5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara adalah tumor ganas yang dimulai pada sel-sel payudara. Sebuah tumor ganas adalah sekelompok sel-sel kanker yang dapat tumbuh
menjadi menyerang jaringan sekitarnya atau menyebar metastasis ke daerah yang jauh dari tubuh. Penyakit ini terjadi hampir seluruhnya pada wanita, tetapi
pria bisa mendapatkannya juga. Kanker Payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh sel ganas kanker yang tumbuh pada jaringan payudara.Sel-sel
ini biasanya muncul pada saluran atau lobula di payudara. Sel-sel kanker ini dapat menyebar di antara jaringan atau organ yang ada dan ke bagian lainnya.
1
Kanker payudara dimasukkan ke dalam International Classification of DiseaseICD
dengan kode nomor 174 untuk wanita dan 175 untuk pria.
2
2.2 Gambaran Epidemiologi 2.2.1. Distribusi dan Frekuensi
Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relatif tinggi dan cenderung meningkat yaitu 20 dari seluruh keganasan dan 99
terjadi pada perempuan, sedangkan pada laki-laki hanya 1, sehingga kanker payudara masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama pada
perempuan. Pada pria, usia rata-rata untuk terdiagnosis kanker payudara adalah 60
tahun dan sebagian besar kanker payudara pada laki-laki terdiagnosis pada tahap lanjut, kemungkinan karena laki-laki tidak terlalu menyadari tentang benjolan
payudara dibandingkan wanita. Kanker payudara adalah kanker yang paling
umum pada wanita di banyak negara dengan perkiraan 1,671.149 kasus baru dan 521.907 kematian pada tahun 2012.
8
Proporsi umur tertinggi penderita kanker
Universitas Sumatera Utara
6
payudara yang berobat di Rumah Sakit Onkologi Surabaya yaitu pada kelompok umur 41-60 tahun dengan proporsi 31.3.
7
2.2.2 Determinan Kanker Payudara
Sehingga kini penyebab pasti kanker payudara masih belum diketahui,namun penelitian menyebutkan beberapa faktor yang berhubungan dengan etiologi
kanker payudara.
1. Umur
Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko paling kuat untuk kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita
muda,secara umum merupakan penyakit penuaan. Seorang wanita berusia 30- an risikonya kira-kira 1 dalam 250, sedangkan untuk wanita pada usia 70-
annya, adalah sekitar 1 dari 30. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis adalah setelah menopause dan sekitar 75 dari kasus kanker
payudara terjadi setelah 50 tahun.
5
Kanker payudara sangat jarang dibawah umur 25 tahun.
11
2. Riwayat keluarga
Risiko kanker payudara pada wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara menjadi lebih tinggi. Penelitian terdahulu menunjukkan
bahwa wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara pada generasi pertama ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan memiliki
risiko dua kali lebih besar. Jika riwayat kanker dimiliki oleh 2 generasi berturut-turut maka risiko meningkat menjadi tiga kali lipat. Namun ,
hubungan kausal pasti di antaranya masih belum diketahui.
7
3. Faktor Genetik
Gen penentrasi tinggi yang berperan dalam terjadinya kanker payudara yaitu BRCA1, BRCA2 hanya berpengaruh sebanyak 5. Gen TP53 berpengaruh
kurang dari 1 dalam kanker payudara.
5
4. Faktor Reproduktif
Wanita yang memiliki siklus haid lebih karena mereka mulai menstruasi pada usia dini sebelum usia 12 dan melalui menopause pada usia setelah umur 55
Universitas Sumatera Utara
7
mempunyai resiko lebih tinggi mendapat kanker payudara. Hal ini mungkin terkait dengan eksposur seumur hidup yang lebih tinggi kepada hormon
estrogen dan progesterone. Wanita yang melahirkan anak mempunyai resiko 10-30 lebih kurang daripada wanita yang tidak melahirkan, risiko kanker
payudara menurun dengan jumlah anak-anak dan meningkat dengan usia pada kehamilan cukup bulan yang pertama.Wanita yang melahirkan sekurang-
kurangnya empat anak memiliki resiko kanker payudara 20-30 lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang melahirkan satu anak. Wanita yang
melahirkan anak pertama pada umur lebih dari 29 tahun mempunyai resiko kanker payudara 40 lebih tinggi berbanding dengan wanita yang melahirkan
anak pertama pada umur kurang dari 25 tahun tidak termasuk jumlah anak dilahirkan dan kelamaan menyusui.
5
5. Alkohol
Banyak penelitian telah menegaskan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita sekitar 7-12 untuk setiap 10g alkohol
yang dikonsumsi per hari. Salah satu mekanisme alkohol meningkatkan resiko
kanker payudara adalah dengan meningkatkan tingkat estrogen dan androgen.
1
6. Kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko kanker payudara sebanyak 10-30. Namun wanita yang telah berhenti menggunakan
kontrasepsi oral selama 10 tahun atau lebih memiliki resiko yang sama dengan wanita yang tidak pernah menggunakan pil.
1
7. Terapi Hormonal
Penggunaan hormon menopause terapi penggantian hormon atau terapi hormon menopause dengan gabungan estrogen dan progestin telah
menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara, dengan risiko yang lebih tinggi dikait dengan penggunanan jangka masa panjang. Namun, peningkatan
risiko kelihatan berkurang dalam 5 tahun penghentian penggunaan hormon. estrogen yang diresepkan untuk wanita tanpa rahim tidak terkait dengan
peningkatan risiko terkena kanker payudara.
5
Universitas Sumatera Utara
8
8. Obesitas
Peningkatan BMI dapat meningkatkan risiko kanker payudara jika disertai status menopause. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa wanita
postmenopause dengan BMI tinggi memiliki risiko kanker payudara yang lebih besar. Hal ini dikarenakan BMI yang tinggi menggambarkan kandungan
jaringan adiposa yang tinggi. Jaringan adiposa merupakan sumber utama penghasil estrogen setelah fase menopause. Semakin tinggi jaringan adiposa
yang dimiliki, semakin tinggi konsentrasi estrogen pada. pasien tersebut. Namun, hal ini berbeda pada wanita premenopause. Meningkatnya nilai BMI
dikaitkan bukan pada peningkatan risiko melainkan pada penurunan risiko terjadinya kanker payudara.
7
2.3. Gejala Kanker Payudara Gejala dan pertumbuhan kanker payudara tidak mudah dideteksi karena awal
pertumbuhan sel kanker payudara tidak dapat diketahui dengan mudah. Gejala umumnya baru diketahui setelah stadium kanker berkembang agak lanjut, karena
pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak mengganggu aktivitas. Tanda yang mungkin muncul
pada stadium dini adalah teraba benjolan kecil di payudara yang tidak terasa nyeri.
1
Gejala yang timbul saat penyakit memasuki stadium lanjut semakin banyak, seperti:
1. Timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama
benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan. 2.
Saat benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit nyeri saat payudara ditekan karena terbentuk penebalan pada kulit payudara.
3. Bentuk, ukuran atau berat salah satu payudara berubah kerena terjadi
pembengkakan. 4.
Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau timbul benjolan kecil dibawah ketiak.
5. Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertarik ke dalam dan
yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi kecoklatan.
Universitas Sumatera Utara
9
6. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu pada wanita yang
sedang tidak hamil. Eksim pada puting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati.
12
2.4. Klasifikasi Tumor Payudara
Gambar 2.1 Klasifikasi Tumor Payudara menurut WHO
Universitas Sumatera Utara
10
2.5. Klasifikasi TNM Karsinoma Payudara
Gambar 2.2 Klasifikasi TNM Karsinoma Payudara
Universitas Sumatera Utara
11
2.6. Stadium Kanker Payudara
Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan sekitarnya,
tidak ada fiksasiinfiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya otot . Besar tumor 1 - 2 cm dan tidak dapat
terdeteksi dari luar. Kelenjar getah bening regional belum teraba. Perawatan yang sangat sistematis diberikan tujuannya
adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan
penyembuhan pada penderita adalah 70. Stadium II
: Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5 - 5 cm, sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah bening aksila yang masih bebas
dengan diameter kurang dari 2 cm. Untuk mengangkat sel-sel kanker biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan penyinaran
untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30 - 40 .
Stadium III A : Tumor sudah meluas dalam payudara, besar tumor 5 - 10 cm, tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening
aksila masih bebas satu sama lain. Stadium III B : Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan
ada edema lebih dari sepertiga permukaan kulit payudara, ulserasi, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain
atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2 - 5 cm. Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan mencapai
kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain stadium I, II, dan III. Tapi sudah
disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian
tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher. Tindakan yang harus
dilakukan adalah pengangkatan payudara. Tujuan pengobatan pada stadium ini adalah palliatif bukan lagi kuratif menyembuhkan.
12
Universitas Sumatera Utara
12
Stage Grouping
Gambar 2.3 Stadium Kanker Payudara
2.7. Pencegahan