Penghitungan Jumlah Bakteri Kerangka Konsep

multiplikasi bakteri, memperlambat maturasi plak dan mengurangi massa plak. 43,44 Contoh obat kumur yang mengandung minyak esensial adalah listerin.

2.4 Penghitungan Jumlah Bakteri

Penghitungan jumlah bakteri dapat dilakukan dengan beberapa metode misalnya: 1. Metode direct count Jumlah bakteri dapat dihitung dengan penghitungan secara langsung secara mikroskopik dari sampel yang telah diatur markanya atau daerah pada kaca preparat kemudian bakteri dihitung perbidang. Pada metode direct count ini tidak dapat dibedakan sel bakteri yang hidup dan sel bakteri yang mati. Perpanjangan dari metode ini adalah penggunaan fluorescent stains dengan mikroskop epifluorescence. Alat dan bahan utama yang digunakan untuk metode ini adalah mikroskop, kamar penghitung bakteri atau membrane filter, penyangga kaca preparat, biological stains dan tabung kapiler. Sumber kesalahan menggunakan metode ini adalah pengalaman yang kurang dari operator dalam menghitung jumlah sel, penggumpalan atau penumpukan sel, pewarnaan sel yang kurang dan kurangnya pemeliharaan dan persiapan sampel pada kaca preparat. 45 2. Metode plate count Metode plate count adalah metode yang didasarkan pada perhitungan sel yang terlihat. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan sampel awal ke dalam tabung reaksi untuk pengenceran secara seri, dilanjutkan dengan menanam hasil dari pengenceran secara seri ke dalam plate count agar dengan teknik tuang atau tebar. Teknik tuang menggunakan plate count agar cair yang dituang ke dalam plat dan dicampur dengan sampel hasil dari pengenceran seri, sedangkan teknik tebar dilakukan dengan menebarkan sampel hasil pengenceran seri ke permukaan plate count agar padat. Plat yang sudah disiapkan kemudian diinkubasi dan koloni yang diamati pada plat plate count agar dihitung dengan satuan colony forming unit CFU. Perhitungan CFU mengasumsikan setiap koloni terpisah dan dapat ditemukan sebagai satu sel mikroskopik yang terlihat. 45 Koloni bakteri merupakan sebuah massa sel bakteri yang berasal dari sebuah sel tunggal oleh pertumbuhan pada pelat agar yang mengandung media nutrisi. 46

2.5 Kerangka Konsep

Variabel Terkendali 1. Volume obat kumur = 15 ml 2. Lama berkumur = 30 detik 3. Konsentrasi air rebusan daun sirih 10 4, Obat kumur CPC Variabel Perlakuan 1.Berkumur dengan air rebusan daun sirih pada konsentrasi 10 2. Berkumur dengan CPC Variabel Efek Jumlah bakteri CFUml

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan rancangan pre dan post test control group design. 3.2 Tempat dan Waktu Peneltian 3.2.1 Tempat 1. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sebagai tempat perlakuan berkumur. 2. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara untuk tempat perhitungan jumlah bakteri.

3.2.2 Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai Mei 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU angkatan 2011. Fraenkel dan Wallen menyatakan bahwa sampel minimum yang disarankan untuk penelitian eksperimental adalah 15 subjek per kelompok. Besar sampel yang diambil adalah 30 orang mahasiswa dengan teknik purposive sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok berkumur air rebusan daun sirih dan kelompok berkumur obat kumur yang mengandung CPC. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, sebagai berikut: Kriteria Inklusi: 1. Mahasiswa FKG USU yang bersedia menjadi subyek penelitian dengan menandatangai informed consent

Dokumen yang terkait

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 2 11

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 0 2

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 0 5

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 2 15

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

1 17 3

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 0 11

Efektifi tas berkumur rebusan daun sirih 10 dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride terhadap penurunan jumlah bakteri rongga mulut

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Efektivitas penurunan jumlah bakteri rongga mulut berkumur air rebusan daun sirih 10% dibandingkan dengan obat kumur yang mengandung Cetylpiridinium Chloride (CPC) pada mahasiswa FKG USU

1 2 10

EFEKTIVITAS PENURUNAN JUMLAH BAKTERI RONGGA MULUT BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN SIRIH 10 DIBANDINGKAN DENGAN OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG CETYLPIRIDINIUM CHLORIDE (CPC) PADA MAHASISWA FKG USU

0 0 12

Efek fi tas berkumur rebusan daun sirih 10 dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride terhadap penurunan jumlah bakteri rongga mulut

0 0 5