= 14,211 m ≈ 14 m
Namun untuk pemakainnya dalam jangka waktu yang lama maka perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut:
− Kondisi permukaan pipa yang dalam waktu jangka panjang akan semakin
kasar, sehingga nantinya akan memperbesar kerugian yang terjadi. −
Penurunan kinerja pompa yang dipakai dalam rentang waktu yang lama. −
Kondisi – kondisi lain yang dapat mempengaruhi operasional pompa. Maka dalam perencanaannya head pompa perlu ditambah 10 ÷ 25 [
pump handbook, hal 248 ]. Dalam perencanaan ini dipilih 15 , maka besarnya head pompa yang akan dirancang:
H
total
= 14 m x 1 + 0,25
= 17,5 m
≈ 18 m
3.4 Pemilihan Jenis Pompa
Pemilihan jenis pompa dilakukan berdasarkan kapasitas dan head pompa yang akan direncanakan sebelumnya. Dengan harga kapasias Q =
jam m
3
92 = 404,84 gpm
dan head H
total
= 18 m, maka dari gambar dapat dilihat jenis pompa yang cocok digunakan adalah jenis pompa radial.
Universitas Sumatera Utara
Pump selection book, C.P Beaton, G.T Meiklejohn
Gambar 3.3 Daerah kerja beberapa jenis konstruksi pompa
3.5 Perhitungan Daya Motor Penggerak
Pada dasarnya pompa memerlukan penggerak mula untuk menggerakkan mengoperasikan pompa tersebut. Ada beberapa jenis alat penggerak motor yang akan
digunakan untuk menggerakkan pompa, antara lain: turbin uap, motor bakar, dan motor listrik.
Pada instalasi ini dipilih motor listrik sebagai alat penggerak mula pompa dengan pertimbangan sebagai berikut [ Pompa dan kompresor : Sularso, Haruo
Tahara , hal 59 ]:
Keuntungan −
Jika tenaga listrik dari PLN atau sumber lain tersedia dengan tegangan yang sesuai di sekitar tempat tersebut, maka penggunaan motor listrik
dapat memberikan ongkos yang murah, −
Pengoperasiannya lebih mudah, −
Ringan dan hampir tidak menimbulkan suara, −
Pemeliharaan dan pengaturan mudah.
Kerugian −
Jika listrik padam, maka pompa tidak dapat bekerja sama sekali, −
Jika pompa jarang dipakai, maka biaya operasinya akan tinggi karena biaya beban tetap harus dibayar,
− Jika lokasi pompa jauh dari jaringan distribusi listrik yang ada, maka
biaya penyambungan tenaga listrik akan mahal. Besarnya putaran motor listrik dapat ditentukan dengan mengetahui frekuensi
dan jumlah kutub pada motor listrik. Pada umumnya frekuensi listrik di Indonesia adalah 50 Hz. Putaran motor listrik dengan frekuensi 50 Hz dapat dilihat pada table
dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Harga putaran dan kutubnya Jumlah kutub
Putaran rpm
2 3000
4 1500
6 1000
8 750
10 600
12 500
Pompa dan kompresor, Sularso, Haruo Tahara, hal 50.
Pada pemilihan kali ini dipilih motor listrik dengan 4 buah kutub dan putaran 1500 rpm. Akibat adanya terjadi slip pada motor maka akan terjadi penurunan,
besarnya 0 ÷ 1, sehingga putaran menjadi 1450 rpm. Motor listrik dikopel langsung dengan pompa sehingga putaran pompa sama
dengan putaran motor.
3.6 Putaran Spesifik dan Tipe Impeller