Karakterisasi X-Ray Diffraction Karakterisasi Electrochemichal Impedance Spectroscopy Karakterisasi Cyclic Voltammetry Karakterisasi ChargeDischarge

. Lalu dimasukkan serbuk Na 2 Li 2 Ti 6 O 14 perlahan-lahan juga menggunakan spatula dan ditunggu 30 menit lagi agar tercampur dengan warna yang dihasilkan harus abu-abu. Jika pada saat pencampuran serbuk Na 2 Li 2 Ti 6 O 14 itu terjadi pengentalan, maka dapat dilakukan dengan penambahan DMAC.

3. Tahap Coating

Setelah selesai di slurry maka bahan tersebut dibuat menjadi lembaran. Alat digunakan yaitu Doctor Blade yang dilapisi dengan Cu foil. Cu Foil di bersihkan menggunakan aseton dan suhu nya 80 o C. Setelah itu, lembaran tersebut dikeringkan selama 1 jam.

4. Tahap Assembly

Lembaran tersebut digunting membentuk lingkaran dan separotor juga dengan ukuran yang sama. Kemudian dilakukan assembly menggunakan coin cell dan alatnya glove box.

5. Tahap pengujian

Setelah itu dilakukan proses pengujian bahan meliputi uji XRD X-Ray Diffraction untuk mengetahui analisa fasa dan struktur kristal, uji EIS Electron Impedance Spectroscopy untuk mengetahui konduktivitas pada setiap sampel, uji CV Cyclic Voltammetry untuk mengetahui reaksi redoks yang terjadi pada elektroda, dan uji CD Charge Discharge untuk mengetahui kapasitas baterai.

3.6. Karakterisasi

3.6.1. Karakterisasi X-Ray Diffraction

XRD merupakan alat yang digunakan untuk mengkarakterisasi struktur Kristal, ukuran Kristal dari suatu bahan padat. Semua bahan yang mengandung Kristal tertentu ketika di analisa menggunakan XRD akan dimunculkan puncl-puncak yang spesifik. Sehingga kelemahan alat ini tidak dapat untuk mengkarakterisasi bahan yang bersifat amorf. Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Karakterisasi Electrochemichal Impedance Spectroscopy

Spektroskopi impedasi elektrokimia merupakan metode untuk mengetahui proses yang terjadi pada elektroda dengan mengukur perubahan impedansi dan memplot fungsi tersebut kedalam bentuk kompleks. Spektroskopi impedansi elektrokimia dapat mengukur nilai arus dan mengetahui respon lain yang terjadi ketika diterapkan potensial tertentu. Respon elektrik akan memberikan perubahan impedansi pada permukaan antara elektrolit dan elektroda. Ketika elektroda permukaan logam dimasukkan kedalam elektrolit, muatan listrik pada elektroda menarik ion muatan yang berlawanan dari elektrolit sehingga terjadi penyerahan polarisasi muatan. Terjadi polarisasi menyebabkan adanya lapisan antara elektroda dan elektrolit disebut electrical double layer Leiden, D. 2002

3.6.3 Karakterisasi Cyclic Voltammetry

Cyclic Voltammetry merupakan teknik yang banyak digunakan untuk mendapatkan informasi tentang reaksi elektrokimia. Cyclic Voltammetry diperoleh dari scan potensial melawan densitas arus dengan berbagai kecepatan scan. Dari CV didapatkan beberapa nilai parameter penting seperti potensial puncak anoda E pa , potensial puncak katoda E Pc , puncak arus anoda i pa , puncak arus katoda i pc dan potensial setengah gelombang E 12 .

3.6.4. Karakterisasi ChargeDischarge

Untuk mendapatkan performasi sebuah baterai maka diperlukan pengujian chargedischarge sehingga akan didapatkan besar kapasitas sel baterai. Baterai lithium sekunder memilki pola pengisian yang agak berbeda dengan baterai lainnya. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data diperoleh hasil uji pengamatan meliputi analisa fasa dan strukur kristal dengan menggunakan XRD X-Rays Diffraction,mengetahui konduktivitas menggunakan EIS Electron Impedance Spectroscopy.untuk mengetahui reaksi redoks yang terjadi pada elektroda menggunakan CV Cyclic Voltammetry dan analisa kapasitas baterai menggunakan CD Charge Discharge.

4.1. Karakteristik Material Anoda Na