ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR ( Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2014).

(1)

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Disusun Oleh:

ANNISA CHOLIL B200 120 192

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016


(2)

ii

AUDITOR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI Tahun 2011-2014)

SKRIPSI

Oleh:

ANNISA CHOLIL B 200 120 192

Telah diperiksa dan didetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing


(3)

iii

AUDITOR

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014)

OLEH

ANNISA CHOLIL B200120192

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Sabtu, 22 Oktober 2016 Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

Dewan Penguji: 1. Dra. Nursiam, MH, Akt, CA

(Ketua Dewan Penguji) 2. Dra. Rina T, AK, M.Si, PHD

(Anggota 1 Dewan Penguji) 3. Fuzan, SE, M.Si

(Anggota 2 Dewan Penguji)


(4)

(5)

v

adalah untuk dirinya sendiri”

(QS.Al-Ankabut : 6)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan. Maka

kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Allah

kamu berharap...” (Q.S.Al-Insyirah: 6-8)

“Mungkin kamu harus bertarung didalam pertempuran lebih dari satu kali untuk meraih kemenangan”

-Margareth Thatcher-

“Saya menemukan bahwa semakin keras saya bekerja, semakin

beruntung saya didalam hidup ini” -Thomas Jefferson-

“Everything will be good as long as you do your best. Because if you do,

there will be no regrets.”


(6)

vi

Nya, hingga terselesaikan skripsi ini, sebuah karya ini penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT, yang telah memberikan anugrah sepanjang hidupku, senantiasa mencurahkan nikmat serta hidayah-Nya dan memberikan kesempatan untuk terus belajar dan berusaha.

2. Rasulullah SAW, yang telah mewaiskan ajaran dan tuntutannya kepada kita semua. Semoga kita mencontoh dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

3. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta. Tidak ada untaian kata yang sanggup aku ungkapkan betapa besar pengorbanan yang tiada lekang, keikhlasan, semangat yang terus engkau berikan untukku serta doa yang engkau panjatkan untukku dan kasih sayang yang telah engkau berikan untukku.

4. Kedua adikku, terima kasih atas doa, dukungan, dan motivasi yang telah kalian berikan untukku.

5. Teman-temanku yang tersayang, terima kasih untuk semangat, perhatian dan motivasi yang kalian berikan untukku. Semoga kelak kita bisa menggapai kesuksesan bersama.

6. Untuk teman seperjuangan akuntansi angkatan 2012. Terimakasih atas suka duka yang telah dijalani bersama selama ini.


(7)

vii

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan berkah-Nya yang tiada terbatas dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014). Penulisan

skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Banyak pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya dan

segala petunjuk, kekuatan dan kemudahan untuk semuanya.

2. Bapak Dr. Triyono, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Dr. Zulfikar, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas


(8)

viii

5. Bapak Fauzan, S.E, M.si Selaku Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memberi arahan selama berkuliah di UMS.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang turut membantu dalam kelancaran perkuliahan.

8. Kedua orang tuaku yang tercinta (Bapak Agus dan Ibu Suryati) yang telah memberikan banyak dorongan, kasih sayang, saran, masukan, nasehat juga semangat, dan doa yang tak pernah putus sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan penuh semangat.

9. Kedua adikku Riski dan Yahya yang senantiasa memberikan dorongan dan hiburan kepada penulis sehingga dapat tetap semangat menyelesaikan skripsi. 10. Sahabat-sahabat tersayang ica, rere, che, jeje, dan tidak bisa di sebut satu-satu

terimakasih atas doa, dukungannya serta semangatnya.

11.Untuk kakak-kakak dan adik-adik tingkat yang telah memberikan bantuan dan saran, terima kasih.

12.Teman-teman Keluarga Mahasiswa Akuntansi khususnya angkatan 2012. 13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah


(9)

ix

agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik di masa mendatang. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Surakarta, Oktober 2016 Penulis,


(10)

x

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN……… iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv

HALAMAN MOTTO... ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRACT………. xvii

ABSTRAKSI... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9


(11)

xi

4. Pergantian Manajemen ... 15

5. Leverage………..... 15

6. Ukuran KAP……….... ... 16

B. Penelitian Terdahulu... 18

C. Kerangka Pemikiran……… ... 20

D. Hipotesis ………... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis dan Sumber Data... 23

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 24

C. Metode Pengumpulan Data ………... 24

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ………... 24

1. Variabel Dependen ... 24

2. Variabel Independen... 25

a. Pergantian Manajemen ... 25

b. Leverage…………... 26

c. Ukuran KAP……… ... 26

E. Metode Analisis Data ... 27

1. Statistik Deskriptif ... 27

2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 28


(12)

xii

7. Matrik Klasifikasi ……… 31

8. Model Regresi yang Terbentuk ……….. 31

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 32

A. Deskripsi Obyek Penelitian... 32

B. Statistik Deskriptif ………... 34

C. Analisis Data ... 35

1. Estimasi Parameter dan Interprestasi (Hipotesis)……… 35

2. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)………... 36

3. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)……… 38

4. Uji Kelayakan Model Regresi (Goodness Of Fit Test)……….. 39

5. Uji Multikolinieritas……… 39

6. Ketepatan Prediksi (Matriks Klasifikasi Model)……… 40

7. Pengujian Model Regresi Logistik……… 41

D. Pembahasan………. 43

BAB V PENUTUP... 47

A. Kesimpulan... 47

B. Keterbatasan Penelitian... 48

C. Saran... 48 DAFTAR PUSTAKA


(13)

xiii

Tabel 4.1 Sampel Penelitian Tahun 2011-2014... 33

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif………... 34

Tabel 4.3 Uji Signifikan Data………... 35

Tabel 4.4 Uji Ketepatan Keseluruhan Model………..…….. 36

Tabel 4.5 Uji Omnibus Tests………... 38

Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi………... 38

Tabel 4.7 Uji Kelayakan Model Regresi………... 39

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas….…... 40

Tabel 4.9 Hasil Identifikasi Prediksi Klasifikasi………... 41

Tabel 4.10 Uji Signifikansi Model Regresi Logistik……... 42


(14)

xiv


(15)

xv LAMPIRAN 2 : Data Pergantian Manajemen LAMPIRAN 3 : Data Leverage

LAMPIRAN 4 : Data Ukuran KAP LAMPIRAN 5 : Data Pergantian Auditor

LAMPIRAN 6 : Data Penelitian Tahun 2011-2014 LAMPIRAN 7 : Uji Analisis Deskriptif

LAMPIRAN 8 : Uji Normalitas LAMPIRAN 9 : Uji Regresi Logistik LAMPIRAN 10: Validasi Data


(16)

xvi

exchange, leverage, and size of public accountant firm toward auditor switching. The population in this research are the manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange for year of 2011-2014 which consist of 153 companies. The sampling technique is a purposive sampling method which results for 33 samples. The data analysis method uses descriptive statistic analysis and logistic regression analysis.

The result of this study shows that the following variables management exchange, and the size of public accountant firm affect toward auditor switching. On the other hand, leverage don’t affect toward auditor switching. This means that auditor switching affected by the change of management and size of public accountant.

Keywords: auditor switching, management exchange, leverage, and size of public accountant.


(17)

xvii

dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014 yang terdiri dari 153 perusahaan. Teknik penganbilan sampel adalah metode purposive sampling yang menghasilkan sampel sebayak 33 perusahaan. Metode analisis data menggunakan analisis ststistik deskriptif dan analisis regresi logistik.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pergantian manajemen, dan ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor. Sementara itu,leverage

tidak berpengaruh terhadap auditor. Hal ini berarti bahwa pergantian auditor dipengaruhi oleh pergantian manajemen dan ukuran KAP.

Kata Kunci: pergantian auditor, pergantian manajemen, leverage, dan ukuran


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan suatu perusahaan digunakan sebagai sarana pengambilan keputusan baik untuk pihak internal maupun eksternal. Untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan, laporan keuangan harus diaudit oleh seorang auditor. Pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor harus objektif dan independen. Independensi seorang auditor bisa terancam jika terjadi hubungan kerjasama yang lama antara auditor dengan klien. Jensen dan Meckling (1976) dalam Wijayani dan Januarti (2011) menyatakan masalah agensi disebabkan oleh adanya konflik kepentingan dan informasi asimetri antara principle dan agent. Konflik tersebut terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal dan memicu biaya keagenan (agency cost). Dalam teori agensi, auditor independen berperan sebagai penengah agent dan principle yang berbeda kepentingan. Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer). Sehingga, untuk mencegah hilangnya independensi auditor tersebut pemerintah mengatur kewajiban rotasi auditor. Salah satu hal yang melatarbelakangi pemerintah mengatur kewajiban rotasi auditor adalah karenan adanya kasus KAP Arthur Anderson dengan kliennya Enron.


(19)

Menurut Nasser et. Al (2006) dalam Adityawati (2011) pergantian KAP yang sering akan mengakibatkan peningkatan fee audit. Ketika auditor pertama kali mengaudit satu klien, auditor harus memahami lingkungan bisnis klien dan risiko audit klien. Bagi auditor yang sama sekali tidak paham dengan kedua masalah itu, maka biaya start up menjadi tinggi sehingga dapat menaikan fee audit. Selain itu, penugasan yang pertama terbukti memiliki kemungkinan kekeliruan yang tinggi. Akibat lain dari adanya rotasi auditor yang terlalu sering adalah dari sisi klien, yaitu auditor yang melaksanakan tugas audit di perusahaan klien di tahun pertama akan menganggu kenyamanan kerja karyawan, dengan bertanya semua persoalan tentang perusahaan yang seharusnya tidak dilakukan apabila audior tidak berganti (Pratitis, 2012). Dari beberapa akibat negatif di atas, seharusnya perusahaan melakukan banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan auditor switching secara voluntary. Hal ini dikarenakan jika perusahaan sering melakukan auditor switching secara voluntary hanya akan merugikan perusahaan itu sendiri.

Indonesia adalah salah satu negara yang mewajibkan pergantian kantor akuntan publik dan mitra audit yang dilakukan secara periodik. Bukti campur tangannya pemerintah karena kepeduliannya terhadap independensitas auditor eksternal adalah dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Perubahan yang dilakukan di antaranya adalah, pertama, pemberian jasa audit umum menjadi 6 (enam) tahun


(20)

berturut-turut oleh KAP dan 3 (tiga) tahun berberturut-turut-berturut-turut oleh akuntan publik kepada satu klien yang sama (pasal 3 ayat 1). Kedua, akuntan publik dan KAP boleh menerima kembali penugasan setelah 1 (satu) tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang di atas (pasal 3 ayat 2 dan 3).

Peraturan pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) ini berawal dari kegagalan KAP Arthur Anderson di Amerika Serikat tahun 2001, yang gagal mempertahankan independensinya terhadap kliennya Enron, skandal ini melahirkan The Sarbanes-Oxley Act (SOX) tahun 2002. Pesan ini digunakan oleh banyak negara untuk memperbaiki struktur pengawasan terhadap KAP dengan menerapkan rotasi KAP maupun auditor.

Penelitian ini melihat pengaruh faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan privat berpindah auditor dari KAP yang satu ke KAP yang lain. Klien berganti KAP dalam penelitian ini akan dilihat dari sisi klien sendiri dengan variabel pergantian manajemen. Pergantian manajemen dalam sebuah perusahaan akan mempengaruhi terjadinya perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan dan pemilihan Kantor Akuntan Publik. Pergantian manajemen dapat diikuti oleh pergantian KAP sebab KAP dituntut untuk mengikuti kehendak manajemen, seperti kebijakan akuntansi yang dipakai oleh manajemen. Oleh karena itu manajemen memerlukan auditor yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan.

Faktor lain yaitu leverage yang diukur dengan menggunakan Debt To Equity Ratio merupakan salah satu rasio yang dapat melihat


(21)

kemampuan modal perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. (Praptitorini dan Januarti, 2011) Dalam PSA 30, indikator going concern yang banyak digunakan auditor dalam memberikan keputusan opini audit adalah kegagalan dalam memenuhi kewajiban hutangnya (default). Kelangsungan perusahaan terdapat dari kuatnya financial yang dapat mendukung kinerja perusahaan. Apabila perusahaan mengalami kesulitan keuangan maka hal tersebut dapat menjadikan perusahaan tersebut melakukan pergantian auditor. (Damayanti dan Sudarma, 2007) Kesulitan keuangan perusahaan ditunjukkan oleh Zmijewski (1984) dalam Kadir (1994) salah satunya adalah dengan menggunakan solvabilitas. Rasio hutang termasuk kedalam solvabilitas.

Ukuran KAP juga mempengaruhi kualitas audit yang berdampak pada terjadinya pergantian auditor. Ukuran dari KAP digolongkan dalam big-4 dan non big-4. KAP big-4 dianggap lebih mampu meningkatkan indepedensi dibandingkan KAP yang kecil (Nasser et al. 2006) dan KAP non big-4 diaggap memiliki tingkat independensi lebih rendah daripada KAP big-4. Klien cenderung berpindah KAP ke Big-4 untuk mencari audit yang lebih baik. Hasil penelitian Damayanti dan Sudarma (2008), Wijayanti (2010), Nasser et al. (2006), Wijayani dan Januarti (2011) dan Sudewa (2012) menunjukkan ukuran KAP berpengaruh positif pada pergantian auditor. Sedangkan penelitian dari Sinason et al. (2001) menemukan ukuran KAP tidak berpengaruh pada pergantian auditor.


(22)

Dari penelitian yang beragam dengan variable sama terdapat ketidak konsistenan dalam hasil penelitiannya. Hasil penelitian Wijaya dan Sudarma (2016) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian KAP. Pada penelitian yang dilakukan Aprillia (2013) hasilnya adalah pergantian manajemen dan financial distress tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor, sedangkan ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Gunady dan Mangoting (2013) variabel financial distress berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor.

Berdasarkan uraian tersebut dari penelitian yang bergam tersebut, peneliti termotivasi untuk membuktikan secara empiris apakah pergantian manajemen, financial distress, dan ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor. Penelitian empiris ini dikhususkan pada perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur memiliki jumlah perusahaan terbanyak di Bursa Efek Indonesia. Di samping itu pemilihan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan kasus yang melibatkan perusahaan manufaktur lebih banyak atau mendominasi jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti mengambil judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014)"


(23)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan penelitian ini adalah :

a. Apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap pergantian auditor ?

b. Apakah leverage berpengaruhterhadap pergantian auditor? c. Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian auditor.

2. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap pergantian auditor. 3. Untuk menguji pengaruh ukuran KAP terhadap pergantian

auditor.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh pergantian manajemen, leverage dan ukuran KAP pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.


(24)

Menjadi salah satu sumber bagi pembuat regulasi yang berkenaan dengan praktek pergantian KAP oleh perusahaan manufaktur yang sangat erat kaitannya dengan UUPT dan UUPM. 3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan wawasan terhadap pengembangan pengauditan khususnya mengenai pergantian kantor akuntan publik.

4. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan bahwa pergantian manajemen, financial distress dan ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi dan informasi bagi penelitian selanjutnya mengenai pembahasan pergantian kantor akuntan publik.

6. Bagi Pembaca

Dapat digunakan sebagai data tambahan, pengetahuan, dan informasi bagi penelitian berikutnya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, sebagai berikut:


(25)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, uraian variabel dan definisi operasionalnya, serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri dari deskripsi objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil.

BAB V PENUTUP


(26)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Teori Agensi

Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) menyatakan masalah agensi disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan dan informasi asimetri antara manajemen (agent) dengan

shareholder (principle). Perbedaan tersebut menimbulkan konflik kepentingan: (1) antara shareholders dan manajer, (2) antara

shareholders dan debtholders, dan (3) antara manajer, shareholders, dan debtholders. Ada beberapa mekanisme yang dapat digunakan untuk mengurangi masalah agensi yaitu melalui kebijakan deviden, kebijakan utang, dan kepemilikan oleh institusi. Jensen dan Meckling (1976) juga berpendapat bahwa konflik kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). konflik tersebut menjadi pemicu pergantian manjemen. Manajemen pengganti umumnya menerapkan metode akuntansi yang baru sehingga manajemen baru berharap lebih dapat bekerjasama dengan KAP pengganti dan berharap nantinya mendapatkan opini yang sesuai dengan keinginan manajemen sehingga mendorong manajemen dalam RUPS untuk mengganti KAP (Sinarwati, 2010).


(27)

Dalam teori agensi ini, auditor independen berperan sebagai penengah kedua belah pihak (agent dan principle) yang berbeda kepentingan. Audit independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer). Tingkat biaya tersebut bervariasi pada organisasi, tergantung pada variabel seperti ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham manajemen. Dalam informasi ekonomi, pemilihan auditor yang dapat dipercaya digunakan sebagai sinyal kejujuran manajemen (Dopuch dan Simunic, 1980; Dopuch dan Simunic, 1982 dalam Nasser

et al., (2006).

Francis et al. (1988) menguji apakah ada hubungan positif antara biaya agensi perusahaan dan permintaan kualitas audit. Ini menjadi penting ketika pemilik perusahaan ingin mendapatkan kualitas audit yang baik. DeFond (1992) menyebutkan manajer melihat pergantian auditor dalam mengatasi konflik agensi. Shleifer et al. (1997) menyatakan CG yang baik merupakan salah satu isu penting dalam masalah keagenan.

2. Teori Auditor Switching / Pergantian KAP

Auditor switching merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang bisa berasal dari faktor klien maupun faktor auditor. Mardiyah (2002) juga menyatakan dua faktor yang mempengaruhi perusahaan berganti KAP adalah faktor klien


(28)

(Client-related Factors), yaitu: kesulitan keuangan, manajemen yang gagal, perubahan ownership, Initial Public Offering (IPO) dan faktor auditor (Auditor-related Factors), yaitu: fee audit dan kualitas audit.

Bukti teoritis mengenai auditor switching didasarkan pada teori agensi. Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan hubungan keagenan (agency relationship) sebagai hubungan yang timbul karena adanya kontrak yang ditetapkan antara principal yang menggunakan agent untuk melaksanakan jasa yang menjadi kepentingan principal. Ada dua bentuk hubungan keagenan, yaitu antara manajer dan pemegang saham, serta hubungan antara manajer dan pemberi pinjaman (bondholder).

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan masalah agensi disebabkan oleh adanya konflik kepentingan dan informasi asimetri antara principle (pemegang saham) dan agent (manajemen). Konflik kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Dalam teori agensi, auditor independen berperan sebagai penengah kedua belah pihak (agent dan principle) yang berbeda kepentingan. Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer).

Pada kondisi dimana tidak ada aturan yang mewajibkan pergantian auditor, terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi ketika


(29)

klien mengganti auditornya yaitu, auditor mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien. Apapun kemungkinan yang akan terjadi, perhatian utama tetap pada alasan apa saja yang mendasari terjadinya peristiwa auditor switching tersebut dan ke mana klien tersebut akan berpindah auditor. Alasan pergantian auditor dapat terjadi karena peraturan yang membatasi masa perikatan audit, seperti yang terjadi di Indonesia. Alasan lain pergantian karena adanya ketidaksepakatan atas praktik akuntansi tertentu, maka klien akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat dengan klien.

Menurut Wijayanti (2010), ketika klien mencari auditor baru terjadi ketidaksimetrisan informasi antara auditor dan klien. Hal ini terjadi karena informasi yang dimiliki klien lebih besar dibandingkan informasi yang dimiliki auditor. Pada saat itu klien pasti mencari auditor yang kemungkinan besar akan sepakat dengan praktik akuntansi perusahaan. Sehingga ada dua kemungkinan yang terjadi jika auditor bersedia menerima klien baru. Kemungkinan pertama adalah auditor telah memiliki informasi yang cukup lengkap tentang usaha klien. Kemungkinan kedua auditor sebenarnya tidak memiliki informasi yang cukup tentang klien tetapi menerima klien hanya untuk alasan lain, misalnya alasan finansial.

3. Peraturan Menteri Keuangan No.17/PMK.01/2008

Indonesia adalah salah satu negara yang mewajibkan pergantian kantor akuntan publik secara periodik. Peraturan tentang pergantian ini


(30)

sudah muncul pada tahun 2002 dalam bentuk Keputusan Menteri Keuangan. Didalam pasal 6 ayat 4 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423 tahun 2002 tersebut dikatakan:

Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (Lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut- turut.

Dimulai dengan KMK No.423/KMK.06/2002 yang kemudian diamandemen menjadi KMK No.359/KMK.06/2003. Aturan tersebut disempurnakan dengan dikeluarkannya PMK No.17/PMK.01/2008. Dalam pasal 3 ayat 1 Peraturan Menteri Keuangan tahun 2008 disebutkan bahwa pemberian jasa audit umum dalam suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama enam tahun berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama tiga tahun buku berturut-turut pada satu klien yang sama. Disamping itu, dalam pasal 3 ayat 2 dan 3 diatur bahwa akuntan publik dan kantor akuntan dapat menerima kembali penugasan audit setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang seperti yang disebutkan di atas. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik” merupakan dasar yang digunakan dalam penelitian.


(31)

4. Pergantian manajemen

Auditor switching dapat disebabkan adanya pergantian manajemen yang baru. Damayanti dan Sudarma (2008) menyatakan bahwa pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang dapat disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham atau direksi berhenti karena kemauan sendiri. Perubahan kebijakan suatu perubahan mungkin akan terjadi, karena adanya manajemen yang baru. Pergantian manajemen baru diikuti oleh perubahan kebijakan dalam akuntansi, keuangan, pemilikan KAP, perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansi.

Pergantian manajemen perusahaan terjadi jika perusahaan mengubah jajaran dewan direksinya. Apabila perusahaan mengubah dewan direksi, baik direktur maupun komisaris akan menimbulkan adanya perubahan dalam kebijakan perusahaan. Jadi, jika terdapat pergantian manajemen akan secara langsung atau tidak langsung mendorong auditor switch karena manajemen perusahaan yang baru cenderung akan mencari KAP yang selaras dalam pelaporan dan kebijakan akuntansinya. Schwartz dan Menon (1985) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan pergantian manajemen akan mengganti KAP-nya karena manajemen akan mencari KAP yang sesuai dengan keinginan perusahaan.


(32)

5. Leverage

Leverage atau solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam memenuhi seluruh kewajiban finansialnya apabila perusahaan dilikuidasi, secara umum solvabilitas dapat dihitung dengan membagi total assets dengan total hutang. Leverage menunjukan seberapa besar ekuitas yang tersedia untuk memberikan jaminan terhadap hutang. Hutang disini meliputi hutang lancar dan hutang jangka panjang. Leverage sering juga di sebut dengan solvabilitas. Untuk mengukur leverage dapat digunakan Debt To Equity Ratio. Dalam rangka mengukur resiko fokus perhatian kreditor jangka panjang terutama ditujukan pada prospek laba dan perkiraan arus kas. Keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan dapat diukur dengan Debt To Equity Ratio. DER juga dapat memberikan gambaran tentang struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu hutang.

6. Ukuran KAP

DeFond (1992) menyatakan bahwa kualitas audit dapat juga ditentukan oleh ukuran dari Kantor Akuntan Publik itu sendiri. KAP yang berukuran kecil memiliki sumber daya yang lebih kecil, yang kemudian dipersepsikan kualitasnya lebih


(33)

rendah. Empat kategori kepemilikan KAP dibagi sebagai berikut (Damayanti, 2007):

1. Kantor Akuntan Publik internasional 2. Kantor Akuntan Publik Nasional

3. Kantor Akuntan Publik Lokal dan Regional 4. Kantor Akuntan Publik Lokal Kecil

Berdasarkan uraian tersebut, ukuran KAP menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya pergantian auditor karena ukuran KAP mencerminkan reputasi dan kualitas yang lebih baik. Ukuran KAP juga menentukan kredibilitas dari auditornya. KAP yang berukuran besar cenderung memiliki kredibilitas dan tingkat keahlian yang tinggi. Perusahaan sendiri juga akan lebih memilih KAP yang mempunyai tingkat keahlian yang tinggi terutama untuk perusahaan perusahaan yang telah go public karena terkait dengan pertanggungjawaban dengan shareholdernya dan kepercayaan publik. KAP yang besar dipersepsikan lebih memiiki reputasi yang baik dalam memelihara tingkat independensinya dibandingkan dengan KAP kecil karena KAP besar tersebut memberikan jasa pada banyak klien, dan hal ini yang mengurangi ketergantungan KAP besar tersebut pada klien tertentu (Wilson dan Grimlund, 1990)

Laporan keuangan suatu perusahaan digunakan sebagai sarana pengambilan keputusan baik untuk pihak internal maupun


(34)

eksternal. Untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan, laporan keuangan harus diaudit oleh seorang auditor. Pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor harus objektif dan independen. Independensi seorang auditor bisa terancam jika terjadi hubungan kerjasama yang lama antara auditor dengan klien. Jensen dan Meckling (1976) dalam Wijayani dan Januarti (2011) menyatakan masalah agensi disebabkan oleh adanya konflik kepentingan dan informasi asimetri antara principle dan agent. Konflik tersebut terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal dan memicu biaya keagenan (agency cost). Dalam teori agensi, auditor independen berperan sebagai penengah agent dan principle yang berbeda kepentingan. Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer). Sehingga, untuk mencegah hilangnya independensi auditor tersebut pemerintah mengatur kewajiban rotasi auditor. Salah satu hal yang melatarbelakangi pemerintah mengatur kewajiban rotasi auditor adalah karenan adanya kasus KAP Arthur Anderson dengan kliennya Enron.

B. Penelitian Terdahulu

Ekka Aprilla (2013) meneliti “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor SWITCHING”. Penelitian ini bertujuan untuk


(35)

menganalisis pengaruh pergantian manajemen, kepemilikan publik, financial distress dan ukuran KAP terhadap auditor switching. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011 yang terdiri dari 37 perusahaan. Teknik pengambilan sampel adalah metode purposive sampling yang menghasilkan sampel sebanyak 17 perusahaan. Metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pergantian manajemen, kepemilikan publik, financial distress dan ukuran KAP secara simultan berpengaruh terhadap auditor switching. Sementara itu, ukuran KAP yang secara parsial berpengaruh terhadap auditor switching, variabel lain dalam penelitian seperti pergantian manajemen, kepemilikan publik, dan financial distress tidak berpengaruh secara parsial terhadap auditor switching.

I Gusti Kade Harta Kesuma Wijaya dan Made Sudarma (2016) meneliti “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya factor faktor yang mempengaruhi pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian ini menguji 5 (lima) variabel yaitu reputasi perusahaan (ROA), rasio utang terhadap ekuitas (DER), manipulasi income (MANIP), fee audit (FEE) dan ukuran perusahaan (ASSET). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan


(36)

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2012. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Terdapat 107 yang masuk dalam kreteria sampel selama 5 (lima) tahun sehingga jumlah keseluruhan sampel berjumlah 535. Berdasarkan hasil dari uji regresi logistic yang telah dilakukan 1 diantara 5 variabel yaitu ukuran perusahaan terbukti berpengaruh terhadap pergantian KAP. Sedangkan variabel yang lain yaitu reputasi perusahaan, rasio utang terhadap ekuitas, manipulasi income dan fee audit tidak memiliki pengaruh terhadap terjadinya pergantian KAP.

Ni Wayan Ari Juliantari (2013) meneliti “Auditor SWITCHING dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh opini audit, pergantian manajemen, ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), dan ukuran perusahaan klien pada auditor switching. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini, berupa laporan auditan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling dengan jumlah akhir 100 sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran KAP dan ukuran perusahaan klien berpengaruh pada auditor switching, sedangkan opini audit dan pergantian manajemen tidak berpengaruh pada auditor switching.


(37)

C. Kerangka Pemikiran

Untuk membantu memahami faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap pergantian auditor diperlukan kerangka pemikiran, digambarkan dalam kerangka teoritis sebagai berikut :

Gambar 2.1

Model Penelitian Dalam Bentuk Gambar

H1

H2

H3

H1: Pergantian manajemen berpengaruh terhadap pergantian auditor. H2: Financial distress berpengaruh terhadap pergantian auditor. H3: Ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor

D. Hipotesis

Pengaruh pergantian manajemen pada pergantian auditor

Pergantian CEO (Chief Executive Officer) disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham, atau pihak manajemen berhenti karena kemauan sendiri, sehingga pemegang saham harus mengganti manajemen yang baru. Adanya CEO baru bisa saja akan

Leverage

Pergantian manajemen

Ukuran KAP

Pergantian auditor


(38)

merubah kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP (Damayanti dan Sudarma, 2010). Perusahaan akan mencari auditor yang sejalan dengan kebijakan perusahaan, dan pelaporan akuntansinya (Nagy, 2005). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pergantian manajemen memungkinkan klien untuk memilih auditor baru yang sepakat dengan kebijakan akuntansi perusahaan.

H1: Pergantian manajemen berpengaruh terhadap pergantian auditor

Pengaruh leverage terhadap pergantian auditor

Dalam keadaan perusahaan mengalami kesulitan keangan tentunya dalam melakukan audit laporan keuangan akan diperhitungkan. Kesanggupan perusahaan dalam membayar fee audit sangatlah menjadi sesuatu yang perlu dipertimbangkan.. Perusahaan cenderung akan memilih KAP yang mewararkan fee audit yang kecil biasanya KAP yang berskala regional

H2 : Leverage berpengaruh terhadap pergantian auditor

Pengaruh ukuran KAP pada auditor switching

Perusahaan akan mencari KAP yang memiliki kualitas tinggi, untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan di mata seluruh pengguna laporan keuangan (Halim, 1997 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007). Lingkungan bisnis umumnya menganggap KAP big-4 mempunyai reputasi tinggi, dan merupakan penyedia kualitas audit yang tinggi (Nasser, et al. 2006). Perusahaan akan lebih memilih KAP dengan kualitas yang lebih


(39)

baik untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, dan reputasi perusahaan di mata pengguna laporan keuangan.


(40)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder untuk variabel pergantian manajemen, leverage, dan ukuran Kantor Akuntan Publik yang bersumber dari laporan keuangan auditan dan annual report perusahaan manufaktur tahun 2011-2014 yang diperoleh dari www.idx.co.id.

B. Popupasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 2010).

Pertimbangan yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit auditor independen untuk periode waktu 2011-2014.

2. Perusahaan manufaktur yang melakukan pergantian KAP minimal 1 kali pada periode 2011-2014.


(41)

3. Perusahaan manufaktur tersebut menyajikan informasi secara lengkap.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pengumpulan dokumenter, yaitu metode pengumpulan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diperoleh dari www.idx.co.id yang dipublikasikan oleh BEI dari masing-masing variabel yaitu pergantian manajemen, leverage, dan ukuran KAP

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dipengaruhi variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah variabel Pergantian Auditor. Pergantian Auditor atau Auditor Switching merupakan pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan baik secara voluntary maupun secara mandatory. Jika perusahaan melakukan pergantian auditor secara voluntary, maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan tidak melakukan pergantian auditor secara voluntary, maka diberikan nilai 0.


(42)

2. Variabel Independen

Variabel independen yaitu variabel bebas, variabel yang i sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.Variabel independen yang digunakan didalam penelitian ini adalah pergantian manajemen,

leverage dan ukuran KAP.

a. Pergantian manajemen

Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang terutama disebabkan oleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan direksi berhenti karena kemauan sendiri (Julianrati & Rasmini, 2013). Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel dummy. Jika terdapat pergantian direksi atau CEO dalam perusahaan maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak terdapat pergantian direksi atau CEO dalam perusahaan, maka diberikan nilai 0 (Damayanti & Sudarma, 2008 dalam Wijayani, 2011).

b. Leverage

Leverage merupakan seberapa besar ekuitas yang tersedia untuk memberikan jaminan terhadap utang. Leverage sering juga disebut dengan solvabilitas. Untuk mengukur leverage dapat digunakan menggunakan debt to equity ratio (DER). Rasio DER dihitung dengan membandingkan total kewajiban dengan total ekuitas. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan


(43)

modal sendiri. Keadaan keuangan akan aman jika nilai DER sebesar 100%. Apabila nilai DER perusahaan berada di atas 100%, maka hal tersebut menunjukan bahwa kondisi keuangan suatu perusahaan sedang memburuk (Sinarwati, 2010). Perhitungan debt to equity ratio adalah sebagai berikut :

Keterangan:

DER = Debt to Equity Ratio Total Liability = Total Kewajiban

Total Equity = Total Ekuitas

c. Ukuran KAP

Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP besar (KAP yang berafiliasi dengan Big Four) dan KAP kecil (KAP yang tidak berafiliasi dengan Big Four). Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big Four maka diberi nilai 1. Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big Four maka diberi nilai 0.


(44)

E. Metode Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik (logistic regression). Alasan penggunaan alat analisis regresi logistic (logistic regression) adalah karena variabel dependen bersifat dikotomi (melakukan pergantian kap dan tidak melakukan pergantian kap). Ghozali (2006) menyatakan bahwa metode regresi logistik sebenarnya mirip dengan analisis deskriminan. Analisis ini ingin menguji apakah profitabilitas terjadinya variabel terikat (dependen) dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (independen).

Menurut Ghozali (2006) penggunaan metode regresi tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya. Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebasnya merupakan campuran antara kontinyu (metrik) dan kategorikal (non-metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik (logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik (logistic regression) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi variabel-variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan adalah nilai rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan maksimum-minimum. Hal ini perlu


(45)

dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian (Wijayanti, 2010).

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation (MLE).

Ho = b1 = b2 = b3 = …= bi = 0 Ho__ b1__ b2__ b3__ …_ bi__ 0

Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan (dalam populasi). Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan = 5%. Kaidah pengambilan keputusan adalah:

a) Jika nilai probabilitas (sig.) < = 5% maka hipotesis alternatif didukung.

b) Jika nilai probabilitas (sig.) > = 5% maka hipotesis alternatif tidak didukung.

3. Keseluruhan Model (Overall Model F it)

Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data


(46)

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

4. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran 2R pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R Square dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada multiple regression. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabilitas variable dependen.


(47)

5. Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistics sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistic Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan dataobservasinya.

6. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antaravariabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matrik korelasi antar variable bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Jika variable independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak


(48)

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

7. Matrik Klasifikasi

Matrik klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perpindahan KAP yang dilakukan oleh perusahaan.

8. Model Regresi yang Terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh pergantian manajemen, financial distress, pertumbuhan perusahaan, kepemilikan saham, kebijakan deviden dan jumlah anggota dewan komisaris. Model regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

PERGANTIAN = βo + β1PM + β2LE + β3UK + e

Keterangan :

Pergantian = Pergantian auditor

βo = Konstanta

β1-β3 = Koefisien Regresi PM = Pergantian Manajemen L = Leverage

UK = Ukuran KAP


(49)

32

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan audit perusahaan publik (manufaktur) tahun 2011 sampai 2014 yang diperoleh dari annual report dan Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) yang tersedia di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) di

www.idx.co.id. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh pergantian manajemen, leverage, dan ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap pergantian auditor pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa ketentuan. Pengambilan sampel penelitian ini dengan kriteria perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit auditor independen untuk periode waktu 2011-2014.

2. Perusahaan manufaktur yang melakukan pergantian auditor minimal 1 kali pada periode 2011-2014.


(50)

Penjelasan tentang pengambilan sampel penelitian ini digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Sampel Penelitian Tahun 2011-2014

Kriteria Jumlah

Perusahaan manufaktur yang yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2014. 153

Perusahaan manufaktur yang tidak mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit auditor independen untuk periode waktu 2011-2014

(73)

Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan pergantian

auditor minimal 1 kali pada periode 2011-2014 (39) Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan informasi

secara lengkap (8)

Tersedia data lengkap sesuai kriteria penelitian 33 Jumlah sampel diolah 33 x 4 tahun (2011-2014) 132 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode purposive sampling, data yang diperoleh sebanyak 153 perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) secara terus menerus di BEI. Perusahaan yang tidak lengkap menerbitkan laporan keuangan tahunannya dan tidak menampilkan data pergantian auditor dan informasi audit sebanyak 120 perusahaan. Sehingga diperoleh sebanyak 33 perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian selama kurun waktu pada tahun 2011-2014. Jadi sampel diperoleh 33 x 4 tahun atau sebanyak 132 sampel.


(51)

B. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini merupakan pengujian statistik yang digunakan untuk mengetahui gambaran umun data penelitian. Berikut hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat pada lampiran dan secara ringkas ditunjukan pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maksimum Rata-rata Std. Deviasi

Pergantian Manajemen 132 0 1 0,22 0,416

Leverage 132 -30,60 27,98 0,7561 5,12606

Ukuran KAP 132 0 1 0,26 0,439

Pergantian Auditor 132 0 1 0,37 0,485

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel IV.2 di atas, pergantian manajemen, diketahui nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1 (dummy) dengan nilai rata-rata sebesar 0,22. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,416, berarti ukuran penyebaran variabel pergantian manajemen terhadap pergantian KAP adalah sebesar 41,6% dari 33 perusahaan yang diteliti.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap variabel leverage

memiliki nilai minimum sebesar -30,60 dan nilai maksimum sebesar 27,98 dengan nilai rata-rata sebesar 0,7561. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 5,12606, berarti ukuran penyebaran variabel leverage terhadap pergantian KAP adalah sebesar 512,6% dari 33 perusahaan yang diteliti.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap variabel ukuran KAP, memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1 (dummy)


(52)

dengan nilai rata-rata sebesar 0,26. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 0,439, berarti ukuran penyebaran variabel ukuran KAP terhadap pergantian KAP adalah sebesar 43,9% dari 33 perusahaan yang diteliti.

