Pengujian Ketahanan Terhadap Natrium Sulfat

40

3.7.2 Pengujian Kuat Tekan

a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian kuat tekan: 1 Mistar sorong dipergunakan untuk mengukur luas bidang tekan. Mistar sorong dipergunakan sampai dengan ketelitian 0,01 mm. 2 Alat uji yang digunakan adalah mesin uji kuat tekan beton compression machine. b. Prosedur Pengujian: 1 Benda uji dikeluarkan dari bak perendaman, lalu dijemur selama ± 24 jam. 2 Timbang berat benda uji lalu letakkan pada compressor machine sedemikian sehingga berada tepat ditengah-tengah alat penekannya. 3 Secara perlahan-perlahan beban tekan diberikan pada benda uji dengan cara mengoperasikan mesin sampai benda uji runtuh. 4 Pada saat jarum penunjuk skala tidak naik lagi atau bertambah, maka cata skala yang ditunjuk oleh jarum tersebut yang merupakan beban maksimum yang dapat dipikul benda uji tersebut. 5 Percobaan diulang untuk setiap benda uji. 6 Hitung kuat tekan batako dengan persamaan rumus Dimana : P = beban tekan, N L = luas bidang tekan mm 2

3.7.3 Pengujian Ketahanan Terhadap Natrium Sulfat

a. Peralatan pengujian : 1 Larutan jenuh garam natrium sulfat yang jernih dengan berat jenis antara 1,151-1,174. Universitas Sumatera Utara 41 2 Bejana tempat merendam contoh dalam larutan natrium sulfat b. Prosedur Pengujian : 1 Dua buah benda uji utuh bekas pengujian ukuran dibersihkan dari kotoran yang melekat, kemudian dikeringkan dalam dapur pengering pada suhu 105+2 C hingga berat tetap lalu didinginkan dalam desikator. 2 Setelah dingin ditimbang sampai ketelitian 0,1 gram, kemudian direndam dalam larutan jenuh garam natrium sulfat selama 16 sampai dengan 18 jam, setelah itu diangkat dan didiamkan dulu agar cairan yang berlebih meniris. 3 Selanjutnya masukkan benda uji kedalam dapur pengering pada suhu 105+2 °C selama kurang lebih 2 jam, kemudian didinginkan sampai suhu kamar. 4 Ulangi pernedaman dan pengeringan ini sampai 5 kali berturut- turut. 5 Pada pengeringan yang terakhir, benda uji dicuci sampai tidak ada lagi sisa sisa garam sulfat yang tertinggal. 6 Untuk mengetahui bahwa tidak ada lagi garam sulfat yang tertinggal, larutan pencucinya dapat diuji dengan larutan . 7 Untuk mempercepat pencucian dapat dilakukan pencucian dengan air panas bersuhu kurang lebih 40-50 °C. 8 Setelah pencucian sampai bersih, benda uji dikeringkan dalam dapur pengering sampai berat tetap ± 2-4 jam, didinginkan dalam desikator. Kemudian ditimbang lagi sampai ketelitian 0,1 gram. 9 Disamping itu diamati keadaan benda uji apakah setelah perendaman dalam larutan garam natrium sulfat terjadi atau nampak adanya retakan, gugusan atau cacat-cacat lainnya. 10 Laporkan keadaan setelah perendaman itu dengan kata-kata : Universitas Sumatera Utara 42 - Baik tidak cacat, bila tidak nampak adanya retak-retak atau perubahan lainnya - Cacat retak-retak, bila nampak adanya retak-retak meskipun kecil, rapuh, gugus dan lain- lain. 11 Apabila selisih penimbangan sebelum perendaman dan setelah perendaman tidak lebih dari 1 dan benda uji tidak cacat nyatakan benda-benda uji tadi baik. Bila selisih penimbangan dari 2 diantara 3 benda uji tadi lebih besar dari 1 , sedang benda ujinya baik tidak cacat nyatakan benda uji secara keseluruhan menjadi cacat.

3.7.4 Pengujian Ketahanan Aus