38 4
Adonan batako yang sudah dicampur hingga rata ditambah air secukupnya sampai tercapai campuran setengah basah lengas
tanah yang merata. Secara sederhana, keadaan ini dapat diketahui dengan cara: Campuran yang telah merata dikepal
dengan telapak tangan. Kemudian dijatuhkan dari ketinggian lebih kurang lebih kurang 1,2 meter kepermukaan tanah keras.
Bila campuran sudah baik, 23 bagian tetap mengumpul dan 13 lainnya tersebar Utomo, 2010.
5 Setelah itu adonan yang sudah tercampur merata dimasukkan
kedalam cetakan Paving Block setinggi 23 bagian cetakan, kemudian dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai benar
benar padat dengan alat pemadat. 6
Masukkan kembali adonan Paving Block kedalam cetakan hingga penuh, kemudian dipadatkan lagi
7 Setelah itu tutup cetakan dengan penutup mesin cetakan
manual, kemudian di tekan hingga padat. Setelah padat, adonan di keluarkan dari mesin cetak Paving Block manual.
8 Lalu Paving Block yang sudah di tercetak diangkat secara
perlahan dan letakkan ditempat yang teduh, tidak terkena cahaya matahari langsung dan terlindung dari hujan.
3.6 Perawatan Benda Uji 3.6.1 Benda Uji Paving Block
Perawatan Paving Block yang baik, yaitu sesuai dengan langkah-langkah berikut:
a. Hindarkan Paving Block dari sinar matahari langsung dan air hujan agar
pengikatan adonan sesuai yang diharapkan. b.
Perawatan Paving Block selama 28 hari yaitu dengan merendam dan dengan menjaga suhu ruangan.
Universitas Sumatera Utara
39
3.7 Pengujian Benda Uji
3.7.1 Pengujian Penyerapan Air
a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian penyerapan air: 1
Wadah berisi air untuk merendam benda uji hingga Paving Block
jenuh air. 2
Kain lap dipergunakan untuk menyeka permukaan Paving Block
dari kelebihan air setelah di rendam. 3
Timbangan dipergunakan untuk menimbang Paving Block dalam keadaan jenuh air dan kering oven. Timbangan yang
dipergunakan dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 gr. 4
Oven dipergunakan untuk mengeringkan Paving Block akan kandungan air setelah direndam. Oven yang dipergunakan
dilengkapi pengatur suhu, dengan suhu antara 105
o
C sampai dengan 110
o
C. b. Prosedur Pengujian:
Paving Block yang akan diuji penyerapan airnya harus dalam keadaan kering.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengujian ini adalah: 1
Paving Block dibersihkan dari bahan-bahan lain yang
menempel. 2
Paving Block dimasukan kedalam oven selama 24 jamsehari,
sehingga didapati Paving Block dalam kering oven. 3
Timbang Paving Block, sehingga didapat berat Paving Block dalam keadaan kering oven.
4 Rendam Paving Block selama 24 jam sehari atau hingga
Paving Block sudah keadaan jenuh.
5 Timbang Paving Block, sehingga didapati berat Paving Block
dalam keadaan jenuh. Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, penyerapan air dapat dihitung.
Universitas Sumatera Utara
40
3.7.2 Pengujian Kuat Tekan
a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian kuat tekan: 1
Mistar sorong dipergunakan untuk mengukur luas bidang tekan. Mistar sorong dipergunakan sampai dengan ketelitian
0,01 mm. 2
Alat uji yang digunakan adalah mesin uji kuat tekan beton compression machine.
b. Prosedur Pengujian: 1
Benda uji dikeluarkan dari bak perendaman, lalu dijemur selama ± 24 jam.
2 Timbang berat benda uji lalu letakkan pada compressor
machine sedemikian sehingga berada tepat ditengah-tengah
alat penekannya. 3
Secara perlahan-perlahan beban tekan diberikan pada benda uji dengan cara mengoperasikan mesin sampai benda uji runtuh.
4 Pada saat jarum penunjuk skala tidak naik lagi atau bertambah,
maka cata skala yang ditunjuk oleh jarum tersebut yang merupakan beban maksimum yang dapat dipikul benda uji
tersebut. 5
Percobaan diulang untuk setiap benda uji. 6
Hitung kuat tekan batako dengan persamaan rumus
Dimana : P = beban tekan, N
L = luas bidang tekan mm
2
3.7.3 Pengujian Ketahanan Terhadap Natrium Sulfat
a. Peralatan pengujian : 1
Larutan jenuh garam natrium sulfat yang jernih dengan berat jenis antara 1,151-1,174.
