Berdasarkan karakterisasi menggunakan difraksi sinar-X, serbuk cangkang keong mas terbentuk CaO. Berikut ini pada Tabel 4.16 dapat dilihat data 2
Ɵ untuk CaCO
3
Tabel 4.12 Data 2 Ө senyawa kalsium karbonat dan kalsium oksida dari
JCPDS
dan CaO murni.
Sampel Temperatur
Senyawa 2
Ɵ Data JCPDS
- CaO
32,2 37,3
58,3 64,1
67,3 CaCO
29,4
3
39,4 43,2
47,4 48,5
Serbuk Cangkang
Keong Mas
800 CaO
C 32,1
37,3 58,3
- -
CaCO -
3
- -
- -
Dari data di atas, terlihat bahwakalsium oksida dari cangkang keong mas dapat terbentuk pada suhu dekomposisi 800
o
4.2.1 Adsorpsi Ion Zinkum Zn
C selama 3 jam. Serbuk cangkang keong mas ini kemudian digunakan sebagai adsorben untuk menyerap logam.
2+
dan Ion Argentum Ag
+
Serbuk cangkang keong mas yang digunakan untuk mengadsorpsi ion Zn
dalam Larutan Standar Menggunakan Serbuk Cangkang Keong Mas Pomacea
canaliculata l.
2+
adalah serbuk cangkang keong mas yang telah dipanaskan pada suhu 800
o
Pada penelitian ini, variasi konsentrasi untuk Zn C selama 3 jam
dengan ukuran serbuk yang lolos ayakan 100 mesh. Dimana proses adsorpsi dilakukan dengan variasi konsentrasi optimum penyerapan dan waktu kontak
optimum penyerapan.
2+
dan Ag
+
Berdasarkan data tersebut, maka persentase adsorpsi berbagai konsentrasi dapat kita gambarkan sebagai berikut:
yang digunakan pada proses adsorpsi adalah 1, 2, 3, 4, dan 5 ppm.Volume larutan standar yang
digunakan sebanyak 50 mL dengan berat adsorben 1 gram, pH larutan 3, dan waktu pengadukan 30 menit, dengan konsentrasi optimum dapat dilihat pada
Tabel 4.5.
Gambar 4.3 Persen adsorpsikadar ion Zn
2+
pada berbagai konsentrasi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Persen adsorpsikadar ion Ag
+
pada berbagai konsentrasi
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa persen Zn
2+
yang teradsorpsi mengalami peningkatan penyerapan dari konsentrasi 1 ppm sampai 2 ppm,
sedangkan pada konsentrasi 3 ppm sampai 5 ppm mengalami penurunan penyerapan. Hal ini dikarenakan jumlah adsorben yang digunakan sudah cukup
optimum dan sesuai pada konsentrasi 2 ppm sehingga adsorbat tidak cukup untuk menjenuhkan adsorbennya. Pada Gambar 4.4 dapat dilihat persen Ag
+
yang teradsorpsi mengalami peningkatan penyerapan dari konsentrasi 1 sampai 3 ppm
sedangkan pada konsentrasi 4 ppm dan 5 ppm mengalami penurunan konsentrasi. Hal ini dikarenakan jumlah adsorben yang digunakan sudah cukup optimum dan
94 94,5
95 95,5
96 96,5
97 97,5
98 98,5
1 2
3 4
5 6
A d
so rp
si
Konsentrasi Awal ppm
95,5 96
96,5 97
97,5 98
98,5 99
99,5 100
1 2
3 4
5 6
A d
so rp
si
Konsentrasi Awal ppm
Universitas Sumatera Utara
sesuai pada konsentrasi 3 ppm sehingga adsorbat tidak cukup untuk menjenuhkan adsorbennya.
Penentuan waktu kontak optimum dalam proses adsorpsi sangat penting untuk dilakukan, karena waktu kontak antara adsorben dan adsorbat dapat
mempengaruhi kesetimbangan dan kestabilan CaO terhadap Zn
2+
dan Ag
+
Gambar 4.5 Persen adsorpsi kadar ion Zn
yang tersisa dalam larutan. Pada penelitian ini, variasi waktu yang digunakan pada
proses adsorpsi adalah 30, 45, 60, 75, dan 90 menit. Volume Larutan Standar yang digunakan sebanyak 50 mL dengan berat adsorben 1 gram, dengan waktu
pengadukan optimum dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.12. Berdasarkan data tersebut,maka persentase adsorpsi pada berbagai waktu pengadukan dapat dilihat
pada gambar 4.5 dan 4.6 berikut:
2+
kontak pada berbagai waktu
Gambar 4.6 Persen adsorpsikadar ion Ag
+
pada berbagai waktu kontak
90 92
94 96
98 100
20 40
60 80
100
A d
so rp
si
Waktu Pengadukan menit
94 94,5
95 95,5
96 96,5
97 97,5
98
20 40
60 80
100
A d
so rp
si
Waktu Pengadukan menit
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 4.5 dan gambar 4.6, dapat kita ketahui bahwa untuk ion Zn
2+
waktu pengadukan selama 30 menit dapat menyerap ion Zn
+
sebesar 91,40 dan mencapai waktu kontak optimum pada waktu 45 menit yaitu dengan
penyerapan 99,06. Sedangkan pada pada waktu kontak 60, 75 dan 90 menit didapatkan penurunan penyerapan. Kemudian untuk ion Ag
+
waktu pengadukan selama 30 menit dapat menyerap ion Ag
+
sebesar 94,35 dan mencapai optimum pada waktu 45 menit yaitu dengan penyerapan 97,67 . Sedangkan
pada pada waktu kontak 60, 75 dan 90 menit didapatkan penurunan penyerapan.Hal ini dikarenakan permukaan aktif adsorben sudah cukup jenuh dan
interaksi antara adsorben dan adsorbat yang lemah sehingga menyebabkan ion logam terlepas dari permukaan adsorben.
4.2.2 Interaksi Serbuk Cangkang Keong Mas dengan Ion Zinkum Zn