RUMUSAN MASALAH MANFAAT PENELITIAN LANDASAN TEORI

commit to user sektor PPN ini lebih diharapkan mengingat adanya menerapkan kebijakan Pajak Penghasilan yang lebih kompetitif baik untuk wajib pajak orang pribadi, yaitu dengan menetapkan lapisan tarif tertinggi menjadi 30 dari yang semula adalah 35, menaikkan lapisan terendah penghasilan kena pajak menjadi Rp 50.000.000,00, menaikkan lapisan tertinggi pendapatan kena pajak menjadi Rp 500.000.000,00 dan menaikkan PTKP menjadi Rp 15.840.000,00 setahun, maupun wajib pajak badan, yaitu dengan menerapkan tarif tunggal sebesar 28 pada tahun 2009 dan akan diturunkan menjadi 25 pada tahun 2010. Dengan kebijakan tersebut diharapkan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus membayar pajak bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan secara umum mampu menggairahkan perekonomian nasional sehingga dapat meningkatkan konsumsi masyarakat yang akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan terhadap penerimaan PPN. Sehubungan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul ”PERANAN PENGUSAHA KENA PAJAK KLU PEDAGANG ECERAN DALAM PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR”.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut : commit to user 1. Seberapa besar peranan Pengusaha Kena Pajak klu Pedagang Eceran terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di KPP Pratama Karanganyar ? 2. Masalah – masalah apa saja yang terjadi dalam penerimaan Pajak Pertambahan Nilai yang diterima dari Pengusaha Kena Pajak klu Pedagang Eceran di KPP Pratama Karanganyar ? 3. Bagaimana cara yang ditempuh untuk mengatasi masalah – masalah yang terjadi di KPP Pratama Karanganyar ?

