commit to user
BAB III TEMUAN
C. KELEBIHAN
Dalam penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama Karanganyar tentunya ada suatu hal positif yang mendorong atau memberikan dampak yang
baik dalam usahanya meningkatkan penerimaan PPN. Sejak berdirinya KPP Pratama Karanganyar pada bulan Oktober 2007 sampai dengan tahun 2008,
kontribusi PPN Dalam Negeri terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Karanganyar mengalami peningkatan sebesar Rp. 109.783.329.612,00. Jumlah
penerimaan PPN khususnya PPN atas PKP Pedagang Eceran setiap mengalami kenaikan. PPN atas PKP Pedagang Eceran juga memiliki peran
yang cukup penting karena berdasarkan data dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi, PPN atas PKP Pedagang Eceran pada Tahun 2008 memberikan
kontribusi sebesar Rp. 3.367.601.663,00 atau setara 52,23 dari keseluruhan penerimaan PPN sektor Perdagangan dan sebesar 12,26 dari keseluruhan
penerimaan PPN Dalam Negeri. Pada tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar Rp. 23.115.372.270,00 atau setara 58,93 dari keseluruhan
penerimaan PPN sektor Perdagangan dan sebesar 16,84 dari keseluruhan penerimaan PPN Dalam Negeri.
commit to user
D. KELEMAHAN
Setiap pelaksanaan penerimaan PPN Dalam Negeri selalu ada kendala- kendala yang menghambat. Khususnya dalam pelaksanaan penerimaan PPN
Dalam Negeri di KPP Pratama Karanganyar. Kendala-kendala yang timbul adalah dalam hal penerimaan dan pengawasan yang dilakukan oleh aparat
pajak kepada Wajib Pajak. Kendala-kendala yang timbul bukan hanya disebabkan oleh kesalahan sepihak saja, tetapi juga merupakan kesalahan dari
dua belah pihak yaitu pihak Wajib Pajak itu sendiri dan dari pihak KPP Pratama Karanganyar selaku pengawas.
Dengan adanya kendala-kendala tersebut tentunya juga akan memberikan dampak yang negatif bagi penerimaan PPN Dalam Negeri di KPP Pratama
Karanganyar, yaitu dapat mempengaruhi tingkat penerimaannya. KPP Pratama Karanganyar harus dapat menyelesaikan setiap kendala yang timbul dalam
penerimaan dan pengawasan PPN Dalam Negeri . Kendala-kendala tersebut dapat berasal dari dalam KPP Pratama sendiri atau dari luar Wajib Pajak,
antara lain: 1. Kegiatan ekstensifikasi yang berjalan lambat. Keterbatasan jumlah
anggota Seksi Ekstensifikasi di KPP Pratama Karanganyar, kurangnya informasi mengenai pedagang eceran, serta lokasi pedagang eceran yang
jauh dari KPP Pratama Karanganyar menyebabkan pertambahan jumlah Wajib Pajak dan PKP terdaftar tidak optimal.
2. Rendahnya tingkat kesadaran Wajib Pajak akan pentingnya pajak. Hal tersebut tercermin dari masih tingginya jumlah pedagang eceran yang
commit to user
masih enggan mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak dan PKP karena alasan lokasi yang jauh dan untuk memperkecil harga jual.
3. Tingkat kepatuhan pelaporan SPT dan pembayaran PPN terutang oleh Wajib Pajak dan PKP terdaftar pada tahun 2007 sangat tinggi, yaitu 88,
sedangkan pada tahun 2008 tingkat kepatuhan hanya 75,54. Akan tetapi, realisasi penerimaan pada tahun 2008 tersebut meningkat. Oleh karena itu,
penerimaan PPN yang tinggi tidak mencerminkan tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa dan pembayaran PPN terutang oleh Wajib Pajak dan
PKP terdaftar di KPP Pratama Karanganyar. Hal tersebut berpengaruh pada pengefektifan penerimaan PPN di KPP Pratama Karanganyar.
commit to user
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN