bukti pengeluaran atau kwitansi-kwitansi yang terjadi.

2. Pengawasan Anggaran Biaya Overhead

a Membuat anggaran biaya overhead b Menghitung penyusutan terhadap peralatan c Serta memperkirakan biaya operasi tidak langsung dan menganalisisnya.

3. Pengawasan Pendapatan

Pengawasan pendapatan adalah pengawasan yang dilakukan melalui kegiatan operasional organisasi, tetapi pengawasan operasional tidak akan efisien tanpa adanya pengawasan akuntansi. Pengawasan pendapatan merupakan suatu kegiatan dalam mengadakan penilaian, pengukuran dan perbaikan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan rencana pengeluaran biaya operasi yang telah dilakukan. Agar perencanaan pendapatan yang telah disusun dan dijalankan tiap-tiap bagian PT. Mopoli Raya berhasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan pengawasan atas pendapatan. Pengawasan ini berguna untuk Universitas Sumatera Utara mengendalikan pengeluaran biaya operasional untuk mencegah terjadinya pemborosan, melihat pembandingan seberapa jauh pelaksanaan rencana dan biaya tercapai serta mendorong kesadaran pengendalian biaya.

4. Pengawasan Anggaran Biaya Produksi

Pengawasan operasional adalah pengawasan yang dilakukan melalui kegiatan operasional organisasi, tetapi pengawasan operasional tidak akan efisien tanpa adanya pengawasan akuntansi. Pengawasan melalui anggaran biaya produksi secara keseluruhan, perencanaan biaya produksi untuk setiap kg produksi kelapa sawit untuk tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 3.558,86kg untuk total biayanya dengan kuantitas anggaran sebesar Rp. 2.184.867.888.000. Pengendalian biaya produksi secara keseluruhan ini meliputi pengendalian keseluruhan total biaya produksi yang mencakup biaya tanaman, biaya pengolahan, biaya penyusutan dan biaya pembelian. Berikut ini adalah pengawasan biaya produksi kelapa sawit pada PT. Mopoli Raya secara menyeluruh dari tahun 2013: Besarnya realisasi biaya produksi untuk setiap kg produksi kelapa sawit untuk tahun 2013 adalah Rp. 3.539,07kg dengan total biaya sebesar Rp. 2.216.191.485.464 untuk kuantitas realisasi sebesar 626.206.751 kg. Penyimpangan biaya produksi Anggaran biaya produksi tahun 2013 Rp. 2.184.867.888.000 Universitas Sumatera Utara Realisasi biaya produksi tahun 2013 Rp. 2.216.191.485.464 Selisih Rp. 31.323.597.464 Selisih sebesar Rp. 31.323.597.464 1,43 merupakan penyimpangan yang tidak menguntungkanunfavorable variance. Realisasi biaya produksi kelapa sawit tahun 2013 berada diatas anggaran disebabkan oleh: Perbedaan Kuantitas = kuantitas sesungguhnya – kuantitas standar x harga standar = 626.206.751 – 613.923.829 x 3.558,86 = 12.282.922 x 3.558,86 = 43.713.178.380 unfavorable variance Realisasi biaya produksi tahun 2013 dibandingkan dengan RKAP tahun 2013 berada diatas sebesar Rp. 31.323.597.464 atau 1,43. Sedangkan realisasi biaya produksi Rp. 3.539,07kg tahun 2013 apabila dibandingkan dengan RKAP tahun 2013 berada dibawah sebesar 19,79kg atau 0,56. Dapat disimpulkan bahwa relisasi biaya produksi berada diatas biaya yang telah dianggarkan perusahaan. Adapun penyebab-penyebab realisasi biaya produksi bisa berada diatas biaya yang telah dianggarkan di tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1 Gaji, tunjangan dan biaya sosial karyawan, berada diatas biaya yang dianggarkan. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya pegawai karena adanya pegawai yang dimutasi atau pegawai yang dipindahkan kekebun Universitas Sumatera Utara lainatau pensiun, meningkatnya jumlah tunjangan karyawan dan naiknya gaji para pegawai. 2 Pemeliharaan tanaman menghasilkan jugaberada dibawah angka yang dianggarkan oleh perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah gaji untuk para pekerja dibidang ini tidak terlalu banyak, atau biaya untuk peralatan pemeliharaan tanaman menghasilkan tidak terlalu banyak dikeluarkan. 3 Panen, merupakan biaya yang selalu berada dibawah angka yang dianggarkan oleh perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah pekerja dibidang ini sebagian besar adalah buruh harian lepas BHL, sehingga gaji yang dikeluarkan perusahaan tidak terlalu banyak. 4 Beban penyusutan berada diatas biaya yang dianggarkan. Biaya penyusutan pengolahan ini dimaksudkan penyusutan terhadap barang-barang yang secara langsung berhubungan dengan proses pengolahan. 5 Beban umum juga berada dibawah angka yang telah dianggarkan. Biaya umum biasanya meliputi biaya yang bersifat umum seperti biaya tamu, biaya untuk mengamankan areal. Universitas Sumatera Utara 39 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN