25
• Karbon dioksidaC CO
2
• AirH H
2
O Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen jenis OPC Ordinary
Portland Cement atau Tipe I, yaitu semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan
persyaratan khusus, antara lain bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan pacu dan jalan raya.
2.3.3. Air
Pada umumnya air yang memenuhi persyaratan sebagai air minum juga memenuhi syarat bila dipakai untuk membuat beton, dengan pengecualian pada air minum yang
banyak mengandung sulfat Oglesby, 1996. Fungsi dari air disini antara lain adalah sebagai bahan pencampur antara semen dan
agregat, sehingga air harus bebas dari bahan yang bersifat asam, basa dan minyak. Air yang mengandung tumbuh-tumbuhan busuk juga harus benar-benar dihindari karena
dapat mengganggu pengikatan semen. Air yang mengandung kotoran yang cukup banyak akan mengganggu proses pengerasan atau ketahanan beton. Kotoran secara
umum dapat menyebabkan: •
Bercak pada permukaan beton •
Perubahan volume sehingga dapat menyebabkkan retak •
Korosi pada tulangan •
Gangguan pada kekuatan beton •
Gangguan pada hidrasi beton Untuk air perawatan, dapat dipakai juga air yang dipakai untuk pengadukan, tetapi harus
yang tidak menimbulkan noda atau endapan yang merusak warna permukaan beton.
Universitas Sumatera Utara
26
Besi dan zat organis dalam air umumnya sebagai penyebab utama pengotoran atau perubahan warna, terutama jika perawatan cukup lama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi air dalam pembuatan beton adalah sebagai berikut. •
Ukuran agregat Semakin besar ukuran diameter maksimum agregat, maka semakin sedikit air
dan mortar yang dibutuhkan. •
Bentuk agregat Agregat batu pecah memiliki sudut-sudut memerlukan lebih banyak air
dibandingkan dengan agregat dengan bentuk bulat. •
Gradasi agregat Gradasi agregat yang baik ukuran agregat bervariasi membtuhkan air yang
lebih sedikit dibandingkan dengan agregat dengan gradasi buruk ukuran agregat seragam.
• Zat yang terkandung dalam agregat
Semakin banyak zat kotoran seperti lanau, tanah liat, lumpur dan sebagainya membuat air yang dibutuhkan semakin banyak.
• Perbandingan agregat kasar dengan agregat halus
Semakin banyak agregat kasar, maka penggunaan air lebih sedikit, sedangkan apabila agregat kasar sedikit, maka penggunaan ait semakin banyak.
Air yang digunakan untuk pencampuran pada penelitian ini adalah air PAM dari laboratorium bahan konstruksi FT USU. Sedangkan untuk perawatan perendaman
menggunakan air yang berada di bak perendaman laboratorium bahan konstruksi FT USU.
Universitas Sumatera Utara
27
2.4. Beton Ringan