Manfaat Sirih Pengaruh Sirih Terhadap Jumlah Bakteri

dengan lebar 5-14 cm. Daun sirih memiliki warna hijau kekuningan hingga hijau tua dengan permukaan mengkilap dan berbau aromatis. Bunga tersusun dalam bentuk bulir, dengan panjang 5-15 cm, terletak di ujung cabang dan ketiak daun. Buahnya adalah buah buni, bulat, berdanging, berwarna kuning hijau dengan biji berbentuk bulat. 16,17.31 Gambar 1: daun sirih 34

2.2.4 Kandungan Sirih

Daun sirih mengandung air 85-90, protein 3-3,5, karbohidrat 0,5- 6,1, mineral 2,3-3,3, lemak 0,4-1, serat 2,3, minyak atsiri 0,08-0,2, tannin 0,1-1,3, vitamin c 0,005-0,01, asam nikotinat 0,63-0,89mggr, vitamin a 1,9-2,9mggr, tiamin 10-70µg100gr, riboflavin 1,9-30µg100gr. Di samping itu daun sirih mengandung mineral seperti kalsium 0,3-0,5, zat besi 0,005-0,007, yodium 3,4µg100gr, fosfor 0,05-0,6, potasium 1,1-4,6. 31

2.2.5 Manfaat Sirih

Sirih mempunyai beberapa manfaat, antara lain: 31 a. Antibakteri Daun sirih memiliki aktifitas antibakteri yang signifikan. Daun sirih menunjukkan aktifitas antibakteri terhadap Enterococcus faecalis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella enteritidis, Streptococcus mutan, Steptococcus pyogenes, Fusobacterium nucleatum, Prevotella intermedia dan lain-lain. Ekstrak air daun sirih menghambat produksi asam yang mengubah ultra-struktur dari enamel oleh bakteri patogen seperti Streptokokus, Laktobasilus, Stafilokokus, Korinebakteria, Porphyromonas gingivalis dan Treponema denticola. Selain itu ekstrak daun sirih juga bersifat bakterisidal terhadap bakteri patogen saluran kemih seperti Enterococcus faecialis, C.koseri, C.fruendi dan Klebsiella pnemoniae. b. Antifungal Daun sirih juga mempunyai aktivitas antifungal terhadap banyak infeksi fungal. Salah satunya adalah dermatophytosis. Dermatophytosis merupakan penyakit keratin pada bagian tubuh seperti kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh tiga genus yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton dari fungi khusus yang disebut Dermatophytes. c. Antioksidan Kerusakan oksidatif adalah efek yang penting dari radiasi ionisasi pada membran biologis. Radikal bebas dihasilkan dari penguraian radiolisis air yang dapat mengganggu rantai asam lemak membran lipid. Adanya senyawa polyphenol seperti chatecol, allylpyrocatecol dll. dalam ekstrak daun sirih menghambat proses peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid merupakan kerusakan oksidatif pada biomolekul lipid. 31,35 d. Antidiabetes Ekstrak air daun sirih memiliki aktivitas hipoglikemik yang jelas pada saat dilakukan pengujian pada tikus normoglikemik yang berpuasa. Suspensi daun secara signifikan mengurang kadar gula darah.

2.2.6 Pengaruh Sirih Terhadap Jumlah Bakteri

Sirih mempunyai daya antibakteri karena adanya tanin dan minyak atsiri. Efek antibakteri tanin yaitu dengan menginaktivasi perlekatan mikroba dan menghambat enzim hidrolitik seperti protease dan karbohidrolase dan sel transpot protein. Senyawa tanin diduga dapat mengerutkan dinding sel sehingga menggangu permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati. Minyak atsiri pada daun sirih mempunyai daya antibakteri karena adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat mengubah sifat protein sel bakteri. Apabila senyawa fenol berinteraksi dengan dinding sel bakteri akan terjadi denaturasi protein dan meningkatkan permeabilitas bakteri. Interaksi antar bakteri mengakibatkan perubahan keseimbangan muatan dalam molekul protein, sehingga terjadi perubahan struktur protein dan menyebabkan terjadinya koagulasi. Protein yang mengalami denaturasi dan koagulasi akan kehilangan aktivitas fisiologis sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Perubahan struktur protein pada dinding sel bakteri akan meningkatkan permeabilitas sel sehingga pertumbuhan sel akan terhambat, kemudian sel menjadi rusak dan mati. Salah satu senyawa turunan pada minyak atsiri daun sirih adalah kavikol. Kavikol memiliki daya bunuh bakteri lima kali lebih besar dari fenol. 31,36-39

2.3 Obat Kumur

Dokumen yang terkait

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 2 11

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 0 2

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 0 5

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 2 15

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

1 17 3

Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU

0 0 11

Efektifi tas berkumur rebusan daun sirih 10 dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride terhadap penurunan jumlah bakteri rongga mulut

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Efektivitas penurunan jumlah bakteri rongga mulut berkumur air rebusan daun sirih 10% dibandingkan dengan obat kumur yang mengandung Cetylpiridinium Chloride (CPC) pada mahasiswa FKG USU

1 2 10

EFEKTIVITAS PENURUNAN JUMLAH BAKTERI RONGGA MULUT BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN SIRIH 10 DIBANDINGKAN DENGAN OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG CETYLPIRIDINIUM CHLORIDE (CPC) PADA MAHASISWA FKG USU

0 0 12

Efek fi tas berkumur rebusan daun sirih 10 dibandingkan obat kumur yang mengandung Cetylpyridinium chloride terhadap penurunan jumlah bakteri rongga mulut

0 0 5