dengan pengaruh harga yang dieliminir. Nilai PDRB atas dasar harga konstan dari komponen konsumsi memperlihatkan tahun 2011 tumbuh sebesar 6,47 atau sebesar 91,67 triliun
rupiah dan tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang melambat sebesar 5,89 yakni sebesar 97,06 triliun rupiah.
Tabel 4.4 PDRB Sumatera Utara Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 2008-2012 triliun rupiah
Jenis Penggunaan
ADH Konstan 2000
2008 2009
2010 2011
2012 nilai
Pert. nilai
Pert. nilai
Pert. nilai
Pert. nilai
Pert. 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
1.Konsumsi RT+LNPRT+Pemerintah
73,45 8,84
79,38 8,07
86,09 8,46
91.67 6,47
97,06 5,89
2.investasi PMTB+Perusahaan Stok
22,00 8,47
23,01 4,62
24,29 5,53
26,16 7,71
28,95 10,66
3.Ekspor-impor 10,73
10,82 9,17
14,55 8,34
9,02 8,76
5,06 8,45
3,51 PDRB
106,17 6,39
111,5 6
5,07 118,74
6,42 126,59
6,63 134,46
6,22
Sumber, BPS Sumatera Utara
Perkembangan komponen investasi ADHK dari tahun 2009 hingga 2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 tumbuh sebesar 4,62 yakni sebesar 23,01
triliun rupiah dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 10,66 atau sebesar 28, 95. BPS Sumatera Utara:Produk Domestik Bruto Menurut Penggunaan 2008-2012
Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisis dan Pembahasan
4.3.1 Analisis Kesenjangan Pendapatan Indeks Williamson
Untuk memberikan gambaran tentang ketimpangan antar wilayah kabupatenkota digunakan indeks Williamson. Sirojuzilam 2008:36-40, menyatakan pembangunan
dilaksanakan secara umum menyangkut beberapa aspek utama, mulai dari pembangunan di bidang ekonomi, sosial, kelembagaan dan aspek lingkungan. Akan tetapi di dalam
pencapaiannya akan selalu mengakibatkan terjadinya ketimpangan. Williamson menggunakan Williamson indeks Indeks Williamson untuk mengukur ketimpangan
pembangunan antar wilayah. Indeks Williamson menggunakan PDRB per kapita sebagai data dasar. Alasannya jelas bahwa yang diperbandingkan adalah tingkat pembangunan antar
wilayah bukan tingkat kesejahteraan antar kelompok. Angka koefisien Indeks Williamson adalah sebesar 0 Iw 1. Jika Indeks
Williamson semakin kecil atau mendekati nol menunjukkan ketimpangan yang semakin kecil atau semakin merata dan sebaliknya angka yang semakin besar menunjukkan ketimpangan
yang semakin melebar. Walaupun indeks ini memiliki kelemahan yaitu sensitive terhadap defenisi wilayah yang digunakan dalam perhitungan. Artinya, apabila ukuran wilayah yang
digunakan berbeda maka akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan, namun cukup lazim digunakan dalam mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah Muhammad,
2012:16. Berdasarkan koefisien indeks Williamson dari Tabel Indeks Williamson Sumatera
Utara Tahun pengamatan 2008-20012 di bawah menunjukkan nilai ketimpangan 0,055319741 pada tahun 2008, 0,053643564 pada tahun 2009, 0,052147262 pada tahun 2010,
0,058405779 pada tahun 2011, 0,053548195 pada tahun 2012 dan rata-rata nilai Indeks Williamson 0,053736007.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Tabel Indeks Williamson Sumatera Utara
Tahun 2008-20012
Sumber : Data diolah penulis KeteranganNote : x Masih bergabung dengan kabupaten induk
Jika dilihat trend rata-rata koefisien Indeks Williamson menunjukkan nilai yang bervariasi dan relatif sedang tiap tahunnya. Rata-rata ketimpangan yang tertinggi terjadi pada
No. KotaKabupaten 2008
2009 2010
2011 2012
Rata-Rata 1 Kab. Nias
0,095294854 0,10615061
0,057667608 0,05775495
0,057467018 0,074867008
2 Kab. Mandailing Natal 0,083010458
0,081509533 0,079341552
0,079911756 0,079437355
0,080642131
3 Kab. Tapanuli Selatan 0,037740438
0,037032054 0,036752654
0,038458809 0,039262627
0,037849317
4 Kab. Tapanuli Tengah 0,08892648
0,089712736 0,08939035
0,089845341 0,090194315
0,089613844
5 Kab. Tapanuli Utara 0,051893956
0,051934238 0,053603534
0,054898305 0,055000103
0,053466027
6 Kab. Toba Samosir 0,011926761
0,013161522 0,013514452
0,011380401 0,011530561
0,012302739
7 Kab. Labuhan Batu 0,002491895
0,022050642 0,024605553
0,026484711 0,027390947
0,020604749
8 Kab. Asahan 0,024669347
0,02490522 0,026034736
0,029132884 0,029659349
0,026880307
9 Kab. Simalungun 0,067268292
0,064875742 0,063297342
0,247290074 0,065399982
0,101626286
10 Kab. Dairi 0,024712632
0,023865079 0,024017858
0,025983237 0,026208268
0,024957415
11 Kab. Karo 0,011073502
0,010014539 0,00872447
0,008021986 0,007469558
0,009060811
12 Kab. Deli Serdang 0,030380385
0,034982229 0,040876558
0,044016225 0,048583904
0,03976786
13 Kab. Langkat 0,053988226
0,052363477 0,049688821
0,052297314 0,051661685
0,051999904
14 Kab. Nias Selatan 0,075522761
0,075571848 0,079681513
0,08135196 0,081441077
0,078713832
15 Kab. Humbang Hasundutan 0,038413363
0,038424868 0,040977028
0,041728135 0,041898988
0,040288476
16 Kab. Phak-Phak Barat 0,030934057
0,031404464 0,030901031
0,031144318 0,031345635
0,031145901
17 Kab. Samosir 0,005774869
0,004058144 0,002786997
0,003711374 0,003686089
0,004003495
18 Kab. Serdang Bedagai 0,040728153
0,037306899 0,033979373
0,035913199 0,035986607
0,036782846
19 Kab. Batubara 0,203439994
0,20233237 0,197251794
0,190660802 0,18586319
0,19590963
20 Kab. Padang Lawas Utara 0,074568983
0,074470375 0,08110645
0,080819716 0,081077481
0,078408601
21 Kab. Padang Lawas 0,073952114
0,074410492 0,083195376
0,083852228 0,084271894
0,079936421
22 Kab. Labuhan Batu Selatan x
0,019931809 0,017687063
0,016310835 0,015250965
0,017295168
23 Kab. Labuhan Batu Utara x
0,008231322 0,007960385
0,006688657 0,007520264
0,007600157
24 Kab. Nias Utara x
x 0,057146033
0,057280993 0,057091035
0,057172687
25 Kab. Nias Barat x
x 0,052318644
0,052385986 0,052528974
0,052411202
26 Kota Sibolga 0,005456266
0,004105474 0,003107571
0,004508697 0,005009519
0,004437505
27 Kota Tanjung Balai 0,001622148
0,000495574 0,000808069
0,002999481 0,004205209
0,002026096
28 Kota Pematang Siantar 0,008198771
0,006908492 0,00624282
0,007443556 0,007003641
0,007159456
29 Kota Tebing 0,013011078
0,012311751 0,012608565
0,012914704 0,012402203
0,01264966
30 Kota Medan 0,326454473
0,338863082 0,351494965
0,356159432 0,374378146
0,34947002
31 Kota Binjai 0,014771571
0,01384212 0,013615921
0,014479731 0,014180025
0,014177874
32 Kota Padang Sidempuan 0,052726908
0,054080226 0,056307975
0,057003354 0,058241596
0,055672012
33 Kota Gunung Sitoli x
x 0,024166578
0,024557543 0,024442213
0,024388778
Jumlah 1,548952735
1,609306932 1,720859639
1,927390692 1,767090422
1,773288215
Rata-Rata 0,055319741
0,053643564 0,052147262
0,058405779 0,053548195
0,053736007
Universitas Sumatera Utara
tahun 2011 IW = 0,058405779 dan terendah terjadi pada tahun 2010 IW = 0,052147262. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata ketimpangan yang terjadi di wilayah
kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara relatif sedang. Namun, ketimpangan ditiap-tiap wilayah kabupatenkota cenderung berbeda-beda, bervariasi dan berfluktuasi.
Dapat dilihat dari Gambar 4.2 Grafik Ketimpangan Pendapatan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara 2008-2012. Ditunjukkan bahwa terjadinya ketimpangan rata-rata yang
bervariasi antar kabupatenkota. Ketimpangan tertinggi terjadi di kota Medan dengan angka Indeks Williamson 0,34947002 dan ketimpangan terendah berada di kota Tanjung Balai
dengan angka Indeks Williamson sebesar 0,002026096. Perkembangan rata-rata ketimpangan pendapatan per kapita Provinsi Sumatera Utara tahun 2008-2012 dapat dilihat dalam gambar
dibawah.
Gambar 4.2 Grafik Ketimpangan Pendapatan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara 2008-2012
Hubungan antara kesenjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi bersifaf positif, dimana setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan meningkatkan
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
K ab
. N ias
K ab
. M
an d
ai li
n g
N at
al
K ab
. T ap
an u
li S
el at
an
K ab
. T ap
an u
li T
en g
ah
K ab
. T ap
an u
li U
tar a
K ab
. T o
b a
S am
o si
r
K ab
. L ab
u h
an B
at u
K ab
. A sah
an
K ab
. S im
al u
n g
u n
K ab
. D ai
ri K
ab . K
ar o
K ab
. D el
i S
er d
an g
K ab
. L an
g k
at
K ab
. N ias
S el
at an
K ab
. H u
m b
an g
H as
u n
d u
ta n
K ab
. P h
ak -P
h ak
B ar
at K
ab . S
am o
si r
K ab
. S er
d an
g B
ed ag
ai
K ab
. B at
u b
ar a
K ab
. P ad
an g
L aw
as U
tar a
K ab
. P ad
an g
L aw
as
K ab
. L ab
u h
an B
at u
S el
at an
K ab
. L ab
u h
an B
at u
U tar
a
K ab
. N ias
U tar
a
K ab
. N ias
B ar
at K
o ta
S ib
o lg
a
K o
ta T
an ju
n g
B al
ai
K o
ta P em
at an
g S
ian tar
K o
ta T
eb in
g K
o ta M
ed an
K o
ta B
in ja
i
K o
ta P
ad an
g S
id em
p u
an
K o
ta G
u n
u n
g S
it o
li
Rata-rata Indeks Williamson KabupatenKota
IW
Universitas Sumatera Utara
kesenjangan pendapatan atau sebaliknya antara kesenjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2008-2012 relatif tinggi
dan mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Tetapi kenaikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut diikuti dengan kenaikan atau peningkatan kesenjangan
pendapatan antar wilayah kabupatenkota yang semakin relatif besar. Dari kondisi tersebut diperlukan peningkatan pertumbuhan ekonomi disertai pengurangan kesenjangan pendapatan
yang terjadi dalam masyarakat antar wilayah kabupatenkota. Strategi “Redistribution With Growth” yang belum terealisasikan, dengan harapan pendistribusian pendapatan yang merata
dari peningkatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan terencana mengupayakan terciptanya pemerataan kesempatan dan pembagian
hasil-hasil dari pembangunan dengan lebih merata.
4.4 Gambaran Disparitas Pendapatan Indeks Williamson KotaKabupaten
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2012 4.4.1 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2008 4.4.1.1 Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2008 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi
tertinggi sebesar 7,05 di kabupaten Padang Lawas Utara, terendah sebesar 4 di kota Tanjung Balai. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2008 mengalami peningkatan
dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 6,39, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan
pertumbuhan dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
No. Kabupaten kota
Tahun 2008
1. Kab. Nias
6,66 2.
Kab. Mandailing Natal 6,44
3. Kab. Tapanuli Selatan
4,97 4.
Kab. Tapanuli Tengah 6,22
5. Kab. Tapanuli Utara
5,74 6.
Kab. Toba Samosir 5,61
7. Kab. Labuhan Batu
6,08 8.
Kab. Asahan 5,02
9. Kab. Simalungun
4,73 10.
Kab. Dairi 4,52
11. Kab. Karo
5,21 12.
Kab. Deli Serdang 5,82
13. Kab. Langkat
5,07 14.
Kab. Nias Selatan 4,77
15. Kab. Humbang
Hasundutan 5,84
16. Kab. Phak-Phak Barat
5,87 17.
Kab. Samosir 5
18. Kab. Serdang Bedagai
6,12 19.
Kab. Batubara 4,47
20. Kab. Padang Lawas Utara
7,05 21.
Kab. Padang Lawas 4,79
22. Kab. Labuhan Batu
Selatan x
23. Kab. Labuhan Batu Utara
x 24.
Kab. Nias Utara x
25. Kab. Nias Barat
x 26.
Kota Sibolga 5,85
27. Kota Tanjung Balai
4 28.
Kota Pematang Siantar 5,72
29. Kota Tebing
6,04 30.
Kota Medan 6,89
31. Kota Binjai
5,54 32.
Kota Padang Sidempuan 6,09
33. Kota Gunung Sitoli
x Sumatera Utara
6,39
Sumber : BPS Sumatera Utara. Dari tabel perkembangan diatas dapat dilihat ketimpangan pertumbuhan yang cukup
tinggi antara kabupatenkota yaitu sebesar 3,05 dari kabupatenkota yang tertinggi Kabupaten Padang Lawas Utara dengan kotakabupaten yang terendah Tanjung Balai.
4.4.1.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk
Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2008 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif.
Tabel 4.7 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2008
No .
KotaKabupaten 2008
1 Kab. Nias
0,095294854
2 Kab. Mandailing Natal 0,083010458
3 Kab. Tapanuli Selatan
0,037740438
4 Kab. Tapanuli Tengah 0,08892648
5 Kab. Tapanuli Utara 0,051893956
6 Kab. Toba Samosir 0,011926761
7 Kab. Labuhan Batu 0,002491895
8 Kab. Asahan 0,024669347
9 Kab. Simalungun 0,067268292
10 Kab. Dairi 0,024712632
Universitas Sumatera Utara
11 Kab. Karo
0,011073502
12 Kab. Deli Serdang 0,030380385
13 Kab. Langkat
0,053988226
14 Kab. Nias Selatan 0,075522761
15
Kab. Humbang Hasundutan
0,038413363
16 Kab. Phak-Phak Barat 0,030934057
17 Kab. Samosir 0,005774869
18 Kab. Serdang Bedagai 0,040728153
19 Kab. Batubara 0,203439994
20
Kab. Padang Lawas Utara
0,074568983
21 Kab. Padang Lawas 0,073952114
22 Kab. Labuhan Batu
x Selatan
23
Kab. Labuhan Batu Utara
x
24 Kab. Nias Utara x
25 Kab. Nias Barat x
26 Kota Sibolga 0,005456266
27 Kota Tanjung Balai 0,001622148
28 Kota Pematang Siantar 0,008198771
29 Kota Tebing 0,013011078
30 Kota Medan 0,326454473
31 Kota Binjai 0,014771571
32
Kota Padang Sidempuan
0,052726908
33 Kota Gunung Sitoli
x
Sumber : Data diolah Pada tahun 2008, ketimpangan tertinggi terjadi di wilayah kota Medan IW =
0,326454473 dan ketimpangan yang terendah terjadi di wilayah kota Tanjung Balai IW = 0,001622148. Selisih ketimpangan antar wilayah daerah yang tertinggi dan terendah adalah
sebesar 0,324832325. Dapat dilihat bahwa selisih atau ketimpangan yang cukup tinggi antar kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2008.
Gambar 4.3 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2008
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35
K ab
. N ias
K ab
. M
an d
ai li
n g
N at
al
K ab
. T ap
an u
li S
el at
an
K ab
. T ap
an u
li T
en g
ah
K ab
. T ap
an u
li U
tar a
K ab
. T o
b a
S am
o si
r
K ab
. L ab
u h
an B
at u
K ab
. A sah
an
K ab
. S im
al u
n g
u n
K ab
. D ai
ri K
ab . K
ar o
K ab
. D el
i S
er d
an g
K ab
. L an
g k
at
K ab
. N ias
S el
at an
K ab
. H u
m b
an g
H as
u n
d u
ta n
K ab
. P h
ak -P
h ak
B ar
at K
ab . S
am o
si r
K ab
. S er
d an
g B
ed ag
ai K
ab . B
at u
b ar
a
K ab
. P ad
an g
L aw
as U
tar a
K ab
. P ad
an g
L aw
as
K ab
. L ab
u h
an B
at u
S el
at an
K ab
. L ab
u h
an B
at u
U tar
a
K ab
. N ias
U tar
a
K ab
. N ias
B ar
at K
o ta
S ib
o lg
a
K o
ta T
an ju
n g
B al
ai
K o
ta P em
at an
g S
ian tar
K o
ta T
eb in
g K
o ta M
ed an
K o
ta B
in ja
i
K o
ta P
ad an
g S
id em
p u
an
K o
ta G
u n
u n
g S
it o
li
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
In d
ek s Wi
llia m
so n
Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2008
Universitas Sumatera Utara
Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten Sumatera Utara tahun 2008 di atas. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar
dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Batu Bara. Dari grafik terlihat jelas variasi yang cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding
dengan wilayah kabupatenkota lainnya. Dibeberapa wilayah memiliki ketimpangan yang rendah dan yang yang lainnya memiliki ketimpangan yang cukup tinggi dibandingkan
wilayah kabupatenkota lainnya.
4.4.2 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009
4.4.2.1 Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi dan positif. Laju
pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 7,84 di wilayah kota Gunung Sitoli dan laju pertumbuhan terendah terendah sebesar 4,05 di kabupaten Tapanuli Selatan. Secara umum
pertumbuhan ekonomi di tahun 2009 dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 5,07, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Jika dibandingkan juga
dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2008 mengalami peningkatan yang positif dari masing-masing kabupatenkota, namun secara umum rata-rata perkembangan laju
pertumbuhan ekonomi dari tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan dari rata-rata 6,39 ke 5,07 atau selisih penurunan rata-rata sebesar 1,32.
Dari tabel perkembangan di bawah dapat dilihat ketimpangan pertumbuhan yang cukup tinggi antara kabupatenkota yaitu sebesar 3,79 dari kabupatenkota yang tertinggi
Kabupaten Gunung Sitoli dengan kotakabupaten yang terendah Tapanuli Selatan. Adapun kenaikan selisih ketimpangan dari tahun 2008 3,05 ke tahun 2009 3,79 adalah 0,74.
Perkembangan tersebut dapat dilihat dari tabel perkembangan pertumbuhan dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009
No. Kabupaten kota 2009
1. Kab. Nias
6,62 2.
Kab. Mandailing Natal 6,4
3. Kab. Tapanuli Selatan
4,05 4.
Kab. Tapanuli Tengah 5,76
5. Kab. Tapanuli Utara
4,98 6.
Kab. Toba Samosir 5,3
7. Kab. Labuhan Batu
4,88 8.
Kab. Asahan 4,67
9. Kab. Simalungun
4,92 10.
Kab. Dairi 4,72
11. Kab. Karo
5,17 12.
Kab. Deli Serdang 5,42
13. Kab. Langkat
5,04 14.
Kab. Nias Selatan 4,08
15. Kab. Humbang Hasundutan
5,32 16.
Kab. Phak-Phak Barat 5,83
17. Kab. Samosir
5,1 18.
Kab. Serdang Bedagai 5,92
19. Kab. Batubara
4,3 20.
Kab. Padang Lawas Utara 5,7
21. Kab. Padang Lawas
5,14 22.
Kab. Labuhan Batu Selatan 4,94
23. Kab. Labuhan Batu Utara
5,29 24.
Kab. Nias Utara 6,59
25. Kab. Nias Barat
5,72 26.
Kota Sibolga 5,7
27. Kota Tanjung Balai
4,31 28.
Kota Pematang Siantar 5,36
29. Kota Tebing
5,95 30.
Kota Medan 6,55
31. Kota Binjai
5,87 32.
Kota Padang Sidempuan 5,83
33. Kota Gunung Sitoli
7,84 Sumatera Utara
5,07
Sumber : BPS Sumatera Utara
4.4.2.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk
Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2008 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Hal itu dapat dilihat dari tabel
dibawah.
Tabel 4.9 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2009
No. KotaKabupaten 2009
1 Kab. Nias 0,10615061
2 Kab. Mandailing Natal 0,081509533
3 Kab. Tapanuli Selatan 0,037032054
4 Kab. Tapanuli Tengah 0,089712736
5 Kab. Tapanuli Utara 0,051934238
6 Kab. Toba Samosir 0,013161522
7 Kab. Labuhan Batu 0,022050642
8 Kab. Asahan 0,02490522
9 Kab. Simalungun 0,064875742
10 Kab. Dairi 0,023865079
11 Kab. Karo 0,010014539
12 Kab. Deli Serdang 0,034982229
13 Kab. Langkat 0,052363477
14 Kab. Nias Selatan 0,075571848
15
Kab. Humbang Hasundutan
0,038424868
16 Kab. Phak-Phak Barat 0,031404464
Universitas Sumatera Utara
17 Kab. Samosir
0,004058144
18 Kab. Serdang Bedagai 0,037306899
19 Kab. Batubara
0,20233237
20
Kab. Padang Lawas Utara
0,074470375
21 Kab. Padang Lawas 0,074410492
22
Kab. Labuhan Batu Selatan
0,019931809
23
Kab. Labuhan Batu Utara
0,008231322
24 Kab. Nias Utara x
25 Kab. Nias Barat
x
26 Kota Sibolga 0,004105474
27 Kota Tanjung Balai
0,000495574
28 Kota Pematang Siantar 0,006908492
29 Kota Tebing 0,012311751
30 Kota Medan 0,338863082
31 Kota Binjai
0,01384212
32
Kota Padang Sidempuan
0,054080226
33 Kota Gunung Sitoli x
Sumber : Data diolah Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten
Sumatera Utara tahun 2009 dibawah ini. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Batu
Bara. Dari grafik terlihat jelas variasi yang cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding dengan wilayah kabupatenkota lainnya.
Gambar 4.4 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2009
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
K ab
. N ias
K ab
. M
an d
ai li
n g
N at
al
K ab
. T ap
an u
li S
el at
an
K ab
. T ap
an u
li T
en g
ah
K ab
. T ap
an u
li U
tar a
K ab
. T o
b a
S am
o si
r
K ab
. L ab
u h
an B
at u
K ab
. A sah
an
K ab
. S im
al u
n g
u n
K ab
. D ai
ri K
ab . K
ar o
K ab
. D el
i S
er d
an g
K ab
. L an
g k
at
K ab
. N ias
S el
at an
K ab
. H u
m b
an g
H as
u n
d u
ta n
K ab
. P h
ak -P
h ak
B ar
at K
ab . S
am o
si r
K ab
. S er
d an
g B
ed ag
ai K
ab . B
at u
b ar
a
K ab
. P ad
an g
L aw
as U
tar a
K ab
. P ad
an g
L aw
as
K ab
. L ab
u h
an B
at u
S el
at an
K ab
. L ab
u h
an B
at u
U tar
a
K ab
. N ias
U tar
a
K ab
. N ias
B ar
at K
o ta
S ib
o lg
a
K o
ta T
an ju
n g
B al
ai
K o
ta P em
at an
g S
ian tar
K o
ta T
eb in
g K
o ta M
ed an
K o
ta B
in ja
i
K o
ta P
ad an
g S
id em
p u
an
K o
ta G
u n
u n
g S
it o
li
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
In d
ek s W
ill ia
m so
n
Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010
4.4.3.1 Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi
tertinggi sebesar 7,16 di kota Medan dan laju pertumbuhan terendah sebesar 4,12 di kabupaten Nias Selatan. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2010 mengalami
peningkatan dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 6,42, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan
pertumbuhan dibawah ini.
Tabel 4.10 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010
No. Kabupaten kota 2010
1. Kab. Nias
6,75 2.
Kab. Mandailing Natal 6,41
3. Kab. Tapanuli Selatan
5,06 4.
Kab. Tapanuli Tengah 6,13
5. Kab. Tapanuli Utara
5,56 6.
Kab. Toba Samosir 5,5
7. Kab. Labuhan Batu
5,15 8.
Kab. Asahan 4,97
9. Kab. Simalungun
5,12 10.
Kab. Dairi 5,02
11. Kab. Karo
6,03 12.
Kab. Deli Serdang 5,98
13. Kab. Langkat
5,74 14.
Kab. Nias Selatan 4,12
15. Kab. Humbang Hasundutan
5,45 16.
Kab. Phak-Phak Barat 6,77
17. Kab. Samosir
5,59 18.
Kab. Serdang Bedagai 6,14
19. Kab. Batubara
4,65 20.
Kab. Padang Lawas Utara 6,74
21. Kab. Padang Lawas
5,56 22.
Kab. Labuhan Batu Selatan 5,61
23. Kab. Labuhan Batu Utara
5,68 24.
Kab. Nias Utara 6,73
25. Kab. Nias Barat
6,3 26.
Kota Sibolga 6,04
27. Kota Tanjung Balai
4,76 28.
Kota Pematang Siantar 5,85
29. Kota Tebing
6,04 30.
Kota Medan 7,16
31. Kota Binjai
6,07 32.
Kota Padang Sidempuan 5,81
33. Kota Gunung Sitoli
6,73 Sumatera Utara
6,42
Sumber : BPS Sumatera Utara Dari tabel perkembangan diatas dapat dilihat ketimpangan pertumbuhan yang cukup
tinggi antara kabupatenkota yaitu sebesar 3,04 dari kabupatenkota yang tertinggi Kota
Universitas Sumatera Utara
Medan dengan kotakabupaten yang terendah Kabupaten Nias Selatan. Dari data di atas juga dapat dilihat bahwa rata-rata laju pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari
tahun 2009 5,07 ke tahun 2010 6,42 sebesar 1,35.
4.4.3.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk
Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2010 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Hal itu dapat dilihat dari tabel
dibawah.
Tabel 4.11 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2010
No. KotaKabupaten 2010
1 Kab. Nias 0,057667608
2 Kab. Mandailing Natal 0,079341552
3 Kab. Tapanuli Selatan
0,036752654
4 Kab. Tapanuli Tengah 0,08939035
5 Kab. Tapanuli Utara
0,053603534
6 Kab. Toba Samosir 0,013514452
7 Kab. Labuhan Batu 0,024605553
8 Kab. Asahan 0,026034736
9 Kab. Simalungun
0,063297342
10 Kab. Dairi 0,024017858
11 Kab. Karo
0,00872447
12 Kab. Deli Serdang 0,040876558
13 Kab. Langkat
0,049688821
14 Kab. Nias Selatan 0,079681513
15
Kab. Humbang Hasundutan
0,040977028
16 Kab. Phak-Phak Barat 0,030901031
17 Kab. Samosir 0,002786997
18 Kab. Serdang Bedagai 0,033979373
19 Kab. Batubara 0,197251794
20
Kab. Padang Lawas Utara
0,08110645
21 Kab. Padang Lawas 0,083195376
22
Kab. Labuhan Batu Selatan
0,017687063
23
Kab. Labuhan Batu Utara
0,007960385
24 Kab. Nias Utara 0,057146033
25 Kab. Nias Barat
0,052318644
26 Kota Sibolga 0,003107571
27 Kota Tanjung Balai
0,000808069
28 Kota Pematang Siantar 0,00624282
29 Kota Tebing
0,012608565
30 Kota Medan 0,351494965
31 Kota Binjai
0,013615921
32
Kota Padang Sidempuan
0,056307975
33 Kota Gunung Sitoli 0,024166578
Sumber : Data diolah
Ditunjukkan bahwa adanya penurunan rata-rata kesenjangan dari tahun 2009 IW = 0,0536435640 ke tahun 2010 IW = 0,052147262. Pada tiga tahun periode Indeks
Williamson mengalami penurunan rata-rata kesenjangan pendapatan yang terjadi di wilayah
Universitas Sumatera Utara
kabupatenkota. Pada tahun 2010, ketimpangan tertinggi terjadi di wilayah kota Medan IW = 0,351494965 dan ketimpangan yang terendah terjadi di wilayah kota Tanjung Balai IW =
0,000808069. Selisih ketimpangan antar wilayah daerah yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 0,350686897. Dapat dilihat bahwa selisih atau ketimpangan yang cukup tinggi antar
kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010. Kenaikan laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam kabupatenkota diikuti juga dengan kesenjangan pendapatan
yang. Selanjutnya dapat dilihat penurunan rata-rata ketimpangan secara keseluruhan tidak disertai dengan pengurangan kesenjangan yang ada, sebaliknya semakin meningkatkan
ketimpangan antar wilayah yang semakin tinggi. Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten
Sumatera Utara tahun 2010 dibawah ini. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Batu
Bara. Dari grafik terlihat jelas variasi yang cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding dengan wilayah kabupatenkota lainnya.
Gambar 4.5 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2010
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
K ab
. N ias
K ab
. M
an d
ai li
n g
N at
al
K ab
. T ap
an u
li S
el at
an
K ab
. T ap
an u
li T
en g
ah
K ab
. T ap
an u
li U
tar a
K ab
. T o
b a
S am
o si
r
K ab
. L ab
u h
an B
at u
K ab
. A sah
an
K ab
. S im
al u
n g
u n
K ab
. D ai
ri K
ab . K
ar o
K ab
. D el
i S
er d
an g
K ab
. L an
g k
at
K ab
. N ias
S el
at an
K ab
. H u
m b
an g
H as
u n
d u
ta n
K ab
. P h
ak -P
h ak
B ar
at K
ab . S
am o
si r
K ab
. S er
d an
g B
ed ag
ai K
ab . B
at u
b ar
a
K ab
. P ad
an g
L aw
as U
tar a
K ab
. P ad
an g
L aw
as
K ab
. L ab
u h
an B
at u
S el
at an
K ab
. L ab
u h
an B
at u
U tar
a
K ab
. N ias
U tar
a
K ab
. N ias
B ar
at K
o ta
S ib
o lg
a
K o
ta T
an ju
n g
B al
ai
K o
ta P em
at an
g S
ian tar
K o
ta T
eb in
g K
o ta M
ed an
K o
ta B
in ja
i
K o
ta P
ad an
g S
id em
p u
an
K o
ta G
u n
u n
g S
it o
li
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
In d
ek s W
ill ia
m so
n
Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
4.4.4 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
4.4.4.1 Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi
tertinggi sebesar 7,69 di kota Medan dan laju pertumbuhan terendah sebesar 4,46 di kabupaten Nias Selatan. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2010 mengalami
peningkatan dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 6,63, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan
pertumbuhan dibawah ini.
Tabel 4.12 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
No. Kabupaten kota 2011
1. Kab. Nias
6,81 2.
Kab. Mandailing Natal 6,4
3. Kab. Tapanuli Selatan
5,3 4.
Kab. Tapanuli Tengah 6,28
5. Kab. Tapanuli Utara
5,54 6.
Kab. Toba Samosir 5,26
7. Kab. Labuhan Batu
5,72 8.
Kab. Asahan 5,37
9. Kab. Simalungun
5,81 10.
Kab. Dairi 5,28
11. Kab. Karo
6,59 12.
Kab. Deli Serdang 6,01
13. Kab. Langkat
5,78 14.
Kab. Nias Selatan 4,46
15. Kab. Humbang Hasundutan
5,94 16.
Kab. Phak-Phak Barat 5,98
17. Kab. Samosir
5,96 18.
Kab. Serdang Bedagai 5,98
19. Kab. Batubara
5,11 20.
Kab. Padang Lawas Utara 6,81
21. Kab. Padang Lawas
6,39 22.
Kab. Labuhan Batu Selatan 6,13
23. Kab. Labuhan Batu Utara
6,21 24.
Kab. Nias Utara 6,68
25. Kab. Nias Barat
6,76 26.
Kota Sibolga 5,09
27. Kota Tanjung Balai
4,86 28.
Kota Pematang Siantar 6,02
29. Kota Tebing
6,67 30.
Kota Medan 7,69
31. Kota Binjai
6,28 32.
Kota Padang Sidempuan 5,88
33. Kota Gunung Sitoli
6,46 Sumatera Utara
6,63
Sumber : BPS Sumatera Utara Dari tabel di atas juga bisa dilihat adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dari
tahun sebelumnya, baik dari pertumbuhan ekonomi yang terendah sebelumnya hingga yang
Universitas Sumatera Utara
tertinggi juga mengalami peningkatan. Dari tahun berturut-turut mengalami peningkatan yang tinggi di tahun 2011.
4.4.4.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk
Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2011 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Hal itu dapat dilihat dari tabel
dibawah.
Tabel 4.13 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2011
No .
KotaKabupaten 2011
1 Kab. Nias
0,05775495
2 Kab. Mandailing Natal 0,079911756
3 Kab. Tapanuli Selatan
0,038458809
4 Kab. Tapanuli Tengah 0,089845341
5 Kab. Tapanuli Utara
0,054898305
6 Kab. Toba Samosir 0,011380401
7 Kab. Labuhan Batu
0,026484711
8 Kab. Asahan 0,029132884
9 Kab. Simalungun
0,247290074
10 Kab. Dairi 0,025983237
11 Kab. Karo
0,008021986
12 Kab. Deli Serdang 0,044016225
13 Kab. Langkat
0,052297314
14 Kab. Nias Selatan 0,08135196
15
Kab. Humbang Hasundutan
0,041728135
16 Kab. Phak-Phak Barat 0,031144318
17 Kab. Samosir 0,003711374
18 Kab. Serdang Bedagai 0,035913199
19 Kab. Batubara 0,190660802
20
Kab. Padang Lawas Utara
0,080819716
21 Kab. Padang Lawas
0,083852228
22
Kab. Labuhan Batu Selatan
0,016310835
23
Kab. Labuhan Batu Utara
0,006688657
24 Kab. Nias Utara 0,057280993
25 Kab. Nias Barat 0,052385986
26 Kota Sibolga
0,004508697
27 Kota Tanjung Balai 0,002999481
28 Kota Pematang Siantar 0,007443556
29 Kota Tebing 0,012914704
30 Kota Medan
0,356159432
31 Kota Binjai 0,014479731
32
Kota Padang Sidempuan
0,057003354
33 Kota Gunung Sitoli 0,024557543
Sumber : Data diolah Ditunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata kesenjangan dari tahun 2010 IW =
0,052147262 ke tahun 2011 IW = 0,058405779. Artinya kesenjangan pendapatan antar kabupatenkota mengalami peningkatan sebesar 0,006258517 dari tahun sebelumnya.
Pada tiga tahun periode Indeks Williamson mengalami penurunan rata-rata kesenjangan pendapatan yang terjadi di wilayah kabupatenkota. Namun pada tahun ke empat tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
mengalami peningkatan rata-rata secara keseluruhan. Adapun ketimpangan tertinggi terjadi di wilayah kota Medan IW = 0,351494965 dan ketimpangan yang terendah terjadi di wilayah
kota Tanjung Balai IW = 0,002999481. Selisih ketimpangan antar wilayah daerah yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 0,353159951. Dapat dilihat bahwa selisih atau
ketimpangan yang cukup tinggi antar kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011, jauhnya jarak kesenjangan antara wilayah kabupatenkota. Kenaikan laju pertumbuhan
ekonomi yang terjadi dalam kabupatenkota diikuti juga dengan kesenjangan pendapatan yang. Selanjutnya dapat dilihat penurunan rata-rata ketimpangan secara keseluruhan tidak
disertai dengan pengurangan kesenjangan yang ada, sebaliknya semakin meningkatkan ketimpangan antar wilayah yang semakin tinggi.
Gambar 4.6 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2011
Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten Sumatera Utara tahun 2011 di atas. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar
dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batu Bara dan seterusnya. Dari grafik terlihat jelas variasi yang
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
K ab
. N ias
K ab
. M
an d
ai li
n g
N at
al
K ab
. T ap
an u
li S
el at
an
K ab
. T ap
an u
li T
en g
ah
K ab
. T ap
an u
li U
tar a
K ab
. T o
b a
S am
o si
r
K ab
. L ab
u h
an B
at u
K ab
. A sah
an
K ab
. S im
al u
n g
u n
K ab
. D ai
ri K
ab . K
ar o
K ab
. D el
i S
er d
an g
K ab
. L an
g k
at
K ab
. N ias
S el
at an
K ab
. H u
m b
an g
H as
u n
d u
ta n
K ab
. P h
ak -P
h ak
B ar
at K
ab . S
am o
si r
K ab
. S er
d an
g B
ed ag
ai
K ab
. B at
u b
ar a
K ab
. P ad
an g
L aw
as U
tar a
K ab
. P ad
an g
L aw
as
K ab
. L ab
u h
an B
at u
S el
at an
K ab
. L ab
u h
an B
at u
U tar
a
K ab
. N ias
U tar
a
K ab
. N ias
B ar
at K
o ta
S ib
o lg
a
K o
ta T
an ju
n g
B al
ai
K o
ta P em
at an
g S
ian tar
K o
ta T
eb in
g K
o ta M
ed an
K o
ta B
in ja
i
K o
ta P
ad an
g S
id em
p u
an
K o
ta G
u n
u n
g S
it o
li
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
In d
ek s W
ill ia
n so
n
Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding dengan wilayah kabupatenkota lainnya, meskipun mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi masing-masing wilayah.
4.4.5 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012
4.4.5.1 Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi
tertinggi sebesar 7,63 di kota Medan dan laju pertumbuhan terendah sebesar 4,37 di kabupaten Batu Bara. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 mengalami
peningkatan dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 6,22, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Meskipun pencapaian ini masi tahap
perkembangan. Tapi dapat dilihat juga bahwa laju pertumbuhan tertinggi mengalami peningkatan juga dari tahun 2011 sebesar 7,16 menjadi 7,63., sebaliknya pengalami
penurunan dari tahun 2011 dengan nilai 4,46 menjadi 4,37 pada tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan pertumbuhan dibawah ini.
Tabel 4.14 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012
No. Kabupaten kota 2012
1. Kab. Nias
6,24 2.
Kab. Mandailing Natal 6,41
3. Kab. Tapanuli Selatan
5,22 4.
Kab. Tapanuli Tengah 6,35
5. Kab. Tapanuli Utara
5,95 6.
Kab. Toba Samosir 5,52
7. Kab. Labuhan Batu
6,11 8.
Kab. Asahan 5,57
9. Kab. Simalungun
6,06 10.
Kab. Dairi 5,44
11. Kab. Karo
6,34 12.
Kab. Deli Serdang 6,06
13. Kab. Langkat
5,66 14.
Kab. Nias Selatan 5,78
15. Kab. Humbang Hasundutan
5,99 16.
Kab. Phak-Phak Barat 6,02
17. Kab. Samosir
6,07 18.
Kab. Serdang Bedagai 6
19. Kab. Batubara
4,37 20.
Kab. Padang Lawas Utara 6,38
21. Kab. Padang Lawas
6,31
Universitas Sumatera Utara
22. Kab. Labuhan Batu Selatan
6,33 23.
Kab. Labuhan Batu Utara 6,38
24. Kab. Nias Utara
5,88 25.
Kab. Nias Barat 4,93
26. Kota Sibolga
5,34 27.
Kota Tanjung Balai 4,99
28. Kota Pematang Siantar
5,71 29.
Kota Tebing 6,75
30. Kota Medan
7,63 31.
Kota Binjai 6,34
32. Kota Padang Sidempuan
6,23 33.
Kota Gunung Sitoli 6,28
Sumatera Utara 6,22
Sumber : BPS Sumatera Utara Dari tabel perkembangan diatas dapat disimpulkan juga bahwa ketimpangan
pertumbuhan yang cukup tinggi antara kabupatenkota yaitu sebesar 3,26 dari kabupatenkota yang tertinggi Kota Medan sebesar 7,63 dengan kotakabupaten yang
terendah Kabupaten Batubara sebesar 4,37. Dari data di atas juga dapat dilihat bahwa rata-rata laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari tahun 2011 6,33 ke tahun
2012 6,22 sebesar 0,41 .
4.4.5.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk
Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2012 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Ditunjukkan bahwa adanya
penurunan rata-rata kesenjangan dari tahun 2011IW = 0,058405779 ke tahun 2012 IW = 0,053548195. Pada tiga tahun periode2008-2010 Indeks Williamson mengalami penurunan
rata-rata kesenjangan pendapatan yang terjadi di wilayah kabupatenkota. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan kesenjangan pendapatan dan selanjutnya mengalami penurunan rata-
rata kesenjangan pendapatan pada tahun 2012. Pada tahun 2012 ketimpangan tertinggi terjadi di wilayah kota Medan IW = 0,374378146 dan ketimpangan yang terendah terjadi di
wilayah Kabupaten Samosir IW = 0,003686089. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, ketimpangan tertinggi mengalami peningkatan dan ketimpangan terendah mengalami
penurunan. Selisih ketimpangan antar wilayah daerah yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 0,370692057. Artinya, terjadi peningkatan kesenjangan pendapatan di wilayah
Universitas Sumatera Utara
kabupatenkota dari tahun 2011 ke tahun 2012. Dapat dilihat bahwa selisih atau ketimpangan yang semakin tinggi antar kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara. Kenaikan laju
pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam kabupatenkota diikuti juga dengan kesenjangan pendapatan yang tinggi. Selanjutnya dapat dilihat penurunan rata-rata ketimpangan secara
keseluruhan tidak disertai dengan pengurangan kesenjangan yang ada, sebaliknya semakin meningkatkan ketimpangan antar wilayah yang semakin tinggi. Hal itu dapat dilihat dari tabel
dibawah.
Tabel 4.15 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2012
No. KotaKabupaten 2012
1 Kab. Nias 0,057467018
2 Kab. Mandailing Natal 0,079437355
3 Kab. Tapanuli Selatan 0,039262627
4 Kab. Tapanuli Tengah 0,090194315
5 Kab. Tapanuli Utara 0,055000103
6 Kab. Toba Samosir 0,011530561
7 Kab. Labuhan Batu 0,027390947
8 Kab. Asahan 0,029659349
9 Kab. Simalungun 0,065399982
10 Kab. Dairi 0,026208268
11 Kab. Karo 0,007469558
12 Kab. Deli Serdang 0,048583904
13 Kab. Langkat 0,051661685
14 Kab. Nias Selatan 0,081441077
15
Kab. Humbang Hasundutan
0,041898988
16 Kab. Phak-Phak Barat
0,031345635
17 Kab. Samosir 0,003686089
18 Kab. Serdang Bedagai
0,035986607
19 Kab. Batubara 0,18586319
20
Kab. Padang Lawas Utara
0,081077481
21 Kab. Padang Lawas 0,084271894
22
Kab. Labuhan Batu Selatan
0,015250965
23
Kab. Labuhan Batu Utara
0,007520264
24 Kab. Nias Utara
0,057091035
25 Kab. Nias Barat 0,052528974
26 Kota Sibolga 0,005009519
27 Kota Tanjung Balai 0,004205209
28 Kota Pematang Siantar 0,007003641
29 Kota Tebing 0,012402203
30 Kota Medan 0,374378146
31 Kota Binjai 0,014180025
32
Kota Padang Sidempuan
0,058241596
33 Kota Gunung Sitoli 0,024442213
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Data diolah Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten
Sumatera Utara tahun 2012 dibawah ini. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Batu
Bara hingga wilayah kabupatenkota yang semakin rendah hingga ke Kabupaten Samosir. Dari grafik terlihat jelas variasi yang cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding
dengan wilayah kabupatenkota lainnya.
Gambar 4.7 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2012
4.5 Tipologi Klassen