41
• Foaming Agent
Foaming Agent yang digunakan adalah produk Mastercell 20 dari BASF.
3.4. Pengolahan Agregat Kasar
Limbah plastik PET yang didapat dari tempat pengolahan setempat sudah dalam bentuk serpihan plastik kecil, sehingga dapat mempercepat proses pelelehan plastik dibandingkan
dengan plastik yang dipotong secara manual. Adapun proses pengolahan limbah plastik PET menjadi agregat kasar adalah sebagai
berikut. 1.
Persiapan alat dan bahan 2.
Pelelehan plastik dengan cara dipanaskan di dalam wajan sampai mencair 3.
Pencetakan lelehan plastik ke dalam cetakan 4.
Pendinginan cetakan plastik selama kurang lebih 30 menit 5.
Penghancuran plastik yang telah dicetak menjadi potongan-potongan kecil
3.5. Pemeriksaan Material
3.5.1. Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar SNI 03-1968-1990
•
Tujuan Percobaan
Memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus dan agregat kasar.
• Peralatan
1. Timbangan
2. Shieve Shaker Machine
3. Sample Splitter
4. 1 set ayakan
5. Oven
Universitas Sumatera Utara
42
• Bahan
Pasir kering oven dan agregat plastik PET. •
Prosedur Percobaan 1.
Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu 110+5
o
C sampai berat tetap.
2. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling
besar ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin pengguncang shieve shaker machine selama 15 menit.
3.5.2. Berat Jenis dan Absorbsi Agregat Kasar SNI 03-1969-1990
•
Tujuan Percobaan
Menentukan berat jenis kering, semu dan SSD agregat kasar. •
Peralatan 1.
Timbangan 2.
Saringan ukuran 4,76 dan 19,1 beserta pan 3.
Kain lap 4.
Oven 5.
Dunagan Test Set •
Bahan 1.
Agregat kasar olahan plastik PET 2.
Air
• Prosedur Percobaan
1. Agregat kasar diayak dengan ayakan 19,1 dan 4,76, kemudian diambil
material yang tertahan di ayakan 4,76 sebanyak 3,2 kg.
Universitas Sumatera Utara
43
2. Rendam agregat tersebut dalam air selama 24 jam.
3. Agregat tersebut kemudian dikeringkan menggunakan kain lap untuk
mendapat kondisi kering permukaan SSD 4.
Siapkan agregat sebanyak 2 x 1250 gr untuk 2 sampel. 5.
Atur keseimbangan air dan keranjang pada Dunagan Test Set sampai jarum menunjukkan seimbang pada saat air dalam kondisi tenang.
6. Masukkan agregat dalam kondisi SSD ke dalam keranjang.
7. Timbang berat air + keranjang + agregat.
8. Keluarkan kerikil lalu keringkan di dalam oven selama 24 jam.
9. Timbang berat kerikil yang telah dikeringkan dalam oven.
10. Ulangi prosedur untuk sampel kedua.
• Rumus
����� ����� ������ = �
� − � ����� ����� ��� =
� � − �
����� ����� ���� = �
� − � �������� =
� − � �
× 100
Dimana A = Berat agregat dalam keadaan kering B = Berat agregat dalam keadaan SSD
C = Berat agregat dalam air
Universitas Sumatera Utara
44
3.5.3. Berat Jenis dan Absorbsi Agregat Halus SNI 03-1970-1990