Uji Korelasi Uji Hipotesis

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian realibilitasnya digunakan uji statistic Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60. Umar, 2003: 106. 3.11 Analisis Data 3.11.1 Analisis Statistik deskriptif Dalam menganalisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu dengan cara penyajian data bersifat tabulasi dengan frekwensi serta perhitungan presentase yang diperoleh dari jawaban pernyataan responden.

3.11.2 Uji Korelasi

Untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson yaitu: ∑ ∑ ∑ = 2 2 y x xy r xy keterangan : = xy r Koefisien Korelasi Pearson = xy Hasil dari x kali y Arikunto, 2002: 146 Setelah diperoleh hasil perhitungan koefisien korelasi dari rumus Pearson, maka dapat ditentukan sejauhmana tingkat hubungan antara variabel X kebutuhan informasi pengguna dengan variabel Y ketersediaan koleksi ke perpustakaan, dengan kategori sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sugiyono, 2006: 183 Hasil perhitungan bergerak antara -1 sampai dengan +1. Jadi, kalau ada hasil perhitungan korelasi lebih besar daripada +1 atau kurang dari -1, maka perhitungan tersebut terjadi kesalahan.

3.11.3 Uji Hipotesis

Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi dari variabel X dan variabel Y, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis agar dapat diketahui apakah hipotesis yang dikemukan dapat diterima atau ditolak. Irianto 2004: 97-98 menyatakan bahwa: ”Setiap problem yang akan dipecahkan selalu mengandung dua pengertian jawaban, dengan demikian maka kita akan menghadapi dua macam hipotesis. Hipotesis yang akan kita hadapi adalah: 1. Ho Hipotesis nol yang memprediksikan bahwa tidak adanya perbedaan antara suatu kondisi dengan kondisi lainnya. 2. Ha Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif yang memprediksikan adanya perbedaan antara suatu kondisi dengan kondisi lainnya”. Menurut Sugiyono 2006: 185, ”Uji signifikan korelasi product moment dapat dilakukan secara praktis, yaitu tidak perlu menghitung, tetapi langsung dikonsultasikan pada tabel r product Universitas Sumatera Utara moment”. Untuk mengkonsultasikan nilai r pada tabel r product moment terlebih dahulu ditentukan nilai α taraf kesalahan. Setelah diperoleh nilai r tabel dari tabel r product moment, langkah selanjutnya adalah menentukan rumusan atau formula untuk mendapatkan apakah Ha diterima atau Ho ditolak atau sebaliknya. Untuk itu dilakukan uji hipotesis dengan membandingkan nilai rh dengan rt. Dalam hal ini, hipotesis teoritis harus dijadikan hipotesis kerja yaitu: 1. Bila r hitung rh ≤ r tabel rt = Ho diterima dan Ha ditolak 2. Bila r hitung rh ≥ r tabel rt = Ha diterima dan Ho ditolak. Sugiyono, 2006: 185. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: a. Ho : ρ = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi pada Perpustakaan Akademi Imelda Medan b. Ha : ρ 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara kebutuhan informasi pengguna dengan ketersediaan koleksi pada Perpustakaan Akademi Imelda Medan Sugiyono, 1997: 139

3.11.4 Uji Koefisien Determinasi