83
3.5 Peralatan Yang Digunakan 3.5.1 Gergaji Kayu
Digunakan untuk memotong kayu juhar yang akan digunakan untuk bahan pembuatan gendang indung dan gendang anak. Gergaji ini dugunakan dalam tahap kasar.
Gambar 26. Gergaji
3.5.2 Parang
Parang adalah pisau besar lebih besar dari pisau biasa. Alat ini digunakan untuk memotong kayu sehingga membentuk resonator gendang. Alat ini digunkan beliau pada
tahap kasar.
Gambar 27. Parang
Universitas Sumatera Utara
84
3.5.3 Bor
Alat yang digunakan untuk membuat lubang resonator pada batang juhar.
Gambar 28. Bor
Universitas Sumatera Utara
85
3.5.4 Gerinda
Alat yang digunakan untuk membuat permukaan benda-benda menjadi lebih halus.
Gambar 29. Gerinda
3.5.5 Pisau Pahat
Alat ini digunakan untuk mengikis dan memahat batang pohon juhar untuk membuat resonator gendang.
Universitas Sumatera Utara
86
Gambar 30. Pisau pahat dan Pahat ukuran panjang
3.5.6 Kelut
Alat ini digunakan untuk menjepit pinggir kulit ke bingke.
Gambar 31. kelut
Universitas Sumatera Utara
87
3.5.7 Palu Kayu
Alat ini digunakan untuk memukul pahat untuk melubangi kayu juhar sebagai lubang resonator.
Gambar 32. Palu kayu
3.5.8 Kertas Pasir
Kertas pasir digunakan untuk membuat permukaan benda-benda menjadi lebih halus dengan cara menggosokkan salah satu permukaan amplas yang telah ditambahkan
bahan yang kasar kepada permukaan benda tersebut. Amplas atau kertas pasir dipakai pada tahap kerja halus pada pembuatan gendang
Gambar 33. Kertas Pasir
Universitas Sumatera Utara
88
3.5.9 Pensil dan Spidol
Pensil adalah alat tulis yang ujungnya lunak, dipakai untuk menulis dikertas. Bapak Baji menggunakan pensil dan spidol sebagai penanda dalam pembuatan gendang.
Gambar 34. Pensil dan Spidol
3.5.10 Penggaris
Penggaris adalah alat yang berfungsi sebagai alat ukur dengan satuan dasar cm. Penggaris digunakan beliau untuk mengukur bahan bahan untuk membuat gendang.
Gambar 35. Penggaris
Universitas Sumatera Utara
89
3.6 Teknik Pembuatan Gendang
Dalam pembuatan gendang, bapak Baji Sembiring Pelawi tidak mengunakan tenaga mesin. Beliau menggunakan kemampuannya dan alat yg beliau punya untuk
membuat alat musik ini. Berikut ini tahap pembuatan gendang galang oleh bapak Sembiring Baji Pelawi di desa Seberaya.
Prosedur Kerja Pembuatan Gendang Indung
No 1
Pemilihan Bahan a. Kulit planduk betina yang sudah pernah
melahirkan. b. Batang pohon juhar yang tua yang sudah berumur
4 atau 5 tahun c. Kulit Lembu
d. Bambu 2
Membentuk bagian gendang
a. bulu pada kulit napoh harus dibersikan dan dikikis dengan menggunakan pisau
b. Membuat ukuran diameter baloh dengan menggunakan jangka
Tahap selanjutnya pengerjaan kasar dengan menggunakan alat seperti parang, bor, pahat untuk
membuat baloh.
Tahap terakhir yakni pengerjaan halus dengan menggunakan kertas pasir atau amplas dan
Universitas Sumatera Utara
90
kemudian dipernis agar badan gendang kelihatan menarik.
c. Bingke, terbuat dari bambu yang dibelah hingga mendapat 12 bilah bambu dan dihaluskan dengan
pisau kemudian direbus selama 20 menit agar mudah mudahlentur dibentuk lingkaran, lalu diikat
menggunakan tali rafia. d. Nali terbuat dari kulit lembu yang diiris hingga
berbentuk seperti tali. e. Palu –palu terbuat dari batang pohon jeruk nipis
3 Teknik pembuatan gendang
galang a. Membran dijepitkan ke bingke
b. Kemudian, membran yang sudah menyatu dengan bingke atas yang terbuat dari bambu menutup dengan
menekankan bingke ke bagian atas baloh. c. Memasang nali pada membran yang sudah menyatu
dengan bingke dan diikatkan pada bingke bawah. d. Mengikat secara simetris agar keketatan membran
terjaga.
Untuk proses pembuatan Gendang Anak sama saja proses kerjanya dengan pembuatan Gendang indung. Hanya saja Gendang Anak mendapat tambahan gendang
kecil yang diikatkan pada sisi badan baloh. Untuk pemilihan bahan sampai proses pembuatannya semua sama.
Universitas Sumatera Utara
91
3.6.1 Membuat Membran
Pada tahap membuat membran atas gendang, bingke akan dilapisi dengan kulit planduk. Kulit planduk terlebih dahulu direndam selama lebih kurang 2 jam, agar kulit
mudah diatur dan dijepit ke bingke. Kemudian kulit dijepitkan ke bingke dan dijemur selama 2 hari. Setelah dijemur kulit akan menyatu dengan sendirinya ke bingke.
Kemudian selanjutnya pada kulit membran dibuat lubang sebanyak sepuluh lubang untuk tempat nali sebagai pengikat dengan bingke bawah gendang.
a b
c d
Gambar 36. Proses membuat membran Setelah posisi membran sudah tepat melapisi baloh, maka bingkei yang terbuat dari
bambu digunakan sebagai penjaga kerenggangan kulit. Bingkei tersebut menjepit kulit
Universitas Sumatera Utara
92
dan badan gendang, nali dimasukkan kedalam lubang ditarik dengan tangan agar kulit semakin ketat.
3.6.2 Mengiket
Setelah ketatnya gendang sudah terjaga, proses selanjutnya adalah mengiket. Cara mengiket yakni :
a lobang
b Memasukkan nali,
c Menarik nali,
d Melilit nali
Cara melobang yang dimaksud adalah melobangi diantara kulit dan bingkei. Setelah itu dilobangi kulitnya menggunakan pahat yang ujung tajamnya kecil dan nali pun
dimasukkan ke lobang tersebut. Setelah nali masuk, nali ditarik dan dililitkan ke bingkei bawah. Cara melilitnya, simpei dimasukkan dari sisi pinggir bingke atas, kemudian nali
masuk melalui sisi dalam bingkei bawah. Dilanjutkan dengan menarik ujungnali dan dimasukkan kecelah yang bingke atas dan begitu seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
93
1 2
3 4
Universitas Sumatera Utara
94
5 6
7 8
Gambar 37. Proses Mengiket Keterangan :
1 Nali dimasukkan dari lubang membran dalam bingke atas, dan keluar dari
membran luar 2
Nali keluar dari bagian dalam membran sisi atas tutup bingke ke sisi bawah bingke atas
3 Proses memasukkan nali hampir selesai
4 Bentuk baloh yang semua lubang membrannya sudah dimasukka nali
Universitas Sumatera Utara
95
5 Melubangi tengah nali untuk tempat memasukkan sisi nali yg lain
6 Memasukkan nali ke lubang yang telah dibuat di tengah nali
7 Disisa nali yang ada di bagian bawah diikatkan pada sisi nali yg lain agar tidak
renggang. 8
setelah nali terpasang semua kemudian gendang dijemur Begitu pula proses untuk mengiket untuk baloh anak. Semua prosesnya sama, hanya saja
ukuran baloh nya yang lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
96
BAB IV TEKNIK MEMAINKAN, FUNGSI GENDANG INDUNG DAN GENDANG
ANAK DALAM ENSAMBEL GENDANG LIMA SEDALANEN
Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai, warna bunyi dari gendang galang, teknik pukulan, posisi memainkan, dan pola dasar ritem gendang galang.
4.1 Posisi Memainkan 4.1.1 Posisi Memainkan Gendang Indung
Gambar 38. Posisi Memainkan Gendang Indung Beginilah posisi memainkan gendang indung, menjepit bagian bawah gendang
dengan jari kaki kanan yg dilipat menimpa kaki kiri. Posisi gendang sengaja dibuat miring agar mudah memaikan gendang.
Universitas Sumatera Utara