Universitas Sumatera Utara
41 2
Bejana tempat merendam contoh dalam larutan natrium sulfat b. Prosedur Pengujian :
1 Dua buah benda uji utuh bekas pengujian ukuran dibersihkan
dari kotoran yang melekat, kemudian dikeringkan dalam dapur pengering pada suhu 105+2 C hingga berat tetap lalu
didinginkan dalam desikator. 2
Setelah dingin ditimbang sampai ketelitian 0,1 gram, kemudian direndam dalam larutan jenuh garam natrium sulfat selama 16
sampai dengan 18 jam, setelah itu diangkat dan didiamkan dulu agar cairan yang berlebih meniris.
3 Selanjutnya masukkan benda uji kedalam dapur pengering
pada suhu 105+2 °C selama kurang lebih 2 jam, kemudian didinginkan sampai suhu kamar.
4 Ulangi pernedaman dan pengeringan ini sampai 5 kali berturut-
turut. 5
Pada pengeringan yang terakhir, benda uji dicuci sampai tidak ada lagi sisa sisa garam sulfat yang tertinggal.
6 Untuk mengetahui bahwa tidak ada lagi garam sulfat yang
tertinggal, larutan pencucinya dapat diuji dengan larutan .
7 Untuk mempercepat pencucian dapat dilakukan pencucian
dengan air panas bersuhu kurang lebih 40-50 °C. 8
Setelah pencucian sampai bersih, benda uji dikeringkan dalam dapur pengering sampai berat tetap ± 2-4 jam, didinginkan
dalam desikator. Kemudian ditimbang lagi sampai ketelitian 0,1 gram.
9 Disamping itu diamati keadaan benda uji apakah setelah
perendaman dalam larutan garam natrium sulfat terjadi atau nampak adanya retakan, gugusan atau cacat-cacat lainnya.
10 Laporkan keadaan setelah perendaman itu dengan kata-kata :
Universitas Sumatera Utara
42 -
Baik tidak cacat, bila tidak nampak adanya retak-retak atau perubahan lainnya
- Cacat retak-retak, bila nampak adanya retak-retak
meskipun kecil, rapuh, gugus dan lain- lain. 11
Apabila selisih penimbangan sebelum perendaman dan setelah perendaman tidak lebih dari 1 dan benda uji tidak cacat
nyatakan benda-benda uji tadi baik. Bila selisih penimbangan dari 2 diantara 3 benda uji tadi lebih besar dari 1 , sedang
benda ujinya baik tidak cacat nyatakan benda uji secara
keseluruhan menjadi cacat.
3.7.4 Pengujian Ketahanan Aus
a. Prosedur penelitian 1
Ambil lima buah contoh uji dipotong berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 50 mm x 50 mm dan tebal 20 mm untuk
pengujian ketahanan aus. 2
Sisa dari pemotongan dibuat benda uji persegi dengan ukuran kurang dari 20 mm untuk penentuan berat jenis
3 Mesin aus yang dipergunakan, cara-cara mengaus dan mencari
berat jenis dikerjakan sesuai SNI 03-0028-1987, cara uji ubin semen.
4 Benda uji yang telah diukur dan telah ditimbang, diletakkan
pada tempatnya pada mesin pengaus, dibebani dengan beban tambahan sebesar 3 13 kg.
5 Mesin pengaus dijalankan dans etelah pengaus pertama
berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90°, dan pengausan dilanjutkan.
6 Setiap setelah pengausan berlangsung 1 menit benda uji diputar
90°, dan hal ini dilakukan sampai berlangsung 5x1 menit. Selama menit-menit pengausan, permukaan yang diaus harus
Universitas Sumatera Utara
43 selalu diamati setiap menit apakah lapisan kepala ini telah ada
yang habis. 7
Benda uji yang lapisan kepalanya tidak habis setelah pengausan selama 5 menit, dibersihkan dari debu dan serpihan
kemudian ditimbang ampai ketelitian 10 mg. 8
Jika sebelum pengausan berlangsung 5 menit lapisan kepala telah ada yang habis, pengausan dihentikan pada menit terakhir
habisnya lapisan kepala, lalu benda uji dibersihkan dari debu dan ditimbang.
9 Catat hasil penimbangan ini dan hitung selisih berat benda uji
sebelum dan sesudah diaus. Bagi benda uji yang belum habis lapisan kepalanya, pengausan dapat dilanjutkan sampai pada
menit-menit habisnya lapisan kepala atau sampai menit ke 15. 10
Benda uji untuk berat jenis lapisan kepala, setelah kering ditimbang lalu ditentukan volumenya. Hitung berat jenis
masing-masing benda uji dengan ketelitian sampai 2 desimal, dan hitung nilai rata-rata dari 10 benda uji.
11 Ketahanan aus masing-masing benda uji dapat dihitung sebagai
berikut :
Dimana : A = selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus gr
BJ= berat jenis rata-rata lapisan kepala grcm
3
I = Luas permukaan bidang aus, dalam cm
2
w = Lamanya pengausan menit
Universitas Sumatera Utara
44
3.8 Perhitungan Mix Design Paving Block
Perhitungan mix design Paving Block ini didasarkan pada perbandingan komposisi Semen : Pasir yaitu 1: 3 . Dan dalam pencampuran ini air yang dipakai
menggunakan sistem trial. Tabel 3.1 Komposisi perencanaan Paving Block 27 sampel
Semen Pasir
1 3
No. Variasi
Semen kg
Pasir kg
Fly Ash kg
Air ltr
1. 22,575
67,725 13,6
2. 25
16,93125 67,725
5,64375 14
3. 50
11,2875 67,725
11,2875 14,5
4. 75
5,64375 67,725
16,93125 15,3
5. 100
67,725 22,575
16
No. Variasi
Semen kg
Pasir kg
Bottom Ash kg
Air ltr
1. 25
22,575 50,79375
16,93125 13
2. 50
22,575 33,8625
33,8625 13,5
3. 75
22,575 16,93125
50,79375 14
4. 100
22,575 67,725
16,2
No. Variasi
Semen kg
Pasir kg
Fly Ash kg
Bottom Ash kg
Air ltr
1. 25
19,753125 59,259375 2,821875 8.465625
14,1 2.
50 16,93125
50,79375 5,64375
16,93125 14,4
3. 75
14,109375 42,328125 8.465625 25,396875
14,8 4.
100 11,2875
33,8625 11,2875
33,8625 15
Universitas Sumatera Utara
45 Gambar 3.1. Diagram alir penelitian
pengumpulan data
Pembuatan Benda Uji
selama 28
hari
.
standar SNI Data
Studi literatur Identifikasi masalah
Persiapan bahan
Masa pemeliharaan
absorbsi, kuat tekan, ketahanan aus dan ketahanan terhadap natirum sulfat
Analisa data dan Pembahasan
Semen Fly Ash dan Bottom Ash
Pasir
Memenuhi
Mulai
Selesai Ya
Tidak Pengujian Bahan
Paving Block
Kesimpulan dan saran
Universitas Sumatera Utara
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Paving Block 4.1.1 Pengujian Daya Serap
Adapun hasil pengujian daya serap air pada Paving Block adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Tabel Hasil Pengujian Daya Serap No
Variasi Jenis
Berat Kering
kg Berat
Basah kg
Absorbsi Air Rata-
rata 1 PAVING
BLOCK NORMAL
3,094 3,207
3,652 3,229
2 2,943
3,034 3,092
3 3,159
3,268 3,450
4 3,056
3,150 3,076
5 3,160
3,251 2,8793
1 PAVING BLOCK
25 FLY ASH
25 FA 2,701
2,837 5,035
3,889 2
25 FA 2,718
2,846 4,7093
950 3
25 FA 2,886
3,000 3,950
4 25 FA
2,940 3,025
2,891 5
25 FA 2,900
2,983 2,862
1 PAVING BLOCK
50 FLY ASH
50 FA 2,714
2,930 7,958
8,519
2 50 FA
2,618 2,843
8,594 3
50 FA 2,698
2,950 9,340
4 50 FA
2,832 3,026
6,859 5
50 FA 2,549
2,800 9,847
1 PAVING BLOCK
75 FLY ASH
75 FA 2,446
2,813 15,004
15,963 2
75 FA 2,276
2,634 15,729
3 75 FA
2,252 2,682
19,094 4
75 FA 2,167
2,516 16,105
5 75 FA
2,341 2,666
13,883 1 PAVING
BLOCK 100 FLY
ASH 100 FA
HANCUR -
- -
- 2
- -
- 3
- -
- 4
- -
- 5
- -
- 1 PAVING
BLOCK 25
BOTTOM ASH
25 BA 2,794
3,017 7,981
8,139 2
25 BA 2,721
2,944 8,195
3 25 BA
2,607 2,829
8,515 4
25 BA 2,631
2,840 7,944
5 25 BA
2,668 2,883
8,058 1 PAVING
50 BA 2,510
2,676 6,613
Universitas Sumatera Utara