Tabel 3.4 Harga putaran dan kutubnya Jumlah kutub
Putaran rpm
2 3000
4 1500
6 1000
8 750
10 600
12 500
Pompa dan kompresor, Sularso, Haruo Tahara, hal 50.
Pada pemilihan kali ini dipilih motor listrik dengan 4 buah kutub dan putaran 1500 rpm. Akibat adanya terjadi slip pada motor maka akan terjadi penurunan,
besarnya 0 ÷ 1, sehingga putaran menjadi 1450 rpm. Motor listrik dikopel langsung dengan pompa sehingga putaran pompa sama
dengan putaran motor.
3.6 Putaran Spesifik dan Tipe Impeller
Putaran spesifik untuk pompa jenis saluran roda adalah: n
s
=
4 3
t
H Q
n
Dimana : n
s
= putaran spesifik [rpm] n = putaran pompa [rpm]
= 1450 rpm Q = kapasitas pompa [gpm] = 404,84 gpm
H
p
= head pompa [ft] = 59 ft Sehingga:
n
s
=
4 3
59 84
, 404
1450
= 1370,486 rpm
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 3.5 dibawah diketahui bahwa untuk putaran spesifik, n
s
= 1370,486 rpm maka jenis impeller yang sesuai adalah jenis Radial flow.
Tabel 3.5 Klasifikasi impeler menurut putaran spesifik Jenis impeler
n
s
Radial flow 500 - 3000
Francis 3000 - 4500
Aliran campur 4500 - 8000
Aliran aksial
8000 ke atas
Pump selection book, C.P Beaton, G.T Meiklejohn
3.7 Efisiensi Pompa
Efisiensi total pompa dipengaruhi oleh efisiensi hidrolis, efisiensi mekanis dan efisiensi volumetric.
1. Efisiensi Hidrolis
Efisiensi hidrolis merupakan perbandingan antara head pompa sebenarnya dengan head pompa teoritis dengan jumlah sudu tak berhingga.
Besarnya efisiensi hidrolis dapat ditentukan dengan cara interpolasi dari data dibawah ini:
Tabel 3.6 Hubungan antara kecepatan spesifik dengan efisiensi hidrolis
q
n
menit 1
10 15
20 30
50 100
h
η 0.86
0.91 0.94
0.96 0.97
0.98
Sumber: Turbin, Pompa dan Compresor. Fritz dietzel
Besarnya kecepatan spesifik dapat dicari dengan menggunakan persamaan [Turbin, Pompa dan Compresor. Fritz diesel hal: 258 ]:
1 4
3 −
= menit
H Q
n n
q
Dimana:
q
n
= kecepatan spesifik menit 1
Universitas Sumatera Utara
Q = kapasitas pompa s
m
3
n = kecepatan kerja putar pompa sehingga didapat:
1 4
3
18 0256
, 1450
−
= menit
n
q
= 26,548 menit 1
Maka akan didapat nilai efisiensi hidrolis sebesar:
q
n
menit 1
20 26,548
30
h
η 0.94
h
η 0.96
94 .
96 .
96 .
20 30
548 ,
26 30
− −
= −
−
h
η
h
η = 0,953
2. Efisiensi Volumetris.
Kerugian volumetris disebabkan adanya kebocoran aliran setelah melalui impeler, yaitu adanya aliran balik menuju sisi isap. Efisiensi
volumetris dapat ditentukan berdasarkan interpolasi antara kecepatan spesifik impeller:
Table 3.8 Hubungan antara kecepatan spesifik impeller dengan efisiensi volimetris
s
n 60 to 100
100 to 150 150 to 220
v
η 0.94 to 0.97
0.97 to 0.99 0.98 to 995
sumber: Marine Auxiliary Machinery and System,. M. Khetagurov. Hal: 253
Kecepatan spesifik impeller dapat dicari dengan menggunkan persamaan Marine AuxiliaryMachinery and System,. M. Khetagurov. Hal:
205 :
Universitas Sumatera Utara
4 3
65 .
3 H
Q n
s
= η
Dimana: n = kecepatan impeller pompa rpm
s
n = kecepatan spesifik impeler Maka:
4 3
18 0256
. 1450
65 .
3 =
s
η
= 96,60 Sehingga didapat
v
η = 0,96. 3.
Efisiensi Mekanis. Besarnya efisiensi mekanis sangat dipengaruhi oleh kerugian mekanis
yang terjadi yang disebabkan oleh gesekan pada bantalan, gesekan pada cakra dan gesekan pada paking. Besarnya efisiensi mekanis menurut M. Khetagurov
berkisar antara 0.9 – 0.97. Dalam perancangan ini diambil harga efisiensi mekanis 0,95.
Dari perhitungan diatas didapat nilai efisiensi total pompa:
total
η =
h
η
v
η
m
η =
95 .
96 .
953 .
× ×
= 0.8691 = 86,9
3.8 Daya Pompa dan Daya Motor Penggerak