15
menyelesaikan sekolahnya oleh karena mereka harus membantu orang tuanya mencari tambahan pendapatan.
4. Banyak diantara mereka tidak mempunyai tanah. Kalaupun ada hanya relatif
kecil, pada umumnya mereka menjadi buruh tani atau pekerja kasar di luar pertanian, karena pertanian bekerja atas dasar musiman, maka kesinambungan
kerja menjadi kurang terjamin. 5.
Banyak diantara mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan atau pendidikan yang memadai, sedangkan kota
tidak siap menampung gerak urbanisasi dari desa. Masyarakat desa cenderung melakukan migrasi kekota karena dianggap sebagai alternatif dalam upaya
mengubah nasib. Dengan demikian kemiskinan masyarakat perkotaan yang terus meningkat juga diperparah dengan pindahnya kaum miskin perdesaan,
sehingga angka masyarakat miskin perkotaan meningkat secara tajam.
2.2.2 Program Penanggulangan Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan salah satu masalah penting yang harus ditanggulangi oleh pemerintah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Sasaran
pemberdayaan itu adalah terciptanya manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam sasaran jangka panjang kedua sasaran ini
ditegaskan kembali dengan menggaris bawahi terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia yang maju, modern dan mandiri dalam suasana
Universitas Sumatera Utara
16
tentram sejahtera lahir dan batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara berdasarkan Pancasila BPS, 2005.
Telah banyak dilakukan berbagai program untuk menanggulangi kemiskinan yang terjadi di Indonesia, diantaranya program terpadu Program Keluarga
Sejahtera Prokesra untuk Memantapkan Program Menghapus Kemiskinan MPMK yang dirancang oleh Menteri Negara KependudukanBadan Koordonasi
Keluarga Berencana Nasional pada tahun 1997, program pembangunan keluarga sejahtera merupakan kelanjutan dari upaya membangun keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera yang dimulai pada tahun 1970, program Inpres Desa Tertinggal IDT yang pelaksanaanya dikoordinasikan oleh Departemen Dalam
Negeri Depdagri yang bertujuan membantu 22,5 juta jiwa penduduk miskin, Program Kesejahteraan Sosial Prokesos berperan dan memberikan sumbangan
kepada penghapusan kemiskinan dan program pembangunan keluarga dan penduduk melalui Kelompok Usaha Bersama KUBE serta upaya pengembangan
wilayah melalui Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh RSDK.
2.2.3 Pengelompokan Kemiskinan
Kemiskinan dalam pengertian konvensional merupakan pendapatan income dari suatu kelompok masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan.Oleh
karena itu seringkali berbagai upaya pengentasan kemiskinan hanya berorientasi pada upaya peningkatan pendapatan kelompok masyarakat miskin.Kemiskinan
seringka li dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah
Universitas Sumatera Utara
17
masalah yang sangat kompleks, baik dari faktor penyebab maupun dampak yang ditimbulkannya, menurut Eny 2007 kemiskinan dapat dibedakan menjadi 4
empat pengertian, yakni : a.
Kemiskinan absolut Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya
berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, seperti: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan,
hal ini dapat diukurdilihat dengan kebutuhan minimum subsistence dalam memenuhi kebutuhan hidup.
b. Kemiskinan relatif
Seseorang tergolong miskin relatif apabila seseorang tersebut sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan
masyarakat sekitarnya, hal ini berkaitan dengan distribusi pendapatan ataupun ukuran tertentu
c. Kemiskinan struktural
Kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber
pendapatan yang sebenarnya tersedia untuk mereka. d.
Kemiskinan kultural Keadaan dimana individu ataupun kelompok memilih untuk atau mengambil
sikap untuk tidak memperbaiki taraf hidupnya, menganggap miskin adalah takdir.
Universitas Sumatera Utara
18
Ukuran tingkat kemiskinan dapat digunakan dengan dua pendekatan seperti dibawah ini :
a. Ukuran kemiskinan absolut
Pendekatan yang memandang kemiskinan dalam suatu ukuran yang bersifat mutlak yang bermuara atau berwujud sebagai garis, titik atau batas
kemiskinan. b.
Ukuran kemiskinan relatif Pendekatan yang memandang kemiskinan dalam suatu ukuran yang
dipengaruhi oleh ukuran-ukuran lainya yang mempunyai hubungan dengan proporsi atau distribusi.
2.2.4 Penyebab Kemsikinan