D. MANFAAT PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya jumlah Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di KPP Pratama Karanganyar. 2. Untuk mengetahui masalah – masalah yang terjadi berkaitan dengan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai yang diterima dari Pedagang Eceran. 3. Untuk mengetahui cara yang ditempuh oleh KPP Pratama Karanganyar untuk mengatasi masalah – masalah yang terjadi di KPP Pratama Karanganyar. commit to user BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pajak Pajak menurut Prof. Rochmat Soemitro, SH adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang - undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapatkan jasa timbal kontra-prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum Mardiasmo : 2003. a. Ada dua fungsi pajak, yaitu : 1 Fungsi Budgeter, pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran – pengeluarannya. 2 Fungsi Regulerend, pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakasanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. b. Penggolongan Pajak 1 Berdasarkan golongan pajak, yaitu : a Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tdak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. b Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. commit to user 2 Berdasarkan sifat pajak, yaitu : a Pajak Subyektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. b Pajak Obyektif, yaitu pajak yang berdasarkan pada obyeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. 3 Berdasarkan lembaga pemungutnya, yaitu : a Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. b Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. 2. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas Barang Kenak Pajak dan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Subyek PPN adalah Pengusaha Kena Pajak PKP. PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean. commit to user Pajak Pertambahan Nilai PPN dikenakan atas : a. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha. b. Impor Barang Kena Pajak c. Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha. d. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. e. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. f. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak. g. Kegiatan membangun sendiri yang tidak dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan. h. Penyerahan aktiva oleh Pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan semula aktiva tersebut tidak untuk diperjualbelikan, sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan. Barang Kena Pajak BKP adalah barang berwujud, yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak, dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN. Jasa Kena Pajak JKP adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang commit to user karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN. Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Ekslusif dan Landas Kontinen yang didalamnya berlaku Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan. Tarif PPN adalah 10 sepuluh persen, tarif ini dapat diubah dengan Peraturan Pemerintah serendah-rendahnya 5 lima persen dan setinggi-tingginya 15 lima belas persen. Tarif PPN atas ekspor Barang Kena Pajak adalah 0 nol persen. Dasar Pengenaan Pajak DPP PPN adalah jumlah harga jual atau penggantian atau nilai impor atau nilai ekspor atau nilai lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung PPN yang terutang. 3. Pengertian PKP dan Pedagang Eceran Terhitung mulai tanggal 31 Maret 2008, berlaku Keputusan Menteri Keuangan Nomor 45KMK.032008 sebagai pengganti Keputusan Menteri Keuangan Nomor 252KMK.042002 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 memilih dikenakan Pajak dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. Berdasarkan KMK Nomor 45KMK.032008, Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi yang memilih dikenakan commit to user Pajak Penghasilan dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 . Adapun Pedagang Eceran yang menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi dengan jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan bruto selama 1 satu tahun buku tidak lebih dari Rp. 1.800.000.000,00 satu milyar delapan ratus juta rupiah yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaan utamanya adalah melakukan usaha perdagangan dengan cara sebagai berikut : a. Menyerahkan Barang Kena Pajak melalui suatu tempat penjualan eceran seperti toko, kios atau dengan cara penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen akhir, atau dengan cara penjualan yang dilakukan dari rumah ke rumah. b. Menyediakan Barang Kena Pajak yang diserahkan di tempat penjualan secara eceran tersebut. c. Melakukan transaksi jual beli secara spontan tanpa didahului dengan penawaran tertulis, pemesanan tertulis, kontrak atau lelang dan pada umumnya bersifat tunai, dan pembeli pada umumnya datang ke tempat penjualan tersebut langsung membawa Barang Kena Pajak yang dibelinya. commit to user Dalam menghitung PPN yang terutang, PKP Pedagang Eceran dapat menggunakan Nilai Lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak dengan cara sebagai berikut : a. Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran adalah sebesar 10 X Harga Jual Barang Kena Pajak. b. Jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran adalah sebesar 10 X 20 X jumlah seluruh penyerahan barang dagangan. Terhadap PKP Pedagang Eceran yang menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan berlaku ketentuan sebagai berikut : a. Pajak Keluaran dihitung dengan cara mengalihkan nilai peredaran bruto dan atau penerimaan bruto yang terutang Pajak Pertambahan Nilai pada Masa Pajak yang bersangkutan dengan tarif Pajak Pertambahan Nilai. b. Nilai peredaran bruto dan atau penerimaan bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai. c. Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan ditetapkan sebagai berikut : 1 Untuk penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pedagang Eceran dengan Norma Penghitungan Penghasilan Neto, sebesar 80 delapan puluh persen dikalikan dengan Pajak Keluaran. commit to user 2 Untuk penyerahan Barang Kena Pajak yang dilakukan Pengusaha Kena Pajak selain Pedagang Eceran, sebesar 70 tujuh puluh persen dikalikan dengan Pajak Keluaran. 3 Untuk penyerahan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak, sebesar 40 empat puluh persen dikalikan dengan Pajak Keluaran. 4. Mekanisme Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan PPN Pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN dilakukan oleh PKP penjual. Pemungutan dilakukan PKP penjual saat terjadi penyerahan BKP danatau JKP kepada pembeli. Pemungutan PPN dilakukan dengan cara membuat Faktur Pajak. Sehubungan dengan hal tersebut, PKP penjual membuat Faktur Pajak dengan jumlah PPN sebesar 10 dari Dasar Pengenaan PPN kepada PKP pembeli. Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184PMK.032007, penyetoran PPN dilakukan oleh PKP pemungut ke Kas Negara melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan berikutnya. Pelaporan PPN yang telah dipungut dan dibayar ke Kas Negara dilakukan oleh PKP penjual dengan menyampaikan SPT Masa PPN dengan melampirkan SSP lembar ke-2 selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya. commit to user

B. PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Prosedur Pendaftaran dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

1 65 62

Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 50 84

Pengaruh With Holding System terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Pada Pengusaha Kena Pajak (Studi Kasus KPP Pratama Medan Barat)

29 142 83

Mekanisme Pendaftaran Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Bagi Pengusaha Kena Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 49 53

Pengaruh Jumlah Pengusaha Kena Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi Kasus di KPP Pratama Majalaya 2010-2014)

1 13 48

Pengaruh Surat Tagihan Pajak dan Jumlah Pengusaha Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi Kasus di KPP Pratama Purwakarta)

29 80 36

Tingkat Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Sebelum dan Sesudah Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak (PKP) (Studi Kasus terhadap Pengusaha Kena Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karees).

0 2 15

Pengaruh Penerapan Sistem Self Assessment terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Survey Terhadap Pengusaha Kena Pajak yang Terdaftar pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 18

Pengaruh Penerapan Sistem Self Assessment terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Survey Terhadap Pengusaha Kena Pajak yang Terdaftar pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 18

ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGUSAHA KENA PAJAK PEDAGANG ECERAN TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

1 1 12