Relevansi Ketersediaan Koleksi dengan Kebutuhan Informasi Pengguna

tercetak seperti buku dan terbitan berseri, koleksi non tercetak seperti rekaman suara, gambar hidup, dan rekaman video, bahan grafika, bahan kartografi, mikrofilm, dan mikrofis. Karya dalam bentuk elektronik seperti pita magnetis dan koleksi lainnya. Semua koleksi tersebut dapat digunakan oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

2.4.4 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan, maka terlebih dahulu harus diketahui defenisi dari pemanfaatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:711, ”Bahwa pemanfaatan mengandung arti proses, cara dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri”. Dari pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah suatu proses yang dilakukan oleh pengguna dalam memanfaatkan informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Menurut Handoko yang dikutip oleh Handayani 2007:28, menyatakan bahwa dari segi pengguna pemanfaatan koleksi perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Faktor internal yang meliputi: a Kebutuhan, yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi. b Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. c Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. 2. Faktor eksternal yang meliputi: a Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh mahasiswa. b Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, yaitu keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberikan layanan. c Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali. Dengan demikian, pemanfaatan koleksi perpustakaan merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna dalam hal mencari dan memanfaatkan perpustakaan untuk mencari informasi yang dibutuhkan.

2.4.5 Relevansi Ketersediaan Koleksi dengan Kebutuhan Informasi Pengguna

Kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevan. Universitas Sumatera Utara Relevansi merupakan nilai antar koleksi dengan pengguna yaitu ukuran ketepatan suatu temu balik informasi antara koleksi yang dibutuhkan dengan pengguna yang membutuhkan informasi. Jadi ketersediaan koleksi pada perpustakaan harus mempunyai nilai relevansinya yaitu suatu nilai yang diberlakukan pada koleksi perpustakaan untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengguna perpustakaan yang dibutuhkan. Menurut Pao 1989: 54, “suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan criteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektivitasan antara sumber informasi dan penerima informasi”. Sedangkan menurut Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 1982: 1, “koleksi perpustakaan hendaknya relevan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh lembaga induknya. Untuk ini perlu diperhatikan jenis, variasi dan jenjang program yang ada yaitu jumlah dan besar fakultas, jurusan, lembaga, departemen, dan seterusnya; tingkat pra sarjana, sarjana, pasca sarjana dan doctor maupun program tanpa gelar non degree program. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa relevansi merupakan nilai antara koleksi dengan pengguna yaitu ukuran ketepatan suatu temu balik informasi antara koleksi yang dibutuhkan dengan pengguna yang membutuhkan informasi. Jadi ketersediaan koleksi pada perpustakaan harus mempunyai nilai relevansinya yaitu suatu nilai yang diberlakukan pada koleksi perpustakaan untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengguna perpustakaan yang membutuhkan. Sintesis: Ketersediaan Koleksi adalah kesiapan suatu koleksi untuk dapat digunakan pengguna perpustakaan dalam memenuhi informasinya dengan aspek-aspek meliputi 1. Jenis dan Ketersediaan Koleksi, 2. Pemanfaatan Koleksi, 3. Fungsi Koleksi, 4. Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Arikunto 2002: 136, ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif Asosiatif. Menurut Sugiyono 2006: 11, ”Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Untuk itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yang diteliti yaitu kebutuhan informasi pengguna dan ketersediaan koleksi Perpustakaan Imelda Medan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan pendekatan, yaitu dengan cara menyebarkan angket kepada sejumlah responden yang dijadikan sampel penelitian.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Akademi Imelda Medan berlokasi di Jalan Bilal No. 24 P. Brayan Darat Medan. Alasan pemilihan lokasi karena pernah bekerja di Perpustakaan Akademi Imelda Medan. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Untuk memudahkan penelitian ini, maka penulis menetapkan populasi penelitian. Menurut Sugiyono 2006: 87, ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan Universitas Sumatera Utara