68
diantaranya meliputi pupuk urea, ZA, dan NPK. Dalam proses produksinya dari kota Provinsi sampai ke Kabupaten dan dari Kabupaten menyalurkan
sampai ke pengecer di setiap Kecamatan. 2. PelangganKonsumen
Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis dari lokasi penelitian Kecamatan Tigalingga, menunjukkan bahwa data pelanggan adalah para
petani dan usaha dagang atau pengecer yang berada di Pedesaan, yang cukup mencapai waktu lama ke per-kotaan.
3. Pesaing Usaha Dagang yang berada di Kecamatan Tigalingga menjalankan
kegiatan pemasarannya berhadapan dengan perusahaan-perusahaan yang berada pada bidang yang sama atau bahkan lebih, diantaranya UD JEMBAL,
UD GABE, UD PERTIWI, dan UD HORAS JAYA serta pengecer-pengecer lainnya . Perusahaan tersebut merupakan pesaing yang cukup berarti bagi
setiap usaha dalam kegiatan pemasaran karena didukung oleh kekuatan finansial. Namun hal ini akan dapat diatasi dengan menjaga kualitas produksi,
pelayanan yang sama antar usaha walaupun produk pupuk yang dijual pasar memiliki jenis yang sama dan diperoleh dari distributor yang sama, tergantung
tiap usaha mampu bersaing dengan kestabilan atau cara yang berbeda-beda semua tujuan sama yaitu mencari laba atau keuntungan bagi setiap usaha.
4.2.4 Lingkungan Internal Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di
dalam organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi langsung dan khusus pada perusahaan. Proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu
melakukan identifikasi dan evaluasi atas lingkungan internal perusahaan. Hasil
Universitas Sumatera Utara
69
dari identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan dapat mengetahui profil keunggulan strategi strategic advantage profil yang dimiliki perusahaan.
Hasil dari identifikasi lingkungan internal akan menghasilkan kekuatanstrength
dan kelemahanweakness perusahaan. Identifikasi
lingkungan internal meliputi faktor pemasaran dan sumber daya manusia. 1.
Faktor Pemasaran Faktor pemasaran usaha pupuk yang berada di Kecamtan Tigalingga
dianalisis oleh penulis berdasarkan kebutuan petani terhadap pupuk yang di jual pengecer berdasarkan harga yang di tetapkan pemerintah dengan jenis
pupuk. Berikut tabel harga yang di tetapkan saluran dari produsen-distributor- pengecer kecamatan dan konsumen berdasarkan jenis-jenis pupuknya.
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 4.1 Harga dari Produsen Hingga ke Konsumen Produsen : Pemerintah
No. Jenis Pupuk Harga Rp
1 Urea
1.800kg 2
SP-36 2.000kg
3 NPK-PHONSKA
2.300 4
ZA 1.400kg
Distributor No. Jenis Pupuk
Harga Rp
1 Urea
2.200kg 2
SP-36 2.500kg
3 NPK-PHONSKA
2.700kg 4
ZA 1.800kg
Pengecer No. Jenis Pupuk
Harga Rp
1 Urea
3.000kg 2
SP-36 3.000kg
3 NPK-PHONSKA
3.500kg 4
ZA 2.500kg
Volume penjualan ZA oleh produsen ke distributor di daerah penelitian rata-rata Rp.179.750 kgbulan dengan harga jual Rp.1.400,-kg. Volume
penjualan distributor kepada pengecer rata-rata Rp.1.800kg pengecer menjual pupuk ke konsumen dengan harga Rp.2.500,-kg.
Volume penjualan NPK-Phonska oleh produsen ke distributor di daerah penelitian rata-rata Rp.80.200 kgbulan dengan harga jual Rp.2.300,-
kg. Volume penjualan distributor kepada pengecer rata-rata Rp.2.700kg pengecer menjual pupuk ke konsumen dengan harga Rp.3.500,-kg. Volume
penjualan SP-36 oleh produsen ke distributor di daerah penelitian rata-rata Rp.98.550 kgbulan dengan harga jual Rp.2.000,-kg. Volume penjualan
Universitas Sumatera Utara
71
distributor kepada pengecer rata-rata Rp.2.500kg pengecer menjual pupuk ke konsumen dengan harga Rp.3.000,-kg. Volume penjualan pupuk Urea oleh
produsen ke distributor di daerah penelitian rata-rata Rp.92.750 kgbulan dengan harga jual Rp.1.800,-kg. Volume penjualan distributor kepada
pengecer rata-rata Rp.1.200kg pengecer menjual pupuk ke konsumen dengan harga Rp.3.000,-kg. Dengan di tentukan harga per kg pupuk,brarti semua
keadaan sama tidak ada yang membedakan tergantung pilihan konsumen kemana arah untuk mendaptkan kebutuhan pupuk bagi tanamannya.
2. Faktor Sumber Daya Manusia SDM
Peran sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan yang berada di Kecamatan Tigalingga dalam
menjalankan usahanya, mempekerjakan karyawab baik bagi pemilik usaha ataupun para petani. Bila perlu di adakan Pelatihan kepada karyawan atau
sosialiasi dengan para petani agar tidak salah dalam menggunan pupuk dan terus dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki, dan memperhatikan kesejahteraan karyawan guna meningkatkan motivasi kerja para karyawan.
4.2.5 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Pada Usaha Pupuk di Kecamatan Tigalingga