commit to user
B. PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan rumusan masalah sebelumnya, maka masalah yang akan dibahas dalam bab ini meliputi tiga hal, yaitu mencakup peranan Pengusaha
Kena Pajak KLU Pedagang Eceran dalam penerimaan PPN . Dengan demikian dapat ditemukan masalah-masalah yang terjadi selama yang mempengaruhi
penerimaan PPN dan cara untuk yang ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut.
1. Potensi Penerimaan PPN di KPP Pratama Karanganyar Sektor ekonomi yang menonjol di KPP Pratama Karanganyar adalah
perdagangan, jasa konstruksi dan industri besar. Potensi penerimaan pajak dari industri besar sangatlah tinggi mengingat kabupaten Karanganyar dan
Sragen merupakan sentra industri besar. Potensi pajak dari industri besar berada di wilayah Jaten, Kebakkramat, Tuban dan Sidoharjo.
Data jumlah penerimaan dihitung sejak beroperasinya KPP Pratama Karanganyar, yaitu tahun 2007 sampai dengan tahun 2008. Jumlah
penerimaan PPN Dalam Negeri industri besar tersebut dapat dilihat berikut ini :
Tabel II.1 Jumlah Target dan Penerimaan PPN Dalam Negeri
di KPP Pratama Karanganyar
Tahun Target dalam Rupiah
Penerimaan dalam Rupiah
2007 2008
80.395.730.000 27.463.470.122
137.246.799.734
Sumber: Seksi PDI KPP Pratama Karanganyar
commit to user
Pada tahun 2007 penerimaan PPN di KPP Pratama Karangayar dikatakan lebih sedikit dibandingkan tahun 2008, jumlah penerimaan PPN
yang di tabel II.1 jumlah penerimaan selama bulan Oktober sampai dengan Desember tahun 2007, hal disebabkan pada Oktober 2007 KPP Pratama
Karanganyar baru dipindahan dari ex Karikpa Surakarta ke Gedung Megaria Jalan Raya Palur karena banjir bandang Sungai Bengawan Solo
yang mengakibatkan sebagian besar dokumen hanyut terbawa banjir. Adapun, data jumlah WP di KPP Karanganyar sebagai berkut :
Tabel II.2 Jumlah Wajib Pajak di KPP Pratama Karanganyar
Tahun 2007 dan 2008 Tahun Jumlah
WP Jumlah
OP Badan
2007 2008
24.921 30.518
3.106 3.594
28.027 34.112
Sumber: Seksi PDI KPP Pratama Karanganyar
Berdasarkan Tabel II.2 dapat dilihat kenaikan jumlah WP dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 21,71. Data jumlah PKP di KPP Pratama
Karanganyar sebagai berikut :
Tabel II.3 Jumlah PKP di KPP Pratama Karanganyar
Tahun 2007 dan 2008 Tahun Jumlah
PKP Jumlah
OP Badan
2007 2008
153 181
1.257 1.372
1.410 1.553
Sumber: Seksi PDI KPP Pratama Karanganyar
Berdasarkan tabel II.3 dapat dilihat kenaikan jumlah PKP dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar10,14. Dari data jumlah PKP tahun 2008
sebanyak 181 yang menjadi PKP OP, sedangkan yang berstatus sebagai
commit to user
pedagang eceran hanya 139 WP atau 8,95 dari jumlah seluruh PKP yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar.
Tabel II.4 Jumlah Penerimaan PPN Sektor Perdagangan
di KPP Pratama Karanganyar Tahun 2007 dan 2008
Tahun Bulan Penerimaan
dalam Rupiah 2007
Oktober 2.036.968.023 November 2.149.212.881
Desember 2.261.457.739 Jumlah 6.447.638.643
2008 Januari 2.414.789.312
Februari 2.631.248.365 Maret 2.759.058.286
April 2.896.315.476 Mei 3.015.496.301
Juni 3.212.600.284 Juli 3.398.197.812
Agustus 3.535.195.300 September 3.632.612.005
November 3.914.821.674 Desember 4.019.642.113
Jumlah 39.225.135.364
Sumber: Seksi PDI KPP Pratama Karanganyar
Berdasarkan tabel II.4 dapat dihitung persentase kontribusi penerimaan PPN sektor perdagangan terhadap penerimaan PPN di KPP
Pratama Karanganyar dengan rumus :
y x
x 100 Keterangan:
x = jumlah penerimaan PPN sektor perdagangan di KPP Pratama
Karanganyar y
= jumlah penerimaan PPN dalam negeri di KPP Pratama Karanganyar
commit to user
Sehingga, persentase kontribusi penerimaan PPN sektor perdagangan terhadap penerimaan PPN di KPP Pratama Karanganyar untuk tahun 2007,
dihitung dari bulan Oktober sampai dengan Desember adalah sebagai berikut :
y x
x 100 =
122 .
