6,47 Gambaran Disparitas Pendapatan Indeks Williamson KotaKabupaten

dengan pengaruh harga yang dieliminir. Nilai PDRB atas dasar harga konstan dari komponen konsumsi memperlihatkan tahun 2011 tumbuh sebesar 6,47 atau sebesar 91,67 triliun rupiah dan tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang melambat sebesar 5,89 yakni sebesar 97,06 triliun rupiah. Tabel 4.4 PDRB Sumatera Utara Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012 triliun rupiah Jenis Penggunaan ADH Konstan 2000 2008 2009 2010 2011 2012 nilai Pert. nilai Pert. nilai Pert. nilai Pert. nilai Pert. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1.Konsumsi RT+LNPRT+Pemerintah 73,45 8,84 79,38 8,07 86,09 8,46

91.67 6,47

97,06 5,89 2.investasi PMTB+Perusahaan Stok 22,00 8,47 23,01 4,62 24,29 5,53 26,16 7,71 28,95 10,66 3.Ekspor-impor 10,73 10,82 9,17 14,55 8,34 9,02 8,76 5,06 8,45 3,51 PDRB 106,17 6,39 111,5 6 5,07 118,74 6,42 126,59 6,63 134,46 6,22 Sumber, BPS Sumatera Utara Perkembangan komponen investasi ADHK dari tahun 2009 hingga 2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 tumbuh sebesar 4,62 yakni sebesar 23,01 triliun rupiah dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 10,66 atau sebesar 28, 95. BPS Sumatera Utara:Produk Domestik Bruto Menurut Penggunaan 2008-2012 Universitas Sumatera Utara

4.3 Analisis dan Pembahasan

4.3.1 Analisis Kesenjangan Pendapatan Indeks Williamson

Untuk memberikan gambaran tentang ketimpangan antar wilayah kabupatenkota digunakan indeks Williamson. Sirojuzilam 2008:36-40, menyatakan pembangunan dilaksanakan secara umum menyangkut beberapa aspek utama, mulai dari pembangunan di bidang ekonomi, sosial, kelembagaan dan aspek lingkungan. Akan tetapi di dalam pencapaiannya akan selalu mengakibatkan terjadinya ketimpangan. Williamson menggunakan Williamson indeks Indeks Williamson untuk mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah. Indeks Williamson menggunakan PDRB per kapita sebagai data dasar. Alasannya jelas bahwa yang diperbandingkan adalah tingkat pembangunan antar wilayah bukan tingkat kesejahteraan antar kelompok. Angka koefisien Indeks Williamson adalah sebesar 0 Iw 1. Jika Indeks Williamson semakin kecil atau mendekati nol menunjukkan ketimpangan yang semakin kecil atau semakin merata dan sebaliknya angka yang semakin besar menunjukkan ketimpangan yang semakin melebar. Walaupun indeks ini memiliki kelemahan yaitu sensitive terhadap defenisi wilayah yang digunakan dalam perhitungan. Artinya, apabila ukuran wilayah yang digunakan berbeda maka akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan, namun cukup lazim digunakan dalam mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah Muhammad, 2012:16. Berdasarkan koefisien indeks Williamson dari Tabel Indeks Williamson Sumatera Utara Tahun pengamatan 2008-20012 di bawah menunjukkan nilai ketimpangan 0,055319741 pada tahun 2008, 0,053643564 pada tahun 2009, 0,052147262 pada tahun 2010, 0,058405779 pada tahun 2011, 0,053548195 pada tahun 2012 dan rata-rata nilai Indeks Williamson 0,053736007. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Tabel Indeks Williamson Sumatera Utara Tahun 2008-20012 Sumber : Data diolah penulis KeteranganNote : x Masih bergabung dengan kabupaten induk Jika dilihat trend rata-rata koefisien Indeks Williamson menunjukkan nilai yang bervariasi dan relatif sedang tiap tahunnya. Rata-rata ketimpangan yang tertinggi terjadi pada No. KotaKabupaten 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-Rata 1 Kab. Nias 0,095294854 0,10615061 0,057667608 0,05775495 0,057467018 0,074867008 2 Kab. Mandailing Natal 0,083010458 0,081509533 0,079341552 0,079911756 0,079437355 0,080642131 3 Kab. Tapanuli Selatan 0,037740438 0,037032054 0,036752654 0,038458809 0,039262627 0,037849317 4 Kab. Tapanuli Tengah 0,08892648 0,089712736 0,08939035 0,089845341 0,090194315 0,089613844 5 Kab. Tapanuli Utara 0,051893956 0,051934238 0,053603534 0,054898305 0,055000103 0,053466027 6 Kab. Toba Samosir 0,011926761 0,013161522 0,013514452 0,011380401 0,011530561 0,012302739 7 Kab. Labuhan Batu 0,002491895 0,022050642 0,024605553 0,026484711 0,027390947 0,020604749 8 Kab. Asahan 0,024669347 0,02490522 0,026034736 0,029132884 0,029659349 0,026880307 9 Kab. Simalungun 0,067268292 0,064875742 0,063297342 0,247290074 0,065399982 0,101626286 10 Kab. Dairi 0,024712632 0,023865079 0,024017858 0,025983237 0,026208268 0,024957415 11 Kab. Karo 0,011073502 0,010014539 0,00872447 0,008021986 0,007469558 0,009060811 12 Kab. Deli Serdang 0,030380385 0,034982229 0,040876558 0,044016225 0,048583904 0,03976786 13 Kab. Langkat 0,053988226 0,052363477 0,049688821 0,052297314 0,051661685 0,051999904 14 Kab. Nias Selatan 0,075522761 0,075571848 0,079681513 0,08135196 0,081441077 0,078713832 15 Kab. Humbang Hasundutan 0,038413363 0,038424868 0,040977028 0,041728135 0,041898988 0,040288476 16 Kab. Phak-Phak Barat 0,030934057 0,031404464 0,030901031 0,031144318 0,031345635 0,031145901 17 Kab. Samosir 0,005774869 0,004058144 0,002786997 0,003711374 0,003686089 0,004003495 18 Kab. Serdang Bedagai 0,040728153 0,037306899 0,033979373 0,035913199 0,035986607 0,036782846 19 Kab. Batubara 0,203439994 0,20233237 0,197251794 0,190660802 0,18586319 0,19590963 20 Kab. Padang Lawas Utara 0,074568983 0,074470375 0,08110645 0,080819716 0,081077481 0,078408601 21 Kab. Padang Lawas 0,073952114 0,074410492 0,083195376 0,083852228 0,084271894 0,079936421 22 Kab. Labuhan Batu Selatan x 0,019931809 0,017687063 0,016310835 0,015250965 0,017295168 23 Kab. Labuhan Batu Utara x 0,008231322 0,007960385 0,006688657 0,007520264 0,007600157 24 Kab. Nias Utara x x 0,057146033 0,057280993 0,057091035 0,057172687 25 Kab. Nias Barat x x 0,052318644 0,052385986 0,052528974 0,052411202 26 Kota Sibolga 0,005456266 0,004105474 0,003107571 0,004508697 0,005009519 0,004437505 27 Kota Tanjung Balai 0,001622148 0,000495574 0,000808069 0,002999481 0,004205209 0,002026096 28 Kota Pematang Siantar 0,008198771 0,006908492 0,00624282 0,007443556 0,007003641 0,007159456 29 Kota Tebing 0,013011078 0,012311751 0,012608565 0,012914704 0,012402203 0,01264966 30 Kota Medan 0,326454473 0,338863082 0,351494965 0,356159432 0,374378146 0,34947002 31 Kota Binjai 0,014771571 0,01384212 0,013615921 0,014479731 0,014180025 0,014177874 32 Kota Padang Sidempuan 0,052726908 0,054080226 0,056307975 0,057003354 0,058241596 0,055672012 33 Kota Gunung Sitoli x x 0,024166578 0,024557543 0,024442213 0,024388778 Jumlah 1,548952735 1,609306932 1,720859639 1,927390692 1,767090422 1,773288215 Rata-Rata 0,055319741 0,053643564 0,052147262 0,058405779 0,053548195 0,053736007 Universitas Sumatera Utara tahun 2011 IW = 0,058405779 dan terendah terjadi pada tahun 2010 IW = 0,052147262. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata ketimpangan yang terjadi di wilayah kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara relatif sedang. Namun, ketimpangan ditiap-tiap wilayah kabupatenkota cenderung berbeda-beda, bervariasi dan berfluktuasi. Dapat dilihat dari Gambar 4.2 Grafik Ketimpangan Pendapatan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara 2008-2012. Ditunjukkan bahwa terjadinya ketimpangan rata-rata yang bervariasi antar kabupatenkota. Ketimpangan tertinggi terjadi di kota Medan dengan angka Indeks Williamson 0,34947002 dan ketimpangan terendah berada di kota Tanjung Balai dengan angka Indeks Williamson sebesar 0,002026096. Perkembangan rata-rata ketimpangan pendapatan per kapita Provinsi Sumatera Utara tahun 2008-2012 dapat dilihat dalam gambar dibawah. Gambar 4.2 Grafik Ketimpangan Pendapatan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara 2008-2012 Hubungan antara kesenjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi bersifaf positif, dimana setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan meningkatkan 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 K ab . N ias K ab . M an d ai li n g N at al K ab . T ap an u li S el at an K ab . T ap an u li T en g ah K ab . T ap an u li U tar a K ab . T o b a S am o si r K ab . L ab u h an B at u K ab . A sah an K ab . S im al u n g u n K ab . D ai ri K ab . K ar o K ab . D el i S er d an g K ab . L an g k at K ab . N ias S el at an K ab . H u m b an g H as u n d u ta n K ab . P h ak -P h ak B ar at K ab . S am o si r K ab . S er d an g B ed ag ai K ab . B at u b ar a K ab . P ad an g L aw as U tar a K ab . P ad an g L aw as K ab . L ab u h an B at u S el at an K ab . L ab u h an B at u U tar a K ab . N ias U tar a K ab . N ias B ar at K o ta S ib o lg a K o ta T an ju n g B al ai K o ta P em at an g S ian tar K o ta T eb in g K o ta M ed an K o ta B in ja i K o ta P ad an g S id em p u an K o ta G u n u n g S it o li Rata-rata Indeks Williamson KabupatenKota IW Universitas Sumatera Utara kesenjangan pendapatan atau sebaliknya antara kesenjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2008-2012 relatif tinggi dan mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Tetapi kenaikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut diikuti dengan kenaikan atau peningkatan kesenjangan pendapatan antar wilayah kabupatenkota yang semakin relatif besar. Dari kondisi tersebut diperlukan peningkatan pertumbuhan ekonomi disertai pengurangan kesenjangan pendapatan yang terjadi dalam masyarakat antar wilayah kabupatenkota. Strategi “Redistribution With Growth” yang belum terealisasikan, dengan harapan pendistribusian pendapatan yang merata dari peningkatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan terencana mengupayakan terciptanya pemerataan kesempatan dan pembagian hasil-hasil dari pembangunan dengan lebih merata.

4.4 Gambaran Disparitas Pendapatan Indeks Williamson KotaKabupaten

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2012 4.4.1 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 4.4.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2008 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 7,05 di kabupaten Padang Lawas Utara, terendah sebesar 4 di kota Tanjung Balai. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2008 mengalami peningkatan dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 6,39, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan pertumbuhan dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 No. Kabupaten kota Tahun 2008 1. Kab. Nias 6,66 2. Kab. Mandailing Natal 6,44 3. Kab. Tapanuli Selatan 4,97 4. Kab. Tapanuli Tengah 6,22 5. Kab. Tapanuli Utara 5,74 6. Kab. Toba Samosir 5,61 7. Kab. Labuhan Batu 6,08 8. Kab. Asahan 5,02 9. Kab. Simalungun 4,73 10. Kab. Dairi 4,52 11. Kab. Karo 5,21 12. Kab. Deli Serdang 5,82 13. Kab. Langkat 5,07 14. Kab. Nias Selatan 4,77 15. Kab. Humbang Hasundutan 5,84 16. Kab. Phak-Phak Barat 5,87 17. Kab. Samosir 5 18. Kab. Serdang Bedagai 6,12 19. Kab. Batubara 4,47 20. Kab. Padang Lawas Utara 7,05 21. Kab. Padang Lawas 4,79 22. Kab. Labuhan Batu Selatan x 23. Kab. Labuhan Batu Utara x 24. Kab. Nias Utara x 25. Kab. Nias Barat x 26. Kota Sibolga 5,85 27. Kota Tanjung Balai 4 28. Kota Pematang Siantar 5,72 29. Kota Tebing 6,04 30. Kota Medan 6,89 31. Kota Binjai 5,54 32. Kota Padang Sidempuan 6,09 33. Kota Gunung Sitoli x Sumatera Utara 6,39 Sumber : BPS Sumatera Utara. Dari tabel perkembangan diatas dapat dilihat ketimpangan pertumbuhan yang cukup tinggi antara kabupatenkota yaitu sebesar 3,05 dari kabupatenkota yang tertinggi Kabupaten Padang Lawas Utara dengan kotakabupaten yang terendah Tanjung Balai.

4.4.1.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk

Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2008 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Tabel 4.7 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 No . KotaKabupaten 2008 1 Kab. Nias 0,095294854 2 Kab. Mandailing Natal 0,083010458 3 Kab. Tapanuli Selatan 0,037740438 4 Kab. Tapanuli Tengah 0,08892648 5 Kab. Tapanuli Utara 0,051893956 6 Kab. Toba Samosir 0,011926761 7 Kab. Labuhan Batu 0,002491895 8 Kab. Asahan 0,024669347 9 Kab. Simalungun 0,067268292 10 Kab. Dairi 0,024712632 Universitas Sumatera Utara 11 Kab. Karo 0,011073502 12 Kab. Deli Serdang 0,030380385 13 Kab. Langkat 0,053988226 14 Kab. Nias Selatan 0,075522761 15 Kab. Humbang Hasundutan 0,038413363 16 Kab. Phak-Phak Barat 0,030934057 17 Kab. Samosir 0,005774869 18 Kab. Serdang Bedagai 0,040728153 19 Kab. Batubara 0,203439994 20 Kab. Padang Lawas Utara 0,074568983 21 Kab. Padang Lawas 0,073952114 22 Kab. Labuhan Batu x Selatan 23 Kab. Labuhan Batu Utara x 24 Kab. Nias Utara x 25 Kab. Nias Barat x 26 Kota Sibolga 0,005456266 27 Kota Tanjung Balai 0,001622148 28 Kota Pematang Siantar 0,008198771 29 Kota Tebing 0,013011078 30 Kota Medan 0,326454473 31 Kota Binjai 0,014771571 32 Kota Padang Sidempuan 0,052726908 33 Kota Gunung Sitoli x Sumber : Data diolah Pada tahun 2008, ketimpangan tertinggi terjadi di wilayah kota Medan IW = 0,326454473 dan ketimpangan yang terendah terjadi di wilayah kota Tanjung Balai IW = 0,001622148. Selisih ketimpangan antar wilayah daerah yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 0,324832325. Dapat dilihat bahwa selisih atau ketimpangan yang cukup tinggi antar kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2008. Gambar 4.3 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2008 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 K ab . N ias K ab . M an d ai li n g N at al K ab . T ap an u li S el at an K ab . T ap an u li T en g ah K ab . T ap an u li U tar a K ab . T o b a S am o si r K ab . L ab u h an B at u K ab . A sah an K ab . S im al u n g u n K ab . D ai ri K ab . K ar o K ab . D el i S er d an g K ab . L an g k at K ab . N ias S el at an K ab . H u m b an g H as u n d u ta n K ab . P h ak -P h ak B ar at K ab . S am o si r K ab . S er d an g B ed ag ai K ab . B at u b ar a K ab . P ad an g L aw as U tar a K ab . P ad an g L aw as K ab . L ab u h an B at u S el at an K ab . L ab u h an B at u U tar a K ab . N ias U tar a K ab . N ias B ar at K o ta S ib o lg a K o ta T an ju n g B al ai K o ta P em at an g S ian tar K o ta T eb in g K o ta M ed an K o ta B in ja i K o ta P ad an g S id em p u an K o ta G u n u n g S it o li 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 In d ek s Wi llia m so n Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2008 Universitas Sumatera Utara Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten Sumatera Utara tahun 2008 di atas. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Batu Bara. Dari grafik terlihat jelas variasi yang cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding dengan wilayah kabupatenkota lainnya. Dibeberapa wilayah memiliki ketimpangan yang rendah dan yang yang lainnya memiliki ketimpangan yang cukup tinggi dibandingkan wilayah kabupatenkota lainnya. 4.4.2 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009

4.4.2.1 Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi dan positif. Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 7,84 di wilayah kota Gunung Sitoli dan laju pertumbuhan terendah terendah sebesar 4,05 di kabupaten Tapanuli Selatan. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2009 dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 5,07, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Jika dibandingkan juga dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2008 mengalami peningkatan yang positif dari masing-masing kabupatenkota, namun secara umum rata-rata perkembangan laju pertumbuhan ekonomi dari tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan dari rata-rata 6,39 ke 5,07 atau selisih penurunan rata-rata sebesar 1,32. Dari tabel perkembangan di bawah dapat dilihat ketimpangan pertumbuhan yang cukup tinggi antara kabupatenkota yaitu sebesar 3,79 dari kabupatenkota yang tertinggi Kabupaten Gunung Sitoli dengan kotakabupaten yang terendah Tapanuli Selatan. Adapun kenaikan selisih ketimpangan dari tahun 2008 3,05 ke tahun 2009 3,79 adalah 0,74. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari tabel perkembangan pertumbuhan dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 No. Kabupaten kota 2009 1. Kab. Nias 6,62 2. Kab. Mandailing Natal 6,4 3. Kab. Tapanuli Selatan 4,05 4. Kab. Tapanuli Tengah 5,76 5. Kab. Tapanuli Utara 4,98 6. Kab. Toba Samosir 5,3 7. Kab. Labuhan Batu 4,88 8. Kab. Asahan 4,67 9. Kab. Simalungun 4,92 10. Kab. Dairi 4,72 11. Kab. Karo 5,17 12. Kab. Deli Serdang 5,42 13. Kab. Langkat 5,04 14. Kab. Nias Selatan 4,08 15. Kab. Humbang Hasundutan 5,32 16. Kab. Phak-Phak Barat 5,83 17. Kab. Samosir 5,1 18. Kab. Serdang Bedagai 5,92 19. Kab. Batubara 4,3 20. Kab. Padang Lawas Utara 5,7 21. Kab. Padang Lawas 5,14 22. Kab. Labuhan Batu Selatan 4,94 23. Kab. Labuhan Batu Utara 5,29 24. Kab. Nias Utara 6,59 25. Kab. Nias Barat 5,72 26. Kota Sibolga 5,7 27. Kota Tanjung Balai 4,31 28. Kota Pematang Siantar 5,36 29. Kota Tebing 5,95 30. Kota Medan 6,55 31. Kota Binjai 5,87 32. Kota Padang Sidempuan 5,83 33. Kota Gunung Sitoli 7,84 Sumatera Utara 5,07 Sumber : BPS Sumatera Utara

4.4.2.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk

Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2008 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Hal itu dapat dilihat dari tabel dibawah. Tabel 4.9 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2009 No. KotaKabupaten 2009 1 Kab. Nias 0,10615061 2 Kab. Mandailing Natal 0,081509533 3 Kab. Tapanuli Selatan 0,037032054 4 Kab. Tapanuli Tengah 0,089712736 5 Kab. Tapanuli Utara 0,051934238 6 Kab. Toba Samosir 0,013161522 7 Kab. Labuhan Batu 0,022050642 8 Kab. Asahan 0,02490522 9 Kab. Simalungun 0,064875742 10 Kab. Dairi 0,023865079 11 Kab. Karo 0,010014539 12 Kab. Deli Serdang 0,034982229 13 Kab. Langkat 0,052363477 14 Kab. Nias Selatan 0,075571848 15 Kab. Humbang Hasundutan 0,038424868 16 Kab. Phak-Phak Barat 0,031404464 Universitas Sumatera Utara 17 Kab. Samosir 0,004058144 18 Kab. Serdang Bedagai 0,037306899 19 Kab. Batubara 0,20233237 20 Kab. Padang Lawas Utara 0,074470375 21 Kab. Padang Lawas 0,074410492 22 Kab. Labuhan Batu Selatan 0,019931809 23 Kab. Labuhan Batu Utara 0,008231322 24 Kab. Nias Utara x 25 Kab. Nias Barat x 26 Kota Sibolga 0,004105474 27 Kota Tanjung Balai 0,000495574 28 Kota Pematang Siantar 0,006908492 29 Kota Tebing 0,012311751 30 Kota Medan 0,338863082 31 Kota Binjai 0,01384212 32 Kota Padang Sidempuan 0,054080226 33 Kota Gunung Sitoli x Sumber : Data diolah Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten Sumatera Utara tahun 2009 dibawah ini. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Batu Bara. Dari grafik terlihat jelas variasi yang cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding dengan wilayah kabupatenkota lainnya. Gambar 4.4 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2009 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 K ab . N ias K ab . M an d ai li n g N at al K ab . T ap an u li S el at an K ab . T ap an u li T en g ah K ab . T ap an u li U tar a K ab . T o b a S am o si r K ab . L ab u h an B at u K ab . A sah an K ab . S im al u n g u n K ab . D ai ri K ab . K ar o K ab . D el i S er d an g K ab . L an g k at K ab . N ias S el at an K ab . H u m b an g H as u n d u ta n K ab . P h ak -P h ak B ar at K ab . S am o si r K ab . S er d an g B ed ag ai K ab . B at u b ar a K ab . P ad an g L aw as U tar a K ab . P ad an g L aw as K ab . L ab u h an B at u S el at an K ab . L ab u h an B at u U tar a K ab . N ias U tar a K ab . N ias B ar at K o ta S ib o lg a K o ta T an ju n g B al ai K o ta P em at an g S ian tar K o ta T eb in g K o ta M ed an K o ta B in ja i K o ta P ad an g S id em p u an K o ta G u n u n g S it o li 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 In d ek s W ill ia m so n Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara 4.4.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010

