33
2.9. Kuat Tarik Beton
Salah satu kelemahan beton adalah mempunyai kuat tarik yang sangat kecil dibandingkan dengan kuat tekannya yaitu 10–15 f’c. Kuat tarik beton berpengaruh
terhadap kemampuan beton di dalam mengatasi retak awal sebelum dibebani. Pengujian terhadap Kekuatan tarik beton dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengujian tarik langsung, untuk menguji tarik langsung pada spesimen silinder
maupun prisma dilakukan dengan menempelkan benda uji pada suatu pelat besi dengan lem epoxy. Tepi benda uji harus digergaji dengan gerinda intan untuk
menghilangkan pengaruh pengecoran atau vibrasi. Beban kecepatan 0,005 MPadetik sampai runtuh.
2. Pengujian tarik belah pengujian tarik beton tak langsung dengan menggunakan
“Split cylinder test”. Dengan membelah silinder beton terjadi pengalihan tegangan tarik melalui bidang tempat kedudukan salah satu silinder dan silinder beton tersebut
terbelah sepanjang diameter yang dibebaninya. Tegangan tarik tidak langsung dihitung dengan persamaan:
� =
2 �
���
................................................................................ 2.3 Dimana : T = kuat tarik beton MPa
P = beban hancur N l = Panjang spesimen mm
d = diameter spesimen mm
Universitas Sumatera Utara
34
2.10. Kuat Tekan Beton
Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekanpersatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur.Semakin tinggi tingkat
kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pulamutu beton yang dihasilkan. Kuat tekan beton umur 28 hari berkisar antara 10-65 MPa. Untuk struktur beton bertulang pada
umumnya menggunakan beton dengankekuatan berkisar 17-30 MPa, sedangkan untuk beton prategang berkisar 30-45 MPa. Untuk keadaan dan keperluan struktur khusus, beton ready
mix sanggup mencapai nilai kuat tekan 62 MPa dan untuk memproduksi beton kuat tinggitersebut umumnya dilaksanakan dengan pengawasan ketat dalam laboratorium
Dipohusodo, 1993. Beberapa faktor seperti ukuran dan bentuk agregat, jumlah pemakaiansemen, jumlah
pemakaian air, proporsi campuran beton, perawatan beton curing,usia beton ukuran dan bentuk sampel, dapat mempengaruhi kekuatan tekan beton.Kekuatan tekan benda uji beton
dihitung dengan rumus : f’c =
� �
................................................................................... 2.4 Dimana : f’c : Kekuatan tekan MPa
P : Beban tekan N A : Luas permukaan benda uji mm
2
Pada saat dilakukan pengujian tekan pada benda uji dengan perencanaan yang mutu yang sama tentu pada akhirnya akan menghasilkan nilai uji tekan yang masing-masing sedikit
berbeda nilainya. Faktor perbedaan penyimpangan atau deviasi ini harus diperhatikan dalam menghitung besarnya nilai kuat tekan beton, karena semakin besar penyimpangan maka akan
semakin kecil nilai kuat tekan yang akan didapat.
Universitas Sumatera Utara
35
Menurut SK SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung nilai deviasi standar S ditetapkan jika fasilitas produksi beton pembuat
beton mempunyai catatan hasil uji, dengan syarat :
A. Jenis bahan dasar beton serupa dengan yang akan dibuat.
B. Kuat tekan beton yang disyaratkan pada kisaran 7 MPa dari kuat tekan yang akan dibuat.
C. Jumlah contoh minimum 30 buah berurutan atau 2 kelompok sampel yang masing-
masing berurutan dengan jumlah seluruhnya minimum 30 buah. Nilai deviasi standar dihitung dengan rumus :
S = �
� �
′
� –�
′
��
2
n −1
................................................................................... 2.5 Dimana : S
: deviasi standar MPa fc : Kuat tekan masing-masing sampel beton MPa
f’cr : Kuat tekan rata-rata MPa n
: Banyaknya nilai kuat tekan beton
2.11. Penelitian Terdahulu