470 .
463 .
27 643
. 638
. 447
. 6
x 100 =
23,48 persentase kontribusi penerimaan PPN sektor perdagangan terhadap
penerimaan PPN di KPP Pratama Karanganyar untuk tahun 2008 adalah sebagai berikut :
y x
x 100 =
734 .
799 .
246 .
137 364
. 135
. 225
. 39
x 100 =
28,58 Dari perhitungan diatas dapat dilihat, ada kenaikan kontribusi
penerimaan PPN sektor perdagangan terhadap penerimaan PPN di KPP Pratama Karanganyar dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 5,10 .
commit to user
Tabel II.5 Jumlah Penerimaan PPN KLU Pedagang Eceran
di KPP Pratama Karanganyar Tahun 2007 dan 2008
Tahun Bulan Penerimaan
dalam Rupiah 2007
Oktober 1.012.365.759 November 1.165.249.762
Desember 1.189.986.142 Jumlah 3.367.601.663
2008 Januari 1.204.420.798
Februari 1.323.546.721 Maret 1.367.842.695
April 1.468.510.369 Mei 1.675.253.744
Juni 1.789.334.651 Juli 1.985.354.210
Agustus 2.014.589.661 September 2.267.954.320
Oktober 2.386.535.423 November 2.768.542.152
Desember 2.863.487.526
Jumlah 23.115.372.270
Sumber: Seksi PDI KPP Pratama Karanganyar
Berdasarkan tabel II.5 dapat dihitung persentase kontribusi penerimaan PPN KLU pedagang eceran terhadap penerimaan PPN sektor
perdagangan di KPP Pratama Karanganyar dengan rumus :
x u
x 100 Keterangan:
u = jumlah penerimaan PPN KLU pedagang eceran di KPP Pratama
Karanganyar x
= jumlah penerimaan PPN sektor perdagangan di KPP Pratama Karanganyar
Sehingga, persentase kontribusi penerimaan PPN KLU pedagang eceran terhadap penerimaan PPN sektor perdagangan di KPP Pratama
commit to user
Karanganyar untuk tahun 2007, dihitung dari bulan Oktober sampai dengan Desember adalah sebagai berikut :
x u
x 100 =
643 .
638 .
447 .
6 663
. 601
. 367
. 3
x 100 =
52,23 persentase kontribusi penerimaan PPN KLU pedagang eceran terhadap
penerimaan PPN sektor perdagangan di KPP Pratama Karanganyar untuk tahun 2008 adalah sebagai berikut :
x u
x 100 =
364 .
135 .
225 .
39 270
. 372
. 115
. 23
x 100 =
58,93 Dari perhitungan diatas dapat dilihat, ada kenaikan kontribusi
penerimaan PPN KLU pedagang eceran terhadap penerimaan PPN sektor perdagangan di KPP Pratama Karanganyar dari tahun 2007 ke tahun 2008
sebesar 6,70 . Analisis terhadap tabel II.4 dan II.5 dapat diketahui peranan
penerimaan PPN klu pedagang eceran terhadap PPN di KPP Pratama Karanganyar. Persentase kontribusi penerimaan PPN KLU pedagang
eceran terhadap penerimaan PPN dalam negeri di KPP Pratama Karanganyar dengan rumus :
y u
x 100 Keterangan:
u = jumlah penerimaan PPN KLU pedagang eceran di KPP Pratama
Karanganyar y
= jumlah penerimaan PPN dalam di KPP Pratama Karanganyar
commit to user
Sehingga, persentase kontribusi penerimaan PPN KLU pedagang eceran terhadap penerimaan PPN dalam negeri di KPP Pratama Karanganyar
untuk tahun 2007, dihitung dari bulan Oktober sampai dengan Desember adalah sebagai berikut :
y u
x 100 =
122 .
470 .
463 .
27 663
. 601
. 367
. 3
x 100 =
12,26 persentase kontribusi penerimaan PPN KLU pedagang eceran terhadap
penerimaan PPN dalam negeri di KPP Pratama Karanganyar untuk tahun 2008 adalah sebagai berikut :
y u
x 100 =
734 .
799 .
246 .
137 270
. 372
. 115
. 23
x 100 =
16,84 Pada tahun 2007 PPN KLU pedagang eceran menyumbang 12,26
dari total penerimaan PPN, sedangkan tahun 2008 PPN klu pedagang eceran menyumbang 16,84 dari total penerimaan PPN di KPP Pratama
Karanganyar. Ada kenaikan kontribusi penerimaan PPN KLU pedagang eceran terhadap penerimaan PPN dalam negeri di KPP Pratama
Karanganyar dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 4,58 .
commit to user
2. Masalah yang Dihadapi dalam Penerimaan PPN di KPP Pratama Karanganyar
KPP Pratama Karanganyar mengalami kendala dalam pengenaan PPN Pedagang Eceran. Permasalahan yang dihadapi antara lain :
a. Rendahnya potensi Wajib Pajak Berdasarkan tabel II.3 jumlah PKP OP sampai dengan tahun
2008 yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar hanya sebanyak 181 PKP, dari jumlah PKP OP yang berstatus sebagai pedagang eceran
hanya 139 WP. Selain itu, di wilayah KPP Pratama Karanganyar belum begitu banyak ditemukan Supermarket, Mall, Gerai atau
sejenisnya sehingga penerimaan PPN atas Pedagang Eceran relatif kecil. Sebagian besar wilayah di KPP Pratama Karanganyar banyak
terdapat industri besar, dan lahan pertanian. b. Rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan PKL di KPP Pratama Karanganyar, kegiatan pelaporan SPT Masa, khususnya
SPT Masa PPN, terkendala pada tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam penyampaian SPT Masa. Masih banyak Wajib Pajak yang tidak
menyetor PPN. Selain itu, banyak ditemukan SPT Masa PPN yang salah cara pengisiannya dan tidak adanya lampiran-lampiran, seperti
SSP lembar ke-2, yang dilampirkan di SPT Masa PPN yang dilaporkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
KEP-214PJ.2001. Minimnya sosialisasi tentang tata cara pengisian
commit to user
dan penyampaian SPT, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181PMK.032007 tentang Bentuk dan Isi Surat
Pemberitahuan serta Tata Cara Pengambilan Pengisian, Penandatanganan, dan Penyampaian Surat Pemberitahuan, oleh pihak
KPP Pratama Karanganyar kepada Wajib Pajak berperan dalam tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam penyampaian SPT Masa PPN.
Kendala lain yang dihadapi oleh KPP Pratama Karanganyar adalah lambannya penatausahaan SPT yang telah dilaporkan. SPT
yang telah diterima dibiarkan begitu saja tanpa tindak lanjut yang cepat dan tidak ditatausahakan berdasar bulan pelaporan, sehingga banyak
SPT yang tercampur antara bulan yang satu dengan bulan yang lain. Selain itu, perekaman SPT dilakukan sangat lamban karena tidak
adanya target perekaman SPT tiap bulannya, sehingga SPT menumpuk. Hal ini membuat penulis mengalami kesulitan dalam
mengumpulkan data jumlah pelaporan SPT Masa PPN, sehingga penulis hanya dapat menyajikan jumlah pelaporan SPT Masa PPN
tahun 2007 mulai dari bulan Oktober sampai dengan Desember.
commit to user
Tabel II.6 Pelaporan SPT Masa PPN Wajib Pajak KLU Pedagang Eceran
di KPP Pratama Karanganyar Tahun 2007 dan 2008
Tahun Bulan
Jumlah SPT
Nihil Jumlah
SPT Kurang
Bayar Jumlah
SPT Lebih
Bayar Total
2007 Oktober 28 10 32
110 November 32
46 34 112
Desember 30 39
40 109
2008 Januari 32 39 32
103 Februari 31 39 31 101
Maret 24 46
37 107
April 26 37
38 101
Mei 33 33
35 101
Juni 32 33
43 108
Juli 31 38
32 101
Agustus 28 35 37 100
September 35 48
31 114 Oktober 34 38 34
106 November 29
46 35 110
Desember 34 35
43 112
Sumber: Seksi PDI KPP Pratama Karanganyar
Uraian analisis di atas menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa PPN maupun pembayaran PPN
oleh Wajib Pajak KLU pedagang eceran sangat kecil. Terlihat dari penerimaan yang selalu meningkat walaupun jumlah Wajib Pajak yang
melaporkan SPT tidak stabil. Akan tetapi, jika dianalisis lebih lanjut, hal tersebut berpengaruh terhadap kegiatan pengefektifan penerimaan
PPN di KPP Pratama Karanganyar. Rata-rata tingkat kepatuhan Wajib Pajak Pedagang Eceran dalam pelaporan SPT Masa PPN dilakukan
dengan rumus di bawah ini:
j i
x 100
commit to user
Keterangan: i = rata-rata Wajib Pajak klu Pedagang Eceran yang melaporkan
SPT Masa PPN j = jumlah Wajib Pajak klu Pedagang Eceran yang terdaftar di KPP
Pratama Karanganyar Sehingga, tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa PPN untuk tahun
2007, dihitung dari bulan Oktober sampai dengan Desember adalah sebagai berikut :
j i
x 100 =
125 110
x 100 =
88 tingkat kepatuhan tahun 2008 adalah sebagai berikut :
j i
x 100 =
139 105
x 100 =
75,54 Rata-rata Wajib Pajak Pedagang Eceran yang melaporkan SPT Masa
PPN pada tahun 2008 lebih sedikit dibanding dengan rata-rata wajib pajak yang melaporkan SPT Masa PPN pada tahun 2007. Meskipun
demikian, penerimaan PPN Dalam Negeri sektor pedagang eceran secara keseluruhan lebih tinggi dibanding dengan penerimaan pada
tahun 2007. Jumlah penerimaan PPN tahun 2008 akan meningkat lebih tinggi jika tingkat kepatuhan Wajib Pajak dan PKP terdaftar dalam
melakukan pelaporan SPT Masa PPN dan pembayaran PPN terutang juga tinggi.
commit to user
c. Ekstensifikasi Wajib Pajak yang kurang maksimal Masih banyak usaha yang bergerak di perdagangan eceran yang
belum terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Karanganyar yang telah memiliki peredaran bruto usaha tidak lebih dari Rp
1.800.000.000,00 tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa potensi penerimaan PPN Dalam Negeri khususnya dari sektor pedagang eceran
yang belum diefektifkan di KPP Pratama Karanganyar. Saat ini, seksi ekstensifikasi sedang melakukan berbagai langkah pendataan untuk
menjaring lebih banyak Wajib Pajak di KPP Pratama Karanganyar. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan PKL
di KPP Pratama Karanganyar, usaha tersebut bergerak sangat lamban karena jumlah anggota Seksi Ekstensifikasi di KPP Pratama
Karanganyar sangat terbatas. Dari 7 orang anggota Seksi Ekstensifikasi, 5 orang adalah pegawai tetap dan 2 orang lainnya
adalah pegawai honorer yang tentu saja keahliannya masih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dari 5 orang pegawai tetap tersebut, hanya 4
orang yang terjun di lapangan, 1 orang tidak dapat bekerja secara optimal karena alasan kesehatan. Selain itu, ekstensifikasi tersebut
sejauh ini hanya dilakukan di kecamatan-kecamatan yang lokasinya relatif dekat dengan lokasi KPP Pratama Karanganyar. Secara tidak
langsung, hal ini berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan PPN, khususnya dari perdagangan eceran. Usaha peningkatan penerimaan
commit to user
PPN terkendala lambannya usaha ekstensifikasi yang dilakukan di KPP Pratama Karanganyar.
3. Cara yang Ditempuh dalam Menghadapi Masalah yang Terjadi di KPP Pratama Karanganyar
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi KPP Pratama Karanganyar dalam mengalami kendala dalam pengenaan PPN Pedagang Eceran, usaha
yang dilakukan KPP Pratama Karanganyar dengan cara sebagai berikut : a. Redahnya potensi Wajib Pajak
Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan PKL di KPP Pratama Karanganyar, usaha yang dilakukan oleh KPP Pratama
Karanganyar yaitu melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada WP. Sosialisasi yang dilakukan oleh KPP Pratama Karanganyar berupa
Talk Show, Iklan di Media Massa dan Media Cetak, Pamflet, Spanduk. Adapun penyuluhan dilakukan oleh staf KPP Pratama Karanganyar
kepada Wajib Pajak dengan cara mendatangi kantor Wajib Pajak. b. Rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak
KPP Pratama Karanganyar melakukan himbauan dalam rangka peningkatan kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak, himbauan tersebut
bertujukan supaya Wajib Pajak segera menyetor pajak dan menyampaikan SPT sebelum batas waktu yang telah ditetapkan
berdasarkan Undang – Undang Perpajakan. Himbauan tersebut mendapatkan hasil yang cukup baik, sebagian besar Wajib Pajak
menyetor pajak dan menyampaikan SPT sebelum batas waktu, tapi
commit to user
masih banyak Wajib Pajak yang telat menyetor pajak dan menyampaikan SPT setelah batas waktu yang telah ditetapkan, bahkan
ada juga Wajib Pajak yang tidak membayar pajak. c. Ekstensifikasi Wajib Pajak yang kurang maksimal
Usaha yang dilakukan KPP Pratama Kanganyar yaitu melakukan himbauan kepada anggota Ekstensifikasi KPP Pratama Karanganyar
supaya kegiatan ekstensifikasi sejauh tidak hanya dilakukan di kecamatan-kecamatan yang lokasinya relatif dekat dengan lokasi KPP
Pratama Karanganyar. Anggota Seksi Ekstensifikasi di KPP Pratama Karanganyar
sudah memulai melakukan ekstensifikasi di wilayah naungan KPP Pratama Karanganyar, selain di kecamatan-kecamatan yang lokasinya
relatif dekat dengan lokasi KPP Pratama Karanganyar.
commit to user
BAB III TEMUAN
C. KELEBIHAN