Penelitian Terdahulu Pengetahuan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Aprilia, 2010 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan perilaku membuang air limbah rumah tangga p = 0,037 0,05, ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku membuang air limbah rumah tangga p = 0,000 0,005, ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku membuang air limbah p = 0,000 0,05, ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan fasilitas SPAL dengan membuang air limbah rumah tanggap = 0,009 0,005, ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan lahan dengan perilaku membuang air limbah rumah tangga p = 0,015 0,05.10 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Muhtadi, tinjauan faktor-faktor yang berhubungan dengan penanganan Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga Di Desa Lampasie Enking Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh,Tahun 2012, diperoleh tingkat pengetahuan kurang sebanyak 22 orang 24,4, pengetahuan cukup sebanyak 18 orang 18,8 dan pengetahuan baik sebanyak 50 orang 54,9. Nilai Signifikan untuk pengetahuan sebesar 0,008, ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengolahan limbah rumah tangga.11 Hasil penelitian Suherman, 2015 menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan perilaku pembuangan air limbah rumah tangga p-value = 0,013, dan bahwa ada hubungan 11 yang signifikan antara sikap masyarakat dengan perilaku pembuangan air limbah rumah tangga p value = 0,000. 11

2.2. Air Limbah

2.2.1. Pengertian Air Limbah

Air limbah adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta bangunan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat umum. 4 Sedangkan menurut 17 air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri dan tempat-tempat lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan air limbah domestik yang di buang tidak memenuhi syarat kesehatan yang dapat menimbulkan pencemaran air permukaan dan badan air lainnya, apabila manusia menggunakan air yang telah tercemar oleh limbah domestic untuk keperluan sehari hari mereka seperti mandi, menggosok gigi dan sebagai sumber air minum maka akan menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh water borne disease.4 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhtadi pada Tahun 2004 di tiga wilayah kelurahan Bandar Lampung berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, di ketahui bahwa kualitas air sumur yang digunakan masyarakat umumnya telah tercemar bakteri E. coli dan Coliform. Indikator keberadaan E. coli dan caliform menunjukkan sumber air yang digunakan masyarakat telah tercemar tinja dan air limbah rumah tangga melalui peningkatan kualitas fasilitas sanitasi seperti jamban keluarga, sarana pembuangan air limbah rumah tangga, sarana air bersih, dan sarana pembuangan sampah diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, beberapa penyakit menular diare, demam berdarah, chikungunya, tifus yang disebabkan kualitas lingkungan yang buruk dapat di tekan seminimal mungkin. 10 Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan menyebabkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya.12 Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia termasuk industrialisasi.13 Menurut 15 air limbah adalah semua air atau zat yang tidak lagi dipergunakan sekalipun kualitasnya mungkin baik. Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang di buang yang berasal dari rumah tangga, industry maupun tempat-tempat umum lainnya. Dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan adalah kombinasi dari cairan atau sampah air yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industry, bersama sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.22

2.2.2. Sumber dan Jenis air Limbah.

Menurut 15 disebutkan bahwa air limbah berasal dari berbagai sumber, secara garis dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga domestic wastes water, yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri ekskreta tinja dan air bersih, air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan kotor. 2. Air buangan industry industrial wastes water, yang berasal dari berbagai jenis industry berbagai jenis air kotor akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang di pakai oleh masing-masing industri, antara lain : nitrogen, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit. 3. Air Buangan Kota Praja municipal wastes water, yaitu air buangan yang berasal dari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat- tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang di terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga. 4. Yang berasal dari sumber lain seperti air hujan yang bercampuran dengan air comberan, dan lain sebagainya. Air limbah rembesan dan tambahan berasal dari air hujan yang bisa mengalir masuk ke dalam saluran pengering dan ada juga yang menyerap ke dalam tanah. Susunan air kotor terdiri dari tiga komponen utama, yakni : bahan padat, bahan cair dan bahan gas. Kesemua bahan ini berada dalam air limbah dalam bentuk bahan yang mengapung floating material, bahan yang larut dissolved solids, bahan koloidal colloids, bahan mengendap sediment serta bahan melayang dispetsed solids 16

2.2.3. Air Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buanganbekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyakit disentri, tipes, kolera, dan sebagainya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran. 2 Air Limbah rumah tangga suulage adalah air limbah yang tidak mengandung ekskreta manusia dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci pakaian dan lain-lain yang mungkin mengandung mikroorganisme patogan. Volume air limbah rumah tangga bergantung pada volume pemakaian air produk setempat. Penggunaan air untuk keperluan sehari hari mungkin kurang dari 100 liter per orang di daerah yang sumber airnya berasal dari kran umum, sedangkan di daerah yang sumur airnya berasal dari sumur pompa atau sambungan rumah sendiri, penggunaan air dapat mencapai 200 liter per orang.18 Sumber utama air limbah rumah tangga adalah berasal dari perumahan dan daerah perdagangan. Adapun sumber lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah daerah perkantoran atau lembaga serta daerah fasilitas rekreasi untuk daerah tertentu banyaknya air limbah dapat di ukur secara langsung, 4. Sumber air limbah rumah tangga dari masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Jumlah dan Volume Air Limbah Volume air limbah perumahan biasanya diperhitungkan melalui kapasitas penduduk dan rata-rata perorangan dalam satu hari membuang air limbah, adapun volume air limbah bervariasi antara 150 – 180unithari. 2. Daerah Kelembaban Aliran air limbah berasal dari daerah perdagangan dihitung dalam bentuk literhari berdasarkan sumber yang ada seperti rumah sakit, rumah penjara, sekolah dan lain-lain. 3. Daerah Kelembagaan Seperti halnya dengan air limbah dari daerah perumahan dan perdagangan, dimana di daerah kelembagaan di hitung jumlah aliran dalam literunithari sesuai dengan jenis lembaga-lembaga yang ada seperti rumah sakit, rumah penjara, sekolah dan lain-lain. 4. Daerah Rekreasi Hal ini di perlukan dalam perencanaan pengelolaan air limbah di suatu daerah rekreasi. Volume air limbah mencapai antara 10-20000 literunithari. 13

2.2.4. Pengaruh Air Limbah Terhadap Kesehatan Lingkungan

Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan dan estetika, masalah pengelolaan air limbah baik di daerah pedesaan dan perkotaan mendapatkan perhatian yang serius agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagian besar air limbah perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.18 Bila tanpa pengelolaan terlebih dahulu dapat menimbulkan hal-hal yang dapat merugikan adalah : a. Dapat menimbulkan bahaya kontaminasi dan pencemaran air permukaan lainnya termasuk manusia yang mengunakannya untuk keperluannya sehari hari seperti mandi, cuci baju, menggosok gigi dan sumber air minum. b. Dapat mengganggu kehidupan dalam air yaitu mematikan binatang binatang atau ikan dan tumbuhan dalam air karena oksigen yang terlarut dalam air tersebut akan habis terpakai untuk proses dekomposisi aerobik dari zat-zat organic. c. Dapat menimbulkan bau yang tidak enak sebagai hasil dekomposisi aerobik dari zat-zat organic, yaitu bila oksigen terlarut sudah habis terpakai.

2.2.5. Persyaratan Sarana Pembuangan Air Limbah

Untuk membatasi kemungkinan timbulnya permasalahan yang disebabkan oleh tidak memenuhi syarat SPAL. Maka diusahakan pembuatan saluran harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Tidak mencemarkan Sumber air minum, untuk itu letak SPAL paling sedikit berjarak 10 meter dari sumber air minum dan lubangnya perlu di beri tutup sehingga terhindar dari bau. 2. Mudah dibersihkan, acuan digunakan untuk itu harus di buat dari bahan-bahan yang kuat dan tahan lama serta dianjurkan bahan yang terlalu mahal akan tetap kuat dan tahan. 3. Dilengkapi dengan penutup saluran yang baik sehingga tidak mengganggu lingkungan. 4. Kedalaman saluran atas luasnya dalam jumlah yang cukup. Dari batasan di atas jelaslah bahwa SPAL perlu di perhatikan syarat-syarat yang baik dan sehat serta mudah dalam pembuatan dan tahan lama, pemanfaatan SPAL perlu adanya pengelolaan dan sehat serta mudah dalam pembuatan dan tahan lama, pemanfaatan SPAL perlu adanya pengelolaan dan pembersihan sehingga saluran tersebut bertahan lama.