Kemudian hasil analisis deskriptif terhadap pada variabel pergantian auditor memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1 (dummy) dengan nilai rata-rata sebesar 0,37. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,485 menunjukan bahwa ukuran penyebaran dari variabel pergantian auditor adalah sebesar 48,5% dari 35 perusahaan yang diteliti.

C. Analisis Data

1. Estimasi Parameter dan Interpretasi (Hipotesis)

Tabel 4.3 Uji Signifikan Data

Β Wald Sig.

PM 0,971 4,493 0,034

LE 0,067 2,009 0,156

UK -1,486 8,264 0,004

Constant -,492 4,465 0,035 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel IV.3 di atas menunjukkan bahwa koefisien dari variabel pergantian manajemen (PM) signifikan, leverage (LE) tidak signifikan dan ukuran KAP (UK) signifikan,. Hal ini menunjukkan hasil pengujian hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel pergantian manajemen (PM) memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,971 dengan tingkat nilai signifikan sebesar 0,034 < α = 0,05 (signifikan lebih kecil dari 0,05) maka variabel


(53)

pergantian manajemen (PM) adalah signifikan, sehingga hipotesis 1 diterima.

b. Variabel leverage (LE) memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,067 dengan tingkat nilai signifikan 0,156 > α = 0,05 (signifikan lebih besar dari 0,05) maka variabel leverage (FD) adalah tidak signifikan, sehingga hipotesis 2 ditolak.

c. Variabel ukuran KAP (KAP) memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar 1,486 dengan tingkat nilai signifikan 0,004 < α = 0,05 (signifikan lebih kecil dari 0,05) maka variabel ukuran KAP (KAP) adalah signifikan, sehingga hipotesis 3 diterima.

2. Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipotesiskan fit dengan data atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal dengan nilai pada. Sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi semakin baik, seperti ditunjukan pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Uji Ketepatan Keseluruhan Model

Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients

Constant PM LE UK

Block 0 174,138 174,134 174,134

-0,515 -0,527 -0,527

Block 1 159,747 159,074 159,067 159,067 -0,441 -0,488 -0,492 -0,492 0,838 0,960 0,970 0,971 0,051 0,065 0,067 0,067 -1,150 -1,453 -1,485 -1,486 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016


(54)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis ini menghasilkan nilai -2

log likelihood sebesar 174,134 terlihat pada iteration history pada step

0 (block number = 0). Kemudian hasil perhitungan nilai -2 log likelihood pada blok kedua (block number = 1) atau pada step 1 terlihat bahwa -2 log likelihood sebesar 159,067. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan nilai -2 log likelihood pada blok kedua (block number = 1) karena pada nilai -2 log likelihood block number 0 > nilai -2 log likelihood block number 1 (174,134 > 159,067). Penilaian keseluruhan model regresi menggunakan nilai -2 log likelihood dimana jika terjadi penurunan pada blok kedua dibanding blok pertama maka dapat disimpulkan bahwa model regresi kedua menjadi lebih baik.

Penurunan nilai -2 log likelihood block number 0 – nilai -2 log likelihood block number 1 (174,134 – 159,067) sebesar 15,066 dengan taraf signifikasi 0,002 berdasarkan hasil analisis dari omnibus tests of model coefficients, jadi hal tersebut menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan sesuai (model fit) dengan data. Untuk lebih lanjut dapat dijelaskan seperti ditunjukan pada tabel berikut:


(55)

Tabel 4.5 Uji Omnibus Tests

Chi-square Sig.

Step 15,066 0,002

Block 15,066 0,002

Model 15,066 0,002 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Hasil pengujian tabel di atas menunjukkan nilai chi square

sebesar 16,685 dengan tingkat signifikan kurang dari 0,05 yaitu 0,002, sehingga variabel-variabel independen yaitu pergantian manajemen,

leverage, dan ukuran KAP dikatakan memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu pergantian auditor.

3. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Pengujian koefisien determinasi pada regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Nigelkerke’s R Square. Tujuan dari model summary adalah untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen, seperti yang ditunjukan pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Uji Koefisien Determinasi

-2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

159,067 0,108 0,147

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,147 memperlihatkan variabilitas pergantian auditor mampu dijelaskan oleh variabel pergantian manajemen, leverage dan ukuran KAP, sebesar 14,7%,


(56)

sisanya sebesar 85,3% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.

4. Uji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test)

Kelayakan model regresi ditentukan berdasarkan nilai dari

Hosmer & Lemeshow’s goodness of fit test. Pengujian goodness of fit test ini diukur dengan nilai Chi-square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow. Berikut ini merupakan hasil identifikasi prediksi klasifikasi dalam tabel berikut:

Tabel 4.7

Uji Kelayakan Model Regresi

Chi-square Sig.

10,228 0,249

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Hasil pengujian pada tabel di atas menunjukkan nilai chi square

sebesar 10,228 dengan nilai signifikan sebesar 0,249. Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai signifikan > α = 0,05 (signifikan di atas 0,05) yang berarti keputusan yang diambil adalah tidak dapat ditolak, tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Hal ini menunjukkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya sehingga model ini sesuai (modelfit) dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

5. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel


(57)

independen. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat tingkat variance inflationfactor (VIF) dan nilai tolerance. Nilai

tolerance yang dipakai adalah 0,10 atau sama dengan VIF 10. Jika nilai

tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10 maka variabel bebas tersebut tidak multikolinieritas antar variabel bebas model regresi.

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF

Pergantian Manajemen 0,995 1,005

Leverage 0,992 1,008

Ukuran KAP 0,989 1,011

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel IV.8 dapat dilihat bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance value di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10, dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi penyimpangan multikolinearitas.

6. Ketepatan Prediksi (Matriks Klasifikasi Model)

Prediksi untuk melihat ketepatan prediksi klasifikasi yang diamati dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan pergantian KAP pada perusahaan manufaktur yang ditunjukkan dengan tabel klasifikasi (classification table) berupa predicted values dari variabel dependen dari baris merupakan data aktual yang diamati. Dalam output

regresi logistik, angka ini dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:


(58)

Tabel 4.9

Hasil Identifikasi Prediksi Klasifikasi

Observed

Predicted

Pergantian Auditor Percentage Correct

non-Voluntary Voluntary

Pergantian Auditor

non-Voluntary 77 6 92,8%

Voluntary 35 14 28,6%

Overall Percentage 68,9%

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2016

Menurut prediksi, perusahaan manufaktur yang termasuk pergantian auditor voluntary sebanyak 6 perusahaan dan yang termasuk pergantian auditor non-voluntary sebanyak 14 perusahaan. Hasil observasi perusahaan yang termasuk dalam pergantian auditor

voluntary adalah 77 perusahaan, jadi nilai ketepatan klasifikasinya adalah 92,8%. Hasil observasi perusahaan yang termasuk dalam pergantian auditor non-voluntary adalah 35 perusahaan, sehingga nilai ketepatan klasifikasinya adalah 28,6%. Secara keseluruhan ketepatan klasifikasi dalam penelitian ini sebesar 68,9%.

7. Pengujian Model Regresi Logistik

Pengujian model regresi logistik dalam penelitian adalah untuk menguji pengaruh pergantian manajemen, leverage, dan ukuran KAP terhadap pergantian auditor. Untuk melihat hasil signifikan setiap koefisien dalam regresi logistik ini, digunakan model persamaan yang memasukkan semua variabel independen yang tampak pada tabel berikut:


(59)

Tabel 4.10

Uji Signifikan Model Regresi Logistik

B S.E. Wald Sig. Exp (B)

PM 0,971 0,458 4,493 0,034 2,639

LE 0,067 0,047 2,009 0,156 1,069

UK -1,486 0,517 8,264 0,004 0,226

Constant -0,492 0,233 4,465 0,035 0,611 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

Persamaan regresi yang dibentuk dari uji signifikasi data tersebut adalah sebagai berikut:

PERGANTIAN = 0,492 + 0,971PM + 0,067LE– 1,486UK + e

Interpretasi terhadap persamaan regresi tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Nilai konstanta untuk persamaan regresi adalah -0,492. Hal ini menunjukan bahwa jika pergantian manajemen, leverage, dan ukuran KAP maka akan cenderung tidak mengganti auditor.

2. Koefisien regresi variabel pergantian manajemen (PM) sebesar 0,971 dengan parameter positif. Ketika perusahaan manufaktur melakukan pergantian manajemen maka cenderung mengganti auditor.

3. Koefisien regresi variabel leverage (LE) sebesar 0,067 dengan parameter positif. Ketika perusahaan manufaktur mengalami

leverage maka cenderung mengganti auditor.

4. Koefisien regresi variabel ukuran KAP (UK) sebesar 1,486 dengan parameter negatif. Ketika perusahaan manufaktur sudah


(60)

menemukan KAP yang bereputasi baik maka cenderung tidak mengganti auditor.

D. Pembahasan

Penelitian ini merupakan studi mengenai pergantian KAP. Penelitian ini menggunakan variabel pergantian manajemen, leverage, ukuran KAP. Penelitian ini dilakukan tehadap 35 perusahaan manufaktur pada periode 2011 hingga 2014 yang telah dipilih menggunakan metode purposive sampling. Ringkasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.11

Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

No Hipotesis Hasil

1. Pergantian manajemen berpengaruh terhadap pergantian auditor

Diterima 2. Leverageberpengaruh terhadap pergantian auditor Ditolak 3. Ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor Diterima Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016

1. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap pergantian Auditor

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel pergantian manajemen memiliki tingkat signifikansi 0,034 < α = 0,05 (5%), maka variabel pergantian manajemen memiliki pengaruh terhadap pergantian auditor. Alasannya adalah ketika ada pergantian manajemen maka belum tentu terjadi pergantian auditor. Selain itu, dalam data yang dianalisis diketahui bahwa sebagian besar perusahaan tidak melakukan pergantian manajemen. Dengan demikian pergantian manajemen merupakan perubahan yang terletak di dalam dan


(61)

dikendalikan oleh organisasi, yang meliputi perubahan dalam hal teknologi, visi misi perusahaan, restrukturisasi tenaga kerja, kerjasama dengan perusahaan lain atau mengadakan program baru. Sedangkan keputusan untuk berganti auditor merupakan perubahan yang terjadi diluar organisasi.

Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansinya, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pergantian manajemen maka perusahaan klien mempunyai kesempatan untuk menunjuk auditor baru yang lebih berkualitas, lebih dapat diajak bekerjasama dan sejalan dengan kebijakan serta pelaporan akuntansinya (Nagy, 2005). Jika hal ini tidak terpenuhi, kemungkinan besar perusahaan akan mengganti auditornya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh, Ekka Aprilla (2013) yang menyimpulkan hasil bahwa pergantian manajemen berpengaruh terhadap pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Pengaruh Leverageterhadap Pergantian Auditor

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel

leverage memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,156 > α = 0,05 (5%), maka variabel leverage tidak memiliki pengaruh terhadap pergantian auditor. Alasannya adalah semakin tinggi tingkat perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau leverage maka berkemungkinan perusahaan tersebut akan melakukan pergantian auditor. Dengan demikian, auditor pada klien dengan kesulitan keuangan memiliki


(62)

tenure yang lebih pendek dibandingkan dengan auditor yang berada pada klien yang lebih sehat keuangannya dimana pada gilirannya cenderung akan diganti.

Leverage yang diukur dengan rasio DER (Debt to Equity Ratio) menunjukkan bahwa semakin besar rasio DER menunjukkan komposisi hutang yang lebih besar dibandingkan ekuitas, yang mengindikasikan memburuknya kinerja perusahaan. Sehingga perusahaan yang mempunyai kesulitan keuangan akan menimbulkan kondisi yang mendorong perusahaan berpindah KAP. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh, Wijaya dan Sudarma (2016) yang menyimpulkan hasil bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Pergantian Auditor

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,004 < α = 0,05 (5%), maka variabel ukuran KAP memiliki pengaruh terhadap pergantian KAP. Alasannya adalah perusahaan tidak akan mengganti KAP jika KAP-nya sudah bereputasi. Perusahaan akan mencari KAP yang kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan di mata pemakai laporan keuangan itu. Auditor yang berkualitas dan sebagai pihak yang independen dapat meminimalisir tindakan kecurangan yang mungkin dilakukan oleh manajemen dalam membuat laporan keuangan.


(63)

Manajemen dan perusahaan akan mencari KAP yang bereputasi tinggi karena investor dan para pihak yang menggunakan laporan keuangan lebih percaya pada hasil audit yang dikeluarkan oleh KAP yang mempunyai reputasi. KAP besar (Big Four) mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit dibandingkan KAP kecil (Non Big Four), sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi. Arah hubungan negatif menunjukkan bahwa perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP Big Four memiliki kemungkinan kecil untuk melakukan pergantian KAP. Perusahaan lebih memilih KAP Big Four karena menganggap kualitas auditnya lebih baik, serta untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan reputasi perusahaan di mata pemakai laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh, Ni Wayan Ari Juliantari (2013) dan Ekka Aprilla (2013) yang menyimpulkan hasil bahwa ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan.


(64)

47

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh pengaruh pergantian manajemen, leverage, dan ukuran KAP terhadap pergantian auditor dalam laporan tahunan perusahaan pada tahun 2011-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pergantian manajemen (PM) berpengaruh terhadap pergantian auditor dengan tingkat signifikansi 0,034< 0,05. Oleh karena itu, hipotesis pertama diterima.

2. Leverage (LE) tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor, dengan tingkat signifikansi 0,156> 0,05. Oleh karena itu hipotesis kedua ditolak. 3. Ukuran KAP (UK) berpengaruh terhadap pergantian auditor dengan

tingkat signifikansi 0,004< 0,05. Oleh karena itu hipotesis ketiga diterima.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang memungkinkan dapat melemahkan hasilnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah:


(65)

1. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian hanya meliputi perusahaan manufaktur selama tahun 2011-2014 yang dipilih sesuai dengan kriteria, sehingga hanya diperoleh sebanyak 33 perusahaan. 2. Penelitian ini mendasarkan empat periode yaitu 2011-2014. Hasilnya

mungkin berbeda untuk periode pengamatan yang lebih panjang.

3. Peneliti hanya menggunakan tiga variabel independen yang mempengaruhi pergantian auditor yaitu; pergantian manajemen,

leverage, dan ukuran KAP. Sehingga tidak dapat menjelaskan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pergantian auditor.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat dikemukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya,yaitu:

1. Obyek penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan perusahaan manufaktur tetapi juga bisa menambah perusahaan non manufaktur serta dengan jumlah sampel yang lebih luas sehingga penelitian dapat lebih digeneralisasi.

2. Penelitian selanjutnya disarankan menambah periode waktu penelitian yang lebih panjang.

3. Peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap pergantian auditor, misalnya kepemilikan saham manajemen, jumlah anggota dewan komisaris, opini going concern,


(66)

audit tenure,audit delay dan tidak hanya memperhatikan pergantian auditor saja tetapi juga memperhatikan reputasi pada tingkat auditornya juga.


(67)

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Titis Bonang dan Sabeni, Arifin. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian KAP. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 02 No. 03, Hal 1 – 12.

Aprilia, Ekka. 2013. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching. Accounting Analysis Journal. UniversitasNegeri Semarang. Asti Pratini, I. G. A dan Putra astika I.B.2013.FenomenaPergantian Auditor Di

Bursa Efek Indonesia.E-Journal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 5, No. 2. Hal 472-473

Gunady, Filani dan Mangoting, Yenni. 2013. Faktor faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik. Tax & Accounting Review, Vol. 3, No. 2

Juliantari, Ni Wayan Ari dan Rasmini, Ni Ketut. 2013. Auditor Switching Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 3, No. 2.

Moleong, Lexy. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

MenteriKeuangan, 2003, KeputusanMenteriKeuanganNomor 359/KMK.06/2003

tentang “JasaAkuntanPublik”, Jakarta.

MenteriKeuangan, 2008, PeraturanMenteriKeuanganRepublik Indonesia Nomor

17/PMK.01/2008 tentang “JasaAkuntanPublik”, Jakarta.

________. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Santoso, Styarini. 2012. “Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapan

Terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.

14 No. 1

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta. Sugiyono. 2010. MetodePenelitianBisnis( PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan

R&D) . Bandung : CV. Alfabeta.


(68)

Wijaya, Edwin danRasmini, Ni Ketut. 2015. Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Finacial Distress, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP Pada Pergantian Auditor. E-JurnalUniversitasUdayana. Vol. 11, No. 3

Wijaya, IGKHK Dan Sudarma, M. 2016. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Feb. Universitas Brawijaya


(69)

1 PT Ades Waters Indonesia Tbk ADES

2 PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk AISA

3 PT Aslkindo Naratama Tbk ALDO

4 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM

5 PT Argo Pantes Tbk ARGO

6 PT Indo Kordsa Tbk BRAM

7 PT Eterindo Wahanatama Tbk ETWA

8 PT Gunawan ianjaya Steel Tbk GDST

9 PT Inti Agri Resources Tbk IIKP

10 PT Intan Wijaya International Tbk INCI

11 PT Toba Pulp Lestari Tbk INRU

12 PT Kimia Farma Tbk KAEF

13 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM

14 PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk KBRI 15 PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS

16 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

17 PT Hanson International Tbk MYRX

18 PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX

19 PT Nippres Tbk NIPS

20 PT Pan Brothers Tbk PBRX

21 PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO

22 PT Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK

23 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 24 PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk SCCO

25 PT Sekawan Intipratama Tbk SIAP

26 PT Siearad Produce Tbk SIPD

27 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

28 PT Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM

29 PT Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT

30 PT Ultra Jaya Milk Industry Trading Company Tbk ULTJ

31 PT Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT

32 PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk UNSP


(1)

91

SIAP

0

1.73

0

0

92

SIPD

0

1.46

0

0

93

SMSM

0

0.69

0

0

94

SSTM

0

1.95

0

1

95

TIRT

1

11.25

1

0

96

ULTJ

0

0.4

0

1

97

UNIT

0

0.9

0

1

98

UNSP

0

2.7

0

0

99

UNVR

0

2.25

1

0

100

ADES

2014

0

0.71

1

1

101

AISA

0

1.05

0

0

102

ALDO

0

1.24

0

1

103

ANTM

1

0.85

0

1

104

ARGO

0

-7.72

1

1

105

BRAM

0

3.41

1

0

106

ETWA

0

3.41

0

0

107

GDST

0

0.56

0

0

108

IIKP

0

0.05

0

1

109

INCI

0

1.00

1

0

110

INRU

0

1.92

0

0

111

KAEF

0

2.05

1

0

112

KBLM

0

0.06

0

0

113

KBRI

0

0.92

0

0

114

KIAS

0

1.26

1

0

115

MLBI

0

3.03

0

1

116

MYRX

1

0.11

0

1

117

MYTX

0

-8.59

0

1

118

NIPS

0

0.59

0

0

119

PBRX

0

0.17

1

0

120

PICO

0

2.48

1

1

121

PKPK

0

1.07

0

1

122

PRAS

1

5.21

1

1

123

SCCO

0

2.32

0

0

124

SIAP

1

0.27

0

0

125

SIPD

0

1.18

1

0

126

SMSM

0

0.53

1

1

127

SSTM

0

1.99

0

0

128

TIRT

0

7.69

1

0

129

ULTJ

0

0.39

1

0

130

UNIT

1

0.83

0

1

131

UNSP

1

2.85

0

0


(2)

LAMPIRAN 7

STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Pergantian Manajemen 132 0 1 ,22 ,416

Leverage 132 -30,60 27,98 ,7561 5,12606

Ukuran KAP 132 0 1 ,26 ,439

Pergantian Auditor 132 0 1 ,37 ,485


(3)

UJI NORMALITAS

Regression

Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1 Ukuran KAP,

Pergantian Manajemen, Leverageb

. Enter

a. Dependent Variable: Pergantian Auditor b. All requested variables entered.

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Pergantian Manajemen ,995 1,005

Financial Distress ,992 1,008

Ukuran KAP ,989 1,011


(4)

LAMPIRAN 9

UJI REGRESI LOGISTIK

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 132 100,0

Missing Cases 0 ,0

Total 132 100,0

Unselected Cases 0 ,0

Total 132 100,0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value

Non-Voluntary 0

Voluntary 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant

Step 0 1 174,138 -,515

2 174,134 -,527

3 174,134 -,527

a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 174,134

c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than ,001.

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Pergantian Auditor Percentage

Correct Non-Voluntary Voluntary

Step 0

Pergantian Auditor Non-Voluntary 83 0 100,0

Voluntary 49 0 ,0

Overall Percentage 62,9

a. Constant is included in the model. b. The cut value is ,500


(5)

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -,527 ,180 8,558 1 ,003 ,590

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0

Variables

PM 3,395 1 ,065

LE 1,557 1 ,212

UK 7,441 1 ,006

Overall Statistics 13,872 3 ,003

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant PM LE UK

Step 1 1 159,747 -,441 ,838 ,051 -1,150

2 159,074 -,488 ,960 ,065 -1,453

3 159,067 -,492 ,970 ,067 -1,485

4 159,067 -,492 ,971 ,067 -1,486

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 174,134

d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 15,066 3 ,002

Block 15,066 3 ,002

Model 15,066 3 ,002

Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R Square

1 159,067a ,108 ,147

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than ,001.


(6)

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 10,228 8 ,249

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Pergantian Auditor =

Non-Voluntary

Pergantian Auditor = Voluntary

Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 10 11,475 3 1,525 13

2 12 11,240 1 1,760 13

3 10 9,917 4 4,083 14

4 8 8,017 5 4,983 13

5 11 7,947 2 5,053 13

6 10 7,860 3 5,140 13

7 5 7,778 8 5,222 13

8 6 7,651 7 5,349 13

9 7 6,257 6 6,743 13

10 4 4,858 10 9,142 14

Classification Tablea

Observed Predicted

Pergantian Auditor Percentage

Correct Non-Voluntary Voluntary

Step 1

Pergantian Auditor Non-Voluntary 77 6 92,8

Voluntary 35 14 28,6

Overall Percentage 68,9

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a PM ,971 ,458 4,493 1 ,034 2,639 1,076 6,475

LE ,067 ,047 2,009 1 ,156 1,069 ,975 1,173

UK -1,486 ,517 8,264 1 ,004 ,226 ,082 ,623

Constant -,492 ,233 4,465 1 ,035 ,611

a. Variable(s) entered on step 1: PM, FD, UK.

Correlation Matrix

Constant PM LE UK

Step 1 Constant 1,000 -,401 -,195 -,275

PM -,401 1,000 ,045 -,180

LE -,195 ,045 1,000 -,104


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 79

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

7 88 121

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Praktek Pengungkapan Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 26 87

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2009

13 68 78

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 3 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 4 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

0 14 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2006-2010)

0 22 22

ABSTRAK Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

0 0 14