6. Selanjutnya saliva seluruh subjek langsung ditampung kembali dalam tabung steril dan ditutup rapat untuk penghitungan jumlah bakteri sesudah perlakuan
post test. 7. Sampel saliva segera dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara untuk penghitungan jumlah bakteri paling lama 1 jam setelah pengambilan sampel.
3.6.3 Penghitungan Jumlah Bakteri
1. Sebanyak 1 ml saliva pre test dan 1 ml saliva post test pada kedua kelompok dipindahkan ke tabung reaksi untuk melakukan pengenceran secara seri.
2. Pengenceran secara seri dilakukan pada kedua sampel pre dan post test : 3 tabung reaksi berisi 9 ml sodium chloride 0,9 disediakan. Pada setiap tabung reaksi
diberi nomor satu sampai tiga, tabung nomor satu adalah tabung yang berisi saliva yang sekaligus dihitung sebagai pengenceran pertama kemudian dihomogenisasikan,
setelah suspensi tersebut homogen dengan pipet steril dimasukkan ke dalam tabung nomor dua, dikocok sampai homogen sehingga terjadi pengenceran, dari tabung
nomor dua diambil suspensi sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet steril kembali, masukkan ke dalam tabung nomor tiga, dikocok hati-hati sampai homogen
sehingga terjadi pengenceran. 3. Suspensi saliva dari pengenceran tabung ketiga, diambil dengan pipet steril
sebanyak 1 ml, kemudian di sebar pada piring petri steril yang mengandung plate count agar dengan menggunakan hockey stick.
4. Tahap selanjutnya, piring petri dimasukkan dalam inkubator 37ºC selama 2x24 jam.
5. Sesudah 48 jam, jumlah bakteri pada setiap piring petri dihitung dengan CFU.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi yaitu data dimasukkan kedalam program komputer untuk dianalisis dengan uji statistik.
a. Univariat: untuk menghitung rata-rata jumlah bakteri sebelum berkumur dan sesudah berkumur dengan air rebusan daun sirih hijau dan obat kumur yang
mengandung CPC. b. Bivariat: uji T berpasangan untuk menghitung perbedaan rata-rata jumlah
bakteri sebelum berkumur dan sesudah berkumur dengan air rebusan daun sirih hijau, sebelum berkumur dan sesudah berkumur dengan obat kumur yang mengandung
CPC. Uji T tidak berpasangan untuk menghitung perbedaan selisih jumlah bakteri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
3.8 Alur Penelitian
Pembuatan air rebusan daun sirih
Saliva seluruh subjek ditampung dalam tabung steril sebagai sampel sebelum perlakuan pre testbaseline
Kelompok kontrol berkumur dengan 15 ml obat kumur yang
mengandung CPC selama 30 detik, kemudian air kumur
dibuang Kelompok perlakuan berkumur
dengan 15 ml air rebusan daun sirih 10 selama 30 detik,
kemudian air kumur dibuang
Saliva subjek ditampung dalam tabung steril sebagai sampel setelah
perlakuan post test Saliva subjek ditampung dalam
tabung steril sebagai sampel setelah perlakuan post test
Sampel sebelum perlakuan dan sampel setelah perlakuan dibawa
ke laboratorium mikrobiologi Fakultas MIPA USU untuk
pemeriksaan jumlah bakteri Konsentrasi 10
Seluruh subjek diminta untuk tidak mengonsumsi apapun selama 1 jam sebelum penelitian
Subjek penelitian dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi
Sampel sebelum perlakuan dan sampel setelah perlakuan dibawa
ke laboratorium mikrobiologi Fakultas MIPA USU untuk
pemeriksaan jumlah bakteri
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran DMFT
Pada kelompok berkumur rebusan daun sirih rata-rata jumlah decay adalah 0,33 ± 0,48, missing adalah 0,67 ± 0,98 dan filling adalah 0,60 ± 0,82 sedangkan pada
kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC rata-rata jumlah decay adalah 0,27 ± 0,45, missing adalah 0,53 ± 0,83 dan filling adalah 0,87 ± 0,83. Rata-rata
DMFT kelompok berkumur rebusan daun sirih adalah 1,53 ± 1,12 dan pada kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC 1,67± 1,04. Hasil uji t
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata DMFT antara kelompok berkumur rebusan daun sirih dengan kelompok berkumur obat kumur mengandung
CPC p=0,863 Tabel 1.
Tabel 1. Gambaran DMFT pada kelompok berkumur rebusan daun sirih dan kelompok berkumur obat kumur mengandung CPC
Kelompok Pengalaman Karies
x
± SD Hasil
Analisis Statistik
D M
F DMFT
Berkumur rebusan daun sirih 0,33 ±
0,48 0,67 ±
0,81 0,60 ±
0,82 1,53 ±
1,12 p=0,863
Berkumur obat kumur mengandung CPC
0,27 ± 0,45
0,53 ± 0,83
0,87 ± 0,83
1,67± 1,04
4.2 Rata-Rata Jumlah Bakteri Sebelum Perlakuan
Pada kelompok berkumur rebusan daun sirih rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan pre test adalah 255,80x10
3
± 10,83x10
3
CFUml sedangkan rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan pre test pada kelompok berkumur obat kumur
mengandung CPC adalah 250,60x10
3
± 10,54x10
3
CFUml. Hasil uji t menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah bakteri sebelum perlakuan pre