3 Tabel 2. Unsur yang terkandung dalam Bottom Ash
No Parameter
Satuan Hasil
Metode
1 Silika sebagai SiO
2
53,4 Gravimetri
2 Aluminium sebagai Al
2
O
3
6,77 Perhitungan
3 Besi sebagai Fe
2
O
3
1,27 A A S
4 Kalsium sebagai CaO
8,74 Tritimetri
5 Magnesium sebagai MgO
4,12 Gravimetri
6 Sodium sebagai Na
2
O 0,06
A A S 7
Potasium sebagai K
2
O 0,08
A A S 8
Fosfor sebagai P
2
O
5
0,13 Spektrofotometri
9 Sulfur S
1,05 Gravimetri
10 Mangan mgKg
404 A A S
Sumber : Laboratorium Penguji Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan
1.2 Permasalahan
Rumusan masalah adalah langkah penting untuk membatasi masalah yang latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang diangkat dalam penelitian
ini adalah: a.
Karakteristik bata beton dengan menggunakan Fly Ash dan Bottom Ash b.
Optimasi kadar penggunaan Fly Ash dan Bottom Ash yang memenuhi persyaratan kuat tekan minimum bata beton pejal SNI 03-0691-1996
c. Perbandingan hasil pengujian bata beton dengan dan tanpa menggunakan
Fly Ash dan Bottom Ash
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini tentunya banyak parameter yang berkaitan dan perlu dilakukan batasan masalah yang hanya dilakukan dalam penelitian ini. Adapun
batasan masalah tersebut antara lain: a.
Mutu rencana Paving Block sebesar f’c 40 Mpa
b. Material Fly Ash dan Bottom Ash yang digunakan diperoleh dari PT. SOCI
MAS.
Universitas Sumatera Utara
4 c.
Ukuran Bottom Ash yang digunakan yaitu lolos saringan No. 4. 4,75 mm.
d. Komposisi yang digunakan terdiri dari semen, Fly Ash dan Bottom Ash,
dan pasir. e.
Pemeriksaan bahan penyusun bata beton:
1
Analisa kandungan unsur material Fly Ash dan Bottom Ash;
2
Analisa ayakan pasir;
3
Pemeriksaan berat isi agregat halus;
4
Pemeriksaan kandungan organik colorimetric test pada agregat halus.
5
Pemeriksaan berat jenis pada semen dan Fly Ash dan Bottom Ash;
6
Pemeriksaan kadar lumpur dan kadar liat agregat halus; f.
Variasi penggunaan Fly Ash dan Bottom Ash dengan mengurangi jumlah semen dan agregat halus mulai dari 0,25,50,75,100 dari berat
semen dan agregat halus dengan benda uji masing-masing 27 buah untuk setiap variasi komposisi benda uji.
g. Perancangan campuran bahan penyusun bata beton dengan perbandingan
1:3 semen dan pasir. h.
Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian daya serap, pengujian ketahanan aus, pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat dan pengujian
kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari untuk semua variasi. i.
Pengujian daya serap, kuat tekan, ketahanan aus, pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat menggunakan benda uji bata beton ukuran 20 x 10
x 6 cm. j.
Standar pengujian mengacu pada SNI 03-0691-1996.
Universitas Sumatera Utara
5 k.
Tabel 1. Komposisi dan Jumlah Benda Uji
Benda Uji
Pengujian Persentase Fly Ash
FA Persentase Bottom Ash BA Persentase Fly Ash dan
Bottom Ash FA + BA
25 50 75 100 25 50 75 100
25 50 75 100 Bata
beton Kuat Tekan
20 20
20 20
20 20
20 20
20 20
20 20
20
Bata beton
Ketahanan Aus 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
5 5
Bata beton
Ketahanan terhadap natrium
sulfat 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
Total
351
Universitas Sumatera Utara
6 Gambar 1. Bentuk Benda Uji
1.4 Tujuan Penelitian