22
Yakni saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi daripada rata-rata dividen yang dibayarkan pada
tahun sebelumnya.
c. Saham Pertumbuhan Growth Stock – well-known
Yakni saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang
mempunyai reputasi tinggi.
d. Saham Spekulatif Speculative Stock
Yakni saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai
kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
e. Saham Siklikal Counter Cyclical Stock
Yakni saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Biasanya pada masa resesi
ekonomi, harga saham perusahaan ini akan tetap tinggi karena emiten ini bergerak dalam penjualan kegiatan memproduksi produk yang
benar-benar dibutuhkan oleh konsumen, misalnya barang kebutuhan sehari-hari.
2.1.5 Harga Saham
Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan yang menggambarkan kekayaan para pemegang sahamnya. Harga saham akan selalu
berfluktuasi karena dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran demand and supply dari saham tersebut di pasar modal. Ketika permintaan atas
suatu saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkat. Sebaliknya, jika tingkat penjualan saham tersebut lebih tinggi dibandingkan
dengan jumlah pihak yang berminat membelinya, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan. Semakin baik suatu perusahaan
mengelola usahanya dalam memperoleh keuntungan, semakin tinggi juga nilai perusahaan tersebut di mata para investor. Harga saham yang cukup tinggi akan
menjadi daya tarik bagi para investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
23
Sebelum memutuskan untuk membeli suatu saham tertentu, para investor umumnya melakukan analisis-analisis terhadap saham yang akan dibelinya. Hal
ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisasi kerugian yang mungkin saja timbul akibat kesalahan dalam memilih saham-saham yang beredar di pasar
modal, memperhitungkan return yang diharapkan, serta untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kemampuan perusahaan yang bersangkutan
untuk tumbuh dan berkembang di masa mendatang. Analisis atau penilaian terhadap saham dalam pasar modal pada umumnya dibedakan menjadi analisis
fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental umumnya digunakan oleh para investor untuk
memastikan bahwa saham yang akan dibeli merupakan saham dari perusahaan yang memiliki kinerja yang baik serta layak dijadikan sarana investasi jangka
panjang. Analisis ini berguna untuk menganalisis tingkat kewajaran dari harga pasar suatu saham serta mengevaluasi prospek masa mendatang, pertumbuhan
dan profitabilitas perusahaan, perkembangan industri perusahaan dan kondisi perusahaan itu sendiri yang dilakukan dengan menganalisis rasio keuangan
perusahaan dengan menggunakan data-data historis, serta analisis terhadap kondisi makro yang berpengaruh terhadap perusahaan, termasuk berbagai
indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Teknik analisis fundamental ini juga mengemukakan bahwa harga saham menggambarkan nilai intrinsik dari
saham itu sendiri. Nilai intrinsik yang dimaksud yaitu cara penentuan nilai saham berdasarkan kemampuan masa depan suatu perusahaan yang biasanya
dipengaruhi oleh laba dan penjualan. Singkatnya, analisis ini mempelajari
Universitas Sumatera Utara
24
hubungan antara harga saham dengan kondisi keuangan perusahaan, karena tinggi rendahnya nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
tersebut. Analisis teknikal dilakukan dengan mengamati pergerakan harga saham
yang berbasis pada data-data statistik historis yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga saham dan volume perdangangan pada jangka
waktu tertentu. Dengan asumsi bahwa harga saham mencerminkan informasi yang ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu lalu sehingga peruhahan harga
saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang. Karena analisis ini dilakukan berdasarkan atas perubahan harga saham di masa lalu,
maka alat analisis utamanya adalah grafik atau chart yang akan membantu untuk mengetahui trend pergerakan harga saham ke depan. Biasanya analisis teknikal
digunakan untuk analisis jangka pendek dan menengah, sedangkan analisis fundamental cenderung digunakan untuk analisis jangka panjang. Analisis ini
sering dipakai oleh investor yang cukup aktif di pasar saham dan terutama yang sering melakukan jual beli saham
Menurut Situmorang 2008:46, nilai saham dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
a. Nilai Nominal nilai pari Nilai pari merupakan nilai yang tercantum dalam sertifikat saham yang
bersangkutan. Dalam hal ini jumlah saham yang dikeluarkan oleh perseroan dikaitkan dengan nilai nominalnya adalah modal disetor penuh bagi suatu
perseroan, dan di dalam pencatatan akuntansi dicatat sebagai modal ekuitas perseroan di dalam neraca.
b. Harga Dasar Untuk saham baru, harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saham,
yaitu harga saham pada saat pertama kali saham tersebut diterbitkan. Harga dasar ini kemudian akan berubah dikarenakan adanya tindakan dari para
Universitas Sumatera Utara
25
emiten yang berkaitan dengan saham tersebut, seperti stock split, waran, right issue, dan sebagainya.
c. Harga Pasar Nilai pasar saham menunjukkan harga jual beli saham yang sedang terjadi
pada pasar sekunder. Harga ini pada dasarnya terbentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal. Jika bursa sudah tutup, maka harga pasar
saham yang berlaku adalah harga penutupan terakhirnya. Harga pasar tersebut yang sesungguhnya menyatakan naik-turunnya suatu harga saham
dan setiap hari diumumkan di media massa.
2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham