Sejarah Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia

Gagasan untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia sudah muncul sejak pertengahan tahun 1970-an, yaitu dalam seminar nasional hubungan Indonesia Timur Tengah tahun 1974 dan dalam Seminar Internasional pada tahun 1975 yang di selenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-Ilmu Kemasyarakatan LSIK dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika. Namun, gagasan ini belum dapat direalisasikan pada saat itu, karena masih adanya beberapa hambatan, antara lain: 1. Operasi Bank Syariah yang menerapkan prinsip bagi hasil belum diatur dan karena itu tidak sesuai dengan UU pokok perbankan yang berlaku yaitu UU No. 141967. 2. Konsep bank syariah dari segi politis berkonotasi idealogis, merupakan bagian dari atau terkait dengan konsep Negara Islam dan karena itu tidak dikehendaki pemerintah. 3. Masih dipertanyakan siapa yang bersedia memberikan modal dalam ventura seperti itu, sedangkan pendirian bank baru di Timur Tengah masih dicegah, antara lain pembatasan bank asing yang ingin membuka kantornya di Indonesia. Pelopor bank syariah di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia yang berdiri pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia dan pemerintah serta didukung oleh ikatan cendekiawan Muslim Indonesia dan beberapa pengusaha muslim. Keberadaan bank syariah di Indonesia diatur dengan Undang-Undang yaitu No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Sampai tahun 2007, sudah ada tiga bank syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Bank umum yang memiliki unit usaha syariah ada 19 bank, diantaranya bank-bank besar seperti Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan bank Swasta Nasional, Bank Pensiunan nasional. Sistem syariah juga sudah diterapkan oleh Bank Perkreditan Rakyat, yang saat ini telah berkembang menjadi 105 BPR Syariah.

B. Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia Periode 2008-2013

0 61 105

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia Periode 2008-2012

2 66 108

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh financing to deposit ratio, pendapatan bagi hasil dan total asset terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia

0 9 108

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2010-2014

4 36 130

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, DAN CAPITAL ADEQUCY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris pada Perbankan Syariah di Indonesia)

0 4 87