4.4.3.1 Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 7,16 di kota Medan dan laju pertumbuhan terendah sebesar 4,12 di kabupaten Nias Selatan. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2010 mengalami peningkatan dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 6,42, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan pertumbuhan dibawah ini. Tabel 4.10 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 No. Kabupaten kota 2010 1. Kab. Nias 6,75 2. Kab. Mandailing Natal 6,41 3. Kab. Tapanuli Selatan 5,06 4. Kab. Tapanuli Tengah 6,13 5. Kab. Tapanuli Utara 5,56 6. Kab. Toba Samosir 5,5 7. Kab. Labuhan Batu 5,15 8. Kab. Asahan 4,97 9. Kab. Simalungun 5,12 10. Kab. Dairi 5,02 11. Kab. Karo 6,03 12. Kab. Deli Serdang 5,98 13. Kab. Langkat 5,74 14. Kab. Nias Selatan 4,12 15. Kab. Humbang Hasundutan 5,45 16. Kab. Phak-Phak Barat 6,77 17. Kab. Samosir 5,59 18. Kab. Serdang Bedagai 6,14 19. Kab. Batubara 4,65 20. Kab. Padang Lawas Utara 6,74 21. Kab. Padang Lawas 5,56 22. Kab. Labuhan Batu Selatan 5,61 23. Kab. Labuhan Batu Utara 5,68 24. Kab. Nias Utara 6,73 25. Kab. Nias Barat 6,3 26. Kota Sibolga 6,04 27. Kota Tanjung Balai 4,76 28. Kota Pematang Siantar 5,85 29. Kota Tebing 6,04 30. Kota Medan 7,16 31. Kota Binjai 6,07 32. Kota Padang Sidempuan 5,81 33. Kota Gunung Sitoli 6,73 Sumatera Utara 6,42 Sumber : BPS Sumatera Utara Dari tabel perkembangan diatas dapat dilihat ketimpangan pertumbuhan yang cukup tinggi antara kabupatenkota yaitu sebesar 3,04 dari kabupatenkota yang tertinggi Kota Universitas Sumatera Utara Medan dengan kotakabupaten yang terendah Kabupaten Nias Selatan. Dari data di atas juga dapat dilihat bahwa rata-rata laju pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari tahun 2009 5,07 ke tahun 2010 6,42 sebesar 1,35.

4.4.3.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk

Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2010 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Hal itu dapat dilihat dari tabel dibawah. Tabel 4.11 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 No. KotaKabupaten 2010 1 Kab. Nias 0,057667608 2 Kab. Mandailing Natal 0,079341552 3 Kab. Tapanuli Selatan 0,036752654 4 Kab. Tapanuli Tengah 0,08939035 5 Kab. Tapanuli Utara 0,053603534 6 Kab. Toba Samosir 0,013514452 7 Kab. Labuhan Batu 0,024605553 8 Kab. Asahan 0,026034736 9 Kab. Simalungun 0,063297342 10 Kab. Dairi 0,024017858 11 Kab. Karo 0,00872447 12 Kab. Deli Serdang 0,040876558 13 Kab. Langkat 0,049688821 14 Kab. Nias Selatan 0,079681513 15 Kab. Humbang Hasundutan 0,040977028 16 Kab. Phak-Phak Barat 0,030901031 17 Kab. Samosir 0,002786997 18 Kab. Serdang Bedagai 0,033979373 19 Kab. Batubara 0,197251794 20 Kab. Padang Lawas Utara 0,08110645 21 Kab. Padang Lawas 0,083195376 22 Kab. Labuhan Batu Selatan 0,017687063 23 Kab. Labuhan Batu Utara 0,007960385 24 Kab. Nias Utara 0,057146033 25 Kab. Nias Barat 0,052318644 26 Kota Sibolga 0,003107571 27 Kota Tanjung Balai 0,000808069 28 Kota Pematang Siantar 0,00624282 29 Kota Tebing 0,012608565 30 Kota Medan 0,351494965 31 Kota Binjai 0,013615921 32 Kota Padang Sidempuan 0,056307975 33 Kota Gunung Sitoli 0,024166578 Sumber : Data diolah Ditunjukkan bahwa adanya penurunan rata-rata kesenjangan dari tahun 2009 IW = 0,0536435640 ke tahun 2010 IW = 0,052147262. Pada tiga tahun periode Indeks Williamson mengalami penurunan rata-rata kesenjangan pendapatan yang terjadi di wilayah Universitas Sumatera Utara kabupatenkota. Pada tahun 2010, ketimpangan tertinggi terjadi di wilayah kota Medan IW = 0,351494965 dan ketimpangan yang terendah terjadi di wilayah kota Tanjung Balai IW = 0,000808069. Selisih ketimpangan antar wilayah daerah yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 0,350686897. Dapat dilihat bahwa selisih atau ketimpangan yang cukup tinggi antar kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010. Kenaikan laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam kabupatenkota diikuti juga dengan kesenjangan pendapatan yang. Selanjutnya dapat dilihat penurunan rata-rata ketimpangan secara keseluruhan tidak disertai dengan pengurangan kesenjangan yang ada, sebaliknya semakin meningkatkan ketimpangan antar wilayah yang semakin tinggi. Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten Sumatera Utara tahun 2010 dibawah ini. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Batu Bara. Dari grafik terlihat jelas variasi yang cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding dengan wilayah kabupatenkota lainnya. Gambar 4.5 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2010 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 K ab . N ias K ab . M an d ai li n g N at al K ab . T ap an u li S el at an K ab . T ap an u li T en g ah K ab . T ap an u li U tar a K ab . T o b a S am o si r K ab . L ab u h an B at u K ab . A sah an K ab . S im al u n g u n K ab . D ai ri K ab . K ar o K ab . D el i S er d an g K ab . L an g k at K ab . N ias S el at an K ab . H u m b an g H as u n d u ta n K ab . P h ak -P h ak B ar at K ab . S am o si r K ab . S er d an g B ed ag ai K ab . B at u b ar a K ab . P ad an g L aw as U tar a K ab . P ad an g L aw as K ab . L ab u h an B at u S el at an K ab . L ab u h an B at u U tar a K ab . N ias U tar a K ab . N ias B ar at K o ta S ib o lg a K o ta T an ju n g B al ai K o ta P em at an g S ian tar K o ta T eb in g K o ta M ed an K o ta B in ja i K o ta P ad an g S id em p u an K o ta G u n u n g S it o li 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 In d ek s W ill ia m so n Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara 4.4.4 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

4.4.4.1 Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 7,69 di kota Medan dan laju pertumbuhan terendah sebesar 4,46 di kabupaten Nias Selatan. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2010 mengalami peningkatan dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 6,63, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan pertumbuhan dibawah ini. Tabel 4.12 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 No. Kabupaten kota 2011 1. Kab. Nias 6,81 2. Kab. Mandailing Natal 6,4 3. Kab. Tapanuli Selatan 5,3 4. Kab. Tapanuli Tengah 6,28 5. Kab. Tapanuli Utara 5,54 6. Kab. Toba Samosir 5,26 7. Kab. Labuhan Batu 5,72 8. Kab. Asahan 5,37 9. Kab. Simalungun 5,81 10. Kab. Dairi 5,28 11. Kab. Karo 6,59 12. Kab. Deli Serdang 6,01 13. Kab. Langkat 5,78 14. Kab. Nias Selatan 4,46 15. Kab. Humbang Hasundutan 5,94 16. Kab. Phak-Phak Barat 5,98 17. Kab. Samosir 5,96 18. Kab. Serdang Bedagai 5,98 19. Kab. Batubara 5,11 20. Kab. Padang Lawas Utara 6,81 21. Kab. Padang Lawas 6,39 22. Kab. Labuhan Batu Selatan 6,13 23. Kab. Labuhan Batu Utara 6,21 24. Kab. Nias Utara 6,68 25. Kab. Nias Barat 6,76 26. Kota Sibolga 5,09 27. Kota Tanjung Balai 4,86 28. Kota Pematang Siantar 6,02 29. Kota Tebing 6,67 30. Kota Medan 7,69 31. Kota Binjai 6,28 32. Kota Padang Sidempuan 5,88 33. Kota Gunung Sitoli 6,46 Sumatera Utara 6,63 Sumber : BPS Sumatera Utara Dari tabel di atas juga bisa dilihat adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dari tahun sebelumnya, baik dari pertumbuhan ekonomi yang terendah sebelumnya hingga yang Universitas Sumatera Utara tertinggi juga mengalami peningkatan. Dari tahun berturut-turut mengalami peningkatan yang tinggi di tahun 2011.

4.4.4.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk

Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2011 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Hal itu dapat dilihat dari tabel dibawah. Tabel 4.13 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2011 No . KotaKabupaten 2011 1 Kab. Nias 0,05775495 2 Kab. Mandailing Natal 0,079911756 3 Kab. Tapanuli Selatan 0,038458809 4 Kab. Tapanuli Tengah 0,089845341 5 Kab. Tapanuli Utara 0,054898305 6 Kab. Toba Samosir 0,011380401 7 Kab. Labuhan Batu 0,026484711 8 Kab. Asahan 0,029132884 9 Kab. Simalungun 0,247290074 10 Kab. Dairi 0,025983237 11 Kab. Karo 0,008021986 12 Kab. Deli Serdang 0,044016225 13 Kab. Langkat 0,052297314 14 Kab. Nias Selatan 0,08135196 15 Kab. Humbang Hasundutan 0,041728135 16 Kab. Phak-Phak Barat 0,031144318 17 Kab. Samosir 0,003711374 18 Kab. Serdang Bedagai 0,035913199 19 Kab. Batubara 0,190660802 20 Kab. Padang Lawas Utara 0,080819716 21 Kab. Padang Lawas 0,083852228 22 Kab. Labuhan Batu Selatan 0,016310835 23 Kab. Labuhan Batu Utara 0,006688657 24 Kab. Nias Utara 0,057280993 25 Kab. Nias Barat 0,052385986 26 Kota Sibolga 0,004508697 27 Kota Tanjung Balai 0,002999481 28 Kota Pematang Siantar 0,007443556 29 Kota Tebing 0,012914704 30 Kota Medan 0,356159432 31 Kota Binjai 0,014479731 32 Kota Padang Sidempuan 0,057003354 33 Kota Gunung Sitoli 0,024557543 Sumber : Data diolah Ditunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata kesenjangan dari tahun 2010 IW = 0,052147262 ke tahun 2011 IW = 0,058405779. Artinya kesenjangan pendapatan antar kabupatenkota mengalami peningkatan sebesar 0,006258517 dari tahun sebelumnya. Pada tiga tahun periode Indeks Williamson mengalami penurunan rata-rata kesenjangan pendapatan yang terjadi di wilayah kabupatenkota. Namun pada tahun ke empat tahun 2011 Universitas Sumatera Utara mengalami peningkatan rata-rata secara keseluruhan. Adapun ketimpangan tertinggi terjadi di wilayah kota Medan IW = 0,351494965 dan ketimpangan yang terendah terjadi di wilayah kota Tanjung Balai IW = 0,002999481. Selisih ketimpangan antar wilayah daerah yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 0,353159951. Dapat dilihat bahwa selisih atau ketimpangan yang cukup tinggi antar kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011, jauhnya jarak kesenjangan antara wilayah kabupatenkota. Kenaikan laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam kabupatenkota diikuti juga dengan kesenjangan pendapatan yang. Selanjutnya dapat dilihat penurunan rata-rata ketimpangan secara keseluruhan tidak disertai dengan pengurangan kesenjangan yang ada, sebaliknya semakin meningkatkan ketimpangan antar wilayah yang semakin tinggi. Gambar 4.6 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2011 Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten Sumatera Utara tahun 2011 di atas. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batu Bara dan seterusnya. Dari grafik terlihat jelas variasi yang 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 K ab . N ias K ab . M an d ai li n g N at al K ab . T ap an u li S el at an K ab . T ap an u li T en g ah K ab . T ap an u li U tar a K ab . T o b a S am o si r K ab . L ab u h an B at u K ab . A sah an K ab . S im al u n g u n K ab . D ai ri K ab . K ar o K ab . D el i S er d an g K ab . L an g k at K ab . N ias S el at an K ab . H u m b an g H as u n d u ta n K ab . P h ak -P h ak B ar at K ab . S am o si r K ab . S er d an g B ed ag ai K ab . B at u b ar a K ab . P ad an g L aw as U tar a K ab . P ad an g L aw as K ab . L ab u h an B at u S el at an K ab . L ab u h an B at u U tar a K ab . N ias U tar a K ab . N ias B ar at K o ta S ib o lg a K o ta T an ju n g B al ai K o ta P em at an g S ian tar K o ta T eb in g K o ta M ed an K o ta B in ja i K o ta P ad an g S id em p u an K o ta G u n u n g S it o li 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 In d ek s W ill ia n so n Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2011 Universitas Sumatera Utara cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding dengan wilayah kabupatenkota lainnya, meskipun mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi masing-masing wilayah. 4.4.5 Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

4.4.5.1 Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan perekonomian kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang tinggi. Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 7,63 di kota Medan dan laju pertumbuhan terendah sebesar 4,37 di kabupaten Batu Bara. Secara umum pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 mengalami peningkatan dalam pencapaiannya rata-rata sebesar 6,22, namun mengalami peningkatan yang bervariasi di antara kabupatenkota. Meskipun pencapaian ini masi tahap perkembangan. Tapi dapat dilihat juga bahwa laju pertumbuhan tertinggi mengalami peningkatan juga dari tahun 2011 sebesar 7,16 menjadi 7,63., sebaliknya pengalami penurunan dari tahun 2011 dengan nilai 4,46 menjadi 4,37 pada tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari tabel perkembangan pertumbuhan dibawah ini. Tabel 4.14 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi KotaKabupaten Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 No. Kabupaten kota 2012 1. Kab. Nias 6,24 2. Kab. Mandailing Natal 6,41 3. Kab. Tapanuli Selatan 5,22 4. Kab. Tapanuli Tengah 6,35 5. Kab. Tapanuli Utara 5,95 6. Kab. Toba Samosir 5,52 7. Kab. Labuhan Batu 6,11 8. Kab. Asahan 5,57 9. Kab. Simalungun 6,06 10. Kab. Dairi 5,44 11. Kab. Karo 6,34 12. Kab. Deli Serdang 6,06 13. Kab. Langkat 5,66 14. Kab. Nias Selatan 5,78 15. Kab. Humbang Hasundutan 5,99 16. Kab. Phak-Phak Barat 6,02 17. Kab. Samosir 6,07 18. Kab. Serdang Bedagai 6 19. Kab. Batubara 4,37 20. Kab. Padang Lawas Utara 6,38 21. Kab. Padang Lawas 6,31 Universitas Sumatera Utara 22. Kab. Labuhan Batu Selatan 6,33 23. Kab. Labuhan Batu Utara 6,38 24. Kab. Nias Utara 5,88 25. Kab. Nias Barat 4,93 26. Kota Sibolga 5,34 27. Kota Tanjung Balai 4,99 28. Kota Pematang Siantar 5,71 29. Kota Tebing 6,75 30. Kota Medan 7,63 31. Kota Binjai 6,34 32. Kota Padang Sidempuan 6,23 33. Kota Gunung Sitoli 6,28 Sumatera Utara 6,22 Sumber : BPS Sumatera Utara Dari tabel perkembangan diatas dapat disimpulkan juga bahwa ketimpangan pertumbuhan yang cukup tinggi antara kabupatenkota yaitu sebesar 3,26 dari kabupatenkota yang tertinggi Kota Medan sebesar 7,63 dengan kotakabupaten yang terendah Kabupaten Batubara sebesar 4,37. Dari data di atas juga dapat dilihat bahwa rata-rata laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari tahun 2011 6,33 ke tahun 2012 6,22 sebesar 0,41 .

4.4.5.2 Pemerataan Pendapatan Penduduk

Tingkat kesenjangan pendapatan penduduk antar kabupatenkota pada tahun 2012 secara umum dapat dikategorikan rendah dan berfluktuatif. Ditunjukkan bahwa adanya penurunan rata-rata kesenjangan dari tahun 2011IW = 0,058405779 ke tahun 2012 IW = 0,053548195. Pada tiga tahun periode2008-2010 Indeks Williamson mengalami penurunan rata-rata kesenjangan pendapatan yang terjadi di wilayah kabupatenkota. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan kesenjangan pendapatan dan selanjutnya mengalami penurunan rata- rata kesenjangan pendapatan pada tahun 2012. Pada tahun 2012 ketimpangan tertinggi terjadi di wilayah kota Medan IW = 0,374378146 dan ketimpangan yang terendah terjadi di wilayah Kabupaten Samosir IW = 0,003686089. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, ketimpangan tertinggi mengalami peningkatan dan ketimpangan terendah mengalami penurunan. Selisih ketimpangan antar wilayah daerah yang tertinggi dan terendah adalah sebesar 0,370692057. Artinya, terjadi peningkatan kesenjangan pendapatan di wilayah Universitas Sumatera Utara kabupatenkota dari tahun 2011 ke tahun 2012. Dapat dilihat bahwa selisih atau ketimpangan yang semakin tinggi antar kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara. Kenaikan laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam kabupatenkota diikuti juga dengan kesenjangan pendapatan yang tinggi. Selanjutnya dapat dilihat penurunan rata-rata ketimpangan secara keseluruhan tidak disertai dengan pengurangan kesenjangan yang ada, sebaliknya semakin meningkatkan ketimpangan antar wilayah yang semakin tinggi. Hal itu dapat dilihat dari tabel dibawah. Tabel 4.15 Indeks Wiliamson kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 No. KotaKabupaten 2012 1 Kab. Nias 0,057467018 2 Kab. Mandailing Natal 0,079437355 3 Kab. Tapanuli Selatan 0,039262627 4 Kab. Tapanuli Tengah 0,090194315 5 Kab. Tapanuli Utara 0,055000103 6 Kab. Toba Samosir 0,011530561 7 Kab. Labuhan Batu 0,027390947 8 Kab. Asahan 0,029659349 9 Kab. Simalungun 0,065399982 10 Kab. Dairi 0,026208268 11 Kab. Karo 0,007469558 12 Kab. Deli Serdang 0,048583904 13 Kab. Langkat 0,051661685 14 Kab. Nias Selatan 0,081441077 15 Kab. Humbang Hasundutan 0,041898988 16 Kab. Phak-Phak Barat 0,031345635 17 Kab. Samosir 0,003686089 18 Kab. Serdang Bedagai 0,035986607 19 Kab. Batubara 0,18586319 20 Kab. Padang Lawas Utara 0,081077481 21 Kab. Padang Lawas 0,084271894 22 Kab. Labuhan Batu Selatan 0,015250965 23 Kab. Labuhan Batu Utara 0,007520264 24 Kab. Nias Utara 0,057091035 25 Kab. Nias Barat 0,052528974 26 Kota Sibolga 0,005009519 27 Kota Tanjung Balai 0,004205209 28 Kota Pematang Siantar 0,007003641 29 Kota Tebing 0,012402203 30 Kota Medan 0,374378146 31 Kota Binjai 0,014180025 32 Kota Padang Sidempuan 0,058241596 33 Kota Gunung Sitoli 0,024442213 Universitas Sumatera Utara Sumber : Data diolah Hal itu dapat dilihat dari perbandingan grafik Indeks Williamson Kotakabupaten Sumatera Utara tahun 2012 dibawah ini. Kota medan memiliki ketimpangan yang cukup besar dibandingkan kabupatenkota lainnya, selanjutnya diikuti oleh wilayah Kabupaten Batu Bara hingga wilayah kabupatenkota yang semakin rendah hingga ke Kabupaten Samosir. Dari grafik terlihat jelas variasi yang cukup timpang di masing-masing wilayah dibanding dengan wilayah kabupatenkota lainnya. Gambar 4.7 Grafik Indeks Williamson KotaKabupaten Sumatera Utara Tahun 2012

4.5 Tipologi Klassen