19
c. Earnings Per Share EPS
Earnings per Share merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan return yang diperoleh investor atau pemegang saham per
lembar saham. EPS mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya deviden per saham di kemudian hari dan
tingkat harga saham di kemudian hari . EPS menjadi salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS
akan ditentukan oleh laba perusahaan. Selain itu, EPS juga relevan untuk menilai efektifitas manajemen. Semakin tinggi nilai EPS, maka semakin
besar laba yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham. EPS dihitung dengan formula:
��� = ���� �����ℎ ������ℎ �����
�����ℎ ������ ��ℎ��
2.1.4 Saham
Saham merupakan salah satu bentuk efek yang paling umum dan dominan diperdagangkan di pasar modal. Pasar modal yaitu tempat bertemunya pihak
yang memiliki kelebihan dana lenders dengan pihak yang membutuhkan dana borrower. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimilikinya dalam
bentuk saham, lenders berharap akan memperoleh imbalan atau return atas dana yang ditanamkan dalam perusahaan penerbit saham, dan sebaliknya borrower
dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari kegiatan operasional perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
20
Menurut Darmadji, M.M., Fakhruddin 2006:6, saham didefinisikan: sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut dan porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut.
Manfaat return yang dapat diperoleh dari penyertaan saham dalam suatu perusahaan antara lain dividen dan capital gain. Dividen yaitu porsi keuntungan
perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham, sedangkan capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual saham dengan harga
beli saham. Umumnya, tidak seluruh keuntungan perusahaan yang diperoleh pada
suatu periode akan dibagikan kepada pemegang saham, melainkan ada sebagian yang akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Biasanya jumlah dividen
yang akan dibagikan ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Akan tetapi, pembagian dividen kepada para pemegang saham tidak selalu dapat
dilakukan karena hal ini tergantung pada kondisi keuangan perusahaan itu sendiri. Jika pada suatu periode perusahaan mengalami kerugian, maka dividen
pada periode tersebut tidak dapat dibagikan. Pembagian dividen juga biasanya dibayarkan terlebih dahulu kepada para pemegang saham preferen, barulah
dividen kemudian dibagikan kepada pemegang saham biasa. Dividen yang
dibagikan dapat berupa dividen tunai dimana para pemegang saham menerima dalam bentuk uang tunai atau jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau
berupa dividen saham, dimana para pemegang saham menerima dividen dalam
Universitas Sumatera Utara
21
bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimilikinya dalam suatu perusahaan ikut bertambah.
Menurut Darmadji, M.M., Fakhruddin, 2006:7-9 saham dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu:
1. Ditinjau dari kemampuan hak tagihan atau klaim:
a. Saham Biasa Common Stock
Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling terakhir dalam hal pembagian dividen, dan kepemilikan hak atas
kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk menentukan kemana arah
dan tujuan perusahaan, hak untuk memilih dewan komisaris, serta memiliki hak terdahulu bila organisasi perusahaan tersebut menerbitkan
saham baru.
b. Saham Preferen Preferred Stock
Merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan dari obilgasi dengan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap
seperti bunga obligasi, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Pemegang saham preferen juga
memiliki prioritas untuk memperoleh aktiva perusahaan terlebih dahulu pada saat terjadinya likuidasi perusahaan. Saham preferen dapat ditukar
menjadi saham biasa jika terdapat kesepakatan antara pemegang saham dan perusahaan penerbit.
2. Ditinjau dari cara peralihannya:
a. Saham atas Unjuk Bearer Stock
Yaitu saham dimana nama pemilik saham tidak tertera di atas saham, sehingga otomatis pemegang saham dianggap sebagai pemilik saham. Oleh
karena itu, secara hukum, orang yang dapat menunjukkan sertifikat saham merupakan pemilik saham tersebut.
b. Saham atas Nama Registered Stock
Yaitu saham dimana nama pemilik saham tertera di atas saham tersebut dan cara peralihan saham ini harus melalui pencatatan dokumen
peralihan.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangannya, maka saham biasa dapat
dikelompokkan menjadi : a.
Saham Unggulan Blue Chip Stock Yakni saham suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi dan
sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Saham Pendapatan Income Stock
Universitas Sumatera Utara
22
Yakni saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi daripada rata-rata dividen yang dibayarkan pada
tahun sebelumnya.
c. Saham Pertumbuhan Growth Stock – well-known
Yakni saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang
mempunyai reputasi tinggi.
d. Saham Spekulatif Speculative Stock
Yakni saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
e. Saham Siklikal Counter Cyclical Stock
Yakni saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Biasanya pada masa resesi
ekonomi, harga saham perusahaan ini akan tetap tinggi karena emiten ini bergerak dalam penjualan kegiatan memproduksi produk yang
benar-benar dibutuhkan oleh konsumen, misalnya barang kebutuhan sehari-hari.
2.1.5 Harga Saham