13
laporan laba rugi, sedangkan informasi posisi keuangan disediakan dalam neraca. Oleh karena itu, neraca dan laporan laba rugi dapat dijadikan sebagai objek
analisis dalam menganalisis laporan keuangan. Neraca merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan
perusahaan dalam suatu tanggal tertentu, di mana di dalam laporan tersebut terdapat aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, dan
biasanya dilaporkan pada akhir tahun. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan.
Laporan laba rugi merupakan suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya setahun. Laporan laba rugi sering kali disusun
dengan dasar akrual yang mengakui pendapatan pada saat terjadinya transaksi dan mengakui beban pada saat periode terjadi, tanpa melihat waktu penerimaan
atau pengeluaran kas. Menurut Wild 2005:16, analisis keuangan financial
analiysis merupakan penggunaan laporan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.
Alternatif yang paling lazim digunakan dalam melakukan analisis kinerja keuangan adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan.
2.1.2 Konsep Laba
Laba secara umum diartikan sebagai hasil yang diperoleh dari aktivitas operasi perusahaan dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan mata
uang tertentu. Laba yang terdapat dalam laporan laba rugi berfungsi sebagai indikator profitabilitas suatu perusahaan dengan memperlihatkan jumlah
pengembalian kepada pemegang saham dari satu periode ke periode berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
14
Laba dapat didefinisikan dengan dua konsep, yaitu konsep laba ekonomi dan konsep laba akuntansi. Konsep laba ekonomi berbeda dengan konsep laba
akuntansi. Laba ekonomi menurut Subramanyam 2010:111, yaitu peningkatan kekayaan seorang investor dari hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi
seluruh biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut. Dalam perhitungan laba ekonomi, tercakup komponen yang sudah direalisasikan
maupun yang belum. Penekanan laba ekonomi adalah untuk mengukur perubahan nilai dari pemegang saham, yang mengukur seluruh kejadian pada
suatu periode secara komprehensif. Sedangkan laba akuntansi menurut Ahmed Belkaoui 2000:332, yaitu perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan
yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis. Laba akuntansi atau laba yang dilaporkan ditentukan berdasarkan konsep
akuntansi akrual. Laba akuntansi menurut Harahap 2011:303, yaitu selisih antara realisasi
pendapatan yang diperoleh dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka menghasilkan
pendapatan tersebut. Menurut Belkaoui dalam Harahap, 2011:309, mengemukakan lima
karakteristik dari laba akuntansi: 1.
Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodic laba itu, artinya
merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu. 3.
Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasa tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.
Universitas Sumatera Utara
15
4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk
biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.
5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching, artinya hasil dikurangi
biaya yang diterimadikeluarkan dalam periode yang sama. Menurut Subramanyam 2010:112, pengakuan pendapatan merupakan
titik awal dari pengakuan laba.
Laba akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual. Tujuan utama dari dilakukannya akuntansi akrual adalah untuk
pengukuran laba. Dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban.
Suatu pendapatan dapat diakui apabila telah memenuhi dua kondisi yaitu telah atau dapat direalisasikan artinya perusahaan
harus telah mendapatkan kas atau komitmen andal untuk mendapatkan kas dan telah dihasilkan artinya seluruh kewajibannya dan proses perolehan labanya
telah selesai. Laba merupakan unsur yang paling krusial bagi para calon investor karena
laba merupakan komponen yang menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan sangat memperhatikan peningkatan saldo labanya
dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan. Semakin besar laba, maka akan semakin menarik minat para investor untuk menanamkan dananya karena laba
yang besar mengindikasikan kinerja yang baik serta pengembalian kepada investor yang lebih tinggi. Laba yang besar dari suatu perusahaan juga dapat
meningkatkan kepercayaan kreditor untuk memberikan pinjaman dana apabila dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan laba yang tinggi, hal ini berarti terdapat
peningkatan pada kekayaan perusahaan yang juga akan meningkatkan kekayaan para pemegang saham.
Universitas Sumatera Utara
16
2.1.3 Analisis Rasio Keuangan