2.2.6. Cara Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

Secara alamiah lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap kemungkinan gangguan yang timbul yang mengakibatkan kelestariannya, misalnya pencemaran air dan tanah. Kemampuan yang berbatas dalam hal daya dukung tersebut, sehingga perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya. Untuk menjaga lingkungan hidup terhadap pencemaran ini akan meningkat di lingkungan, maka perlu adanya pengelolaan terlebih dahulu. Beberapa cara pengelolaan air limbah sebagai berikut 4 : 1. Dengan cara pengenceran Disposal by dilusion Air limbah yang di buang ke sungai, danau atau laut agar dapat pengenceran cara ini hanya dapat dilaksanakan di tempat-tempat yang banyak air permukaan, dengan cara ini air limbah akan mengalami purifakasi alami, karena kontaminasi air permukaan oleh bakteri phatogen, larva dan telur, cacing serta bibit penyakit yang lain yang berasal dari fase penderita, maka diisyaratkan : 1. Sungai dan danau itu tidak boleh digunakan untuk keperluan lain 2. Airnya harus cukup banyak sehingga pengencerannya paling sedikit 30 -40 kali. 3. Airnya harus banyak mengandung O 2 artinya harus mengalir agar tidak bau. 2. Cesspol. Cesspol ini menyerupai sumur tapi gunanya untuk pembuangan air limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap ke dalam tanah, bagian atasnya di tembok agar tidak tembus air. Bila sudah penuh 6 bulan lumpurnya dihisap keluar atau sejak semula cesspool di secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh air akan mengalir ke cesspool yang berikutnya. Jaraknya dengan sumur 45 meter dari pondasi rumah. 3. Seepege Pit Sumur resapan Seepege Pit merupakan sumur tempat menerima air limbah yang telah yang telah mengalami pengelolaan dalam sistem lain, misalnya dari Aqua – Privy atau Septic tank, seepage pit ini di buat pada tanah yang poreus. Diameternya 1-2,5 meter, di dalamnya 2,5 meter lama pemakaiannya 6-10 tahun. 4. Septi Tank Merupakan cara terbaik yang dianjurkan WHO tapi biayanya masih mahal, khususnya sukar dan memerlukan biaya yang mahal khususnya sukar dan memerlukan tanah yang luas. 5. Sistem Roil sewerage Sistem Roil merupakan cara pembuangan sewage dan selalu masuk dalam rencana pembangunan Kota. Semua sewage baik dari rumah-rumah maupun dan perusahaan dialirkan pada sistem roil kadang-kadang menampung kotoran dari lingkungan yang dialirkan oleh air hujan, bila sistem roil ini di pakai pula untuk menampung air hujan yang dipisahkan disebut separated system. Di ujung kota gar tidak merugikan keperluan lain di bawah alirannya. Misalnya daerah peternakan, petani, ataupun perikanan darat maka sewage yang luas ini masih memerlukan pengelolaan yang dilakukan adalah : a. Penyaringan Screaning Untuk penyaringan ini diperlukan jaringan kawat atau lempeng logam yang berlubang-lubang untuk menangkap benda-benda yang terapung di atas permukaan air, misalnya kayu, plastik dan lainnya. b. Proses Biologis Dalam hal ini dipergunakan mikroba-mikroba untuk memusnahkan zat-zat organic yang terdapat di dalam air limbah baik secara aerobik maupun an- aerobik. c. Adi saring dengan Saringan Pasir Kemudian sewage ini di dalam airnya dialirkan ke dalam saringan pasir sand filfel. d. Desinfeksi Untuk membunuh mikroba-mikroba yang patogen yang terdapat dalam air limbah, dilakukan desinfeksi dengan kaporit 10kg1 juta liter sewage. e. Pengenceran Akhirnya sewage di buang ke sungai, danau atau ke laut sehingga mengalami pengenceran.

2.3. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penanganan Pembuangan Air Limbah

2.3.1. Pendidikan

Pendidikan adalah perubahan sikap, tingkah laku dan penambahan ilmu dari seseorang serta merupakan proses dasar dari kehidupan manusia tidak lain adalah hasil belajar dari belajar. Proses belajar tidak akan terjadi begitu saja apabila tidak ada sesuatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Oleh sebab itu dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat, maka intervensi terhadap 16 faktor perilaku ini secara garis besar dapat dilakukan melalui dua upaya yang saling bertentangan. Masing-masing upaya tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan.19 Semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuannya mengenai kesehatan akan lebih mudah diterimanya dibandingkan dengan yang berpendidikan masih tergolong rendah, sehingga dalam pemberian informasi mengenai kesehatan lingkungan diperlukan adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak di desa. Ini menunjukkan bahwa pendidikan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku seseorang. 20 Pendidikan sangat berperan dalam proses pemahaman tentang kesehatan lingkungan. Informasi tentang cara pembuangan limbah, sampah dan kebersihan lingkungan dapat diperoleh melalui pendidikan. Orang tua yang berpengaruh dan perpendidikan tinggi akan lebih mengerti tentang kebersihan, kesehatan serta cara pembuangan limbah yang aman bagi lingkungannya. Di Negara Maju orang tua dan anak anak berhak mendapatkan pendidikan tentang limbah dan cara pengelolaannya agar dapat hidup sehat.3

2.3.2. Pendapatan

Pendapatan keluarga adalah jumlah dari semua hasil perolehan yang di dapat oleh anggota keluarga dalam bentuk uang sebagai hasil pekerjaan yang dinyatakan dalam pendapatan per kapita. Pendapatan menentukan daya beli terhadap fasilitas lain seperti pendidikan, perumahan, kesehatan lain-lain.21 Tingkat ekonomi keluarga yang mapan memungkinkan anggota keluarga untuk memperoleh kebutuhan yang lebih misalnya di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan karir dan sebagainya. Demikian pula sebaliknya bila ekonomi lemah menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Keadaan sosial ekonomi kemiskinan, orang tua yang tidak bekerja atau berpenghasilan rendah memegang peranan penting dalam peningkatan status dalam kesehatan keluarga. Jenis pekerjaan orang tua erat kaitannya dengan tingkat penghasilan, dimana bila penghasilan tinggi maka pemenuhan kebutuhan akan semakin baik seperti rumah, sarana air bersih, Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL dan WC.22 Abdurrahman 20 menyebutkan bahwa perkembangan informasi baik melalui media cetak maupun elektronik semakin pesat, sehingga memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai kesehatan lingkungan juga mudah diperoleh untuk masyarakat sehingga akan meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga akan merubah pikiran. Namun faktor sosial ekonomi kemiskinan menyebabkan masyarakat tidak sanggup untuk menyediakan sarana pembuangan air limbah rumah tangga, dengan penghasilan yang sedikit masyarakat lebih mengutamakan kepentingan perut dari pada kepentingan lainnya. Berdasarkan pada peraturan Gubernur pergub Aceh No.132 Tahun 2009 tentang upah minimum Provinsi Aceh pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 1.200.000. Dari penjelasan di atas menunjukkan semakin tinggi tingkat pendapatan, maka akan semakin baik cara penanggulangan air limbah rumah tangga. Rendahnya tingkat pendapatan dalam satu keluarga membuat keluarga kurang peduli terhadap masalah kebersihan dimana masalah perutmakanan menjadi persoalan utama, sehingga jamban dan sumur gali yang telah ada dimanfaatkan dengan baik. Penelitian Eriati 2006 di dapatkan bahwa masyarakat dengan pendapatankelas social ekonomi rendah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS termasuk di dalamnya pemanfaatan jamban yang telah ada tidak terawatt dengan baik, bahkan septic tank yang telah penuh tidak terjaga dengan baik, lantai jambannya tidak bersih sehingga dapat menjadi masalah baru bagi kesehatan.

2.4. Pengetahuan

Semakin tingginya pengetahuan masyarakat, maka semakin memahami cara pembuangan air limbah yang baik serta dapat menangani air limbah sesuai dengan syarat kesehatan. Jika rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap air limbah maka tidak mempunyai pemahaman tentang penanganan pembuangan air limbah yang benar dan tidak mencemari lingkungan. Pengetahuan merupakan salah satu faktor penting terhadap penanganan pembuangan air limbah. 22 Menurut Notoatmodjo 19 bahwa pengetahuan akan dapat merubah sikap seseorang. sikap adalah penilaian bisa berupa pendapat seseorang terhadap stimulus atau objek dalam hal ini adalah masalah kesehatan termasuk penyakit. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan tersebut. Oleh sebab itu indikator untuk kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan. Sebelum seseorang mengadopsi perilaku perilaku baru, ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut dirinya atau keluargaannya, dan apa bahaya bahayanya bila tidak melakukan pesan tersebut. Indikator indikator apa yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan. 19 Suatu peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, tetapi hubungan positif antara pengetahuan dengan perilaku akan memungkinkan terjadinya perubahan perilaku. Pengetahuan merupakan akumulasi dari beberapa pengalaman dimana pengalaman ini dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain, misalnya melalui pendidikan formal di sekolah serta keinginan intra maupun ekstrakurikuler, dengan mendengarkan maupun melihat secara langsung ataupun tidak langsung serta melalui media seperti televisi, radio, buku, majalah dan lain-lain. 20

2.5. Hipotesa