Analisis Kesenjangan Pendapatan Indeks Williamson

4.3 Analisis dan Pembahasan

4.3.1 Analisis Kesenjangan Pendapatan Indeks Williamson

Untuk memberikan gambaran tentang ketimpangan antar wilayah kabupatenkota digunakan indeks Williamson. Sirojuzilam 2008:36-40, menyatakan pembangunan dilaksanakan secara umum menyangkut beberapa aspek utama, mulai dari pembangunan di bidang ekonomi, sosial, kelembagaan dan aspek lingkungan. Akan tetapi di dalam pencapaiannya akan selalu mengakibatkan terjadinya ketimpangan. Williamson menggunakan Williamson indeks Indeks Williamson untuk mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah. Indeks Williamson menggunakan PDRB per kapita sebagai data dasar. Alasannya jelas bahwa yang diperbandingkan adalah tingkat pembangunan antar wilayah bukan tingkat kesejahteraan antar kelompok. Angka koefisien Indeks Williamson adalah sebesar 0 Iw 1. Jika Indeks Williamson semakin kecil atau mendekati nol menunjukkan ketimpangan yang semakin kecil atau semakin merata dan sebaliknya angka yang semakin besar menunjukkan ketimpangan yang semakin melebar. Walaupun indeks ini memiliki kelemahan yaitu sensitive terhadap defenisi wilayah yang digunakan dalam perhitungan. Artinya, apabila ukuran wilayah yang digunakan berbeda maka akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan, namun cukup lazim digunakan dalam mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah Muhammad, 2012:16. Berdasarkan koefisien indeks Williamson dari Tabel Indeks Williamson Sumatera Utara Tahun pengamatan 2008-20012 di bawah menunjukkan nilai ketimpangan 0,055319741 pada tahun 2008, 0,053643564 pada tahun 2009, 0,052147262 pada tahun 2010, 0,058405779 pada tahun 2011, 0,053548195 pada tahun 2012 dan rata-rata nilai Indeks Williamson 0,053736007. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Tabel Indeks Williamson Sumatera Utara Tahun 2008-20012 Sumber : Data diolah penulis KeteranganNote : x Masih bergabung dengan kabupaten induk Jika dilihat trend rata-rata koefisien Indeks Williamson menunjukkan nilai yang bervariasi dan relatif sedang tiap tahunnya. Rata-rata ketimpangan yang tertinggi terjadi pada No. KotaKabupaten 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-Rata 1 Kab. Nias 0,095294854 0,10615061 0,057667608 0,05775495 0,057467018 0,074867008 2 Kab. Mandailing Natal 0,083010458 0,081509533 0,079341552 0,079911756 0,079437355 0,080642131 3 Kab. Tapanuli Selatan 0,037740438 0,037032054 0,036752654 0,038458809 0,039262627 0,037849317 4 Kab. Tapanuli Tengah 0,08892648 0,089712736 0,08939035 0,089845341 0,090194315 0,089613844 5 Kab. Tapanuli Utara 0,051893956 0,051934238 0,053603534 0,054898305 0,055000103 0,053466027 6 Kab. Toba Samosir 0,011926761 0,013161522 0,013514452 0,011380401 0,011530561 0,012302739 7 Kab. Labuhan Batu 0,002491895 0,022050642 0,024605553 0,026484711 0,027390947 0,020604749 8 Kab. Asahan 0,024669347 0,02490522 0,026034736 0,029132884 0,029659349 0,026880307 9 Kab. Simalungun 0,067268292 0,064875742 0,063297342 0,247290074 0,065399982 0,101626286 10 Kab. Dairi 0,024712632 0,023865079 0,024017858 0,025983237 0,026208268 0,024957415 11 Kab. Karo 0,011073502 0,010014539 0,00872447 0,008021986 0,007469558 0,009060811 12 Kab. Deli Serdang 0,030380385 0,034982229 0,040876558 0,044016225 0,048583904 0,03976786 13 Kab. Langkat 0,053988226 0,052363477 0,049688821 0,052297314 0,051661685 0,051999904 14 Kab. Nias Selatan 0,075522761 0,075571848 0,079681513 0,08135196 0,081441077 0,078713832 15 Kab. Humbang Hasundutan 0,038413363 0,038424868 0,040977028 0,041728135 0,041898988 0,040288476 16 Kab. Phak-Phak Barat 0,030934057 0,031404464 0,030901031 0,031144318 0,031345635 0,031145901 17 Kab. Samosir 0,005774869 0,004058144 0,002786997 0,003711374 0,003686089 0,004003495 18 Kab. Serdang Bedagai 0,040728153 0,037306899 0,033979373 0,035913199 0,035986607 0,036782846 19 Kab. Batubara 0,203439994 0,20233237 0,197251794 0,190660802 0,18586319 0,19590963 20 Kab. Padang Lawas Utara 0,074568983 0,074470375 0,08110645 0,080819716 0,081077481 0,078408601 21 Kab. Padang Lawas 0,073952114 0,074410492 0,083195376 0,083852228 0,084271894 0,079936421 22 Kab. Labuhan Batu Selatan x 0,019931809 0,017687063 0,016310835 0,015250965 0,017295168 23 Kab. Labuhan Batu Utara x 0,008231322 0,007960385 0,006688657 0,007520264 0,007600157 24 Kab. Nias Utara x x 0,057146033 0,057280993 0,057091035 0,057172687 25 Kab. Nias Barat x x 0,052318644 0,052385986 0,052528974 0,052411202 26 Kota Sibolga 0,005456266 0,004105474 0,003107571 0,004508697 0,005009519 0,004437505 27 Kota Tanjung Balai 0,001622148 0,000495574 0,000808069 0,002999481 0,004205209 0,002026096 28 Kota Pematang Siantar 0,008198771 0,006908492 0,00624282 0,007443556 0,007003641 0,007159456 29 Kota Tebing 0,013011078 0,012311751 0,012608565 0,012914704 0,012402203 0,01264966 30 Kota Medan 0,326454473 0,338863082 0,351494965 0,356159432 0,374378146 0,34947002 31 Kota Binjai 0,014771571 0,01384212 0,013615921 0,014479731 0,014180025 0,014177874 32 Kota Padang Sidempuan 0,052726908 0,054080226 0,056307975 0,057003354 0,058241596 0,055672012 33 Kota Gunung Sitoli x x 0,024166578 0,024557543 0,024442213 0,024388778 Jumlah 1,548952735 1,609306932 1,720859639 1,927390692 1,767090422 1,773288215 Rata-Rata 0,055319741 0,053643564 0,052147262 0,058405779 0,053548195 0,053736007 Universitas Sumatera Utara tahun 2011 IW = 0,058405779 dan terendah terjadi pada tahun 2010 IW = 0,052147262. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata ketimpangan yang terjadi di wilayah kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara relatif sedang. Namun, ketimpangan ditiap-tiap wilayah kabupatenkota cenderung berbeda-beda, bervariasi dan berfluktuasi. Dapat dilihat dari Gambar 4.2 Grafik Ketimpangan Pendapatan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara 2008-2012. Ditunjukkan bahwa terjadinya ketimpangan rata-rata yang bervariasi antar kabupatenkota. Ketimpangan tertinggi terjadi di kota Medan dengan angka Indeks Williamson 0,34947002 dan ketimpangan terendah berada di kota Tanjung Balai dengan angka Indeks Williamson sebesar 0,002026096. Perkembangan rata-rata ketimpangan pendapatan per kapita Provinsi Sumatera Utara tahun 2008-2012 dapat dilihat dalam gambar dibawah. Gambar 4.2 Grafik Ketimpangan Pendapatan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara 2008-2012 Hubungan antara kesenjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi bersifaf positif, dimana setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan meningkatkan 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 K ab . N ias K ab . M an d ai li n g N at al K ab . T ap an u li S el at an K ab . T ap an u li T en g ah K ab . T ap an u li U tar a K ab . T o b a S am o si r K ab . L ab u h an B at u K ab . A sah an K ab . S im al u n g u n K ab . D ai ri K ab . K ar o K ab . D el i S er d an g K ab . L an g k at K ab . N ias S el at an K ab . H u m b an g H as u n d u ta n K ab . P h ak -P h ak B ar at K ab . S am o si r K ab . S er d an g B ed ag ai K ab . B at u b ar a K ab . P ad an g L aw as U tar a K ab . P ad an g L aw as K ab . L ab u h an B at u S el at an K ab . L ab u h an B at u U tar a K ab . N ias U tar a K ab . N ias B ar at K o ta S ib o lg a K o ta T an ju n g B al ai K o ta P em at an g S ian tar K o ta T eb in g K o ta M ed an K o ta B in ja i K o ta P ad an g S id em p u an K o ta G u n u n g S it o li Rata-rata Indeks Williamson KabupatenKota IW Universitas Sumatera Utara kesenjangan pendapatan atau sebaliknya antara kesenjangan pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2008-2012 relatif tinggi dan mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Tetapi kenaikan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut diikuti dengan kenaikan atau peningkatan kesenjangan pendapatan antar wilayah kabupatenkota yang semakin relatif besar. Dari kondisi tersebut diperlukan peningkatan pertumbuhan ekonomi disertai pengurangan kesenjangan pendapatan yang terjadi dalam masyarakat antar wilayah kabupatenkota. Strategi “Redistribution With Growth” yang belum terealisasikan, dengan harapan pendistribusian pendapatan yang merata dari peningkatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan terencana mengupayakan terciptanya pemerataan kesempatan dan pembagian hasil-hasil dari pembangunan dengan lebih merata.

4.4 Gambaran Disparitas Pendapatan Indeks Williamson KotaKabupaten