B. Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal kemampuan siswa dalam menulis puisi diketahui dengan terlebih dahulu peneliti mengadakan survei awal pada hari Senin, 04 Januari 2010, di ruang
kelas VII B SMP Bhinneka Karya Boyolali. Peneliti memfokuskan untuk mengamati permasalahan mendasar yang dihadapi siswa dan guru pada pembelajaran menulis,
khususnya puisi. Berdasarkan observasi tersebut, ditemukan masih banyaknya siswa yang
cenderung tidak memperhatikan apa yang disampaikan guru, misalnya siswa berbicara sendiri dengan teman sebangku, siswa mengantuk saat guru tengah
menjelaskan materi, dan sebagainya. Saat guru memberikan tugas menulis puisi, suasana kelas menjadi semakin ramai. Sebagian besar siswa memohon kepada guru
untuk membatalkan pemberian tugas tersebut. Akan tetapi, guru tetap melanjutkan penugasan menulis puisi tersebut. Alhasil, siswa hanya menuliskan beberapa baris
saja karena sebagian siswa mengaku belum mendapatkan ide. Tipografi penulisannya pun masih datar dan masih menggunakan bahasa yang sederhana, serta isi antar baris
belum menunjukkan keterpaduan yang utuh dalam satu bait. Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru mengenai
pembelajaran menulis puisi. Dari kegiatan wawancara tersebut diketahui bahwa guru mengalami kesulitan dalam mengajak siswa agar tertarik menulis puisi. Oleh
karenanya, guru cenderung meminta siswa untuk membaca puisi dan menulis kembali puisi yang telah dibaca. Kalaupun siswa mau menulis puisi, mereka menyadur puisi
yang telah ada di buku pelajaran. Namun, tidak semua siswa demikian. Masih ada beberapa siswa yang berminat dalam menulis puisi meski hasil puisinya masih
sederhana. Sementara itu, berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam menemukan ide dan
mencari kata pertama dalam puisinya. Selain itu, nilai menulis siswa sebelum memperoleh tindakan menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa masih
rendah. Adapun nilai kemampuan menulis puisi siswa sebelum memperoleh tindakan terdapat pada tabel 5 lampiran 5.
53
Oleh karena itu, penulis pun bertekad memperbaiki kemampuan menulis puisi tersebut. Peneliti bersama guru kemudian merancang strategi penggunaan metode
field trip untuk memunculkan suasana baru dalam pembelajaran menulis puisi. Metode ini digunakan dengan harapan mampu memunculkan suasana yang
menyenangkan dan berbeda saat pembelajaran menulis puisi. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan Leni Lestari, S.Pd. selaku
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII. Beliau adalah seorang lulusan Sarjana Strata 1 Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2000.
C. Pelaksanaan Penelitian