Implementasi Sistem ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas implementasi dan pengujian sistem sesuai dengan analisis dan perancangan sistem pada bab 3 serta menampilkan hasil rancangan sistem dan pengujian sistem yang akan menghasilkan jenis klasifikasi kelainan bentuk sel darah merah.

4.1 Implementasi Sistem

Pada bagian ini akan membahas spesifikasi software dan hardware yang digunakan dalam membangun sistem dan implementasi sistem yang telah dirancang pada bab sebelumnya. 4.1.1 Spesifikasi software dan hardware yang digunakan Spesifikasi software dan hardware yang digunakan dalam implementasi sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate 32-bit 2. Processor Intel® Core™ i3-2310 M, CPU 2.10 GHz 3. Memori 4 GB RAM 4. Kapasitas harddisk 500 GB 5. Bahasa pemograman java 4.1.2 Implementasi antarmuka sistem Adapun implementasi perancangan antarmuka sistem yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Halaman Beranda 2. Halaman Data Latih 3. Halaman Data Uji 4.1.2.1.Halaman Beranda Universitas Sumatera Utara Halaman beranda merupakan halaman utama pada aplikasi pada saat aplikasi pertama dijalankan. Pada halaman utama terdapat menu data latih untuk menampilkan halaman data latih dan menu data uji untuk menampilkan halaman data uji. Halaman beranda juga memiliki tombol mulai yang menghubungkan pengguna ke halaman data latih. Halaman beranda dapat dilihat pada gambar 2.14. 4.1.2.2 Halaman Data Latih Pada halaman beranda terdapat menu data latih untuk menampilkan halaman data latih. Pengguna dapat memilih citra sel darah merah yang mengalami kelainan untuk dilatih, kemudian setelah mendapatkan ciri citranya, citra tersebut disimpan untuk dijadikan acuan dalam proses pengujian nantinya. Tampilan halaman data latih dapat dilihat ada gambar 2.15 Gambar 2.14 Halaman Beranda Universitas Sumatera Utara Pengguna akan memilih citra berwarna yang akan diproses menjadi citra keabuan melalui tahap grayscale. Kemudian citra keabuan akan mengalami tahap threshold yang akan mengubah citra keabuan tersebut menjadi citra biner. Setelah melalui tahapan threshold, citra akan di ambil cirinya menggunakan deteksi tepi canny melalui proses ekstraksi fitur sehingga didapat ciri citra biner berupa angka 0 dan 1. Citra dengan karakteristik Gambar 2.15 Halaman Data Latih Universitas Sumatera Utara tertentu akan disimpan sesuai jenis kategorinya sebagai nilai ciri citra latih. Gambar 2.16. menampilkan proses pada halaman data latih. 4.1.2.3. Halaman Data Uji Tombol data uji akan mengarahkan pengguna ke halaman tampilan data uji. Pengguna dapat memilih citra sel darah merah yang memiliki kelainan bentuk untuk diklasifikasikan. Gambar 2.17 menampilkan halaman data uji. Gambar 2.16. Tampilan Halaman Proses Data Latih Universitas Sumatera Utara Setelah pengguna memilih citra yang akan dilakukan pengujian, citra tersebut akan diubah dari citra berwarna menjadi citra keabuan terlebih dahulu melalui proses grayscale. Setelah itu, citra akan mengalami proses threshold yang mengubah citra keabuan menjadi citra biner berupa angka 0 dan 1. Setelah menjadi citra biner, proses selanjutnya adalah mendapatkan ciri citra melalui proses ekstraksi fitur deteksi tepi canny untuk mendapatkan tepi citra. Kemudian citra hasil ekstraksi fitur diklasifikasikan jenisnya menggunakan RBFN. Tahap pengklasifikasian yang dilakukan RBFN ini dilakukan satu persatu pada citra sel darah merah dan dilakukan pencocokkan ciri citra pada pelatihan citra yang telah dilakukan sehingga RBFN dapat menampilkan hasil klasifikasi sel darah merah yang memiliki kelainan bentuk. Hasil klasifikasi dari ciri citra uji yang digunakan ditunjukkan pada gambar 2.18. Gambar 2.17. Tampilan Halaman Data Uji Universitas Sumatera Utara

4.2 Pelatihan Citra Gambar 2.18. a Tampilan Halaman Proses Data Uji