10
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification.
IV. Hasil dan pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dari wawancara dan observasi dari 7 informan dapat dilakukan pengkatagorisasian terhadap kesiapan birokrasi dalam menerapkan
kebijakan sistem kredit karakter mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai berikut:
1. Keberhasilan Mahasiswa
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pendapat responden tentang keberhasilan mahasiswa di Perguruan Tinggi hampir sama, OSP
berpendapat bahwa keberhasilan mahasiswa dimaknai beraklak mulia, religius dan memiliki kemampuan untuk bermasyarakat, dengan ini TK berpendapat
keberhasilan mahasiswa yaitu mampu mengintegrasikan tiga bagian yaitu sisi keilmuan, sisi kemampuan riset, implementasi bersama masyarakat. Dari hal ini S
bersepakat bahwa keberhasilan mahasiswa adalah menguasai sesuai program studi yang dia ambil, apa yang sering disebut dengan soft skills yaa atau life skills yang
bersifat kepribadian dan mempunyai akhlak atau karakter yang baik. Dan MD menambahkan mahasiswa yang berdaya saing, kompetitif dan tangguh.
2. Soft skills dan hard skills di Perguruan Tinggi
Dalam institusi
pendidikan, pengambil
kebijakan harus
berusaha meningkatkan soft skills dan juga hard skills mahasiswanya ASP. Dalam hasil
penelitian dari Putra dan Pratiwi dalam Rizky, 2012 menjelaskan bahwa menurut survei dari 457 pemimpin perusahaan yang dilakukan oleh National
Association of Colleges NACE tahun 2002 di Amerika Serikat, diperoleh kesimpulan bahwa Indeks Prestasi IP hanya menempati urutan nomor 17 dari 20
kualitas skills yang perlu dimiliki mahasiswa. Jadi keberhasilan seorang profesional sangat ditentukan oleh penguasaan soft skills ketimbang hard skills. DA
11
menyatakan bahwa sebetulnya untuk hal non akademik itupun menjadi suatu penentu juga untuk suatu keberhasilan, mahasiswa kesehatan masyarakat dituntut bagaimana
pendekatan kemasyarakat, terampil, pandai berkomunikasi, mampu mengorganisasi masyarakat, mandiri dan seterusnya. Dan MD berpendapat bahwa dalam koridor
akademik paling mudah itu adalah bagaimana aktifitas pengembangan diri mahasiswa itu masuk dalam kurikulum dan idealnya aspek pengembangan diri itu melekat pada
masing-masing mata kuliah.
3. Pemberian kredit poin dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam