Uji Linearitas LANDASAN TEORI

2.6 Uji Linearitas

Untuk meneliti apakah persamaan regresi yang dipergunakan dalam penyusunan ramalan, dimana data observasinya tepat berada disekitar garis linier, maka perlu dilakukan Signifikan Test. Untuk uji pengetesan ini, yaitu uji T. Dalam melakukan uji linieritas dengan menggunakan regresi linier sederhana terhadap beberapa asumsi dasar terpenuhi, yaitu: 1. Populasi memiliki variabel X dan Y yang dapat berhubungan secara linier dan persamaan garisnya memiliki nilai perpotongan dengan sumbu YA dan kemiringan B yang tetap, nilai a dan b yang diperoleh dari observasi sampel adalah nilai nilai perkiraan untuk A dan B. Jadi, 2. Untuk setiap nilai X terdapat distribusi Y pada diagram pencar populasi yang sama nilai tersebut terdistribusi secara normal di sekitar garis regresi. 3. Masing-masing distribusi nilai Y pada distribusi ini saling bebas satu sama lainnya. Langkah langkah uji hipotesis kemiringan Slope menggunakan uji-t: 1. Pernyataan � dan hipotesis alternatif: Dalam persoalan ini ingin diketahui apakah terdapat hubungan antara variabel X dan Y yang diindikasikan melalui kemiringan garis regresi. Jika tidak terdapat hubungan maka nilai � kemiringanslope dar garis regresi adalah nol. Jadi � dan hipotesis alternatif yang akan diuji adalah: � : � = 0 � 1 : � ≠ 0 2. Pemilihan level of significance Biasanya digunakan tingkat kepentingan 0,05 3. Penentuan distribusi pengujian yang diinginkan Dalam uji ini yang digunakan adalah distribusi t. Nilai nilai dari distribusi ditentukan dengan mengetahui: a. Level of significance b. df = n-2 ; n= jumlah data 4. Pendefenisian daerah penolakan atau daerah kritis. 5. Perhitungan Rumus yang digunakan untuk menghitung T-test adalah: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara � ���� = �−� � � 2.12 � � = � �,� �∑� 2 − ∑� 2 � 2.13 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan penduduk Indonesia. Selain itu, sektor pertanian khususnya komoditas padi memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara dari sektor nonmigas. Peranan pemerintah dalam pembangunan pertanian di indonesia harus menjadi perhatian utama. Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia masih bergerak di sektor ini. hal ini ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari produk pertanian. Program pembangunan jangka panjang dibidang ekonomi mempunyai sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara sektor industri dan sektor pertanian. Kebutuhan bahan pangan terutama padi akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita akibat peningkatan pendapatan. Hal ini akan menjadi suatu masalah besar yang akan dihadapi oleh pemerintah jika produksi padi menurun sedangkan pertumbuhan penduduk naik. Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia membuat sebuah program kerja swasembada pangan di 3 atau 4 tahun yang akan datang. Dengan melihat langsung kelapangan pada daerah Pulau Jawa, kepala Presiden RI yakin dalam kesuksesan program Swasembada Pangan 3 sampai 4 tahun yang akan datang Detik, 2015. Sebagai produsen utama di wilayah Sumatera Utara, Simalungun bisa menghasilkan padi sebanyak 517.633 ton di tahun 2008. Sebanyak 460.826 ton padi sawah berasal dari wilayah panen bersih seluas 81.051 ha, dan 56.807 ton Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara