Perencanaan Deskripsi Siklus II

lix Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan bahwa partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa dalam proses pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran PBL sudah mengalami peningkatan namun belum mencapai target yang telah ditetapkan, agar peningkatan tersebut dapat mencapai target maka dilanjutkan pemberian tindakan pada siklus II. Pada siklus II selanjutnya dilakukan revisi terhadap beberapa tindakan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I untuk membentuk proses pembelajaran yang lebih aktif sehingga partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa dalam proses pembelajaran dapat lebih maksimal.

C. Deskripsi Siklus II

Siklus II mempunyai tahapan-tahapan yang sama seperti pada siklus I. Perbedaannya hanya terletak pada tahap perencanaan. Perencanaan pada siklus II mengacu pada hasil refleksi siklus I.

1. Perencanaan

Tindakan Siklus II Proses kegiatan pembelajaran pada siklus II masih berpusat pada aktivitas guru dan siswa. Pada siklus II materi yang diberikan adalah Pencemaran Lingkungan. Model pembelajaran yang digunakan masih sama seperti pada siklus I, yaitu Problem Based Learning . Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II menggunakan instrumen penelitian berupa silabus mata pelajaran biologi, RPP pertemuan 1 dan 2, angket partisipasi siswa, angket keaktifan berdiskusi siswa, lembar observasi partisipasi siswa, lembar observasi keaktifan berdiskusi siswa dan soal kognitif akhir siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan 4 jam pelajaran. Perencanaan tindakan siklus II ini, guru mengadakan perbaikan yang akan dilakukan agar proses pembelajaran lebih optimal, siswa lebih antusias dalam kegiatan pembelajaran, lebih maksimal dalam pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi kelompok. Berdasarkan refleksi siklus I, ada lx beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus II. Perencanaan perbaikan tindakan untuk siklus II meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Sebelum memasuki pertemuan pertama, guru sudah membagi kelompok dan membagi materi diskusi yang akan dibahas oleh siswa. Sehingga siswa memiliki banyak waktu untuk mencari sumber informasi. Siswa dapat belajar kelompok di rumah ataupun mencari sumber lewat internet, sehingga wawasan siswa tidak terpusat pada buku pendamping saja. b. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menggunakan media nyata yang dapat dilihat oleh siswa sehingga siswa dapat memusatkan perhatian pada proses belajar mengajar. c. Guru membuat suasana menjadi lebih akrab dan komunikatif, sehingga siswa tidak merasa malu dan takut dalam menyampaikan pendapat ataupun pertanyaan dalam diskusi kelompok maupun saat presentasi kelompok. Selain itu guru juga lebih memaksimalkan fungsinya sebagai fasilitator dan mediator sehingga proses diskusi akan tetap mengarah pada pokok masalah dan tidak keluar dari pokok materi. d. Guru memberikan waktu tanya jawab lebih panjang daripada waktu untuk berdiskusi, sehingga siswa akan lebih banyak mengemukakan pendapatnya dan lebih sering bertanya jika ada yang kurang dipahami. Selain itu, materi masing-masing kelompok dibuat berbeda. Hal ini bertujuan agar siswa lain lebih memperhatikan presentasi dari kelompok lain. e. Siswa dan guru bekerjasama dalam proses belajar mengajar agar penerapan model pembelajaran PBL dalam pembelajaran biologi dapat lebih efektif, sehingga partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa dapat lebih meningkat. Perbaikan pada siklus II ini diharapkan dapat lebih meningkatkan partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa dalam proses pembelajaran biologi di kelas VII C.

2. Pelaksanaan