2.8.1 Prinsip Dasar Spektofotometer Serapan Atom
Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi dilewatkan nyala yang mengandung atom-atom bersangkutan, maka sebagian cahaya itu akan diserap,
dan jauhnya penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Hal ini merupakan dasar penentuan kualitatif
logam-logam dengan menggunakan SSA Walsh, 1955.
2.8.2 Instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom SSA
A B
C D
E F
Gambar 2.2 Skema peralatan ringkas Spektrofotometer Serapan Atom
Keterangan gambar: A = Lampu Katoda Berongga
B = Nyala C = Monokromator
D = Detektor E = Amplifier
F = Rekorder Sumber: Purworini, 2006
2.7.3 Cara Kerja Spektrofotometer Serapan Atom
Cara kerja spekrofotometer serapan atom ini adalah berdasarkan atas penguapan larutan sampel, kemudian logam yang terkandung di dalamnya diubah menjadi
atom bebas. Atom tersebut mengabsorpsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda Hollow Cathode Lamp yang mengandung unsur
yang akan ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis logamnya Darmono, 1955.
Atomisasi dapat dilakukan baik dengan nyala lampu maupun dengan tungku.Untuk mengubah unsur-unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi
diperlukan energi panas. Temperatur harus benar-benar terkendali dengan sangat
Universitas Sumatera Utara
hati-hati agar proses atomisasinya sempurna. Ionisasi harus dihindarkan dan ini dapat terjadi bila temperatur terlalu tinggi. Suatu tipe atomizer nyala, bahan bakar
dan gas oksidator dimasukkan ke dalam gas pencampur kemudian dilewatkan menuju pembakar. Sampel dihisap masuk ke kamar pencampur. Nyala akan
dihasilkan. Pada proses atomisasi tanpa nyala, sampel diletakkan pada batang grafit yang porosnya horizontal atau pada logam tantalum yang berbentuk pita.
Pada tungku grafit temperatur dapat dikendalikan secara elektris.Biasanya temperatur dinaikkan secara bertahap untuk menguapkan dan sekaligus
mendisosiasi senyawa yang dianalisis Khopkar, 1984.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang