3.2. Prosedur kerja 3.2.1 Preparasi dan Karakterisasi CaO dari Cangkang Keong Mas
Cangkang keong mas dicuci dengan air kemudian dibilas menggunakan akuades. Selanjutnya dikeringkan didalam oven pada suhu 110
o
C selama 2 jam. Cangkang keong mas selanjutnya dipecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Lalu diambil sebanyak 100 gr dan direndam dalam 400 ml H
3
PO
4
10 selama 24 jam. Kemudian disaring dan dicuci dengan akuades hingga pH=7. Setelah itu
disaring dan dikalsinasi menggunakan furnace pada suhu 800
o
C selama 3 jam. Abu cangkang keong mas kemudian dihaluskan dan diayak hingga diperoleh
serbuk cangkang dengan ukuran butir lolos ayakan 100 mesh dan ditentukan kandungan kalsium oksidanya secara kualitatif menggunakan X-Ray Diffraction
XRD.
3.2.2. Pembuatan Pereaksi 3.2.2.1. Pembuatan H
3
PO
4
10
Dipipet H
3
PO
4p
sebanyak 11,8 mldan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml. Kemudian diencerkan dengan aquades sampai garis batas dan dihomogenkan.
3.2.2.2 Pembuatan Larutan HNO
3
3N
Dipipet HNO
3p
sebanyak 20,92 ml dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Kemudian diencerkan dengan akuades sampai garis batas dan dihomogenkan.
3.2.2.3 Pembuatan Larutan H
2
SO
4
3N
Dipipet H
2
SO
4p
sebanyak 8,15 ml dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Kemudian diencerkan dengan akuades ssampai garis batas dan dihomogenkan.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3 Pembuatan Larutan Standart Zn 3.2.3.1 Pembuatan Larutan Standar Zn
2+ 2+
100 mgL
Dipipet sebanyak 10 ml larutan induk Zn
2+
1000 mgL dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian ditambahkan akuades hingga garis batas dan
dihomogenkan.
3.2.3.2 Pembuatan Larutan Standar Zn
2+
10 mgL
Dipipet sebanyak 10 mL larutan induk Zn
2+
100 mgL dan dimasukkan kedalam labu takar 100 ml, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda dan
dihomogenkan.
3.2.3.3 Pembuatan Seri Larutan StandarZn
2+
0,8 mgL; dan 1,0 mgL 0,2 mgL; 0,4 mgL; 0,6 mgL;
Dipipet sebanyak 1 mL; 2 mL; 3 mL; 4 mL; 5 mL; larutan induk Zn
2+
10 mgL dan dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan akuades
sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.2.3.4. Pembuatan Kurva Kalibrasi Zn
2+
Larutan blanko diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada λ= 213,9 nm dan dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar 0,2; 0,4; 0,6;
0,8; dan 1,0 mgL.
Universitas Sumatera Utara
3.2.4 Pembuatan Larutan Standar Ag 3.2.4.1 Pembuatan Larutan Standar Ag
+ +
100 mgL
Dipipet sebanyak 10 ml larutan induk Ag 1000 mgL dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian ditambahkan akuades hingga garis tanda dan
dihomogenkan.
3.2.4.2 Pembuatan Larutan Standar Ag
+
10 mgl
Dipipet sebanyak 10 ml larutan induk Ag 100 mgL dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml,kemudian ditambahkan akuades hingga garis tanda dan
dihomogenkan.
3.2.4.3 Pembuatan Seri Larutan Standar 0,5 mgL; 1,0 mgL; 1,5 mgL; 2,0 mgL; dan 2,5 mgL
Dipipet sebanyak 2,5 mL; 5,0 mL; 7,5 mL; 10,0 mL; 12,5 mL; larutan induk Ag
+
10 mgL dan dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.2.4.4. Pembuatan Kurva Kalibrasi Ag
+
Larutan blanko diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom pada λ= 328,1 nm dan dilakukan hal yang sama untuk larutan seri standar 0,5; 1,0; 1,5;
2,0; dan 2,5 mgL.
Universitas Sumatera Utara
3.2.5 Adsorbsi Ion Zn